Bianca seorang gadis yang bekerja sebagai kasir di sebuah supermarket di jodohkan oleh seorang wanita paruh baya yang baik hati yang dia tolong saat ia selesai bekerja.
entah hanya bercanda atau beneran serius yang di katakan Ibu itu tapi entah lah membuat Bianca membayangkan akan menjadi bagian dari keluarga di rumah besar itu. "Ah Halu lo Bi, mikir apa sih haha emang lu siapa berharap yang gak mungkin, menghayal aja kerjaan otak lu ini" Gumam Bianca dalam hati sambil menggelengkan kepala nya
namun omongan itu selalu terngiang2 di kepala nya membuat nya berandai andai jika suatu saat ia bisa menikah dengan pria kaya
ah entah lah pacar saja tidak punya apalagi mikir di nikahin pria kaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amih Er, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kirim atau ????
Kedua nya telah duduk santai setelah selesai menikmati makan siang nya
Agam yang masih menyimpan tanya tentang kejadian semalam, memberanikan diri membuka pembicaraan.
"By, mau cerita tentang semalam?" Tanya Agam penuh kehati-hatian tidak mau Bianca merasa tidak nyaman atas pertanyaan nya.
"Oh iya , aku juga memang mau bicarain tentang semalem mas, ada yang mau aku diskusiin sama kamu"
Agam pun menyenderkan punggung nya ke dinding bersiap untuk cemburu kembali
"Semalam sahabat ku itu kirim pesan kalo dia udah jemput di parkiran, trus ngajak mampir makan dulu karna aku laper juga ya sekalian aja
aku juga ada janji sama dia bakalan gantian traktir ... " Bianca yang mulai cerita seketika terhenti saat ucapan nya terpotong
"Gantian Traktir? udah sering makan bareng? " Tanya Agam cemburu di tambah jawaban Bianca yang menganggukkan kepala nya
"Ini beneran sahabatan atau PDKT by? " Ujar Agam cemburu
"Sahabatan sayaaanng" Ucap Bianca menenangkan situasi
"Suka anter jemput juga?"
"No comment" Lirik Bianca sambil memperagakan tangan nya mengunci mulut
"Bianca! " Tatap tajam Agam
"Anter gak pernah, paling kalau shift siang, pulang nya di jemput"
"Pernah Jalan ? Nonton berduaan?" Tanya Agam lagi
"No comment"
"Arti nya pernah!" Tebak Agam "Pegangan tangan? " Tanya Agam sambil berharap Bianca membantah nya
"Mas... Udah ya" Bujuk Bianca agar Agam tak meneruskan pertanyaan nya lagi "Mas mandi duluan gih, aku udah beliin perlengkapan mandi kamu"
Agam berdengus kesal melihat Bianca malah mengalihkan pembicaraan tanpa membantah nya.
"Belom selesai by! Arti nya hubungan kalian bukan sahabatan. aku tahu benar yang di benak laki laki itu, dia menyukai mu , sampai rela malam malam jemput kamu pulang! makan bareng, jalan bareng sampai pegangan tangan"
"Enggak mas, gak mungkin lah dia suka sama aku, orang dia gak pernah bilang suka kok"
"Kalo dia bilang suka kamu mau balas perasaan nya?
"Ihh mas udah ahhh" pinta Bianca sambil menggelayut di lengan Agam
"Sejak kapan kalian dekat ?"
"Mas please, udah ya, aku takut pembicaraan ini bikin hubungan kita renggang, udah cukup ya pembahasan nya"
"Gak by, harus kita selesaikan, aku gak mau masalah ini berlarut, kita mau komitmen ke dalam pernikahan, jangan sampai masih ada hubungan yang terjalin di belakang" Tegas Agam "Sekarang jawab sejak kapan kalian mulai dekat, ceritain semua by! "
Bianca yang melihat kecemburuan di hati Agam ingin berhenti membahas tentang Jenaro, namun Agam memaksa agar Bianca menceritakan semua nya, mau tidak mau Bianca pun jujur pada Agam
"Beberapa bulan ini. Awal nya dia teman sahabat ku Shena, kami bertemu di restoran. dia meminta nomor ku pada shena , lalu mengajak ku berteman"
"Langsung kamu terima ajakan nya ?"
Bianca menganggukkan kepala nya menandakan benar seperti itu. Di balas dengan decakan kesal Agam
"Tapi ada alasan nya.
Waktu itu aku sedang patah hati, itu karna kamu mempermainkan perasaan ku mas!!
Kamu datang menawarkan cinta, membuat rasa itu tumbuh di hati ku
Tapi kamu malah pergi tanpa penjelasan.
Bodoh nya aku menantikan hadir mu, berharap memilikimu. padahal aku tau siapa kamu, dan aku sadar siapa diri ku, tapi aku malah memilih untuk tetap berharap.
Lalu dia hadir, aku seperti melihatmu di dalam diri nya, tahu kah kamu bahwa dia terlihat seperti dirimu versi muda nya" Bianca terkekeh namun melanjutkan pembicaraan nya kembali.
Niat dekat dengan nya sejak awal hanya supaya aku bisa belajar melupakan mu mas, melupakan bayang bayang mu di pikiran ku.
Lama kelamaan dia membuat ku nyaman, nyaman bercerita tentang apapun, bahkan tentang hal hal yang tak perlu. Jadi kami semakin dekat sebagai sahabat"
Bianca yang melihat tatapan tajam di mata Agam menghentikan pembicaraan nya.
"Mas udah kan cerita nya" Bujuk Bianca agar menyelesaikan pembicaraan ini
"By, Jujur padaku. Jika aku belum kembali, dan dia menyatakan cinta nya pada mu. Apa kamu akan menerima nya ? "
"He'em" Jawab Bianca menganggukkan kepala nya pelan
"Bodoh saja jika aku menolak pria di hadapan ku yang membuat ku merasa di mengerti hanya untuk menunggu seseorang yang datang dan pergi sesuka hati" Sindir Bianca meluapkan kekecewaan nya pada Agam saat itu
"Lalu kenapa saat aku kembali kau menerima ku? " Tanya Agam kembali
"Hati tahu dimana ia harus berlabuh" Ucap Bianca sambil memeluk Agam
"Aku menyayangimu mas, aku bahagia saat melihatmu kembali, aku sangat sangat merindukan mu saat itu, jangan pernah pergi lagi mas" Tangis Bianca pecah dalam pelukan Agam
Agam pun terenyuh mendengar isak tangis Bianca. Ia mengusap punggung Bianca agar wanita yang ia cintai itu berhenti menangis
"By, kamu mau janji gak sama aku? Jauhi dia! "
Bianca mengurai pelukan nya
"Mas jangan jadikan ku wanita yang jahat, yang pergi menjauh saat tidak membutuhkan nya lagi, aku janji akan menjaga jarak dengan nya, namun biarkan silahturami kami tetap terjalin"
"Dan lagi mas, semalam dia mengajakku bekerja di perusahaan nya. Supaya aku tidak pulang larut malam lagi. Kalau di pikir pikir lebih baik jika aku bisa bekerja kantoran, setidak nya aku bisa sedikit memantaskan diriku untuk bersanding denganmu. Gimana mas boleh?
"Gak!!!" Jawab singkat Agam
"By kamu wanita special buat ku, kehadiran dan cinta mu cukup untuk ku, tak perlu yang lain nya cukup cintai aku.
Dan ya, masalah pekerjaan, hari ini sampaikan surat pengunduran dirimu. Berhenti lah bekerja, kamu akan jadi istri ku, aku tidak mau melihat mu lelah bekerja sampai larut malam berdiri berjam jam" Pinta Agam sambil mengusap pipi Bianca
Bianca pun setuju dengan saran Agam untuk mengundurkan diri, lagi pula jika ia resign ia bisa mencairkan uang pesangon untuk pegangan hidup nya beberapa bulan ke depan.
"Baiklah mas, aku akan mengajukan surat pengunduran diri"
"Nah gitu dong, makasih sayang" Ujar Agam sambil mengambil kartu atm di dompet nya dan memberikan pada Bianca
"Ini pegang dan pakai lah untuk keperluan mu, gunakan lah"
Bianca terkejut saat di sodorkan black card milik Agam. Namun ia tidak mau terlihat memanfaatkan kekayaan Agam, jadi ia menolak nya secara halus
"Gak usah mas, aku gak mau terima, kalau aku resign nanti, pesangon ku cair, cukup lah buat biaya hidup ku beberapa bulan ke depan" Tolak Bianca dengan tulus hati
"Pesangon mu simpan saja, ini ambil lah" Kata Agam kembali menyodorkan kartu nya
"Gak mas! Nanti saja saat aku sudah jadi istrimu, aku tidak akan menolak nya" Ucap Bianca sambil tertawa
"Ya sudah berikan nomor rekeningmu" Pinta Agam
"Mas, gak perlu ih!" Tolak Bianca kesekian kali nya
"By ! " Pekik Agam sambil menarik tangan Bianca mendekat hingga wajah kedua nya sudah saling berdekatan
"Mau kirim nomor rekening, atau mau di c*** ?"
Canda Agam sambil menyunggingkan kedua sudut bibir nya
"Ih mas mesum ih! Mandi duluan sana!" perintah Bianca sambil menjauhkan wajah nya dari Agam
Namun Agam langsung menarik tengkuk Bianca menempelkan hidungnya pada hidung Bianca
"Kirim nomor rekening atau aku ci**" Ucap Agam yang membuat tubuh Bianca merinding tersipu malu