Hallo selamat datang di karya terbaru aku...
Almeria givanda panggil saja giva seorang wanita cantik yang memiliki karir cukup baik sebagai salah satu manager disebuah perusahaan, karena kerja kerasnya akhirnya dia diangkat menjadi sekertaris sang CEO Giovanni Daniel.
Namun dalam urusan percintaan Giva tidak semulus karirnya karena harus berhadapan dengan pasangan yang cukup cuek dan egosi.
Mari kita lanjutkan cerita kehidupan fiksi ini dengan bijak dalam mengambil setiap keputusan dalam proses kehidupan yang dijalani 💐💐💐
happy reading ❣️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 24
Suasana hening diruangan cukup luas terdapat 2 orang wanita yang sedang terdiam, dr. Indah dengan tatapan lembut menyelami wajah giva yang sedang tidur terlentang mencari posisi ternyaman agar lebih rileks.
" Anak baik, anak cantik, sudah nyaman?" ucapan lembut itu terdengar indah ditelinga giva membuat pandangan mereka bertemu.
" Dokter apakah boleh aku memelukmu sebentar saja?" dengan anggukan kepala sang dokter giva langsung bangkit dan memeluk erat sang dokter.
" Anak baik apakah sedang tidak baik saat ini?" usapan lembut dikepala giva begitu terasa menyejukkan ruangan hampa dan kosong yang selama ini terasa tanpa penghuni rasa, meskipun kasih sayang penuh ia dapatkan dari kedua orangtua dan sang Kakak tanpa pernah meninggalkan ia dengan kondisi sendiri bahkan kesepian namun tetap saja tidak bisa dibohongi jika ada satu sudut ruang yang begitu kosong sangat sulit untuk dibuka dan diisi dengan rasa yang lain.
Hikss....hikkksss..hikss...hiksss... Suara tangisan itu begitu terasa sangat menyakitkan bagi yang mendengarnya..
Aaaaaaaaaaaaa....... aaaaaaakkkkk......aaaakkuuuu bennnciiii aaaaaaakkkkk...... suara tangisan yang cukup lama kini berubah menjadi suara jeritan hati dari seorang anak perempuan yang dilanda kesedihan dan kesakitan yang mendalam, ditariknya rambut yang terurai lurus berwarna hitam, kepalan tangannya berubah menjadi cakaran yang cukup kuat menyakiti tubuhnya tanpa ampun begitu menyakitkan sekali kondisi saat ini, siapapun tidak akan sanggup melihat seorang anak perempuan cantik nan baik harus berubah menjadi anak yang sedang mengeluarkan kesakitan hatinya dengan tangisan, jeritan dan cakaran yang dilakukan pada tubuhnya sendiri.
" tolong sus panggilkan pak gio suruh masuk sepertinya saya butuh bantuan" dr. Indah yang merasa cukup sulit mengendalikan emosi giva saat ini meminta tolong untuk memanggilkan gio yang sedang menunggu diluar ruangan.
Ceklekk...
Pintu terbuka terlihat saat ini perempuan cantik yang selama ini ia cintai dalam diam baru beberapa waktu menjadi kekasihnya siang tadi masih tersenyum riang bersama dalam waktu kurang dari 12 jam semua berubah menjadi anak perempuan yang cukup menyedihkan gio terpaku melihat kondisi giva saat ini teriakannya begitu terasa sakit air mata yang terus luruh darah yang mulai keluar dari kedua pipi akibat cakaran tangannya sungguh hatinya begitu terasa sakit.
" Pak gio tolong bantu saya tidak apa mendekatlah saat ini Giva membutuhkan sandaran kita, ia membutuhkan pendengar yang baik dan pelukan erat memberikan kekuatan bahwa kita akan selalu berada disampingnya" gio mendengar ucapan sang dokter langsung menghampiri giva memeluk tubuh mungil giva dan kedua tangannya menahan tangan giva yang terus meronta menyakiti tubuhnya.
Ya Tuhan sesakit inikah perasaan giva selama ini, tanpa mereka ketahui bahwa dia adalah perempuan yang cukup lemah namun menutupi itu semua bagaimana dia bisa mengontrol emosi selama ini begitu menyakitkan rasanya melihat kondisi giva saat ini. Gumaman hati seorang gio yang melihat kondisi giva saat ini membuat ujung matanya mengeluarkan bulir air bening dikedua sudut matanya.
" Pak tolong minumkan obat ini agar giva bisa lebih rileks" dr. Indah memberikan obat alprazolam dengan dosis yang sudah dihitung sesuai kebutuhan tubuh giva, setelah giva meminum obat tubuhnya mulai lemas dan matanya mulai fokus memejamkan dengan begitu sempurna.
" Dok biar saya tidurkan disini ya sementara atau langsung keruang rawat inap saja?" gio yang sudah melihat giva mulai tertidur didalam pelukannya tidak ingin membuat istirahat sang kekasih menjadi tidak nyaman.
" Kita langsung rawat inap saja ya pak memang butuh untuk beberapa waktu biar giva bisa istirahat sambil menunggu ruangan disiapkan bisa direbahkan disini dulu pak dan ada beberapa hal yang harus saya sampaikan juga" giva langsung direbahkan dengan posisi yang paling nyaman, rambutnya dirapihkan dengan lembut oleh tangan gio begitu telaten wajahnya diberikan obat oleh suster melihat tindakan gio dr. Indah melengkungkan senyuman karena sangat tahu selama ini gio selalu menanyakan kondisi dan perkembangan giva kepadanya.
" Sudah selesai?" dokter indah langsung mengajak gio untuk berbicara berdua sambil menunggu ruangan disiapkan.
" Bagaimana dok? ini semua kesalahan adik saya yang mengucapkan kalimat menyakitkan giva siang tadi di resto" sebelumnya memang gio sudah menceritakan kejadian siang tadi yang membuat giva menangis histeris.
" Sebenarnya sudah mulai ada perubahan kondisi giva, apalagi tanpa disadari ia mempercayai kamu dengan mau ditemani kesini mau dipeluk selain oleh keluarganya, yang giva butuhkan saat ini adalah support dan terus berikan afirmasi positif agar dia nyaman menceritakan segala kondisi mood ataupun perasaannya saat ini karena dengan menceritakan segalanya itu bisa membuat dirinya lebih lega tapi jangan sampai memaksa jika memang giva tidak nyaman coba ajak melakukan kegiatan yang bisa membuat hatinya sedikit lebih tenang bisa melukis ditempat tenang, ataupun mungkin bisa diajak wisata kuliner seperti yang sering dilakukan saya rasa kamu lebih tau bagaimana kegiatan yang giva sukai" dr. Indah memberikan penjelasan cukup panjang dan didengarkan baik oleh gio.
" Tolong berikan pelukan ternyaman mungkin kamu akan lebih sulit kedepannya tapi saya rasa jika saling menerima itu semua bisa dilewati, jika kamu sedang banyak pekerjaan dan giva sedang tidak baik tolong jangan pernah meninggalkan giva sendiri ya cukup berikan pelukan hangat bisa membuat giva lebih tenang" dr. Indah kembali memberikan pesan yang sangat diperlukan oleh gio kedepannya.
" Baik dok terimakasih atas penjelasannya, saya memiliki jadwal untuk kegiatan giva mungkin bisa sedikit mengurangi beban didalam pikirannya dengan melakukan kegiatan wish list yang giva inginkan akan sedikit memberikan fokus pada dirinya, ini terlalu menyakitkan dok saya tidak sanggup jika giva harus seperti ini segalanya akan saya lakukan demi kebaikan giva" gio yang merasa saat ini Giva adalah tanggungjawabnya terus berkonsultasi dengan dr. Indah sampai akhirnya ruangan giva sudah siap.
" Saya tinggal dulu ya, kamu boleh hubungi Rio dan kedua orangtuanya untuk bergantian menjaga giva mungkin beberapa jam kedepan giva masih bisa istirahat jadi tolong jaga kesehatan karena giva membutuhkan kamu gio" dr. Indah meninggalkan gio yang masih menggenggam tangan giva wajahnya menatap nanar sang kekasih yang sedang tidur dengan damai wajahnya masih ada bekas cakaran tangannya tadi.
Cekkleekk...
" Gio gimana?" gio yang menoleh ke arah sumber suara langsung menyimpan telunjuk didepan mulutnya menandakan untuk diam sejenak karena itu bisa menggangu istirahat giva.
" Ayah, mama, baru sampai?" saat ini mereka sedang duduk disofa ruangan rawat inap giva.
" Iya tadi Rio yang jemput dari bandara kami langsung kesini, Rio sudah cerita semua ayah dan mama ucapkan terimakasih banyak kamu sudah menjaga dan menerima giva kami tidak akan menghalangi hubungan kalian tapi setelah tau kondisi giva saat ini kamu masih boleh memikirkan kedepannya gio karena ayah tidak ingin giva tersakiti lagi saat dia sudah jatuh terlalu jauh dalam hubungan kalian" kekhawatiran seorang ayah memang sangatlah begitu besar karena ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuannya.
" Ayah selama ini ayah tau bagaimana perasaan gio sama giva dan ayah tau gio sudah menerima apapun kondisi giva karena kondisi saat ini bukan kesalahan giva, lebih baik kita berjuang bersama untuk terus memeluk giva melewati semuanya ayah mama dan Rio boleh menghukum gio jika satu waktu nanti gio mengingkari janji tapi gio akan selalu berusaha untuk terus mendampingi giva melewati semuanya ayah, begitu sakit sakit sekali melihat secara langsung kondisi giva sore tadi gio merasa menjadi orang yang tidak berguna karena bisa-bisanya giva menahan rasa sakitnya sendiri tanpa diketahui banyak orang" suara gio semakin bergetar Rio yang melihat sahabat sekaligus kekasih dari adiknya langsung memeluk tubuh gio saling memberikan kekuatan karena kedepannya tidak mungkin mereka menangis dihadapan giva.
" Thanks gi gue percaya sama lo dari dulu perasaan Lo ga pernah berubah sama adek gue tapi kalau satu waktu nanti lo berubah pikiran Lo bisa ngomong sama gue" Rio menepuk pundak gio setelah mengurai pelukannya.
" Apa mama boleh menemani anak bungsu mama? Kalian para pria silahkan makan dulu kita harus tetap menjaga kesehatan agar bisa terus menjaga anak kesayangan mama" Sarah yang sudah bangkit dari duduknya langsung melangkahkan kakinya duduk disamping bangkar sang anak air matanya begitu saja lolos begitu sakit melihat anak bungsunya kesakitan seperti ini maaf nak maafkan mama yang gagal menjadi seorang ibu, disaat kamu butuh mama tidak ada disamping kamu tolong hidup lebih lama sayang kita habiskan waktu bersama dengan kebahagiaan dan senyuman tolong janji sama mama Sarah hanya bisa mengucapkan dalam hatinya karena bibirnya sudah tidak bisa berkata lagi menahan suara tangisnya agar tidak menggangu istirahat sang anak.
" Mah... Jangan menangis kita harus jadi penopang yang kuat untuk giva, mama sudah menjadi ibu yang sempurna untuk giva ayah bangga sekali sama mama" lucky yang entah sejak kapan ada disampingnya langsung membawa Sarah kedalam pelukannya mengusap lembut punggung sang istri dengan wajah yang masih menatap sendu sang anak.
peripun iki, thor???
Giva, Rio ternyataaaa?????
Stella.....???
Allohu Akbar!!!
yg namanya Lambe Ember
yaa tetap gitu..
otak dan mulut si Stel emang udah Expired...
Basiiii...
😁🤣🤣🤣
givaaaa
jujur ammaaatttttt
😃🤣🤣
bang gio...
nonton drakor nya diatas pembaringan
bukan di bioskop....
😃🤣🤣
senangnya hatiku..
hilang pening kepalaku...
itu karena dirimu...
yg gk tahu malu....
Lanjut &cemungut, thorqu... 😍
yuk hayuk Demo demo....
byk duit nih bg Rio....
bagi dong, baaangggg
😄🤣🤣
gercep amat....
😃🤣🤣
Emang si Keket kurang malunya yaa
😄🤣🤣
Sahabatku adik iparku...
eh, masih CALON yaaaaaa...