NovelToon NovelToon
My Ex Crush

My Ex Crush

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahma AR

Zoya Putri Sasmita tau dia seperti cari mati karena berani melamar kerja di perusahaan orang tua mantan temannya yang selalu membencinya waktu SMA.

Tapi prospek kerja di sana sangat menjanjikan. Apalagi dengan hobi travellingnya ya jing sering menyusahkan dompet kedua kakak laki lakinya.

Jika dirinya berhasi diterima, kedua kakaknya pasti akan sangat bersuka cita dan semakin mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saingan Zoya

"Cleo," sapa seorang gadis cantik layaknya model dan berpakaian seperti Zoya.

"Agni? Lo juga ikut test ini?" tanya Cleora sambil menaikkan satu alisnya. Tatapan Cleora jelas nampak kaget, ngga nyangka si bodoh ini akan ikut.

"Apa yang salah?" Kedua tangan Agni berkacak pinggang. Sorot matanya tampak kesal melihat tatapan meremehkan kakak sepupunya.

"Kamu itu masih kecil. Kuliah aja belum selesai," cela Cleora juga berkacak pinggang.

"Siapa bilang? Aku udah lulus bulan kemarin," bantahnya galak.

"Aku juga mau marah sama kamu dan Bang Nathan. Tega teganya ngga datang di acara wisuda aku," sambungnya lagi dengan nada galaknya.

Cleora mengusap kepalanya, pusing. Lebih baik dia dan teman temannya segera pergi sebelum tambah mumet mendengar curcolan marah bin kesal adik sepupunya.

Si kurang ajar ini selalu saja berani menyebut namanya tanpa embel embel kakak, padahal dia lebih tua tiga tahun. Sangat jauh berbeda dengan kembarannya yang selalu dipangginya abang.

"Lebih baik kamu langsung kerja di perusahaan Daddy kamu aja. Di sini kamu pasti ngga akan diterima," tandas Cleora bermaksud mengusir.

"Kamu meremehkan aku?" tantang Agni ngga terima. Dalam hati semakin kesal. Mami dan Daddynya juga mengatakan hal yang sama tadi malam saat dia mengatakan niatnya untuk ikut test.

Bahkan adiknya yang mengikuti jejak daddynya kuliah di jurusan astronomi pun malah mentertawakan niatnya.

Semua anggota keluarganya ngga ada yang mendukungnya.

"Pasti gagal, kak," kekeh adiknya kurang ajar.

Akan dia buktikan kalo semua anggapan mereka salah dan dia pastikan bisa melewati test ini dan jadi personal asisten kakak sepupunya yang sangat tampan itu.

Kuliahya di Public Relation pasti berguna di sini, batinnya yakin.

"Ya terserah kamu aja," ucap Cleora sambil memberi isyarat pada keempat temannya agar segera pergi, mengikutinya.

"Huh," dengus Agni kesal tapi jadi berkurang marahnya karena mendapat senyum tipis dari teman kakak sepupunya yang menggunakan pakaian yang sama dengannya.

"Itu siapa?" tanya Moana yang merasa ngga mengenal gadis cantik di depannya.

"Adik sepupu aku. Anaknya adik mami yang paling kecil, tante Kila," jelas Cleora ngga minat.

Padahal perusahaan daddy Agni juga ngga kalah gedenya, tapi dia malah mau nyempil ke sini.

"Yang model itu, kan," seru Indri tiba tiba teringat.

"Iya." Adik sepupunya memang model yang sedang berkiprah di Roma. Makanya rasanya aneh, tiba tiba dia pulang, meninggalkan karirnya yang lagi bagus bagusnya dan malahan coba coba ikut test jadi personal asisten Nathan.

"Dia saingan terlemah kamu, Zoy," jelas Cleora memberitau agar sahabatnya ngga terpengaruh dengan kehadirannya tadi.

Keempatnya tertawa kecil mendengarnya.

"Malah saingan beratlah. Wong sepupu kamu," cetus Indri dengan sisa tawa di bibirnya.

"Ngga ada yang dukung dia. Otaknya cetek," kekeh Cleora mengetawai adik sepupunya.

"Kamu ini, Zoy," timpal Moana ngga tahan mendengarnya hingga kembali tertawa tergelak gelak.

Indiri dan Freya pun ikut berderai derai tawanya. Zoya hanya menipiskan bibirnya saja.

Tapi tawa Cleora terhenti mana kala matanya menatap seorang gadis bule, teman dia dan Nathan saat di Havard dulu sedang mendekatinya.

Kenapa dia di sini? batinnya kesal. Tapi dia sembunyikan ekspresi kesalnya ketika gadis bule itu melambaikan tangan padanya.

Gadis itu mengenakan pakaian seperti yang Agni dan Zoya kenakan.

Mereka saling mendekat.

"Hai," sapanya ramah pada Cleora dan keempat temannya. Keningnya mengeryit sebentar saat melihat Zoya yang mengenakan pakaian yang sama dengannya.

"Kamu ikut test juga?" tanya Cleora tanpa berbasa basi.

Gadis bule cantik itu mengangguk dengan senyum ngga hilang dari bibirnya.

"Teman kamu juga?" tanya sambil menatap Zoya. Bahasa Indonesianya cukup fasih karena neneknya berasal dari Manado.

"Iya." Cleora masih menatapnya datar.

"Sudah ketemu Nathan?"

Moana, Indri dan Freya saling tatap. Mulai memperhatikan si bule cantik ini.

Seperti apa hubungannya dengan Nathan, juga Cleo? batin mereka heran melihat Cleora ngga se blak blakan tadi.

Zoya sedikit terusik juga. Apalagi melihat ketegangan di wajah Cleora yang terlihat samar. Cleora sepertinya sedang berusaha menahannya.

Pacar Nathan? Atau mantan? Perasaan Zoya mulai ngga nyaman.

"Sudah tadi. Aku mau ke ruangan test yang Nathan katakan tadi," ucapnya anggun.

"Ooo."

"Bisa aku ikut bareng kamu? Sepertinya teman kamu juga akan ikut test."

Zoya melirik Cleora yang belum menjawab.

Dia bakalan badmood kalo sahabatnya menyetujui keinginan si bule sok anggun ini.

Perasaan ngga sukanya mengalir begitu saja dalam diri Zoya. Padahal dia bukan orang yang suka ngejudge sebelum mengenal seseorang lebih dalam. Tapi bule ini berbeda.

Lagi pula kalo bule ini pacar Nathan malah lebih baik dia menjawab test nanti asal asalan saja, kan.

Bule ini pasti bisa meredam tingkah seenaknya Nathan. Kalo pacar ngga mungkin dipecat, kan.

Dia ikut test juga demi tujuan itu, kan? Zoya terus saja bermonolog dalam hati.

"Kamu duluan aja. Ada yang mau aku bicarakan dengan teman temanku," sahutnya sambil melangkah pergi tanpa menunggu jawaban si bule.

Tanpa komando keempat temannya juga mengikuti langkah Cleora.

"Cleo, sebaiknya aku pergi ke ruangan test, ya," ucap Zoya menghentikan langkahnya setelah menjauh dari si bule yang juga sudah melangkah pergi.

Cleora juga menghentikan langkahnya bersamaan dengan Moana, Indri dan Freya.

"Aku akan ngantar kamu ke ruangan kamu," ucap Cleora yang akan melangkah lagi tapi ngga jadi karena gelengan kepala Zoya.

"Ngga perlu. Aku malah ngga enak, nanti kedekatan kita di salah artikan dengan kontestan yang lain," cegah Zoya lembut.

Moana, Indri dan Freya jadi terdiam. Mereka memikirkan hal yang baru saja diutarakan Zoya, mungkin ada benarnya.

Padahal maksud mereka hadir untuk memberikan dukungan sebagai sahabat. Apalagi Zoya melakukannya demi mereka juga.

Tapi memang pasti ada saja yang akan julid nantinya jika Zoya diterima.

"Oke. Aku mengerti. Kamu harus janji sama aku kalo akan berusaha sampai akhir, Zoya," tegas Cleora sambil memeluk sahabatnya.

"Cewe bule tadi jangan kamu pikirin. Dia bukan pacar Nathan," ucap Cleora penuh arti setelah mengurai pelukannya.

Moara, Indri dan Freya jadi tersenyum lebar mendengar ucapan Cleora.

"Pacarnya juga ngga apa apa," sahut Zoya berusaha sedatar mungkin. Padahal dia ngga bisa menyangkal kata kata Cleora barusan mengembalikan moodboosternya.

Dia pasti akan berusaha sampai isi otaknya terkuras abis. Selain demi sahabat sahabatnya, juga agar Nathan tau dia masih layak untuk diperhitungkan.

Eh, tapi bukan sebagai pacar, ralatnya dalam hati. Lagi pula dia juga punya misi lainnya, mempromosikan restoran steak keluarganya jika nanti diterima bekerja.

Cleora dan ketiganya pun ngga bisa menahan kikikannya melihat wajah tanpa ekspresi di depannya.

Selalu begitu. Sangat sulit mengendus isi hati Zoya.

Moana, Indri dan Freya pun gantian memeluk Zoya. Setelahnya mereka saling melambaikan tangannya saat melepas Zoya pergi.

"Kalian balik ke ruangan kalian duluan sana. Aku ada sedikit urusan," kata Cleora sambil melangkah pergi.

Ketiga hanya saling pandang.

"Menurut kalian siapa bule tadi?" tanya Moana memecah keterdiaman mereka.

"Mantan Nathan mungkin?" tebak Indri agak insecure. Bule itu menurutnya sangat cantik dan anggun.

"Atau pacar?" gumam Freya pelan tapi masih bisa didengar yang lain.

"Mungkin juga. Tapi kenapa reaksi Cleo agak aneh ya," tanya Moana yang masih menatap kepergian Cleora.

"Entahlah. Mungkin nanti Cleora akan cerita," pungkas Freya yang hanya diangguki teman temannya.

"Semoga Zoya keterima jadi personal asisten Nathan," seru Indri mengobarkan semangat dua sahabatnya.

"Aamiin," sahut Indri dan Freya serentak dan khusyuk.

1
Yenni Ajah Lah
Lumayan
Sri I
Luar biasa
Noorjamilah Sulaiman
I like it
mommy Rini
Luar biasa
Ratna Wati
alhamdulilah...qm pantas bahagia dirga setelah apa yang menimpamu dan kedua ortu audry sdh memberi lampu hijau...baik feli dan qm tdk ada tg salah....kalian sama2 korban kekejaman ayah feli
Rin Rin
modussss
Muhammad Arifin
AQ tak daftar rek...gembel AE d terima... pasti AQ d terima....🤣🤣🤣
Rin Rin
uhuuuuy....
Rin Rin
eheeem
Rin Rin
liat aja nathan...kamu yg ketar-ketir nantinya
Muhammad Arifin
Iki seng bener....👍👍
myscleoo
Luar biasa
Muhammad Arifin
kemana ..... aja AQ...baru baca ini novel...padahal uda ganti2 akun,baru ketemu skrg....
Nataliaa Putraa
ada keadilan untuk dirga
Vie viet Ks
Luar biasa
Eka Awa
nama ortu nya kayak tetanggaku
kakek Khalil dan cucu nya khanza
Lisa Natalia
udh karya mu yg k_3 thor yg ku baca,dan semua nya bagus
Rahma AR: makasih ya....
total 1 replies
Sabaku No Gaara
rasakno wkwkwkwk
Titan Tantrie
Luar biasa
Irmaulidyah Wahyu Utami
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!