NovelToon NovelToon
Embrace The Journey

Embrace The Journey

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:987
Nilai: 5
Nama Author: Bellaetrix

Ini adalah novel romansa. Yang menceritakan karier dan cinta. Mengisahkan cinta yang bahagia tentang meraka yang jatuh, gagal, bangkit lagi, dan tumbuh bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bellaetrix, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berkebun

Ternyata aku baru bangun di siang hari, rasanya nyaman sekali sudah lama tidak santai seperti ini, meskipun di kost aku masih harus berkutat dengan laptop ku dan pekerjaan, aku manfaatkan waktu ku disini sebaik mungkin. Aku mandi dan sarapan, ku hampiri mamah di kebun belakang, rupanya mamah sedang mengurusi tanaman nya. Toko mamah hari ini tutup, jadi mamah berkebun untuk mengisi kegiatannya tersebut. Ya hobi mamah yang satu ini tidak pernah berubah. Ku hampiri mamah yang sedang menyiram tanaman.

"Kamu udah makan ay?"

"Iya ma, wah udah ada anggrek ya sekarang? Mamah udah bisa ngerawat anggrek?"

"Udah dong mamah udah jago sekarang, udah gak penasaran lagi, sudah tau caranya ngerawat bunga yang cantik ini, di ajari oleh Bu Eka"

"Kalau Aya pulang lagi, nanti Aya belikan bunga anggrek bulan ya mah sepertinya disini belum ada anggrek bulan"

"Boleh boleh, nanti mamah akan rawat dengan penuh cinta dan kasih sayang supaya bunga dari kamu tumbuh cantik seperti yang memberi"

Ku peluk erat mamah ku. Sungguh aku tak pernah kekurangan akan kasih sayang dari keluarga ku. Seharian ini aku membantu mamah berkebun. Eza pamit pergi bersama temannya jadi dia akan pulang agak malam hari ini.

Selesai berkebun aku mandi dan berkutat di dapur membantu mamah menyiapkan makan malam, ayah juga membantu mamah di dapur iya tidak pernah membedakan tugas antara suami dan istri, menurut ayah di dalam rumah tangga harus saling membantu. Aku berharap nanti bisa menemukan laki laki seperti ayah untuk menjadi pendamping dalam rumah tangga ku kelak. Eza sudah pulang dia langsung ke kamarnya dan pergi ke kamar mandi. Kulihat Eza sudah selesai mandi dan ke kamarnya untuk berganti baju. Eza sudah ke luar dari kamar dan kami sudah lengkap untuk makan malam bersama.

"Aya jadi balik Minggu ini ke Jakarta?"

Ayah bertanya kepada ku.

"Tapi sepertinya Aya berangkat siang deh yah, gak jadi sore. Takutnya sampai di Jakarta malam, Aya juga harus cek kerjaan Aya sebelum balik kerja"

"Ya sudah nanti diantar ayah ya ke jakarta"

"Gak usah yah, biar Aya naik kereta aja lebih cepat juga, nanti ayah antar Aya sampai stasiun kereta aja"

"Ya sudah kalau begitu, kamu kenapa za kok diam aja seperti sedang bingung".

Ku lihat ke arah adik ku ternyata dia diam seperti kebingungan padahal biasanya dia super aktif.

"Handphone Eza hilang, makanya tadi pas telpon ayah buat minta izin keluar pakai punya teman" .

Eza menundukkan kepala mungkin ia takut dimarahi oleh ayah dan mamah.

"Sudah coba ditelvon belum?"

Aku coba bertanya kepadanya.

"Udah teh, tapi gak ada yang jawab, tapi pas di telpon masuk kok"

"Ya sudah tenang dulu mungkin kamu lupa naruh handphone dimana, nanti di telvon lagi pakai handphone punya teteh siapa tau ke angkat"

aku mencoba untuk menenangkannya.

"Ya sudah habiskan dulu makanannya nanti baru di coba ya"

Mamah menyela di antara percakapan kami.

"Iya mah"

Selesai makan ku ambil handphone ku dikamar dan kembali keruang keluarga.

"Teteh coba telvon ya?"

"Iya teh"

Kucoba telvon nomor Eza dering pertama belum ada jawaban sampai dering ke empat dan.

"Halo"

ada suara laki laki yang menjawab, tapi kenapa suara ini tidak asing bagi ku.

"Gimana teh di angkat?"

"Iya ini diangkat teteh bicara dulu ya sama orangnya"

Eza menuruti ucapan ku

"Halo, ini benar dengan handphone adik saya?"

"Iya Ra, handphone Eza ada di mobil ku tadi pagi ketinggalan rupanya, aku juga baru sadar ini, aku udah ada di jalan hampir sampai di rumah nanti aku ke rumah kamu"

"Oh ya sudah, maaf ya ngerepotin kamu"

"Gak apa apa santai aja"

"Ya udah terima kasih, aku tutup dulu telvonnya".

Ku tutup telvon ku karena sudah tidak ada jawaban darinya.

"Gimana teh?"

"Handphone kamu ketinggalan di mobilnya Aska"

Bagaimana bisa ponsel Eza berada di sana?.

"Iya iya Ade lupa kalau tadi pagi di antar sama mas Aska, untung gak hilang beneran"

Rupanya dia ke sekolah di antar oleh Aska.

"Lain kali hati hati de"

"Iya teh".

Aku mengambil remot televisi untuk menonton serial drama favorit ku. Tapi aku tidak bisa fokus karena ya kalian tahu bahwa aku sedang menunggu seseorang yang katanya akan mampir ke rumah. Tapi ini sudah lewat beberapa jam dia belum datang juga bukankah dia sudah katakan bahwa dia sudah dijalan. Apakah ada sesuatu yang terjadi selama di perjalanan.

Aku tak ingin berfikir macam macam. Menunggu terlalu lama membuat aku ingin makan sesuatu, ah bukankah aku masih memiliki bahan untuk membuat spaghetti bolognese waktu itu, belum aku eksekusi bahan bahan itu. Ku matikan televisi dan bergegas ke dapur. Ku lihat Eza sedang bermain PS di dalam kamarnya.

"Ade mau spaghetti gak" ku tawari Eza barang kali dia juga mau.

"Emmm boleh deh teh kayaknya enak"

Ku hampiri ayah dan mamah yang sedang mengemas beberapa kue kue untuk di bawa ke toko besok.

"Ada kerjaan rupanya mah yah,

nanti Aya bantu ya, tapi Aya mau masak spaghetti bolognese dulu , ayah sama mamah mau?"

"Mamah masih kenyang, mungkin ayah mau?"

"Enggak, ayah juga masih kenyang"

"Ya sudah Aya masak dulu ya habis ini Aya bantu bantu "

Ku bergegas ke dapur untuk memasak makanan yang beberapa hari ini sempat tertunda.

Aku suka memasak tapi bukan di kategorikan sebagai seorang yang handal dalam memasak. Pintu rumah ku tiba tiba berbunyi aku tidak peduli siapa yang datang, ku lanjutkan acara memasak ku, rupanya aku tak sadar kalau ada seseorang yang memperhatikan ku di ambang pintu. Aku berbalik untuk mengambil piring, aku di kagetkan dengan sosok kehadiran seseorang yang memperhatikan ku itu.

"Ya Tuhan, aku kira siapa ska?"

"Padahal aku udah dari tadi merhatiin kamu masak, tapi rupanya kamu gak nyadar nyadar kalau aku di sini "

Aku tak menghiraukan ucapannya ku lanjutkan menata spaghetti bolognese ku ke atas piring. Dia mengikuti ku dan berdiri di samping ku.

"Wah harum banget Ra, aku jadi laper lagi nih"

"Kamu mau juga?"

"Emang masih ada jatah buat aku?"

"Kalau mau ini buat kamu nanti aku masak lagi"

"Enggak aku udah makan tadi cuma kok ngeliat masakan kamu jadi ngiler gitu"

"Ya udah kita bagi dua punya ku, yang satu ini buat si Eza"

"Oke, rupanya kamu masih jago memasak ya?"

"Jangan percaya sama tampilannya yang menggiurkan ini, belum tentu kan rasanya enak"

"Percaya percaya, kalau kamu yang masak selalu enak kok" dulu kalau sedang tidak ada mamah di rumah dan kami lapar aku sering memasak untuk kami bertiga.

1
Bellaetrix
terimakasih atas dukungannya
Anisa
bagus banget kak ceritanya di tunggu ya episode selanjutnya/Hey/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!