Rewrite You!

~~ AUTHOR POV ~~

Setelah mengenali bahwa sosok yang ada di hadapannya adalah Clyde Xavier Grimwald atau yang dikenal dengan Count Grimwald, Bastian langsung melangkah lebih dekat ke arah Clyde berdiri. Dia berdiri tepat di hadapan Clyde dan langsung mengulurkan tangannya terlebih dahulu untuk bersalaman dengan Clyde.

Bastian memang adalah sosok yang paling ditakuti oleh banyak orang di kerajaan ini karena ketegasannya. Bahkan di masa tuanya seperti sekarang ini saja, tubuhnya masih sangat tegap dan kokoh. Tapi, ia juga sebenarnya merupakan sosok yang cukup bersahaja. Ia dikenal sebagai seorang pria tegas yang berbudi luhur. Dia selalu menghormati dan memperlakukan semua lawan bicaranya dengan perlakuan yang sama. Namun, dia akan menjadi berubah begitu tegas di hadapan musuhnya.

Clyde menyambut dengan penuh hormat jabatan tangan Bastian. Di saat itu, Bastian mempunyai pemikirannya sendiri saat ia bersalaman dengan Clyde. Dia merasa bahwa Clyde adalah seorang pria yang sangat mumpuni dan sangat cocok untuk anak perempuan tertuanya, Seraphina. Diam-diam Bastian sendiri juga sebenarnya berharap bahwa Clyde adalah pria yang ditakdirkan menjadi pasangan hidupnya Seraphina.

Tapi di lain sisi walaupun kecewa, dia harus menerima kenyataan bahwa Clyde tidak mempunyai Tanda Pertunangan yang sama dengan Seraphina. Karena itu Clyde tidak akan pernah menjadi pasangan hidup Seraphina. Memaksakan hal tersebut hanya akan membawa Seraphina pada rasa sakit yang tak tertahankan. Jadi, yang bisa ia lakukan hanyalah segera menemukan pasangan yang memang sudah ditakdirkan untuk Seraphina.

“Duke Serenity, tentang hal itu...” Ucap Clyde dengan wajah tersenyum yang penuh kekhawatiran.

“Oh maksud anda tentang itu...” Bastian memotong ucapan Clyde dengan wajah serius.

Clyde semakin gugup saat Bastian menepuk dan memegang lengan kiri Clyde dengan tangan kanan Bastian yang kokoh dan besar. Bastian sedikit mencengkram lengan kiri Clyde dengan wajah tersenyum yang membuat Clyde semakin tertekan. Pikiran Clyde sudah berpikir bahwa mungkin Seraphina telah menceritakan semua hal yang terjadi saat ia berada di kediaman Grimwald. Dalam sedetik dia merasa bahwa hidupnya akan berakhir saat ini juga.

“Maksud anda tentang hal yang kita diskusikan terakhir, kan?” Tanya Bastian memastikan dengan wajah tersenyum.

Clyde mencoba sebaik mungkin untuk menyembunyikan keterkejutan dan kelegaan yang ia rasakan saat mendengar pertanyaan Bastian tadi. Clyde sedikit dapat tersenyum lega ketika mengetahui bahwa ternyata Bastian tidak mengetahui apa yang telah diketahui Seraphina. Clyde juga bersyukur bahwa Bastian memang belum tahu sama sekali tentang apa yang telah terjadi pada anaknya, Seraphina.

Bastian melangkah lebih mendekat pada Clyde. Dia berbicara dengan suara pelan di dekat telinga Clyde dengan penuh kehati-hatian. Memastikan bahwa tidak ada yang mungkin mencuri dengar ucapannya pada Clyde.

“Jujur saja, saya tidak percaya bahwa mantan pangeran mahkota yang telah didepak keluar dari kerajaan itu akan bisa kembali ke dalam kerajaan dengan mudahnya. Semua kejadian pengusiran itu mungkin memang sudah berlalu bertahun-tahun lamanya. Tapi setelah semuanya, saya pikir beliau tidak akan mungkin bisa kembali dan diterima begitu saja oleh seisi istana ini.” Bisik Bastian dengan suara pelan tetapi, terdengar sangat serius.

“Saya percaya bahwa beliau pasti akan bisa kembali. Tunggulah sebentar sebelum anda mengambil keputusan yang besar tersebut, Duke.” Jawab Clyde dengan suara pelan yang sama.

“Anda tahu? Pendapat anda adalah sesuatu yang selalu berhasil membuat saya berpikir lebih banyak lagi.” Ujar Bastian sembari tertawa. “Kalau begitu, saya akan mempercayai pendapat anda kali ini dan menunggu sampai di ujung waktu.”

Bastian masih berpikir bahwa sosok Clyde memang benar-benar adalah sosok seorang yang sangat sempurna untuk anaknya, Seraphina. Sejauh ini di dalam kerajaan pendapat Clyde selalu terbukti benar. Dia selalu mempunyai pandangan dan pemikiran yang sangat tajam sebagai seorang anak muda yang menjadi seorang Count untuk menggantikan posisi mendiang ibundanya dulu.

Bastian mulai dapat memahami mengapa putrinya sangat mencintai Clyde hingga sampai terbaring demam saat mengetahui Clyde tidak mempunyai Tanda Pertunangan yang sama dengan dirinya. Dia sendiri pun merasakan kekecewaan saat mengetahui bahwa Clyde bukanlah pria yang ditakdirkan untuk putrinya. Bahkan untuk alasan itulah dia memastikan berkali-kali sebelum memberitahukan putrinya.

Pemikiran tentang Clyde dan Seraphina itu membuat ekspresi wajah Bastian terlihat seperti seorang pria tua yang nampak mempunyai ribuan masalah di pikirannya. Dan Clyde menyadari dahi Bastian yang mengkerut.

“Duke, sepertinya anda sedang mempunyai masalah yang besar.” Ucap Clyde menunjukkan perhatiannya pada Bastian.

Bastian menghela napas berat lalu berkata. “Anak perempuan saya yang paling tua saat ini tengah sakit demam. Dia sempat membaik tapi, kini dia demam lagi dan tak mau keluar kamarnya sedikit pun. Saya jadi sangat mengkhawatirkan anak saya yang satu itu.”

“Jadi begitu... Saya berharap bahwa putri tertua anda tersebut lekas membaik. Sebagai seorang ayah, anda pasti sangat mengkhawatirkan putri anda. Mungkin akan sulit bagi anda untuk bisa berkonsentrasi dalam pekerjaan anda.” Ujar Clyde dengan ekspresi keprihatinannya.

“Terimakasih. Itu benar bahwa saya memang sangat sulit berkonsentrasi saat aku masih memikirkan keadaan anak saya tersebut.” Kata Bastian.

Keadaan yang sebenarnya adalah Bastian sedang tidak berkonsentrasi dalam pekerjaannya sebagai seorang Duke, melainkan sebagai seorang ayah. Bastian masih mencari sosok pria yang menjadi takdir Seraphina dan mempunyai Tanda Pertunangan yang sama dengan Seraphina.

“Kalau begitu, saya pergi dulu!” Pamit Bastian sembari jalan berlalu.

“Sampai jumpa kembali, Duke Serenity!” Hormat Clyde.

......................

~~ CLYDE POV ~~

Apakah Seraphina yang Lord Bastian katakan sedang sakit? Apakah sakitnya begitu buruk hingga tak bisa mengabarkan aku sama sekali sejak ia kembali?

Lord Bastian juga mengatakan bahwa Seraphina baru saja membaik dan sakit kembali. Apakah sebelum Seraphina ke kediamanku dan sebelum bertemu denganku di taman waktu itu dia sudah sakit dan baru membaik? Apakah Seraphina memang mempunyai tubuh yang begitu rapuh hingga sering sakit-sakitan? Apakah itu juga alasannya membuat dirinya sulit untuk bertemu denganku saat ini?

Aku tidak ingin menebak-nebak semuanya lagi. Aku ingin memastikan keadaannya dengan kedua bola mataku sendiri.

......................

~~ SERAPHINA POV ~~

Aku terlalu lama berpikir sehingga hari sudah mulai semakin sore. Aku masih berdiri diam di dalam kamarku dengan memeluk jas Clyde. Aku masih begitu ragu untuk melangkah keluar. Walaupun aku sudah berpakaian rapih dan sudah berdandan tetapi, kakiku masih saja tidak mau digerakkan untuk melangkah keluar kediaman ini.

Haruskah aku pergi menemuinya sekarang? Apakah dengan bertemu dengannya aku bisa menjadikan semuanya lebih baik? Apakah aku bisa menjadi penyelamatnya? Atau apakah aku akan mengubah takdirnya lagi? Aku sangat takut bahwa keberadaan diriku akan mengubah takdirnya menjadi lebih buruk dari yang sebelumnya.