NovelToon NovelToon
Mahligaimu Dari Air Mataku

Mahligaimu Dari Air Mataku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:12.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu Andila

Ayundya Nadira adalah seorang istri dan ibu yang bahagia. Pernikahan yang sudah lebih dari 20 tahun mengikat dirinya dengan suami dengan erat.

Pada suatu sore yang biasa, dia menemukan fakta bahwa suaminya memiliki anak dengan wanita lain.
Ternyata banyak kebenaran dibalik perselingkuhan suaminya.

Dengan gelembung kebahagiaan yang pecah, kemana arah pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Jangan Bicara Perjuangan Denganku.

Untuk pertama kalinya, Ayun mengungkapkan semua rasa yang terpendam selama bertahun-tahun lamanya. Bagaimana perjuangannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan minimnya uang, tetapi selama ini dia berhasil melakukan semua itu hingga suaminya tidak pernah bertanya apakah uang yang diberi cukup atau tidak.

"Jika kau ingin bicara tentang perjuangan dan kerja keras, maka jangan bicara di hadapanku. Karena semua yang kau lakukan, tidak ada apa-apanya di bandingkan denganku. Aku bahkan rela berkeliling untuk mencari pinjaman supaya kau bisa pergi ke acara temanmu hanya karena merasa gengsi jika tidak datang," ucap Ayun dengan lirih.

Jika mengingat bagaimana perjuangan Ayun di masa lalu, mungkin tidak akan ada lagi air mata yang tersisa. Tidak akan ada lagi keringat yang keluar dari tubuhnya, karena apa yang dia lalui benar-benar memeras keringat dan air mata.

"Selama ini aku diam dan menerima semuanya, Mas. Aku menerima semua kesusahan yang kurasakan saat bersamamu, dan aku tidak pernah mengeluhkan semua itu. Tapi sekarang aku menyesal, aku menyesal karena diam saja hingga membuat matamu tertutup dan tidak bisa melihat apa yang sudah aku lakukan."

Tubuh Ayun bergetar saat mengingat saat-saat itu. Sungguh dia tidak menyangka jika bisa bertahan sampai dititik ini, dan melewati semuanya.

Mendengar semua ucapan Ayun, membuat mulut Evan kian bungkam. Tidak ada satu kata pun yang bisa dia bantah, karena apa yang wanita itu katakan memang benar adanya.

Namun, ada satu hal yang tidak bisa wanita itu lakukan. Dan Evan mendapatkan sesuatu itu dari wanita lain, yaitu cinta.

"Kau memang sudah berjuang keras bersamaku, Ayun. Aku benar-benar beruntung, tapi maaf. Kau tidak bisa membuatku cinta padamu, hingga akhirnya aku jatuh cinta pada wanita lain," ucap Evan dengan lirih. Dia sebenarnya tidak mau mengatakan hal seperti itu, tetapi sejak tadi dia terus merasa dipojokkan.

Ezra mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Dia merasa ayahnya benar-benar sudah sangat keterlaluan, atau ayahnya sekarang memang sudah tidak waras.

"20 tahun, 20 tahun kita bersama tapi kau mengatakan jika tidak mencintaiku? Aku benar-benar merasa kau sangat luar biasa, Mas. Mungkin tidak ada laki-laki yang seperti dirimu." Ayun tersenyum getir.

Yah, memang beginilah seharusnya. Terus saja Evan melukai hatinya, maka Ayun akan jauh lebih mudah mengambil keputusan. Untuknya, dan juga kedua buah hatinya.

"Maaf, tapi seperti itulah perasaanku."

Evan masih saja mengagungkan cinta yang saat ini dia rasakan. Bak seorang remaja yang baru pertama kali jatuh cinta, hingga tidak ada di dunia ini yang lebih penting dari perasaan yang sedang dirasakan.

"Hentikan sebelum aku benar-benar gila," ucap Ezra dengan penuh penekanan. Dadanya naik turun menahan kekesalan, ingin sekali saat ini dia membantai ayahnya sampai tidak berbentuk manusia lagi. Ah, bukan. Ayahnya bahkan tidak pantas untuk disebut sebagai menusia.

"Tidak apa-apa, Nak. Ibu berhak tau apa yang ayahmu rasakan, selama ini dia pasti tersiksa karena bersama dengan wanita yang tidak dia cinta." Ayun mengulas senyum tipis sambil mengusap lengan Ezra, membuat anaknya itu menatap dengan pilu.

"Baiklah. Semua ini memang tidak bisa untuk dilanjutkan lagi, untuk apa sebuah hubungan berlanjut jika salah satunya merasa tersiksa. Dan maaf, aku tidak bisa membuatmu jatuh cinta," ucap Ayun kemudian. Biarlah, biarlah dia yang mengalah jika selama ini suaminya tidak menyimpan cinta untuknya.

Evan terdiam. Tidak bisa membantah atau memang tidak mau lagi bicara, dia tampak memalingkan wajah. Mengusap tengkuknya yang terasa berat, mungkin darahnya naik karena terlalu terbawa emosi.

"Kalau kau tidak berhenti saat ini juga, Ayah. Kau akan kehilangan semuanya, kau akan benar-benar kehilangan semua yang berharga."

Ezra berbalik dan berjalan cepat ke dalam kamarnya. Dia menutup pintu dengan kasar, hingga suaranya menggema di tempat itu sedikit kuat.

Ayun menatap kepergian sang putra dengan sedih. Tidak pernah dibayangkan jika anak-anaknya akan bernasib seperti ini. Perasaan bersalah menyelimuti hatinya, dia yakin jika mental kedua anaknya pasti akan terganggu.

"Kau sudah puas, 'kan?"

Ayun menghela napas kasar saat mendengar ucapan Evan, kenapa laki-laki itu masih saja menyalahkannya seperti ini.

"Terserah kau mau mengatakan apa."

Ayun lalu berbalik dan beranjak turun ke lantai 1, sontak Evan mengikuti langkahnya dengan masih merasa kesal.

"Kau pasti puas karena sudah membuat aku dan Ezra bertengkar. Sekarang katakan dengan jelas, Ayun. Kau sengaja melakukan semua ini supaya anak-anak berpihak padamu, 'kan?"

Ayun yang sudah memegang pegangan pintu kamar tamu menghentikan tangannya, dadanya panas membara karena sejak tadi mulut laki-laki itu tidak berhenti bicara.

"Aku tidak perlu melakukan apapun untuk membuat orang lain berpihak padaku. Cukup lakukan apa yang aku anggap benar, dan tidak melakukan dosa yang kau anggap suci."

Ayun segera membuka pintu kamar itu dan berlalu masuk, dia kembali menutupnya dan tidak lupa mengunci pintu itu agar pengganggu tidak bisa masuk.

"Tunggu, Ayun. Aku belum selesai bicara!"

Evan menggedor-gedor pintu itu dengan kuat seperti orang kesetanan, membuat Adel menutup kedua telinganya dengan perasaan takut. Ezra sendiri memilih mengambil pakaiannya dan pergi dari rumah, sementara Ayun juga menutup kedua telinganya yang terasa berdengung.

Ayun bernapas lega saat tidak lagi mendengar teriakan dan gedoran dari Evan. Sungguh rasanya dia hampir gila saat ini. Tidak, bukan hampir gila lagi. Dia bahkan sudah merasa jika kejiwaannya telah rusak.

Ayun beranjak dari tempat itu untuk masuk ke dalam kamar mandi. Dia menghidupkan shower dan berdiri tepat di bawahnya.

Kedua mata Ayun terpejam dengan rasa sakit yang seakan menggores seluruh jiwa dan raganya. Tidak ada kata-kata yang dapat melukiskan bagaimana hancurnya dia saat ini, bahkan tidak ada yang bisa dijadikan untuk sekedar sandaran hati.

"Ya Allah, hamba-Mu ini sudah sangat lelah dan lemah. Apakah ujian-Mu masih panjang? Apakah aku akan mampu untuk melewati semuanya?"

Tbc.

1
Herlida Agustina
malam pertama yg dipikirkan bg Fathir 😁
Rina Mariana
Biasa, lumayan sejauh ini, tunggu bab selanjutnya
ibeth wati
Sherly sella dan Evan ini punya karakter yg sama ya pliying fictim merasa mereka yg paling menderita tanpa mengingat dosa dosanya
benci banget sama orang kek gini dan sebelnya didunia nyata pun bnyak orang kek gini
Cim Halimah
Fathin kagum kali
Herlida Agustina
dasar opa abbas😁😁
Rati Evlin
abas keren,,usir saja istri dan anak gk tau diri itu
Dini Mariani s
semangat ayun...seenggaknya kamu harus punya harga diri,kesampingkan cinta dan pengorbanan mu yg sudah kamu lakukan.
Alaric Zikri
Luar biasa
Dini Mariani s
apa Abbas orangtua yg bijksana.keren
Dini Mariani s
semua yg di katakan opa benar.Orangtua yg bijak.
Herlida Agustina
Ciye ciye, Fathir terpesona
Herlida Agustina
Ternyata gara2 sherly lagi, Gara2 obat perangsang yg sherly berikan😁
Herlida Agustina
CLBK ni ye😍😍
Herlida Agustina
Fathir jidohnya ayun🥰
Diana Puji Astuti
bagus ceritanya Thor
Nenie Chusniyah
luar biasa
Chuu
mampus kmu Sherly
Ninik
kalau ayun dan nindi satu ayah berarti kesembuhan nindi ditangan ayun dan bisa transplantasi sumsum tulang blkg pastinya
Umi Chomsatur Rochmah
mantaaap....sangat keren ayun... lanjutkan
Chuu
Ayun anaknya Abbas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!