NovelToon NovelToon
Cinta Annisa

Cinta Annisa

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:193.8k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Cerita ini hanya khayalan Author semata ya...

Menerima kritik dan saran ya namun yang membangun bukan menjatuhkan.

Bercerita tentang Cinta Annisa (36 tahun) harus menikah dengan Rafael Ibrahim (27 tahun) karena sebuah keadaan.

Keadaan seperti apa yang mengharuskan mereka menikah?.

Apa saja yang harus mereka lalui untuk bisa hidup bahagia bersama?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Episode 2

Sesuai keinginannya dan juga dokter yang menangani Nesha. Sore itu Rafael mengajak kedua jagoannya menemui Nesha setelah sebelumnya mereka diperiksa terlebih dahulu. Keadaan Hasan dan Husein sangat baik dan sehat, tidak ada hal yang harus dikhawatirkan dari bayi-bayi itu.

Annisa pun ikut ke rumah sakit karena permintaan Rafael dan juga karena Hasan dan Husein. Saat ini mereka hanya diizinkan tiga puluh menit saja untuk berada di dalam ruangan Nesha. Karena bagaimana pun bayi sangat rentan terhadap virus atau kuman yang ada di rumah sakit.

"Sayang, aku ke sini bersama jagoan-jagoan kita. Hasan dan Husein." Rafael mendekatkan Husein yang ada dalam gendongannya pada wajah Nesha. Lalu di sebelah sisi yang lain ada Husen dalam gendongan Annisa.

Secara bersamaan kedua tangan mungil bayi-bayi tersebut diarahkan menyentuh pipi Nesha. Dibuatnya gerakan memutar, naik turun untuk beberapa saat. Mereka melakukannya berulang kali dibarengi Rafael dan Annisa yang bercerita tentang Husein dan Hasan.

Tanpa terasa tiga puluh menit telah berlalu, Rafael dan Annisa berpamitan pada Nesha yang masih nyenyak dalam tidurnya.

"Nes, Kakak pamit dulu ya. Nanti ke sini lagi bawa Hasan dan Husein. Kamu cepat sembuh, Kakak sayang sama kamu." Setelah mengatakan itu Annisa mengecup kening Nesha. Lalu berjalan keluar lebih dulu bersama Husen.

Rafael mengecup kening dan terakhir bibir Nesha, "Aku pulang, sayang. Nanti malam aku ke sini lagi."

Rafael merapikan selimut Nesha sebelum keluar dari ruangan Nesha dan menuju Annisa yang sudah menunggunya di depan.

Rafael dan Annisa berjalan bersama menuju tempat parkir. Lalu menempatkan Hasan dan Husein ke dalam tempat bayi yang sudah disiapkan dalam mobil. Annisa duduk di depan bersama Rafael.

Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalanan ibu kota malam itu. Hening, itu yang terjadi di dalam mobil. Hasan dan Husein tidur begitu nyenyak, apalagi keduanya baru menghabiskan satu botol susu.

Rafael melambatkan laju jalan mobilnya. Menatap ke arah sebelah kiri, ada mall yang biasa didatanginya bersama Nesha. Tempat favorit mereka untuk berbelanja dan menghabiskan waktu.

"Ada yang mau kamu beli enggak? Aku mau mampir ke sana" Rafael menghentikan mobilnya tepat di depan Mall tersebut.

"Keperluan Hasan dan Husein sudah lengkap semua."

"Untuk kamu sendiri?."

Annisa mengangguk lalu mengambil uang pecahan lima puluh ribu dari dalam tas. Yang kemudian di sodorkan pada Rafael. "Saya titip beli pembalut saja."

Rafael menatap uang lima ribu yang sodorkan Annisa, namun bukan masalah pada uangnya. Masalahnya justru ada pada pembalutnya. Secinta matinya ia terhadap Nesha, tapi untuk yang satu itu tidak pernah bisa melakukannya. Nesha selalu membelinya sendiri.

Entah kenapa, ada perasaan geli dan jijik melihat barang perempuan yang satu itu. Melihat darah banyak ia tidak masalah, tapi kalau sudah menempel pada yang namanya pembalut, itu sudah lain cerita.

"Kalau tidak bisa, enggak apa-apa. Nanti beli di warung dekat rumah aja." Annisa menurunkan tangannya, memasukkan kembali uang tersebut ke dalam tas.

Rafael yang tadi bergulat dengan pikirannya, akhirnya turun dari mobil lalu menutup pintunya. Berjalan ke arah Mall seorang diri.

Hampir satu jam lamanya Annisa menunggu di dalam mobil, Rafael belum juga datang. Sampai-sampai ia ketiduran. Rasa lelahnya datang juga setelah begadang menjaga Hasan dan Husein yang bangun tengah malam.

Selang lima menit dari Annisa terlelap, barulah Rafael masuk dan menutup pintu. Meletakkan satu kantung plastik kecil di bawah kaki Annisa. Lalu menjalankan lagi mobilnya menuju rumah.

Setibanya di rumah, Annisa terbangun karena pergerakan Rafael yang menutup pintu mobil cukup kencang. Mungkin sengaja ingin membangunkannya namun tidak enak hati. Lantas Annisa mengucek kedua matanya lalu turun dari mobil setelah memastikan si kembar sudah tidak ada di sana.

"Kalian baru pulang?." Sambut Mama mertua dengan sebuah pertanyaan pada Annisa.

"Mana Hasan dan Husein?" Tanyanya lagi.

"Sudah di atas, Ma." Annisa membetulkan cadarnya.

"Rafael yang bawa?." Tanyanya menatap tajam Annisa.

"Iya, Ma. Tadi saya ketiduran." Jawab Annisa jujur.

"Oh, jauh beda banget ya sama Nesha. Mungkin karena bawaan baju kamu ini, jadi kamu serba lelet." Lanjutnya lagi sambil berlalu pergi begitu saja.

Annisa pun tidak ambil pusing dan melanjutkan lagi langkahnya menuju anak tangga. Ia sampai di kamar dan melihat Hasan dan Husein yang membuka matanya lebar-lebar.

Cepat-cepat ia memeriksa diapers keduanya, masih aman. Mungkin mereka bangun ingin melihat seisi kamarnya atau mungkin ingin diajak bercanda.

"Mama Nesha, itu nama Mama Hasan dan Husein. Mama Nesha itu sangat cantik, baik, ceria, penyayang, pekerja keras dan kalian tahu?, Mama Nesha itu seorang model terkenal. Pasti kalian akan sangat bangga pada Mama Nesha. Namun sekarang Mama Nesha sedang sakit." Jelas Annisa sambil memasang wajah sedih.

"Kita harus selalu mendoakan kesembuhan untuk Mama Nesha ya. Kalau Papa kalian sudah sibuk bekerja, maka Tante yang akan mengantarkan kalian menemani Mama Nesha." Tangan Annisa mengusap lembut kulit tangan Hasan dan Husein secara bergantian. Pakaian panjang yang tadi dikenakan Annisa lepas diganti dengan yang baru.

"Hasan dan Husein harus menjadi cahaya dan penyemangat yang kuat untuk Mama Nesha. Bujuk Mama Nesha supaya cepat bangun dan kalian bisa berkumpul lagi." Annisa mengusap minyak wangi yang sudah ditempelkan pada tangan sebelummya.

"Wanginya jagoan-jagoan Mama Nesha dan Papa Rafael." Lanjut Annisa lagi sambil mendaratkan kecupan gemas pada pipi kedua keponakannya.

Ya, Annisa tahu betul posisinya dimana saat ini dan sampai nanti. Ia hanya seorang istri yang jadikan pengasuh untuk menjaga, merawat dan menyayangi kedua ponakannya yang tampan-tampan.

Jadi masalah? Tentu tidak. Karena ia melakukan ini demi adiknya Nesha. Tidak masalah dengan pernikahannya yang hanya status saja.

Dari balik pintu kamar mandi Rafael mendengar semua ucapan Annisa. Ternyata ia salah, Annisa tidak memiliki niat untuk mengambil posisi Nesha. Jutsru Annisa dari sekarang sudah memperkenalkan sosok ibu kandung mereka yang sedang koma.

Tidak ada alasan bagi Rafael untuk tidak suka atau berprasangka buruk terhadap Annisa. Perempuan itu sangat dewasa sesuai dengan umurnya. Rafael akan mencoba untuk bicara dengan Annisa mengenai banyak hal tentang Nesha dan kedua bayinya.

Annisa menjauh dari box saat Hasan dan Husein yang sudah memejamkan mata. Annisa duduk di tepi tempat tidur. Ia meraih kantung plastik dan membukanya.

"Pembalut? Jadi Rafael membelikannya" batin Annisa melihat ada beberapa ukuran pembalut. Sebelum menikah, ia sudah kedatangan tamu bulanannya.

Kalau pernikahannya berjalan normal, mungkin ia bisa langsung hamil dan segera memiliki seorang anak. Namun sayang, ini hanya pernikahan tidak biasa, terpaksa karena kedua ponakannya namun ia sangat menyayangi mereka.

Bersambung

Jangan lupa like, komen, gift dan vote. Terima kasih 🙏🙏

1
Novi Fajarsusianti
hasan Husain sama siapa ya
Rono Kustomo
perjalan hidup usahakan akad nikah untuk pertama kali nya untuk laki laki akan mendapatkan perempuan jodoh nya.
Sugiarti
Luar biasa
mahira
terima kasih kk di tunggu cerita selanjutnya
Atik Rahma
nggak ada ekstra part ka,udah Ending aja.....
mahira
siapa ya🤔
Endang Supriati
kenapa ya anisa diam aja tdk klarifikaai!
bodohhh
Endang Supriati
kenapa anisa tdk mati aja ya,, ketabrak container saking tololnya.
Endang Supriati
bisa batal pernikahan itu, klu faisal dan anisa blom melaksanakan ritual suami istri!!! goblog nih penulis!
Retno Harningsih
up
Watinih
selmt atas pernikahannya darwin dan fauziyah samawa sell
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah,semoga bahagia selalu ya Fauzia😇😇
Maz Andy'ne Yulixah
Rina banyak yang suka juga Kakak Adik juga,sama Fero😅😅
Lala Fitriana
Luar biasa
Watinih
salsa bahgia punya papa seperti darwin
Retno Harningsih
up
Atha 😘😘
💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍😘😘
Asri Anna
lanjut kk jgn lama"👍👍
Riska Desi
bagus banget ceritanya ,,,
Watinih
sama fauziya aja darwin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!