NovelToon NovelToon
Ketabahan Adikku

Ketabahan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Amie.H

Menjadi anak terakhir kata orang adalah hal sangat menguntung kan, sebab akan dimanja dan mendapatkan full kasih sayang dari orangtua dan kakak-kakaknya.
tapi tidak bagi adikku, meski lahir dari sebagai anak terakhir dari empat bersaudara dia justru banyak menyimpan keinginan bahkan tak jarang mendapatkannya dengan berkerja keras tanpa sepengetahuan orangtua kami.


bagaimana ceritanya, mari ikuti dan pantau terus ceritanya☺️😇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amie.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28.

"Alhamdulillah di syukuri aja nikmat yang kamu dapat saat ini an, dapat mertua baik itu juga rezeki. Meskipun tante bella hanya tante nya billy, tapi kamu harus hormat sama dia ya an. Karna billy juga sudah menganggap tantenya itu seperti ibunya, kamu pun juga harus begitu. Terlebih tante bella juga sangat sayang sama kamu" kata mama.

"iyaa ma, insaallah ana ngerti kok ma. Ana juga sayang sama tante bella, mudah-mudahan dia terus baik begini sama ana dan gak pernah berubah" jawabku dengan mata berkaca-kaca.

"Aamiin, sudah yuk. Udah selesaikan ya? Kasian tante bella nunggu lama" kata mama yang langsung aku dan juga nayla angguki.

Kami pun menghampiri tante bella yang ternyata tengah bermain dengan nazwa dan juga bila.

"loh, kalian udah selesai ya??" tanya tante bella yang masih asik bersama nazwa dan juga bila.

"iya tante, sudah" jawabku.

"mau kemana mbak?" tanya rizky dengan wajah penuh pertanyaan.

"mau ketemu orang WO" jawabku dengan pelan.

"jadi yaa di gedung masjid basmallah?" tanya lagi yang langsung mendapat anggukan dari ku.

"iyaa jadi, kenapa emangnya?" tanyaku.

"yaa gak kebagian seragam kita tan hahaha" kata rizky pada bunda nazwa.

"ada kok, tenang aja nanti ada seragam. Gak usah khawatir" jawab mama.

"yang bener ma? Emang seragam apa, kan acaranya digedung" tanyanya.

"adalah pokoknya, tapi bahan mentah nanti jahit sendiri yaa" kata mama membuat keduanya mengerucutkan bibir.

"yaahh mama kalau jahit sendiri kan mahal ma, apalagi bahan mentah masih kain. Langsung aja baju gitu apa ma" kata rizky yang langsung di angguki oleh bunda nazwa.

"iyaaa bener mbak kata rizky, kalau bahan pasti harga jahitnya mahal. Lagian gak bisa cepet juga, mendingan langung baju aja gitu. Yang murah-murah juga gak apa-apa" kata bunda nazwa membuatku dan juga mama saling berpandangan.

"iyaa iya nanti kita cari ya ky, bunda naz. Sekarang kita ketemu orang WO dulu buat rembukin soal acaranya" kata tante bella membuat keduanya tersenyum senang.

"iyaa tante makasih loh, tante baik banget" jawab rizky dengan senyum centil. Tante bella pun tersenyum dan merogoh dompetnya, memberikan selembar seratus ribuan pada nazwa dan juga bila.

"lah tan, gak usah pake ngasih si dede ih jadi ngerepotin" kata rizky yang berpura-pura.

"gapapa kok sesekali, lagian kita kan juga akan jadi keluarga. Jadi nanti tante juga bakalan jadi neneknya bila sama nazwa, iya gak bil?" kata tante bella yang masih menciumi bila.

"yailah pura-pura lagi" kataku dengan pelan membuat rizky menutup mulutnya.

"udah-udah ayok kita jalan bu bella, nanti mas hanif menunggu lama" kata mama yang langsung di angguki oleh tante bella.

"dadaaahh nazwaa, dadah bilaaa. nanti nenek kesini lagi yaaa" katanya sambil berlalu meninggalkan kedua bocah kecil lincah tersebut.

Kami pun pergi menggunakan mobil yang ternyata di kendarai sendiri oleh tante bella.

"tante bawa mobil sendiri?" tanyaku yang langsung dijawab anggukan oleh tante bella.

"iyaa, ayok masuk. Ibu didepan ya, biar nayla sama ana di belakang" kata tante bella membuatku dan juga mama sekilas melempar pandangan. Pada akhirnya kami pun masuk ke posisi masing-masing di dalan mobil.

"naaahh, siap yaaa. Kitaa lets goooo" kata tante bella dengan tertawa kecil.

"hehe maaf yaa tante emang begini orangnya, biar kita santai dan gak kaku kaya kanebo kering hahaha" lanjutnya tertawa lebar. Aku dan yang lain hanya tertawa kecil menanggapi perkataan tante bella.

"gapapa bu, malahan seru kan ya. Beruntung ibu bella ini hambel dan mau merima kami menjadi bagian dari keluarga ibu" kata mama dengan senyum kecil.

"tentu saja bu, kenapa harus gak mau. Gak ada yang salah bu, ana dan billy sudah jodohnya. Insallah saya dan suami menerima siapapun yang menjadi pilihan anak kami, meskipun billy bukan anak kandung melainkan keponakan saya. Tetapi, saya dan suami sudah menyayanginya seperti anak sendiri" kata tante bella dengan mata berkaca-kaca.

"iyaa bu" jawab mama yang menundukkan kepala sambil tersenyum.

"semua orang di mata allah itu sama bu, jadi saya harap ibu ataupun ana gak perlu minder. Karna kami percaya, pilihan billy gak pernah salah" kata tante bella lagi dengan senyuman tulus.

Akhirnya kami pun sampai di halaman restoran padang yang berada didepan jalan besar utama, tepatnya restoran padang yang akhir-akhir ini sedang viral di media sosial terutama tok-tok.

"ayok an, bu kita masuk. Mas hanif udah sampai, barusan ini kirim pesan" kata tante bella yang sedang menyimpan ponselnya kedalam tas.

Kami pun mengikuti langkahnya dan sempat berhenti sebentar untuk mencari orang yang akan kita temui, terlihat mas hanif melambaikan tangan padaku.

"disana tante" kataku pada tante bella menunjuk mas hanif yang berada di sudut restoran tepat disebelah kaca.

"ah iyaa, ayok kita kesana" kata tante bella yang menggandeng nayla.

"asslaamualaikum mas hanif, maaf menunggu lama" kata tante bella menagkupkan tangan didada pada mas hanif, aku dan mama mengikuti begitu juga nayla.

"waalaikumsalam gapapa bu bella, silahkan duduk dulu" jawab mas hanif dengan senyum mempersilahkan kami duduk di tempat yang tersisa.

"perkenalkan bu, ini mertua saya pemilik butik gaun pernikahan yang saya rekomendasikan" kata mas hanif memperkenalkan salah satu wanita paruh baya yang pakaiannya cukup syar'i.

"haloo, saya syifa" kata ibu itu mengulurkan tangannya pada tante bella. Tante bella pun membalas uluran tanga itu dan menyebutkan namanya, bergantian dengan aku dan juga mama. Begitu juga ketika mas hanif mengenalkan seorang perempuan yang ternyata sahabat istrinya itu, dan istrinya secara bergantian.

"sebelumnya terimakasih sudah mempercayakan pesta pernikahan mbak ana dan mas billy ini pada kami, insaallah kami akan memberikan yang terbaik. Pertama, ini desain dari dekorasinya sudah cocok yang ini ya mbak ana?" tanya mas hanif menunjukkan desain yang kemarin di pilih oleh tante bella.

"iyaa mas saya cocok, bagus terlihat mewah tapi elegan" jawab ku menyunggingkan senyum tipis.

"alhamdulillah, dan ini contoh undangannya saya bawa beberapa yang saya kira cocok menurut dari desain dan konsep yang mbak ana minta" kata istri mas hanif yang membuka sebuah paperbag berisikan beberapa contoh undangan yang menurutku semuanya sangat bagus.

"waaahh bagus bagus banget mbak, ini mah saya bingung milihnya" kataku sambil menyentuh satu persatu contoh undangan yang sudah tergeletak di meja. Mereka pun tersenyum.

"menurut tante yang mana? Yang kanan atau yang kiri?" tanyaku pada tante bella, setelah pilihan ku jatuh pada dua desain undangan.

"kenapa harus pilih an? Dua-dua nya aja, gapapa kan ya mas?" tanya tante bella membuatku membelalakan mata. Sementara mas hanif terkekeh sambil menganggukan kepala.

"iyaa bisa-bisaa, biasanya kebanyakan juga meminta dua desain. Karna biasanya desain satu untuk teman, kolega atau orang terdekat nah yang satu lagi untuk mereka yang special contoh sahabat atau keluarga. Bahkan ada juga yang mengirimkan undangan digital di jaman sekarang" kata mas hanif memebuatku menelan ludah dengan susah payah.

Berarti otomatis tiga undangan yang pasti memerlukan uang yang jauh lebih banyak lagi nanti.

"udah ambil dua-duanya aja an, gampang nanti yang satu untuk teman dan keluarga billy yang satu lagi untuk teman dan keluarga kamu. Bukan maksud bedain, hanya biar kamu gak bingung pilihnya hihihi" kata tante bella membuatku semakin bingung.

"satu aja lah tante, nanti kan ada undangan digital juga. Iyakan mas hanif? Jadi biar sama undangan pihak ana sama mas billy, udah lah ana pilih yang putih ini aja. Ana suka desain dan warna juga kaya gini ya mas, putih biru dan tulisannya warna gold." kataku pada mas hanif.

"oke oke baiklah, berarti nanti digitalnya juga disesuaikan ya sama undangan ini. mau pakai foto prewedkah? Biar bisa di taruh di undangan digitalnya" kata ma hanif.

"boleh mas, nanti kalau boleh prewednya di masjid basmallah aja deh" kataku lagi.

"iyaa gampang itu, ini kan konsepnya syar'i yaa. Berarti nanti kita bikin prewed yang gak ada nyentuh menyentuhnya yaa hehehe" kata mas hanif mencairkan suasana.

Bersambung.....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!