Kesalahan satu malam yang tak disengaja membuat dirinya terpaksa mengandung anak dari mas ipar nya .
Akibat kehamilan itu , satu persatu rahasia mulai terbongkar .
"Kenapa harus serumit ini jalan yang harus aku lalui ".- Naretta
"Meskipun seluruh dunia mencaci dan menolak mu . Ingatlah , masih ada aku yang menjadi garda terdepan untuk melindungi mu ".- Xabiru Kaivan Winata.
"Apapun cobaan nya , kita hadapi sama-sama ".- Dean Agani
akan kah Naretta mampu bertahan dengan segala cobaan dan mempertahankan rumah tangganya ?
simak kelanjutannya cerita nya .....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 09
Pagi hari nya Naretta bersiap akan berangkat kerja , dengan memakai celana panjang kain hitam serta dipadu padankan dengan kemeja blouse warna biru muda tak lupa dirinya juga memoles sedikit make up diwajah agar menambah kecantikannya . Meski tanpa make up pun Naretta sudah sangat cantik .
"Selesai ..." ucap nya sambil bercermin didepan meja rias . Kemudian Naretta berdiri dan menyambar tas nya yang ada diatas meja , lalu keluar dari apartemen .
Ketika dilobi Naretta kembali berpapasan dengan Kaivan yang juga akan berangkat bekerja . Terlihat gagah dan berwibawa dengan setelan kemeja formal nya dan juga jas mahal nya .
"Mau berangkat kerja ?" tanya Kaivan basa-basi
"Iya mas ..." jawab Naretta
"Mau ku antar ?" tawar Kaivan
"Gak perlu mas , aku udah pesan taksi .." tolak Naretta secara halus
"Yakin ? Ini sudah jam delapan nanti kamu terlambat , lagipula taksi nya juga tak kunjung datang ..",tukas Kaivan
Naretta diam mempertimbangkan , benar juga apa yang Kaivan bilang . Ini sudah jam delapan dan pagi ini ada meeting penting seluruh karyawan yang biasa diadakan tiap bulan .
"Ya sudah mas , aku bareng kamu aja . Boleh ?" Tanya Naretta
Kaivan mengangguk "Kamu tunggu sini , biar aku ambil mobil dulu .." ucap Kaivan lalu pergi kebasement untuk mengambil mobil .
Naretta menurut , dirinya diam didepan lobi menunggu Kaivan sambil memainkan ponselnya dan membatalkan pesanan taksi nya .
Tiin ...
Tinn ...
Sebuah mobil sport keluaran terbaru berhenti didepannya , pengemudi membuka kaca nya dan ternyata itu adalah Kaivan .
"Ayo masuk .."
Naretta membuka pintu mobil dan masuk , dirinya duduk disebelah Kaivan . Tak lupa Naretta kembali menutup pintu nya .
Mobil pun melesat pergi meninggalkan gedung apartemen . Didalam mobil Naretta hanya diam sambil memandang keluar jendela .
"Ekhem .." Kaivan berdehem . "Ku dengar perusahaan tempat mu bekerja mengajukan proposal kerjasama dengan Winata Grup ?". Tanya Kaivan sambil masih fokus mengemudi
Naretta menoleh menatap Kaivan ,"Iya mas , apa proposal nya sudah sampai di perusahaan Winata Grup ?" Naretta balik bertanya
Kaivan menjawab nya dengan mengangguk ,"Iya kemarin Asisten Reno yang bilang .." sahut Kaivan
"Ohh .." jawab Naretta
Mobil yang ditumpangi kedua nya telah sampai didepan perusahaan Axton Grup tempat Naretta bekerja .
Sebelum turun Naretta tak lupa mengucapkan terimakasih pada kakak ipar nya itu ." Makasih ya mas udah kasih tumpangan .." ucap Naretta
"Hm .. Mau bareng lagi sekalian nanti sore ?" tanya Kaivan
"Gak perlu mas , nanti aku bisa pulang sendiri .." tolak Naretta
Kaivan tak lagi bertanya , dan Naretta pun langsung turun dari mobil .
Naretta masih berdiam diri depan gerbang perusahaan menunggu Kaivan pergi .
"Kenapa tak masuk ?" tanya Kaivan yang melihat Naretta belum juga masuk ."Cepat masuk , kau ini sudah terlambat , tak perlu menungguku pergi .." sambung Kaivan
Mendengar itu , Naretta hanya mengangguk dan bergegas masuk kedalam perusahaan .
Kaivan juga langsung mengemudikan mobil nya menuju Kantor Winata Grup .
.
.
.
Didalam kantor Axton Grup para karyawan sudah berkumpul diruang meeting hanya tinggal Naretta karena ia datang terlambat .
Tokk ... Tokk ... Tokk ..
Pintu ruang meeting diketuk muncullah Naretta yang masuk dengan menundukkan kepala nya .
"Kenapa terlambat ?" tanya Jesi, anak dari pemilik perusahaan Axton yang saat ini menjabat sebagai Direktur diperusahaan tersebut .
"Maaf Bu Jesi , saya terlambat karena ban mobil saya bocor ." jawab Naretta berbohong
"Sekarang kau duduk dulu , hukuman mu menyusul setelah meeting selesai ." ucap Jesi dengan tegas
"Baik Bu Jesi , terimakasih ". Naretta langsung berlari menuju kursi yang sudah disiapkan untuk nya .
Naretta bernafas lega , setidaknya atasan nya itu masih punya etika untuk tidak memarahi nya didepan para karyawan .
Setelah meeting selesai , Naretta menghampiri Jesi yang sedang berbincang dengan sekretaris nya .
"Bu Jesi .." panggil Naretta
Jesi menoleh , lalu meminta sekretris nya untuk keluar duluan dari ruang meeting meninggalkan mereka berdua .
"Tumben loe telat ,gak biasanya . Kenapa ?" tanya Jesi dengan tatapan mengintimidasi
"Sorry , tadi taksi yang gue pesen gak dateng-dateng , alhasil gue nebeng sama mas Kai ". Jawab Naretta
"Mas Kai .. Kakak ipar loe ?" tanya Jesi memastikan
Naretta mengangguk .
"Ya udah karena loe udah terlambat hari ini, gue cuma kasih hukuman ke loe buat dateng kantor Winata Grup buat ambil hasil pengajuan proposal kerjasama . Dan harus sudah berhasil ditanda tangani oleh CEO nya ". Perintah Jesi
"Siap laksanakan Bu Direktur , tapi habis istirahat siang aja yaa .. Kerjaan gue banyak banget hari ini ." pinta Naretta
"Serah loe , tapi hasil proposal harus sudah ada dimeja gue hari ini ". Ujar Jesi lalu berdiri dari kursi dan berjalan keluar dari ruang meeting .
"Baik Bu Jesi .." sahut Naretta dengan berteriak .
.
.
.
Diluar kota Dean ditemani oleh Sekretaris Sani juga sedang meninjau pembangunan proyek dengan para investor nya .
"Pak Dean , saya harap proyek kita kali ini bisa berjalan dengan baik .." ucap salah satu investor
"Iya pak Berto , saya harap juga begitu ". Jawab Dean
Saat Sani mengikuti Dean dibelakang nya tiba-tiba sebuah balok kayu menimpa bahu nya .
"Aahhhh ..."teriak Sani membuat Dean dan para investor menoleh .
"Sani ...." Teriak Dean langsung berlari menghampiri Sani yang ambruk ditanah dengan bahu yang sudah berlumur darah , karena terkena paku dari balok kayu tersebut .
"Sakit ..." rintih Sani menahan sakit
"Pak Dean cepat bawa kerumah sakit ". ucap pak Agra juga investor .
Tanpa banyak basa-basi Dean langsung menggedong Sani dan berlari masuk kedalam mobil untuk membawa Sani ke rumah sakit terdekat .
Didalam mobil Sani terus merintih kesakitan .
"Mas sakit .."
"Iya , sabar ya sebentar lagi kita sampai ." kata Dean sambil terus fokus mengemudi .
Tak sampai setengah jam mobil yang dikemudi Dean telah sampai dirumah sakit . Dean langsung keluar dan menggendong Sani .
"Dokter ..." teriak Dean
Perawat yang melihat itu langsung mengambil brankar pasien dan menyuruh Dean untuk membaringkan Sani diatas nya .
Perawat tersebut langsung membawa Sani ke ruang IGD .
"Mohon maaf bapak tidak diperkenankan masuk , mohon tunggu diluar ". Pinta perawat sambil menutup pintu .
Dean pun hanya bisa pasrah . Dirinya mondar-mandir didepan ruang IGD , sesekali juga mendudukan diri dikursi tunggu .
Hingga pintu ruangan IGD terbuka , Dean langsung berdiri dan menghampiri dokter yang menangani Sani .
"Dokter bagaimana keadaannya ?". Tanya Dean terlihat khawatir
"Pasien tidak apa-apa , hanya saja paku yang menancap dibahu nya sudah karatan . Jadi menyebabkan infeksi , untung saja anda langsung cepat membawa nya kerumah sakit ". Jawab si dokter .
Mendengar itu Dean bernafas lega . "Boleh saya menjenguknya dok ?"
"Boleh silahkan ." ucap dokter tersebut lalu pergi meninggalkan Dean .
Dean masuk kedalam ruang IGD dan mendekati Sani yang masih lemas tak berdaya diatas ranjang pasien . Dean yang melihat itu tentu begitu merasa bersalah karena tak bisa melindungi sekretaris kesayangannya .
.
.
.
apakah narreta sudah selesai masa idahnya????