NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah

Terpaksa Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Ririn Yulandari

Kara sangat terkejut saat Ibunya tiba-tiba saja memintanya pulang dan berkata bahwa ada laki-laki yang telah melamarnya. Terhitung dari sekarang pernikahannya 2 minggu lagi.

Karna marah dan kecewa, Kara memutuskan untuk tidak pulang, walaupun di hari pernikahannya berlangsung. Tapi, ada atau tidaknya Kara, pernikahan tetap berlanjut dan ia tetap sah menjadi istri dari seorang CEO bernama Sagara Dewanagari. Akan kah pernikahan mereka bahagia atau tidak? Apakah Kara bisa menjalaninya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ririn Yulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apartemen

Akhirnya setelah di periksa oleh dokter tadi, Mas Saga sudah di perbolehkan pulang setelah cairan ingusnya sudah habis. Tepat jam setengah 9 malam, aku dan Mas Saga sudah sampai di apartemen, Mama dan Papa juga pasti saat ini sudah berada di dalam pesawat.

"Mas bisa jalan sendiri kok sayang," ujar Mas Saga saat aku ingin membantunya berjalan ke kamar. "Mas, cuman demam sayang."

"Tetap aja, nanti kalau kepalanya tiba-tiba pusing terus langsung jatuh gimana?"

"Udah sehat ini, udah ga demam terus ga sakit kepala juga," katanya setelah kami sampai di dalam kamar.

"Ya, udah. Mas istirahat dulu yaa, aku mau masak," pamitku ingin pergi tapi Mas Saga sudah menarikmu agar duduk di sampingnya.

Mas Saga memelukku erat, "Mas Kangen, ga usah masak kamu juga pasti cape. Kita go food aja ya? Kasian kamu belum istirahat sayang," ujar Mas Saga mengelus rambutku.

"Gapapa, Mas, aku masak aja, amu katanya kangen mau makan masakan aku. Selain udang Mas alergi sama apa lagi?"

"Cuman udang, kamu sini aja. Mas kangen pengen peluk, mau tidur sama kamu," katanya manja, mengeratkan lilitan tangannya di pinggangku.

"Makan dulu, terus minum obat baru tidur."

Mas Saga mengangguk paham, "Pesan aja sayang, aku masih pengen peluk."

Akhirnya aku mengalah menuruti maunya, memesan makanan lewat gofood saja karna Mas Saga yang mau terus menempeliku. "Makan bubur mau?" tanyaku.

"Apa ya, sayang, terserah kamu enaknya makan apa."

Aku mengangguk dan meraih ponselku untuk memesan makanan, ku pesankan bubur ayam untuk Mas Saga sedangkan aku memesan nasi Padang. Mas Saga melepaskan lilitan tangannya di pinggang ku. "Mau mandi deh, nanti kalau makanannya datang ambil aja uang di dompet Mas, sayang," kata Mas Saga mencuri kecup di keningku, mengelus rambutku lalu berdiri.

Setelah Mas Saga menghilang dari balik pintu kamar mandi, aku bergegas berdiri menyiapkan pakaiannya dan baru ku ingat bahwa pakaiannya di koper belum ku masukkan ke lemari. Setelah menyiapkan pakaian Mas Saga aku pun memindahkan pakaiannya yang dari koper ke lemari.

Membereskan kamar yang sedikit berantakan karna tak di bersihkan selama seharian. Tak lama kemudian aku selesai beres-beres Mas Saga juga sudah keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk sebatas pinggang saja dan tetesan air dari rambutnya yang basah karna keramas.

"Bajunya di lemari, Mas," ujar ku ketika Mas Saga mencari kopernya, aku buru-buru mengalihkan pandanganku ke mana saja yang penting tidak melihat ke arah Mas Saga. Aku masih malu menatapnya berpenampilan seperti itu, tapi ku akui ketampanannya berkali-kali lipat dengan hanya memaku handuk sebatas pinggang dan rambut bahasnya itu.

"Iya, sayang, makasih," sahutnya mengambil bajunya di lemari setelah itu ia kembali masuk ke kamar mandi untuk berpakaian.

Aku bermain ponsel sambil menunggu Mas Saga dan driver yang mengantarkan pesanan kami datang.

"Sayang!"

Aku menoleh ke arah Mas Saga yang memanggilku, ia keluar dari kamar mandi sudah lengkap dengan pakaiannya. "Iya, Mas, kenapa?"

"Udah sampai makanannya?" tanya Mas Saga mendekat padaku.

"Ini mau keluar ngambil Mas."

"Mas aja yang ambil, kamu mandi aja," ujar Mas Saga kepadaku.

Karna di tawari aku pun mengangguk berlalu untuk mandi, sedangkan Mas Saga keluar untuk mengambil pesanan kami.

...ΩΩ...

Beberapa menit aku habiskan untuk mandi dan berganti pakaian, aku keluar dari kamar mandi dengan rambut basahku dan mendapati Mas Saga yang duduk di ranjang seperti menungguku.

"Sini Mas bantu keringkan rambutnya," ujar Mas Saga saat aku hendak mengambil hairdryer dan duduk di kursi depan meja riasku.

"Gapapa, aku aja."

"Sini sayang, Mas bantu," ujarnya tetap ingin membantuku. Tak ingin berdebat aku pun mengambil hairdryer dan mengambil duduk di depannya yang mulai mengerikan rambut basahku.

Aku hanya diam menunggu Mas Saga selesai dengan kegiatannya itu, aku jadi heran kenapa cepat nurut dengan Mas Saga. Seperti anak kecil yang ketika disuruh orang dewasa langsung nurut begitu saja.

Terus berpikir sampai tak sadar Mas Saga sudah selesai mengerikan rambutku, dia juga tak lupa menyisirnya yang ku rasakan tangannya lembut sekali membelai rambutku.

"Nah, udah selesai sayang. Ayo makan dulu, Mas udah siapin di meja," ajak Mas Saga.

Aku langsung menurut ketika Mas Saga merangkul ku keluar dari kamar menuju meja makan, dimana diatas meja sudah terhidang makanan yang kami pesan. Kami pun makan dengan keadaan tenang, setelah makan aku menyuruh Mas Saga agar meminum obatnya lalu kembali ke kamar untuk beristirahat.

...ΩΩ...

Mas Saga sudah berada di atas ranjang ketika aku masih sibuk memakai step skincare malamku sebelum tidur, sudah ku suruh tidur tapi laki-laki yang berstatus suamiku itu menolak dan menungguku sampai selesai.

Aku lalu ikut bergabung dengan Mas Saga di dalam selimut setelah selesai mematikan lampu, kini hanya lampu tidur yang menerangi kamar kami.

"Besok ke kantor, sayang?" tanya Mas Saga begitu aku sudah merebahkan diri lalu tanpa kata Mas Saga langsung menarik aku ke dalam pelukannya, yang membuat aku seketika terdiam membeku karna gugup.

Kenapa Mas Saga suka sekali memelukku tiba-tiba, apa dia tidak sadar kalau aku sangat gugup ketika berada begitu dekat dengannya yang walaupun pernikahan kami sudah menginjak satu bulan, tapi kami kembali tidur bersama setelah 3 minggu tak bertemu.

"I-iya, Mas," sahut ku penuh gugup. Tak berani bergerak barang sejengkal pun, entahlah Mas Saga merasakan tubuhku yang menegang atau tidak.

"Besok, Mas yang antar ke kantor yaa," itu bukan pertanyaan tapi itu sebuah pernyataan yang tidak meminta tawaran aku akan mengiyakannya atau tidak.

Entah besok dia mengantarku pakai apa, karna setahuku dia tidak punya kendaraan disini. Aku kemudian menyahut mengiyakan. "Iya, Mas."

Kurasakan keningku basah karna baru saja di kecup oleh Mas Saga yang selalu melakukan hal tiba-tiba. "Ya sudah, ayo tidur."

Aku mengangguk dengan semakin kaku setelah Mas Saga baru saja mengecupku, laki-laki itu mengeratkan pelukannya padaku. Entah aku akan cepat tidur atau tidak dalam keadaan begini, tegangnya seperti saat pertama kali kami tidur bersama. Ya, seperti itu karna kami baru kembali bersama setelah 3 minggu berpisah.

1
Keyla Fatimah Az-zahra
sangat bagus saya suka
Lutfi_NL
good👍👍
Lutfi_NL
good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!