NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19 : Orang Mencurigakan

Servo telah tiba sekitar satu menit setelah Meysia tiba lebih dulu di rumahnya. Sejenak pria itu mengira Meysia masih tinggal disitu.

"Tidak, polisi memintaku untuk tinggal di hotel terdekat dulu selama sebulan. Baru setelah itu mereka mengijinkanku membersihkannya..." ucap Meysia sedikit gusar, namun dia tetap tersenyum kecut.

Rumah yang menjadi tempat kejadian perkara sebenarnya hanyalah rumah dua tingkat biasa. Agak mengingatkan Servo akan rumah Merissa. Hanya saja rumah Meysia lebih terkesan bergaya Eropa dan perabotannya lebih modern.

Meysia segera mengajak Servo ke TKP yang ternyata kamar anaknya. Pria itu diam-diam mencoba melambai tangan kanannya, berharap kekuatannya membantunya sedikit. Setelah melambai, dia terkejut. Kini kekuatannya menampilkan fitur lain atau sama, dia pun ga paham, karena tiba-tiba saja di hadapannya terdapat anak kecil berbaring di tidurnya, menyelimuti diri. Tampilan anak tersebut agak menerawang. Pria itu paham, dia sepertinya sedang melakukan replay kejadian masa lalu.

Untuk mengurangi kecanggungan, Servo melambaikan beberapa kali di setiap sudut ruangan, juga diluar kamar anak itu. Sejenak pria itu senang, kini pekerjaan sebagai detektifnya menjadi lebih mudah. Namun dia teringat kata-kata Ibu Walinya, "Semakin kuat dirimu, semakin sulit cobaan yang menerpamu kelak"

Ketika melambai mencari petunjuk, Servo juga melihat kegiatan Meysia dan anaknya di waktu lain. Namun tiba-tiba matanya menangkap sesosok pria juga dalam status terawang, berada di luar jendela dapur. Segera pria itu keluar lewat pintu belakang rumah, sementara Meysia masih mengekor dibelakangnya. Baru saja Servo ingin bertanya, ponselnya berdering.

"Koq belom pulang, lo dimana?" seru Sylvia di ponselnya.

"Oh ini, Kendra beri aku kasus dadakan..." Servo segera menceritakan garis besar kasus Meysia.

"Hmm...baiklah, shareloc TKPnya. Aku ikut bantu!" lalu panggilan segera ditutup sepihak oleh Sylvia. Servo mencebik kesal. Namun dia tetap share lokasinya. Tak lupa demi menghindari kecurigaan, dia memberitahu Kendra bahwa Sylvia membantu karena perlu mengamati kesehatannya atas perintah Renata. Namun wanita itu tak membalas chatnya. Servo sedikit ketar-ketir, namun dia pun melanjutkan investigasinya.

"Apakah ada kenalan atau kerabat anda yang dekat dengan keluarga anda?" tanya pria itu.

"Tidak, tapi...umm, sebaiknya kita bicara di dalam..." jawab Meysia agak salah tingkah. Dia segera mengajak Servo duduk di ruang tamu.

Belum wanita itu mulai bercerita, Sylvia sudah tiba di depan rumah tersebut.

"Koq cepet bener?!" celetuk Servo melihat gadis berambut merah itu datang menggunakan sepeda motornya.

"Gue sebenernya udah di jalan tadi, jadi cuma sebentar aja sampe..." sahut Sylvia. Namun Servo curiga gadis ini ngebut dengan motornya.

Tapi dia tak mau bertanya lebih lanjut. Dia memperkenalkan Sylvia sebagai asisten sekaligus ahli forensik kenalannya ke Meysia. Hal ini tak sepenuhnya bohong. Lagipula Sylvia memang dapat menunjukkan kepiawaiannya.

"Saya akan meneliti lebih jauh TKP ini!" ucap Sylvia formal, Servo dan Meysia mengangguk setuju. Sementara, Meysia mulai bercerita bahwa dia memiliki satu adik laki-laki, adiknya ini memiliki teman yang, bisa dikatakan, obsesi dengan dirinya.

"Bisakah saya melihat foto mereka?" tanya Servo penuh selidik, Meysia segera mencari-cari di ponselnya, sementara pria itu sekali lagi melambai ke arah jendela dapur, untuk memastikan wajah dari orang yang mencurigakan tadi.

"Ini foto adik saya, Marylin. Dan ini foto orang yang saya maksud..." tutur Meysia tiba-tiba sambil menyerahkan ponselnya ke Servo. Sekali lihat saja, senyum berkembang di mulut pria itu.

1
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!