Pernikahan Segudang Luka

*

*

terhitung baru 2 hari zani meninggalkan kota T,

pergi dalam keadaan tidak baik baik saja,

tapi sekarang zani kembali lagi dengan harapan kehidupan nya bisa lebih baik dari sebelumnya, walaupun sangat suami terkadang tidak dapat ditebak? terkadang baik dan marah marah tidak jelas,

mungkin itu sifat karakter nya, dan zani akan berusaha menerima kekurangan sangat suami, toh sampai sekarang walaupun tidak ada kata cinta selama mereka menjalani rumah tangga, tapi dapat iya lihat, bahwa sangat suami berusaha menjalani tanggungjawab nya sebagai kepala rumah tangga,

jika kalian bertanya kenapa sampai sekarang pernikahan zani yang mulai menginjak 1 bulan setengah, tapi belum kunjung hamil, karna sesuai dengan saran dari dokter sebelum menjelang pernikahan, zani berkonsultasi kepada dokter umum, apakah di usia yang terbilang masih ilegal dalam hukum pernikahan, yang semaksimal mungkin umur yang diperbolehkan menikah di usia 19tahun ke atas, namun karna satu hal lain, masih marak dikalangan masyarakat, menikah diumur dibawah ketentuan adalah hal yang tabu,

"kalo bisa saya sarankan untuk memakai alat kontrasepsi, seperti kond*m, pil KB, dll masih banyak jenis KB, agar dapat mengurangi resiko berbahaya bagi ibu dan calon janin, bagaimana ? " tanya sangat dokter umum,

"kalo yang suntik, bagaimana dok? " tanya zani, yah sebelum pernikahan zani pergi ditemani sang sahabat Nely karna shinta dan dewi tidak dapat ikut, karna mempunyai keperluan keluarga,

dan akhirnya zani memilih untuk di suntik KB , menunda kehamilan dini,

beberapa jam kemudian, tibalah zani dikediaman orang tua deni, zani berniat untuk pamit terlebih dahulu, bersama sang paman, dan kebetulan sang suami tidak bisa menemani nya karna sudah masuk kerja,

"asalamualaikum" serempak mengucap salam,

berjalan menuju pintu utama, bisa dilihat sang mertua sedang duduk santai diruang tamu, yang langsung membelakangi pintu rumah,

"waalaikumsalam, ehh zani Ya allah, kenapa gak ngabarin mamah sayang" sambut hangat mama deni, memeluk dan mencium pipi zani, zani tersenyum canggung! karna disana juga ada sepasang mata, yang sedari dia mengucap salam, memberikan tatapan yang tajam, mungkin tidak Terima zani pindah rumah dan dia tidak bisa lagi. melakukan apa yang dia mau?? mungkin kah

𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑏𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑡𝑒𝑚𝑢 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎 𝑑𝑖𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑎𝑘𝑖𝑛 𝑠𝑒𝑥𝑦 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑡𝑎𝑘𝑢, 𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑖? 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑔𝑎𝑙𝑎 gerutunya menahan kesal, giginya bergemelatuk,

"iya maaf mah, selama zani dirumah ayah, tidak sempat mengabari mamah" senyum yang dipaksa

"yaudah kamu mau langsung ke rumah baru kamu, atau mau istrahat dulu disini? hmm" karna si ibu deni ini ternyata diam diam memperhatikan raut wajah suram suaminya

"ahh zani langsung ke rumah baru aja mah, sekalian beres beres rumah" jawab tegas zani gugup

𝑎𝑛𝑗.. 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎 𝑧𝑎𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑡𝑎 𝐴𝐻𝐻.. 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑙𝑖𝑛𝑔𝑎𝑘𝑢, 𝐴𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑢 𝑟𝑎𝑠𝑎 𝑎𝑘𝑢𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑛𝑖, mengeram tertahan , semenjak zani tidak ada, fantasi Wijaya ketika sedang bercinta dengan sang istri adalah wajah cantik zani,

"gpp zani nanti mamah sempatkan berkunjung kerumah kamu yah, sekarang mamah sedikit tidak enak badan" beralasan

"apa mamah tidak apa apa? apa aku disini dulu buat rawat mamah? " tawar zani khawatir akan kesehatan mertua nya,

"mamah cuman butuh istrahat saja sayang, gih lihat lihat rumah yang disiapkan deni buat kamu, semoga betah dan nyaman, dan kalian bisa leluasa berduaan hehe" kekehan gelinya, sedikit memberi ulti kepada suami yang dari tadi tidak bersuara,

"ehmm, cepat pulang, dan siapkan masakan yang enak buat deni"angkat bicara yang sedari tadi hanya menyimak,