kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.
Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.
Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.
Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??
Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.
Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??
Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.30
"Mas Kala tidak masuk kantor?" tanya Dya, saat ini keduanya sudah sama sama duduk dimeja makan untuk sarapan yang sudah kesiangan.
Tepatnya, saat ini mereka makan pagi dijam 10 pagi. Sudah terlalu siang memang untuk melakukan sarapan. Namun, tidak baik juga membiarkan perut kosong hingga jam makan siang yang masih 2 sampai 3 jam kedepan.
"Besok, kita sama sama masuk kantor besok saja? Kenapa? Kamu keberatan kalau aku ada dirumah?" tanya balik Kala, di sela makan nya.
"Nggak, kenapa juga harus keberatan? Asal hanya Mas Kala yang disini, aku tidak akan pernah keberatan,"
"Cemburu? Kalau Angel disini?"
"Nggak. Hanya kurang nyaman saja," jawab Dya yang tiba tiba membuat Kala merasa kecewa saat mendengarnya.
"Itu namanya cemburu,"
"Terserah, pokoknya. Selama kita masih terikat pernikahan, aku nggak mau Mas Kala membawa dia kesini,"
"Kalau aku nggak mau dan tetap bawa dia kemari?"
"Kalau begitu, aku juga akan suruh Kak Handi menginap atau bahkan tinggal disini, impas bukan?"
"Kau___"
Ting...
Tong....
Seketika, Kala tidak bisa melanjutkan ucapan nya saat bel unit apartemen nya berbunyi.
"Aku bukain dulu pintunya."
Dya pun segera berlari menuju ke arah pintu utama untuk melihat siapa yang datang bertamu.
Ceklek...
"Mana Kala? Aku mau bertemu dengan nya," ucap Angel dengan nada ketusnya mencoba menerobos masuk, tapi ditahan oleh Dya.
"Stop, tetap disitu dan jangan melangkah lebih maju lagi atau kamu tidak akan pernah bertemu dengan Mas Kala lagi."
Ancam Dya yang membuat Angel melongo tak percaya. Angel dibuat kaget oleh sikap Dya yang kini sudah jauh lebih berani dari sebelum nya.
"Sayang, ini ada tamu untuk kamu."
Seru Dya yang refleks memanggil Kala dengan sebutan 'sayang' karena saat ini Dya tengah merasa kesal pada wanita penggoda yang ada didepan nya saat ini.
Deg...
"Uhuukkk... Uhukkk... Uhukkk. Ke_kenapa dia itu? Aneh sekali. Kenapa tiba tiba memanggilku seperti itu?" gumam Kala yang sebelum beranjak meminum minuman milik Dya terlebih dahulu karena tadi dia sempat tersedak saat Dya memanggilnya dengan sebutan 'sayang'.
"Apa sih? Masih pagi sudah teriak teriak?" tanya Kala dengan nada ketus, demi menutupi perasaan gugupnya karena Dya yang tiba tiba memanggilnya dengan sebutan 'sayang'.
"Itu ada tamu untuk kamu, sayang." Jawab Dya sembari melangkah mengikis jarak diantara dirinya dan juga Kala.
Tangan Dya tiba tiba terulur merapihkan kerah kemeja Kala yang belum rapih sempurna sembari berbisik.
"Ingatkan, tentang syarat yang aku berikan tadi? Kalau melanggar sudah dipastikan nanti malam akan ada penghuni baru disini," bisik Dya sembari membenarkan kerah baju dan juga kancing kemeja yang Kala pakai saat ini.
"Sudah. Pergilah dan jangan lupa pulang lebih awal. Aku akan masak buat makan malam kita nanti." Lanjut Dya sembari memberi jarak dan tersenyum manis. Sungguh apa yang Dya lakukan saat ini membuat Kala tertegun.
Kala tidak menyangka jika istri yang dia anggap lugu dan polos bisa seberani ini. Bahkan nampak begitu berani menggoda dan mengancamnya diwaktu yang bersamaan.
"Eheeemm, ya sudah. Ayo Angel kita bicara diluar saja." lanjut Kala saat tersadar dari rasa keterkejutan nya melihat perubahan sikap Dya saat ini.
Kala pun melangkah menuju keluar unitnya untuk mengajak Angel meninggalkan apartemen itu. Namun, langkah Kala terhenti saat Dya kembali memanggil namanya.
"Tunggu Mas,"
"Apa lagi?" tanya Kala, cukup ketus saat Dya kembali menghentikan langkahnya.
"Salim sayang. Seorang istri wajib menyalami tangan suaminya saat suaminya akan pergi keluar dari rumah."
Dya pun kembali melangkah mendekati Kala dan menghiraukan raut wajah Angel yang sudah merah padam menahan rasa kesalnya.
Dengan percaya diri Dya pun meraih tangan Kala lalu menciumnya. Kemudian Dya mendongakkan kepalanya menunjuk keningnya dengan jari telunjuknya.
"Apa lagi? Sudah, kan?"
"Cium kening istri saat istri selesai menyalami tangan suami, sayang. Masa gitu aja nggak tahu?"
Lagi, Kala kembali dibuat tercengang oleh sikap Dya saat ini. Namun, bagaikan terkena hipnotis Kala pun melakukan apa yang dikatakan oleh Dya.
"A_aku pergi dulu, Assalamu'alaikum,"
Ucap Kala langsung bergegas keluar guna menutupi kegugupan nya.
"Waalaikumsalam ,Fii Amanillah sayang."
Kala sempat menjeda langkahnya saat Dya mengakhiri perpisahan mereka dengan sebuah doa kebaikan.
Kala yang sempat mengenyam pendidikan Agama disebuah pondok tentu tahu benar arti dari doa yang baru saja Dya ucapkan.
Hati Kala bergetar, gelenyar aneh tiba tiba masuk kedalam tubuhnya saat Dya memberikan doa doa terbaik untuknya. Namun, bukan nya membalas dengan kebaikan, Kala malah selalu menyakiti hati wanita itu.
Tanpa kata lagi Kala berjalan mendahului Angel yang masih berdiri terpaku menunggunya. Angel pun kembali dibuat heran saat tidak ada lagi genggaman tangan dari kekasihnya itu.
*
*
...🌸🌸🌸...