NovelToon NovelToon
Akhirnya Mencintaimu Secara Ugal-Ugalan

Akhirnya Mencintaimu Secara Ugal-Ugalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: tuina 24

Dalam novel ini menceritakan tentang cinta dan kehidupan yang dilalui oleh karakter utama wanita bernama Erina Johnson yang menjadi Queen Bee di kampusnya namun ia juga memiliki banyak kebiasaan buruk dan juga menjadi pimpinan sebuah geng yang suka membully mahasiswa lainnya. Sedangkan karakter utama pria adalah Julius Nathan Alexander yang memperkenalkan dirinya sebagai Jonathan, ia menjadi mahasiswa pindahan dari luar negeri yang ternyata menyimpan banyak sekali rahasia dalam hidupnya termasuk berbagai kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuina 24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terima Kasih Sudah Menolongku

"Terima kasih Tuhan, kamu baik-baik saja Erina? aku sangat khawatir sayang" ujar Rayhan sambil terus memeluk Erina dengan sangat erat.

"Kamu membuatku tidak bisa bernapas Ray!" gerutu Erina pada Rayhan karena sikapnya ini, Erina tidak pernah menerima Rayhan sebagai pacarnya namun pria ini selalu saja memanggilnya sayang seakan-akan mereka sudah berpacaran yang membuat Erina sangat tidak nyamal dan terkadang hingga kesal.

"Oh, maafkan aku..." ujar Rayhan lalu ia melepaskan pelukannya.

Wendy melihat dan menyadari kalau tangan Jonathan ada yang terluka, ia langsung mengambil beberapa obat dan perban. Ia langsung duduk di dekat Jonathan lalu mengulurkan tangannya dan berkata,

"Kemarikan tanganmu..." ujar Wendy namun Jonathan terlihat kebingungan saat mendengar apa yang ia katakan,

"Berikan tanganmu itu, kamu tidak sadar kalau tanganmu itu terluka huh?" tanya Wendy lalu Jonathan melihat tangannya yang tergores itu.

"Tidak apa-apa, aku bisa mengobatinya sendiri nanti" sahut Jonathan menolak dengan halus,

"Tidak ada nanti-nanti, bagaimana kalau nanti infeksi... Jangan bersikap seperti anak kecil yang keras kepala" ujar Wendy lalu ia menarik tangan Jonathan dan membersihkan lukanya itu, setelah dibersihkan ia mengoleskan obat dan menutupnya dengan perban. Sedangkan di pihak lain ada 2 orang yang kini terbakar cemburu melihat apa yang mereka berdua lakukan saat ini, siapa lagi kalau bukan Erina dan Lucas. Mereka berdua seakan sedang menatap rival bebuyutan mereka saat ini.

"Seharusnya aku yang melakukan itu, harusnya aku yang mengobati lukanya bukan dia" Gerutu Erina dalam hatinya moodnya langsung berubah jelek dan merasa semakin cemburu ketika semakin banyak interaksi yang terjadi antara Jonathan dan Wendy.

"Selamat malam semuanya, aku mau tidur sekarang" ujar Erina berdiri dan langsung pergi dari sana,

"Sialan... Aku harus segera bicara dengan Jonathan. Aku sudah berusaha keras untuk mendekati Wendy selama ini, dia tidak boleh mengacaukan semuanya" gumam Lucas dalam hatinya namun ia masih dengan sabar menunggu hingga Wendy menyelesaikan pengobatannya pada luka gores yang ada di tangan Jonathan itu.

"Jo, bisa kita bicara?" tanya Lucas pada Jonathan yang langsung menoleh kearahnya

"Tentang apa?" tanya Jonathan sambil mengangguk setuju dan Lucas langsung bertanya to the point padanya,

"Apa kamu menyukai pacarku?" tanya Lucas sambil menatap tajam pada Jonathan,

"Huh? Apa? Aku bahkan tidak tahu siapa itu pacarmu?" sahut Jonathan bertanya balik karena ia bahkan tidak tahu siapa yang menjadi poin pembicaraan saat ini.

"Jangan berpura-pura bodoh, kau hanya pura-pura tidak tahu kan? aku membicarakan tentang Wendy, orang yang baru saja mengobati lukamu itu" sahut Lucas dengan serius,

"Hey dud, pertama-tama kita tidak berteman jadi bagaimana mungkin aku tahu siapa pacarmu dan untuk apa juga aku tahu? kedua aku tidak menyukainya, lebih tepatnya aku tidak menyukai siapapun" sahut Jonathan dengan dingin, ia tidak peduli jika orang yang ada di depannya ini merasa cemburu padanya atau apapun itu.

"Bagus! Jangan pernah mendekatinya! Dia adalah milikku" ujar Lucas lagi lalu ia segera pergi dari sana.

Semua orang kini sudah kembali ke kamar mereka masing-masing. Hanya Jonathan saja yang kini masih duduk di depan api unggun itu sambil memikirkan apa yang harus ia lakukan pada Erina karena sepertinya wanita itu sudah sedikit melihat sesuatu yang seharusnya tidak pernah ia lihat karena jika anggota keluarga yang lain ada yang mengetahuinya maka nyawanya akan berada dalam bahaya lagi sama seperti dulu. Namun disisi lain Jonathan juga merasa kalau Erina tidak akan mengatakan hal aneh yang sempat ia lihat di dalam hutan, entah mengapa Jonathan merasa ia bisa mempercayai Erina walaupun tentu saja masih ada sedikit keraguan diantaranya.

"Jonathan, kamu belum mau tidur? semua teman-temanmu sudah kembali ke kamar mereka untuk beristirahat" ujar Profesor Leon yang baru saja mendekati Jonathan.

"Masih belum prof... Saya masih belum mengantuk" sahut Jonathan sambil tersenyum tipis,

"Jangan terlalu mengekspos dirimu" ujar Prof Leon tiba-tiba yang membuat Jonathan terkejut sekaligus curiga,

"Apa maksud anda prof?" tanya Jonathan sambil menatap sang profesor dengan serius,

"Apa dia tahu kalau aku ini..." pikir Jonathan was-was.

"Jangan tegang... Kamu tidak perlu cemas, saya tahu siapa kamu sebenarnya karena saya kenal dengan ayahmu" ujar Prof Leon yang membuat Jonathan lebih memperhatikan dirinya dengan lebih rinci.

"Jangan khawatir rahasiamu masih tersimpan dengan sangat rapi sampai saat ini... Asalkan kamu bisa menahan diri dan jangan terlalu mengekspos dirimu seperti saat ini lagi, tapi disisi lain kamu juga sudah melakukan hal yang sangat bagus dengan menyelamatkan Erina, karena jika terjadi sesuatu padanya maka kita tidak akan tahu apa yang akan ayahnya lakukan di kampus miliknya ini" ujar Prof Leon lagi,

"Terima kasih atas sarannya prof... saya janji akan lebih berhati-hati mulai sekarang" sahut Jonathan dengan sopan,

"Tentu, dan itu harus karena jika kamu lepas kendali lagi maka situasi akan menjadi sangat sulit... kamu tahu kan walaupun kalian juga manusia namun karena kalian memiliki berbagai kemampuan khusus yang tidak dimiliki manusia pada umumnya terkadang membuat mereka memanggil kalian monster... itu tidak enak untuk didengar dan juga tidak enak untuk dirasakan" ujar Prof Leon lagi sambil menepuk punggung Jonathan sebelum akhirnya pergi ke kamarnya.

"Huh... yang masih menjadi pertanyaan sekarang adalah kenapa aku tidak bisa menggunakan kekuatanku pada Erina? aku harus menangani masalah ini dengan ekstra hati-hati..." gumamnya pada dirinya sendiri,

"Haruskah aku bertanya pada ayah? atau kakak? ah tidak, tidak... mereka mungkin akan memindahkanku lagi sebagai cara mudah untuk menghilangkan masalah ini" gumam Jonathan lagi dalam hatinya, dan disaat yang bersamaan tiba-tiba Erina datang dan duduk di sampingnya.

Erina PoV.

Aku tidak bisa tidur karena masih terbayang-bayang dengan kejadian mengerikan yang terjadi padaku hari ini. Setiap kali aku menutup mataku aku kembali melihat tatapan ganas binatang buas yang hampir saja memangsaku saat itu... Lalu aku mengintip keluar jendela kamar melihat situasi di luar dan ternyata sudah sangat sepi, namun kemudian mataku melihat sosok yang sangat familiar masih duduk di depan api unggun sendirian. Melihatnya duduk sendirian disana membuatku sangat ingin pergi kesana juga, jadi aku keluar dari dalam kamar dan menghampirinya.

Aku duduk di sampingnya dan menatap wajahnya yang tampan namun berpenampilan benar-benar 100% kutu buku itu. Dia terlihat imut saat sedang tidur.

"Jonathan, apa kamu tidur?" tanyaku pelan karena ia memejamkan matanya dalam keadaan duduk, lalu ia membuka matanya ketika mendengar suaraku itu

"Apa yang kamu lakukan disini? ini sudah sangat malam, kembalilah ke kamarmu dan tidur" sahut Jonathan dengan nada dingin seperti biasanya,

"Lalu apa yang kamu lakukan disini di malam hari seperti ini? kamu seharusnya pergi tidur juga" sahut Erina balik bertanya

"Aku memang sudah akan pergi tidur" sahut Jonathan lalu ia memperhatikan kaki Erina yang terluka itu,

"Apa kakimu baik-baik saja sekarang?" tanya Jonathan yang membuat Erina tersenyum meskipun ia menanyakan itu dengan nada bicaranya yang dingin itu,

"Aku sudah baik-baik saja, Terima kasih karena kamu sudah mau menolong dan menyelamatkanku dari bahaya" ujar Erina lalu ia dengan sangat cepat mencium pipi Jonathan dan tersenyum malu setelahnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!