Gadis yang bernama zeline gracella berusia 18 tahun hidup sebatang kara, orang tua zeline meninggal akibat kecelakaan saat zeline berusia 15 tahun, dia bekerja paruh waktu demi membiayai sekolah nya dan juga kehidupan sehari-hari nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vnltwins, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17
Jam menunjukkan pukul 24:00 malam hari, anak buah arfan masih belum menemukan keberadaan zeline.
"Tuan maaf kami belum mengetahui keberadaan nona zeline.
"Bagaimana kalian ini mencari satu wanita saja kalian tidak bisa arghhhhhhhh"
Arfan mengeluarkan pistol nya, menembakkan ke arah atas, membuat semua orang menjadi sangat takut.
Kedua orang tua arfan terbangun ketika mendengar suara tembakan dari dalam mansion.
"Honey ada apa itu, apa ada musuh menyerang mansion putra kita"
"Aku tidak dad mending kita cek keluar sekarang"
Rose dan kendric beranjak dari ranjang king size milik nya, berjalan keluar dari dalam kamar nya.
"Apa-apa kau ini arfan?", tanya rose.
"Mom zeline tidak bisa di temukan mom arghhhh"
"Kau ini!! Masih bisa besok kan fan, kau sudah seperti orang gila"
"Halah dad, daddy juga sama kalau mommy ngilang"
"Cukup!! Anak bapak nggak ada beda nya, sama aja kelakukan nya"
"Sudah fan besok kita cari sama-sama kau istirahat malam ini"
Orang tua arfan kembali masuk ke dalam kamar nya.
Di tempat lain zeline sudah sangat tertidur pulas, tidur nya tidak terusik sama sekali.
Pagi hari nya telah tiba, zeline menggeliat ke sana kemari.
Hoammmmmmm
"Huh terasa sangat baikan gumam zeline"
Zeline beranjak dari atas kasur nya, berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
Di mansion arfan, arfan tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas nya.
Tuan!!!
"Hem ada apa lex?"
"Saya sudah tahu penyebab kepergian nona zeline, saya sudah menyelidiki nya.
"Hah katakan dengan jelas"
"Salah satu maid tidak menyukai keberadaan nona zeline tuan.
"Panggilkan maid itu sekarang bawa ke hadapan ku!"
"Baik tuan"
Sahabat arfan datang berkunjung ke mansion arfan.
Yuhuuuuuuuuu!!!!
"Berisik leo masih pagi juga"
"Hehehe maaf aunty, arfan dimana aunty?"
"Noh dia di ruang kerja, seperti orang gila"
"Lho ada apa aunty, arfan ada masalah kah?", tanya leo.
"Kalian lihat saja langsung, maka kalian akan tahu"
Kedua sahabat arfan leo dan juga zoffa pergi dari hadapan rose, berjalan menuju ruang kerja arfan.
Ceklek
Suara pintu terbuka kedua sahabat arfan masuk ke dalam, melihat raut wajah arfan yang sangat lesu dan tidak bersemangat sama sekali.
"Ada apa fan?, kau tidak seperti biasa nya, kau ada masalah kah", tanya leo.
"Gadis ku menghilang tidak tahu pergi kemana leo"
"Maksud mu gadis apa fan, apa mungkin kau sudah balikan dengan mantan mu"
"Tidak!!!",Arfan berteriak keras dan sangat tegas.
"Iya terus siapa fan coba lu jelaskan sama kita, siapa tahu kita bisa bantu"
"Gadis itu bernama zeline, dia sangat cantik, baik dan juga lembut, aku sangat menyukai nya, hingga semalam dia pergi entah kemana dan sampai sekarang belum di temukan"
"Fan kau sudah menyelidiki penyebab nya", sambung zoffa.
Sudah!!
Tok...Tok...Tok
"Permisi tuan"
Masuk!!
"Cepat katakan teriak alex" kepada maid.
"Saya tidak tahu apa-apa tuan"
"Sial bagaimana mereka bisa tahu akulah penyebab nya gadis miskin itu pergi, arghhh aku harus cari agar aku selamat batin maid sindi dalam hati"
"Jangan diam saja katakan semua kepada tuan arfan"
"Benar tuan saya tidak tahu apa-apa", maid sindi sengaja menaikan sedikit pakaian maid nya agar paha nya sedikit terlihat.
Seperti nya dengan cara seperti ini tuan arfan akan membebaskan ku dan menyukai ku batin maid sindi kembali.
Arfan yang melihat tingkah laku maid sindi merasa jijik sekali.
"Lex kau bawa jala*g itu ke ruang bawah tanah kami akan menyusul"
Baik tuan.
Alex menyeret maid sindi menuju ruang bawah tanah.
"Fan kok gua jadi mual iya setelah lihat pelayan mansion lu", ucap zoffa.
"Lu kira gua nggak gitu, gua lebih mual lebih ke jijik nya sih"
"Sudahlah ayo kalian ikut gua ke ruang bawah tanah"
Arfan dan kedua sahabat nya keluar dari dalam ruang kerja milik arfan.
Mereka bertiga berjalan menuju ruang bawah tanah tempat mengeksekusi yang berkhianat atau musuh datang secara tiba-tiba.
Arfan dan kedua sahabat nya tiba di ruangan tersebut.
"Apa kau masih tidak mau mengaku wanita jala*g, ucap arfan"
"T-tuan saya benar-benar tidak berkata apapun tentang nona zeline"
"Kau pembohong katakan yang sebenarnya"
"Tuan percaya dengan saya, saya tidak mengatakan apapun, nona zeline saja yang terlalu lebay dan dia tidak sama sekali tidak cocok bersanding dengan tuan"
Raut wajah arfan berubah menjadi 100% derajat celcius, kini raut wajah arfan terlihat sangat emosi.
"Berani nya kau mengatai gadis ku seperti itu, arfan mengambil belati nya"
"T-tuan jangan tuan, saya akan mengatakan yang sebenarnya"
Flashback on [ Saat zeline hendak pergi menuju dapur dia tidak sengaja mendengar pembicaraan maid, "eh eh nggak salah tuan arfan memilih gadis miskin itu, yang ada entar bisa membuat keluarga tuan arfan malu ucap maid yang tidak suka terhadap zeline pertama zeline datang ke mansion arfan maid yang bernama sindi tidak menyukai zeline, dia selalu menatap zeline dengan sinis terlebih lagi maid sindi sangat menyukai bos nya itu".
"Apa sih kamu tidak boleh berkata seperti itu tentang nona zeline, nona zeline sangat baik, lembut dan cantik juga malah aku merasa dia lebih cocok dengan tuan ketimbang mantan yang kemaren jawab maid vina".] flashback off
"Kau!!!, gila lu pelayan sial*n, kau tidak pantas bekerja di mansion nya arfan, tega-tega nya kau berkata seperti itu pada calon pasangan tuan mu", ucap leo.
"Saya tidak peduli, saya hanya ingin, saya yang hanya bisa bersanding dengan tuan arfan, hanya aku yang bisa menjadi nyonya di mansion ini"
Srukkkkkk
Arfan sudah tak tahan mendengar ucapan maid sindi yang begitu menjijikan baginya, hingga arfan menusuk lutut maid sindi.
"Arghhhh sial*n kau tuan arfan, kau sungguh kejam sekali"
"Leo, zoffa kalian ingin mencicipi nya", tanya arfan.
"Ogah gua fan, junior gua nafsu lihat yang beginaan", ucap leo.
"Apalagi gua, jijik gua fan suruh anak buah lu aja atau nggak si alex"
"Dih enak aja ga ga ga"
"Kalian tidak berselera kah melihat nya"
Nggak!!! Jawab leo, zoffa dan alex bersama.
"Ah baik lah lex kau panggilkan raka dan jordi"
Baik tuan.
"Ada apa tuan memanggil kami"
"Kalian pakai lah jal*ng itu, terserah kalian mau kalian apakan"
Baik tuan.
Arfan, zoffa, leo dan juga alex pergi meninggalkan ruang bawah tanah.
"Fan kita coba tanya ke sekolah zeline saja, lagian juga kan uncle yang punya sekolah, kan jadi gampang fan nyarinya"
"Iya sudah ayo, kita gerak sekarang"
Mereka berempat bergegas pergi dari mansion untuk menuju sekolah SMA HARAPAN BANGSA.
"baik tuan" kata alex sambil keluar munuju ruang kerjanya kembali.