"Kamu kenal dengan saya?" tanya Kapten Zayden Khaled kepada gadis itu seraya menatapnya tajam
"Iya,kamu sepupu satu kali saya,kamu anak dari Puang Dewi Anjani,adik Bapak saya,jadi kita bersepupu kan" jawab Ayra tanpa ragu
"Kalau sudah tahu sepupu,kenapa masih mau menikah? kamu memang cinta sama saya?" tanya Zayden Khaled lagi
"Tidak ji,saya tidak cinta sama kamu,tapi Puang Dewi Anjani yang mau,jadi saya menuruti saja" jawab Gadis itu lagi
Zayden Khaled hanya menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Ayra Mikayla gadis yang cantik itu fakta yang tidak bisa dipungkiri,tapi jika harus membayangkan menikahi adik sepupunya sendiri,membuat Zayden Khaled pusing. dia frustasi dengan keputusan sang Mama tercinta,tapi apa daya dia, apa yang menjadi keinginan Mamanya itulah yang akan terjadi.
"Bagaimana dengan Emiliana,apa yang harus kusampaikan kepadanya" gumam Zayden Khaled
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 28
Flashback on
Mobil yang membawa Ibu Muria Ambarsari ke Bandara Incheon Seoul Of Korea Selatan berhenti diparkiran Bandara.
Ya,Ibu Muria Ambarsari berada di Korea Selatan dalam rangka penilaian hasil evaluasi kerja tim Kedokteran yang dikirim ke Hankook University Hospital ini.
Ibu Muria Ambarsari berencana menjemput salah satu Delegasi Kementerian Kesehatan yang dijadwalkan tiba dari Indonesia hari ini juga.
Saat melangkah ke depan gerbang kedatangan luar negeri,mata Ibu Muria Ambarsari tertumpu pada satu sosok yang sangat dikenalnya itu
"Kapten Zayden,apa yang dilakukannya di sini? Emiliana?" gumam Ibu Muria Ambarsari
Dengan cepat Ibu Muria Ambarsari meraih ponselnya dan menelpon seseorang.
"Halo,Dokter Narendra?" ucap Ibu Muria Ambarsari
"Ya Halo Ibu,ada apa Ibu? ada yang bisa saya bantu?" jawab Dokter Narendra
Ibu Muria Ambarsari pun menuturkan rencananya, awalnya Dokter Narendra menolak,takut jika Emiliana mengetahui dia jadi bagian dari rencana itu,maka Emiliana akan membencinya selamanya.
Namun janji Ibu Muria Ambarsari yang akan menikahkannya dengan Emiliana jika berhasil membuat Kapten Zayden mundur,membuat Dokter Narendra goyah dan setuju dengan rencana itu.
"Lakukan segala cara agar Kapten Zayden tidak berhasil menemukan Emiliana" ucap Ibu Muria Ambarsari
Dokter Narendra pun segera mencari Dokter Emiliana di segala penjuru tempat. hingga mendengar jika Dokter Emiliana baru selesai mengikuti operasi panjang. dan sedang berada di taman belakang ruang recovery.
Dokter Narendra pun menemukan Dokter Emiliana dalam keadaan sangat lelah,mengantuk dan stress akibat waktu tidur dan makan yang tersita abis di ruang operasi.
"Rileks ki' Lian,ayo posisi berdiri ki' dulu,baru lipat tangan ta' ke belakang baru pejamkan mata ta' sebentar,kita praktekkan gaya big hug butterfly untuk relaks sebentar,ijin ku peluk ki' sebentar na' " ucap Dokter Narendra
Dokter Emiliana hanya patuh dan ikut saja dengan instruksi Dokter Narendra tanpa sadar jika ada mata yang mengawasi mereka. berbeda dengan Dokter Narendra yang memang sedari awal sudah menyadari kehadiran Kapten Zayden dan meliriknya dari ujung mata.
Dokter Narendra tersenyum puas saat melihat Kapten Zayden pergi menjauh dan menghilang.
"Sudah mi' Kak,lumayan enak mi' kurasa" ucap Dokter Emiliana seraya menarik tubuhnya memberi jarak dari Dokter Narendra
"Ohh... oke,bagus mi' kalau begitu ki', ayo mi' makan ki' dulu sebentar,baru ki' lanjut kan lagi laporan ta' " ucap Dokter Narendra
Dokter Emiliana hanya mengaguk pelan dan mengikuti langkah Dokter Narendra
"Misi selesai Ibu" tulis Dokter Narendra dalam pesannya kepada Ibu Muria Ambarsari
Membaca itu,Ibu Muria Ambarsari hanya tersenyum tipis. lalu menelpon seseorang.
"Segera cari latar belakang keluarga Kapten Zayden Khaled,Kapten Penerbang Skuadron tiga puluh tiga Lanud Hasanuddin" ucap Ibu Muria Ambarsari dengan dingin dan tajam.
Flashback Off
Mata Kapten Zayden berkaca-kaca melihat kondisi sang Etta' yang terbaring lemah dengan berbagai peralatan medis yang menempel dibagian tubuhnya itu.
"Zayden anakku" sebuah suara lirih dari arah belakang membuatnya menoleh
Nampak Ibu Dewi Anjani berdiri dengan bersandar kepada Ayra. wajah mereka terlihat lelah dan sembab.
"Mama... " ucap Kapten Zayden seraya memeluk sang Mama dengan erat
"Kenapa bangun ki'? tidur mi' ki' lagi,ada ma' temani Etta' disini" ucap Kapten Zayden
"Etta' ta' Nak,Etta' ta' Kodong,tidak pernah sakit sedikit pun,na' tiba-tiba sekali ki' begini,sakit hatinya Mama lihat ki' Nak" lirih Ibu Dewi Anjani
"Sabar ki' Ma..." ucap Kapten Zayden seraya kembali memeluk sang Mama dengan erat
"Istighfar ki' Puang" ucap Ayra dengan menangis
"Bawa ki' Puang kembali Ayra" ucap Kapten Zayden
Ayra pun memapah Ibu Dewi Anjani kembali ke ruang tunggu keluarga pasien.
Beberapa hari kemudian,Bapak Malik Maulana akhirnya sadar kembali.
"Kondisi pasien sudah stabil ya,dan bisa pindah di ruang rawat inap biasa" ucap Perawat Jaga itu
"Alhamdulillah... terimakasih ya Allah..." ucap Ibu Dewi Anjani dan Ayra serentak
Bapak Malik Maulana pun dibawa ke ruangan rawat inap VVIP.
"Assalamualaikum Etta'... bagaimana mi' perasaan ta'?" tanya Ibu Dewi Anjani seraya mengelus tangan sang suami dengan lembut
"Waalaikumussalam... Ma,baik-baik ji',enak mi' tidurku ini" jawab sang Etta' sambil memaksakan tersenyum
"Alhamdulillah... Jangan ki' sakit lagi ya Etta' " ucap Ibu Dewi Anjani seraya mencium kening sang suami
"Etta'..." ucap Ayra seraya mencium tangan sang Etta'
"Hhhmmm... mu temani ji' Puang mu Nak? makan ji' Puang mu? bisa ji' tidur?" tanya sang Etta'
Ayra hanya mengaguk dengan air mata yang mengalir deras
"Dimana ki' pale' Zayden?" tanya sang Etta' lagi
"Ada ji' Etta',sebentar ki' datang" jawab Ayra kemudian sambil menghapus air matanya
"Berhenti mi' menangis semua,kah tidak apa-apa ji' Etta' ini" ucap sang Etta' dengan pelan
Ibu Dewi Anjani dan Ayra pun mulai tenang dan menarik nafas panjang.
Sesaat kemudian Kapten Zayden pun datang.
"Assalamualaikum Etta',Ma" ucap Kapten Zayden seraya mencium tangan dan memeluk kedua orangtuanya
"Waalaikumussalam Nak,dari asrama ki' ini?" ucap sang Etta'
"Iye' tidak Etta',dari ka' rumah,kan masih cuti ka' ini, jadi tidak kembali ka' ke asrama" jawab Kapten Zayden
"Istirahat mi' dulu Etta',jangan mi' pikir lain-lain, in shaa Allah baik-baik ji' semua" ucap Ibu Dewi Anjani
"Ma,mau ka' kurasa makan ikan bakar bumbu cemangi,bikinkan nanti di' " ucap sang Etta' lagi
"Iye' nanti dibikinkan ki' Etta' sayang" jawab Ibu Dewi Anjani
"Nanti saya masak kan ki' Etta' " ucap Ayra
"Alhamdulillah,tidur ka' pale' sebentar di' " ucap sang Etta'
"Iye' tidur mi' dulu" ucap Kapten Zayden seraya merapikan selimut sang Etta'