NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Si Perawan Tua

Terjebak Cinta Si Perawan Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / Pernikahan Kilat
Popularitas:54.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Bhebz

Terjebak menikah dengan seseorang yang tidak pernah diinginkan adalah sebuah musibah besar, terlebih jika keduanya mempunyai latar belakang sosial yang berbeda. Tak ada cinta tapi harus hidup seatap adalah hal yang harus dilakoni Marvin Andrian dan Malena Rachman.

"Terang saja Miss mau menikah denganku karena aku ini siswa terpopuler di sekolah!" Marvin Andrian.

"Meskipun aku dapat predikat perawan tua, aku juga tidak ingin sembarang menikah, apalagi dengan anak ingusan seperti kamu!" Malena Rachman.

Mampukah mereka hidup bersama meskipun tanpa ada cinta diantara mereka berdua

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Pengen Pelukan

Beberapa puluh menit sebelumnya.

Marvin pulang dari sekolah dengan perasaan yang masih sangat kesal dan marah. Malena mengabaikannya dan benar-benar tak perduli lagi padanya. Sialnya lagi, wanita itu meminta cerai padanya disaat ia begitu sangat mencintai wanita itu.

"Aaargh sial!" ucapnya mengumpat seraya memukul setir mobilnya.

"Aku yakin ini semua gara-gara drama Elsa yang mengaku hamil waktu itu," geramnya semakin kesal.

"Aaaaargh! Kenapa sih kamu gak mau dengerin penjelasan aku dulu, dan lebih percaya pada apa yang belum lengkap kamu lihat?!" sesalnya. Tatanan rambutnya pun ia kacaukan karena sangat kesal dengan keadaan yang terjadi diantara mereka berdua.

Menghela nafasnya berat ia pun mengarahkan laju kendaraannya ke arah rumah Elsa yang jaraknya hanya satu blok dari rumahnya sendiri.

Di depan gerbang, ia bertanya pada sekuriti di rumah itu apakah Elsa sudah pulang apa belum.

"Non Elsa belum balik dari sekolah den," jawab mang Kosim.

"Ah iya deh mang. Kalo Elsa sudah balik hubungi aku ya, nomorku ada sama mamang 'kan?"

"Siip ada den." Mang Kosim pun mengangkat tangannya hormat seraya memamerkan giginya yang sudah ompong beberapa.

Marvin tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Setelah itu ia memutar balik kemudinya dan kembali ke rumahnya. Saat ini orang yang ingin ia temui adalah mamanya sendiri. Ia sudah tak sabar memberi tahu wanita yang telah melahirkannya itu tentang pernikahannya dengan Malena.

"Assalamualaikum bik, mama ada gak?" ucapnya setelah pintu utama dibukakan oleh sang asisten rumah tangga.

"Nyonya baru saja pergi bersama Tuan besar den." Bik Nisa menjawab seraya membungkukkan badannya sedikit.

"Titip pesan untuk aku gak bik?" tanya Marvin lagi seraya melempar tubuhnya ke atas sofa.

"Katanya sih ada pertemuan atau rapat di villa yang ada di puncak. Mungkin balik hari kamis."

"Aaa lama banget sih," gerutu Marvin dengan wajah kesal plus cemberut. Bik Nisa hanya tersenyum maklum. Marvin memang sudah dewasa tapi ia sangat dekat dan manja pada mamanya sampai tak tahan kalau lama-lama berpisah dengan wanita yang telah melahirkannya itu.

"Ditelpon aja den. Siapa tahu bibik salah ingat. Bisa saja pulangnya besok kok kalau aden minta."

Marvin pun meraih handphonenya untuk menghubungi sang mama dan melakukan panggilan video tapi ternyata tidak tersambung. Perasaannya pun jadi semakin kesal saja.

Malena pun ia hubungi lagi tapi nomor wanita itu juga sama, tidak aktif. Menghela nafasnya berat ia pun memijit kepalanya yang terasa pusing.

Dua orang wanita yang sangat ia sayangi sepertinya sedang kompak mengabaikannya. Dan sekarang, Ia benar-benar jengkel dengan perasaan yang sangat tak nyaman. Ia merasa seperti seekor anak ayam yang kehilangan induknya.

Apalagi suhu tubuhnya kini tiba-tiba terasa meningkat. Mungkin karena semalaman ia berenang setelah seharian mencari keberadaan Malena, dan pagi-pagi sekali ia hanya sarapan seadanya dan langsung berangkat ke sekolah untuk mengikuti ujian hari pertama.

Marvin pun berdiri dari duduknya menuju ke kamarnya untuk beristirahat dengan tubuh yang terasa demam.

"Hey, kenapa kamu!" tegur Martin yang baru saja keluar dari kamarnya sendiri.

"Gak tahu nih bang. Kepala ku pusing dan tubuhku kayaknya panas banget," jawab Marvin dengan wajah yang memang tampak sakit.

"Istirahat yang cukup dan jangan kemana-mana. Kamu aku kasih obat penurun panas ya," ucap Marthin setelah mengecek suhu tubuh sang adik dengan punggung tangannya.

Marvin hanya mengangguk kemudian segera masuk ke dalam kamarnya. Ia membaringkan dirinya di atas ranjang kemudian meraih selimut untuk membungkus tubuhnya.

Tak lama kemudian Martin datang untuk memberikannya obat penurun panas dan juga anti nyeri.

"Habis ini kamu akan tertidur. Bangun nanti insyaallah udah sembuh dan siap bertarung dengan soal-soal ujian, okey?"

"Hum, okey bang," senyum Marvin kemudian meminum obat yang baru diberikan oleh sang kakak.

"Makasih bang," ucapnya tersenyum dengan mata sayu.

"Sama-sama. Nah tidurlah. Ingat untuk tidak kemana-mana meskipun badai datang menghadang ya hahaha." Martin tertawa kemudian pergi dari kamar itu. Siang ini ia harus kembali ke rumah sakit karena ada pasien yang sedang menunggunya.

Marvin pun menutup matanya. Ia ingin beristirahat sejenak sebelum menemui Elsa. Ia ingin memaksa gadis itu menjadi saksi di depan Malena, kalau mereka berdua tak ada hubungan apapun kecuali hanya hubungan teman.

Drrrt

Drrrt

Marvin yang baru saja menuju ke alam mimpi langsung tersentak kaget karena sebuah panggilan dari seseorang. Ingin ia abaikan tapi panggilan itu sepertinya tak mau berhenti sampai ia menjawabnya.

"Assalamualaikum Den. Ini mang Kosim." ucap suara dari seberang.

"Waalaikumussalam. Ada apa mang?" jawabnya dengan kedua mata tertutup.

"Nona Elsa sudah datang den. Kalau mau bertemu silahkan datang sekarang."

Marvin tersenyum. Semangatnya kembali berkobar dan lupa kalau ia sedang sakit. Ia pun keluar dari selimutnya dengan gembira. Saat ini ia harus membawa Elsa menemui Malena agar permasalahannya cepat selesai. Ia pun merapikan pakaiannya dan segera mengambil kunci mobilnya.

Meskipun ia masih kurang sehat, ia tetap harus melanjutkan niatnya. Hanya Elsa yang bisa membantunya mendapatkan hati Malena kembali karena ia sangat kangen pada wanita itu. Rasanya ia ingin mendapatkan pelukan hangat di saat ia sedang sakit seperti sekarang.

Di depan gerbang rumah Elsa, ia menghentikan mobilnya. Elsa adalah tujuannya tapi apa yang ada di hadapannya justru membuat hatinya mencelos kecewa. Ia marah dan kesal saat melihat istrinya ada di depan matanya dan pergi bersama dengan abangnya sendiri.

"Ngapain kamu disini dan tidak datang menemui ku di rumah," gumamnya seolah-olah sedang berbicara dengan Malena.

"Kamu tega dan tak punya perasaan padaku," gumamnya dengan dada sesak.

"Apa hatimu telah berpaling ke bang Martin?" ucapnya lagi dengan tangan mengepal.

"Apa karena bang Martin lebih dewasa daripada aku?"

"Aaargh brengsek!"

Mobilnya pun ia arahkan kembali ke rumahnya dengan perasaan campur aduk yang menggunung. Tiba-tiba ia menangis, dan berubah seperti seorang anak kecil yang baru saja kehilangan mainannya.

🌻

*Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?*

1
Normah Basir
melani2 klau kesel jng lampiaskan ke kerikil yg tak punya salah/Facepalm//Facepalm/
Raffi975
kayaknya jodoh mbak dokter ini , lanjut Thor 🤭
🍁Fiqrie N𝐀⃝🥀fazCinta☠ᵏᵋᶜᶟ🦂
Akhirnya batu itu memakan korban...
aduhhhhh batu yang malang apa pria yang malang??????.....
ggggg
🍁Fiqrie N𝐀⃝🥀fazCinta☠ᵏᵋᶜᶟ🦂
WA mu buka
dan WA ku masukin
🤣🤣🤣🤣
Hadiyah 0575
jadi malu nih bacax...🙈🙊
Hadiyah 0575
Warning...ada adegan anu...😎
Hadiyah 0575
Yono mabuk2an mungkin krn bapakx sdh pensiun ..dan gadis incaranx pun digaet orang🤣🤣
Hadiyah 0575
Marvin dan martin sama2 sdh gak tahan pengen anu..🤭
Hadiyah 0575
Sadar diri dong kamu mel dokter martin ga anu sama kamu..😊
Hadiyah 0575
waduh...hati2 elsa jaga bang martin ada tanda2 pelakor nih..
Normah Basir
menginspirasi, ternyata betul cinta tak mengenal usia,
Rahmah Salam
anux kena sensor..../Grin/
Rahmah Salam
kaki jd kepala...kepala jd kaki bgtu barangkali...😂
nuraeinieni
bapak rahcman pengertian sekali,,,;kebelet pingin pnx cucu,,,,.
turut mengaminkan do'ax ibu,,,semoga malena cepat hamil dan langsung kembar tiga.
Rahmah Salam
/Casual//Casual/
nuraeinieni
aduh bu,,,anakmu malena bukan kepikiran yono,,,,tp anak dan mantumu lagi anu,,,,😃
sunshine wings
waduhh tambah ganas ya author..
💪💪💪💪💪
💖💖💖💖💖
sunshine wings
💖💖💖💖💖
sunshine wings
🌹🌹🌹🌹🌹
sunshine wings
huhuu.. Marvin kejam 😅🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!