NovelToon NovelToon
Cinta Si Duda Kaya

Cinta Si Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ariania

beberapa kali menjalin asmara namun tak semua tak sesuai harapan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pendekatan

Menjelang sore Riani yang biasanya keluar dari kamarnya dan melakukan pekerjaan di sore hari, namun di hari itu Riani tak kunjung keluar juga, Kevin yang beberapa kali pergi ke dapur untuk mengecek namun riang pun tak kunjung keluar, merasa penasaran Kevin pun perlahan menuju ke kamar Riani dan mengetuk pintu kamarnya namun tak ada jawaban dari balik pintu, semakin penasaran Kevin perlahan membuka pintu kamar Riani dan mendekati Riani sembari memanggil nya dengan pelan. Terdengar suara lirih seakan menjawab panggilan, Kevin pun terus mendekat dan mengecek keadaan Riani,

" mbak, mbak kenapa " menarik selimut dan melihat keadaan Riani yang sangat lemas.

" mbak sakit ya " ngecek suhu tubuh, merasa ada yang tidak baik Kevin pun keluar kamar Riani dan memanggil sang ayah.

Mendengar teriakkan sang anak Nathan pun keluar dari ruangan dan menghampiri Kevin bertanya ada apa, mendengar perkataan Kevin Nathan bergegas menuju kamar Riani dan mengecek keadaannya, suhu badannya sangat tinggi Nathan menyuruh Kevin menyiapkan mobil dan membawa Riani ke rumah sakit. Riani pun di bawa kerumah sakit.

Setelah di periksa dokter pun mengatakan jika Riani hanya demam biasa dan terlalu kecapean sehingga ion tubuhnya berkurang, dalam beberapa jam ke depan dokter menyarankan untuk di rawat dulu dan Nathan pun Nathan merasa sangat panik saat itu mendengar penjelasan dokter membuat nya sedikit lebih lega, Kevin pun menghubungi Nathan dan menanyakan keadaan Riani karena dia tidak itik mengantar ke rumah sakit. Mendengar tidak ada yang serius Kevin pun merasa lega.

Beberapa saat kemudian Riani siuman dan mendapatkan Nathan berada di sampingnya, melihat Riani sudah siuman Nathan pun segera memanggil perawatan untuk mengecek keadaan Riani. Meski rasa khawatir masih di rasakan Nathan dan di sisi lain merasa lega juga melihat Riani sudah siuman, memastikan keadaan Riani kembali dan bertanya,

" kamu gak apa-apa mbak "

" saya gak apa-apa koh, tapi kenapa saya ada disini "

" kamu demam tinggi, jadi saya bawa kamu kesini "

Dokter pun menjelaskan jika keadaan Riani sudah baikan dan bisa istirahat di rumah untuk beberapa hari dengan resep obat yang di berikan dokter, Nathan pun membelinya di apotek dan menyuruh Riani untuk menunggunya selesai mengambil obat dan melakukan transaksi pembayaran.

Nathan kembali dengan obat yang sudah dia tebus.

" yuk pulang "

Riani hanya menggunakannya kepala nya.

" kuat jalan gak " tanya Nathan

" kuat koh " . Nathan memapah Riani keluar ruangan.

Menyuruh Riani untuk menunggu di tempat duduk yang sudah di sediakan dan bergegas mengambil mobil yang terparkir.

Dengan perlahan Nathan kembali memapah Riani masuk ke mobil dan mereka pun kembali ke rumah.

" terimakasih ya koh sudah mau antar ke rumah sakit "

" gak apa-apa, tapi lain kali kalo sekiranya merasa sakit jangan di paksa kerjanya, di istirahat kan dulu. Untung ketahuan sama Kevin kalo gak gimana "

" maaf koh sudah ngerepotin "

" jangan bilang gitu, ini kan bagian dari tanggungjawab saya juga, lain kali bilang ya kalau gak enak badan "

" iya koh " .

Sesampainya di rumah Kevin yang mendengar suara mobil sang ayah bergegas menghampiri dan menanyakan keadaan Riani, rasa khawatir begitu jelas di mata Kevin sehingga dia menangis. Melihat sang anak menangis Nathan pun mulai meledek Kevin namun Kevin tak perduli dan memapah Riani masuk ke dalam dan mengantarnya ke kamar untuk beristirahat.

" mbak sudah gak apa-apa kan, aku khawatir banget tahu lihat mbak sakit "

" mbak sudah gak apa-apa kok, maaf kalo mba sudah bikin kamu khawatir "

" sekarang mbak istirahat saja ya, jangan mikirin dulu kerjaan "

" iya, terimakasih ya "

" kalo gitu Kevin ke kamar dulu ya, ada tugas yang harus di kerjakan "

" iya, terima kasih ya " . Kevin pun kembali ke kamar.

Nathan yang juga ikut menemani Riani dan Kevin masuk kamar pun terdiam dan memperhatikan Riani, mereka sama-sama saling diam.

" ya sudah kamu istirahat saja, jangan dulu mikirin kerjaan ya, ini obatnya diminum " menaruh obatnya di atas meja

" terimakasih ya koh "

" iya, cepat sembuh ya, Koko keluar dulu, kalo perlu apa-apa bilang sama Koko ya ".

Riani menganggukkan kepalanya. Nathan pun keluar kamar Riani.

Di tengah malam Riani terbangun dari tidurnya, mengingat apa yang telah di lakukan Nathan kepada nya, perhatian yang di berikan meski hanya sekedar ucapan biasa namun entah kenapa Riani merasa sangat senang dan perasaan nya semakin kuat terhadap Nathan. Sulit untuk memejamkan mata Riani pun bangun dari tempat tidurnya dan menuju dapur merasa perutnya lapar dan mencoba untuk mencari sesuatu yang bisa dia makan, lupa tidak meminum obatnya semenjak pulang dari rumah sakit Riani tak keluar kamar.

Menuju dapur dan mencari bubur instan. Memasaknya dengan tambahan telur rebus di atasnya nya.

Nathan yang terbangun dengan sengaja ingin mengecek keadaan Riani, menuju kamar Riani namun belum sampai di depan pintu kamar Riani, Nathan melihat Riani sedang makan di meja makan, Nathan pun menghampiri dan duduk di hadapannya Riani.

" tengah malam gini makan apa "

" Koko " sedikit terkejut

" bubur instan ya " tambahnya

" iya koh "

" malam-malam makan bubur instan, mau Koko masakin "

" gak usah koh, ini saja "

" gak apa-apa Koko bisa masak kok tenang aja " beranjak dari duduknya. Seketika Riani menahan Nathan dengan memegang tangan Nathan. Nathan pun terhenti dan tak menyangka jika Riani akan memegang tangannya. Dengan rasa deg-degan Riani mencoba untuk mengatur nafasnya tanpa di ketahui Nathan, perlahan Nathan pun kembali duduk, Riani melepaskan tangannya,

" gak usah koh, ini saja udah cukup " kembali makan

" hh oke " menatap Riani dan memperhatikan nya.

Sadar jika belum ada gelas minum, Nathan pun mengambilkan Riani minum dan menaruhnya di samping.

" terimakasih koh "

" udah berapa kali kamu bilang terimakasih saya Koko "

Riani terdiam

" mbak kan sudah banyak membantu Koko selama ini, jadi hal yang Koko lakukan itu tidak ada apa-apa nya di bandingkan mbak yang selama ini disini, justru Koko yang harus berterimakasih sama mbak, udah membantu ngurus dan jagain Kevin saat Koko gak di rumah "

" mbak rela jauh dari anak dan keluarga mbak buat kerja disini dan ngurusin Kevin, Koko tahu gak gampang ngurusin Kevin di saat dia masa puber sampai sekarang, sedangkan mbak juga ninggalin anak di saat anak mba juga butuh perhatian seorang ibu, Koko salut sama mbak "

Mendengar hal itu Riani merasa terharu dan meneteskan air mata.

" mbak nangis " tanya Nathan

" mbak gak kuat kalo harus ngomongin anak koh, jadi tolong jangan ngomongin anak "

" mbak kangen ya sama anak mbak "

Riani hanya menganggukkan kepalanya.

" mbak bisa ketemu anak mbak kok, Koko gak ngelarang mbak kalo mbak mau pulang dulu ketemu anak "

" mbak gak bisa pulang koh "

" lho kenapa "

" mbak gak bisa pulang dalam kondisi sakit, akan membuat mereka khawatir "

" ya sudah nanti kalau mbak sudah benar-benar sehat kita temuin anak mbak " memegang tangan Riani dan menenangkan nya

" hh kita "

" iya, kita. Koko, mbak sama Kevin. Gak adil donk masa Kevin sudah ketemu keluarga mbak, sedangkan Koko belum "

Sedikit tersenyum mendengar perkataan Nathan yang seolah iri terhadap anaknya sendiri.

" kenapa kok senyum gitu, ngeledek ya "

" gak apa-apa, ya gak nyangka aja Koko bakalan bilang kaya gitu "

" tapi serius Koko pengen ketemu keluarga mbak di kampung "

Riani hanya tersenyum.

Selesai makan Riani pamit untuk beristirahat. Nathan mengingat kan jika Riani harus banyak istirahat dulu dan Riani pun mengiyakan nya.

Nathan juga kembali ke kamarnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!