NovelToon NovelToon
Empat Sekawan

Empat Sekawan

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Keluarga / Harem / Cinta Murni
Popularitas:19.9k
Nilai: 5
Nama Author: epayanti

Allena , zevan,sean dan Neo bersahabat sejak bayi hingga umur masa remaja, ke empat nya erat bak perangko yang kemana saja selalu ber empat.

mampu kah mereka melewati semua ujian yang menerpa persahabatan mereka? atau mampu kah mereka melawan gejolak rasa yang semakin lama semakin tumbuh.

see you ❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon epayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kegaduhan di sekolah

Pagi harinya Sean mendatangi sekolah , wajah datar nya kentara sekali.

Sean yang biasanya penuh dengan senyuman di bibirnya kini hilang di gantikan dengan raut datar dan mata tajam nya ,

beberapa adik kelas yang melihat nya urung menyapa Sean, mereka takut kena amukan.

Brakk!

Sean membuka pintu kepala sekolah kencang, masuk tanpa permisi.

Kepala sekolah yang sedang duduk di meja kerja nya tersentak kaget, mengusap dada nya sabar , kalau Sean buka anak pemilik sekolah ini , pasti sudah ia hukum.

"ada apa Sean?" tanya nya menatap Sean heran.

"saya mau cek cctv,"tanpa basa basi , Sean berdiri di depan meja kepala sekolah.

Pak Hendrik, menghela nafas nya ,

"cctv rusak sudah dari seminggu belakangan ini," jawab nya tegas, datar , sama seperti Sean.

"nggak usah bohong!"sentak Sean tangannya menumpu di atas meja , menatap manik pak Hendrik tajam.

"silahkan cek, dan telpon ayah kamu, saya sudah konfirmasi." jawabnya tak gentar ,

pak Hendrik memang masih muda , umur nya baru 35 tahun untuk menjadi kepala sekolah, yang biasanya sudah tua dan memiliki perut buncit. Tapi pak Hendrik tidak, ia masih terlihat awet mudah dengan tubuh gagah nya.

Tangan Sean terkepal,menahan amarah,"bodoh, sekolah apa ini , cctv rusak aja nggak di benerin,!" umpat nya berjalan keluar ,

pak Hendrik menggeleng,

Sean berjalan ke ruang TU , tujuannya ruang pengumuman.

"minggir,"ucap nya ketus , petugas yang berjaga tersentak kaget dan langsung berdiri.

"mau apa dek?" tanya nya , heran biasanya kalo ada pengumuman maka dia yang menyiarkan.

"gak usah banyak tanya , awas" galaknya , mengambil mic.

"PERINGATAN ! BAGI SIAPA PUN YANG MELIHAT ATAU YANG MELAKUKAN DAN MENGURUNG ALLENA DI KAMAR MANDI KELAS 3 DI LANTAI 3, MENGHADAP GUE SEGERA. INGAT SIAPA PUN LO, MATI DI TANGAN GUE. DAN SIAPA PUN YANG MELIHAT SEGARA DATANG KE GUE, IMBALAN 100 JUTA ." ucap Sean tegas, aura nya sangat mematikan, petugas yang berjaga pun kaget dan takut melihatnya.

Sekolah di buat gembar dengan pengumuman yang Sean langsung kan.

Beberapa guru pun di buat syok dengan berita ini, mereka menerka neraka siapa kah pelakunya, pasal nya kelas 3 sudah mulai libur hanya kelas 1 dan 2 yang masih menjalankan ulangan penaikan kelas.

Grub sekolah pun ramai , murid kelas 3 banyak yang berkomentar dan mencemooh siapa pun pelakunya.

Sean segera pulang dan kembali ke rumah sakit. Allena masih butuh perawatan pita suara nya.

Sementara itu di rumah Calista panik dia menelpon Sulis,

"Lis , gimana nih bego, rame banget. Gawat Sean marah banget pasti." ucap nya panik.

"santai , nggak ada yang liat kita, lagian cctv kan rusak ." jawab Sulis terdengar santai.

Calista menyerit heran"ko Lo tau," tanya nya.

"ya tau lah, gue denger ko pas pak Hendrik lagi Telpon," jawab nya,

"ya semoga aja nggak ada yang liat, lagian sekali kali lah bikin tuh jalang menderita."sambung nya lagi menyeringai.

Calista yang mendengar ikut tersenyum sinis , dan mematikan panggilannya.

***

Sean membuka pintu ruang rawat Allena , tangannya membawa paperbag berisi makanan.

"gimana?" tanya zevan serius, ia duduk di sopa bersama Neo. Mami Allena sudah berangkat kerja pagi tadi.

"nihil, nggak da yang tau, cctv juga rusak , bego banget emang ayah , sekolah Segede gaban cctv rusak semua." jawab nya ketus , duduk di sopa , melihat Allena yang tertidur di ranjang nya.

Neo menyerit heran,"ko bisa rusak semua?," tanya nya ,

"gak ngerti gue, si Hendrik lagi bukannya benerin." kesalnya ,

"pelan pelan pasti ketauan juga ko,"ucap zevan menyeringai.

"tu bocil dari tadi belum bangun?" tanya Sean melihat Allena.

"bangun , pas Lo udah berangkat, baru tidur lagi." jawab Neo, kembali memainkan ponselnya.

Sean membuka makanan yang ia bawa tadi

dan muali memakan nya, ketiga nya mengobrol dan menjaga Allena ,

sore harinya , Allena sedang di suapi oleh Sean.

"dikit lagi lea,"dengan telaten Sean menyuapi nya , meskipun Allena terus menolak.

"nggak enak Sean, mual." jawab nya , tekstur makanan nya sangat lembut dan cair , bukan nya enak Allena malah mual.

"habisin." zevan mendekat , melihat bubur yang tinggal sedikit.

"nggak mau,"rengeknya ,memeluk pinggang zevan,

Sean yang melihat itu melengos, ia menyimpan mangkuk bubur di nakas.

Neo pulang ke rumah nya, mengganti baju dan membawakan Allena , Sean dan zevan baju ganti.

"udah, boboan lagi aja," usap zevan , lembut dan halus rambut Allena.

"bosen ," cicit nya , melihat Sean yang memainkan ponsel nya.

Sean tau Allena melihat ke arah nya , tapi tak ia hiraukan , tangannya dengan lincah bermain game online.

"emang boleh keluar Sean?" tanya zevan, Sean mendongak dan kembali menatap ponselnya.

"tanya suster dulu," jawabnya , Allena mendengus dan merebut ponsel nya.

"lea."suara Sean terdengar jengkel.

"kalo mau main hp pulang aja gih," ucap nya sewot , ponsel nya ia masukan ke dalam bajunya.

Zevan yang melihat itu tersenyum , Allena memang tidak suka di cuek in, apalagi kalo sambil main ponsel.

"iya maaf, ayo mau keluar?" ucap Sean , dia bangun dan berdiri.

Allena masih cemberut dan melipat tangan di dada.

"gue ambil, kursi roda dulu,sekalian bilang suster nya." zevan berjalan keluar ,

Allena melengos enggan menatap ke arah Sean , pura pura marah.

Sean yang melihat itu tersenyum lucu, ia mencolek pipi cabi Allena , dan menekan nya kecil.

"marah marah Mulu , cepet tua ntar," jahil Sean ,

"biarin,"cicit Allean ketus.

Sean terkekeh geli, ia memeluk Allena erat, tangannya menangkup pipi cabi , dan menciumi seluruh wajah Allena.

"ih ih, main cium cium aja , seeean!" geram Allena memukul bahu Sean kecil, tenaga nya masih lemas.

"makanya jangan cemberut Mulu, gue Kokop baru tau rasa,"seru Sean tergelak karna di pelototi Allena.

Allena mendelik tajam, yang mana di mata Sean itu terlihat lucu bukan menyeramkan.

Tak lama zevan datang dengan seorang suster ,

dengan sigap Sean mengangkat tubuh Allena , dan mendudukkannya di kursi roda.

Suster membenahi infusan agar mengalir dengan lancar,

"nggak usah pake kursi roda begini Napa si zev," protes Allena , kaki nya tidak lumpuh hanya tubuhnya saja yang masih lemas.

"nurut, kita gak mau Lo kenapa kenapa nantinya,"jawab Sean mencubit kecil pipi Allena.

Suster yang melihat ketiganya tersenyum salah tingkah, ia ingin rasanya jadi Allena , yang di jaga tiga pria tampan.

"tolong hati hati ya," pesannya , zevan mengangguk .

Ia mendorong kursi rodanya , Sean memegang tiang infusan, dan suster mengikuti dari belakang.

Allena tersenyum senang , menatap ke sana kemari , mereka berhenti di taman rumah sakit , di bawah pohon yang rindang menghalangi sinar matahari sore.

"lagi gini aja kamu cantik banget lea," batin Sean menatap wajah cantik Allena.

"kenapa cantik ya, terpesona kan?" kekeh Allena , melihat Sean yang terus menatap nya dengan senyum di bibirnya.

Sean yang mendengar itu tersenyum mengangguk.

"Lo emang cantik," ucap zevan , mencium pipi Allena sekilas.

***

maaf masih banyak typo nya ya guysss

see you ❤️

1
Naura Sintia
semangat Thor 💪..makin seru aja
Saha Weh
itu lah ganjaran yang setimpal atas perbuatannya
Saha Weh
makin seru aja Thor
Saha Weh
bakalan di jebak tuh
Saha Weh
jadi pengen kaya Alena deh🥰
Saha Weh
cinta segi 4 ini mh
Saha Weh
persahabatan yang romantis banget 🤩
Saha Weh
wih persahabatan yang langka ya..klo ada cwe nya gtu pasti ada yang jatuh cinta nihh
epayanti: hai para pembaca setia author, mampir di buku baru author ya on going ceritanya jadi lebih seru, siapin tisu juga soalnya ada beberapa bab yang mengandung air mata😁 KITA YANG BERBEDA✍️
total 1 replies
Saha Weh
semangat kaka ..cerita nya bagus
Musri
kok udh tamat aja thor...lanjut season 2 nya y di tunggu😍😍
epayanti: hehe iya kak, tunggu novel baru yaw❣️
total 1 replies
Musri
kan..kan...kan sean pengen juga
epayanti: bentar lagi Neo mau ya Bun😂
total 1 replies
Musri
bisa aja thor 🤣🤣🤣
awas neo sama sean ikut penasaran juga rasanya🤭
Supriatun Khoirunnisa
lnjut ka
Musri
mudah2n allena slmat...jadi ikut tegang.
Musri
jangan sampe brojol duluan pas lagi liburan,,soalnya neo sama zevan blm dapat jatah🤭😂😂
Musri
senangnya dalam hati punya suami tiga🎤
lanjut thor 👍
epayanti: heheh iya kak, seneng banget yaw, jadi pengen suami tiga juga 😀🤭
total 1 replies
Faizah Izah
Terima kasih Thor, up yang banyak ya thor
Musri
maksih thor....
jngn bosen up..up...trus
semangat💪
Musri
double up thor...seruuuuu😍
epayanti: heheh tunggu ya kak, see you
total 1 replies
Supriatun Khoirunnisa
lnjut ceritanya ka mksh ka
epayanti: makasih ya kak , udah selalu support 🫂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!