Honey merasa jengah dengan kehidupannya yang maha sempurna. Ditengah rasa jengah yang melanda, ia mempunyai ide gila; mengajak teman daringnya bertukar posisi. Teman daringnya merupakan anak dari penyelam handal di Barcelona.
Ia pikir setelah bertukar tempat dengan temannya, kehidupannya akan berubah menyenangkan, nyatanya salah. Ia harus menghadapi berbagai masalah, termasuk masalah hatinya yang terpaut pada ayah teman daringnya.
Follow IG Author @ThalindaLena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Cletak!!!
James menyentil pelan kening Honey.
“Dasar mesum!” ucap James, gregetan dengan gadis itu.
“Tapi, kau suka ‘kan?” Honey tersenyum nakal kemudian mengecup leher James tak lupa menggigitnya kecil menyisakan tanda keungunan di sana.
“Shhh.” James mendesis seperti ular. Gadis kecil ini selalu saja membuatnya frustrasi. Ia sekuat tenaga menahan gairahnya, meski senjatanya sudah mengeras di bawah bokong Honey.
“Honey, kita hanya boleh Making Out, karena kita belum menikah jadi aku tidak mau mengambil kesucianmu,” ucap James, jujur dan bijaksana.
James termasuk pria kolot, meski dia mempunyai paras tampan, dan badan atletis yang sangat sexy, bahkan banyak sekali wanita yang rela membuka selang-kangan untuknya, tapi James tetap pada pendirian, dia bukan tipe pria penganut se-ks bebas seperti anak muda zaman sekarang.
Honey cemberut, sedikit kecewa dengan keputusan James. Padahal dia sudah tidak sabar bercinta dengan pria yang dicintainya.
James menoel bibir Honey dengan gemas, “kau jelek jika cemberut seperti ini,” goda James lalu menggendong Honey seperti koala menuju kamar.
“Malam ini aku akan memberikanmu kenikmatan tanpa harus bercinta,” bisik James seraya melumaat bibir Honey sambil terus berjalan menuju kamar.
Aroma maskulin menyambut indra penciuman Honey saat memasuki kamar bernuansa abu. Ini adalah pertama kalinya ia memasuki kamar James.
James merebahkan Honey di atas ranjang tanpa melepaskan ciuman mereka. Dengan gesit, James melepaskan satu-persatu pakaian yang menempel di tubuh gadis cantik itu.
“Honey, tubuhmu indah sekali.” James selalu memuji lekuk tubuh Honey yang sangat sempurna tanpa cela.
“Sentuh aku, James,” ucap Honey dengan nada serak karena sudah sangat bergairah.
“Aku tidak akan melewatkan satu inci pun,” jawab James berbisik, lalu mencumbu Honey dengan penuh gairah. Salah satu tangannya merayap ke sarang madu yang bersembunyi di sela paha gadis itu.
“Ah ...” Honey mendessah nikmat sambil menggigit bibirnya saat merasakan tangan James bermain-main di area intinya.
“Nikmat?” tanya James, mencium dua gunung kembar yang ranum itu, kemudian menyesap pucuknya dengan rakus.
CAPLUK!
“Emh ...” Honey mengerang, dan mendesaah keenakan saat tubuhnya dihujam kenikmatan-kenikmatan yang sangat memabukkan dan membuatnya candu.
“Kau sangat indah, Honey.” James begitu memuja Honey di sela aktivitasnya.
“Masukkan ini!” pinta Honey seraya membuka celana James dengan tergesa. Rasanya ia sudah tidak sabar merasakan benda berurat itu memasuki tubuhnya.
Dengan gerakan cepat, James mencekal kedua tangan Honey di atas kepala. Ia tidak mengabulkan keinginan Honey.
James dengan rakus menyesap pucuk pink itu secara bergantian dan rakus. Dan salah satu tangannya terus bergerak di bawah sana, memberikan kenikmatan pada Honey sampai mencapai puncak.
Nafas Honey terengah, wajah putihnya merona saat merasakan pelepasan sangat dahsyat.
James tersenyum puas melihat Honey lemas tidak berdaya di bawah kungkungannya.
“Aku ingin kita menikah!” ucap Honey menuntut.
James mengecup bibir Honey, tanpa menjawab pertanyaan gadis itu, kemudian menggulingkan badannya ke sisi sebalahnya sambil menarik selimut, menutupi tubuh Honey yang polos.
"Kenapa diam? Apakah kau tidak mau menikahiku?" tanya Honey dengan perasaan kecewa dan sedih karena James sama sekali tidak menjawab pertanyaannya.
Pria matang itu malah beranjak dari tempat tidur, keluar dari kamar tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Sikap James membuat hati Honey sakit.
...
Like dan hadiahnya ya!