Naik Ranjang : Terjerat Sang Perebut Tahta

Selia dan Harry saling menatap satu sama lain. Dari tatapan keduanya terlihat jelas bahwa mereka saling mencintai dan saling merindukan namun kesalahpahaman telah memisahkan mereka untuk tetap bersama.

"Sejak awal posisi CEO seharusnya ditempati oleh Hiro, Selia. Dia yang seharusnya menjadi suami kamu, bukan aku," kata Harry.

"Tapi kita saling mencintai, Mas, kita berhak bersama dan bahagia," balas Selia.

"Tapi kamu sudah menghianati aku, Selia, kamu sudah tidur dengan Hiro. Aku nggak terima itu," kata Harry.

Selia menggelengkan kepala. "Aku nggak pernah menghianati kamu, Mas, aku juga nggak pernah tidur dengan Hiro. Aku akan membuktikannya tapi jika aku terbukti nggak salah aku harap kita bisa rujuk lagi," balas Selia namun Harry justru terdiam sebab bila wanita itu terbukti tidak bersalah betapa menyesalnya dirinya karena telah menceraikan wanita itu.

Ia sangat mencintai Selia dan cinta seharusnya diperjuangkan bukan dilepaskan.

*

*

Putusan pengadilan atas perceraian Harry dan Selia dibacakan. Ketukan palu oleh Hakim menyatakan bahwa kini mereka sudah resmi bercerai dan di antara mereka tidak lagi memiliki hubungan.

Selia menarik nafas dalam-dalam menguatkan diri agar bisa menghadapi semua masalah yang menimpa dirinya.

Bercerai dengan pria yang dicintai tentu saja sangat menyakitkan dan itulah yang saat ini Selia rasakan. Fitnah keji yang dilakukan Hiro padanya sangat merugikan dirinya dan juga Harry namun hal itu sangat menguntungkan bagi Hiro yang menginginkan perceraiannya.

Menatap Harry yang menghampiri dirinya Selia menerbitkan senyumnya dan bangkit dari duduknya. Sebisa mungkin ia ingin menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja dan akan membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.

"Selia, maafkan aku yang nggak bisa menepati janji untuk menua bersamamu. Aku terlalu kecewa sama kamu yang sudah menghianati aku dan memutuskan menceraikanmu. Perceraian ini bukanlah akhir dari segalanya tapi mungkin awal bagi kita untuk memulai hidup baru. Aku nggak akan ngasih harapan apapun sama kamu tapi kalau memang kamu bisa membuktikan kamu nggak salah maka aku yang akan mengajakmu lebih dulu untuk rujuk," kata Harry berbicara di hadapan Selia yang kini matanya sudah berkaca-kaca.

"Mas ...," lirih Selia.

Perkataan Harry sangat menyentuh hatinya sebab secara tidak langsung pria itu memberinya kesempatan untuk membuktikan semuanya.

"Ya, aku memberimu kesempatan untuk membuktikannya. Meski aku terlambat melakukannya karena kita sudah resmi bercerai tapi aku harap aku nggak akan kecewa," kata Harry.

Selia menganggukkan kepala dengan cepat bersamaan air matanya yang menetes dan ia segera mengusapnya.

"Aku janji, Mas, aku pasti akan membuktikan kalau aku memang nggak salah. Aku nggak pernah selingkuh apalagi tidur dengan Hiro. Aku mencintai kamu dan selalu menjaga kehormatanku untukmu," balas Selia.

Harry menganggukan kepala kemudian membawa Selia ke dalam pelukannya.

Ia tidak ingin menyesal bila ternyata Selia tidak mengkhianatinya. Memberi kesempatan untuk Selia membuktikannya adalah hal yang paling tepat untuknya dan juga Selia kedepannya.

Harry tidak perduli dengan ambisi Hiro yang menginginkan menikah dengan Celia untuk menjadi CEO di perusahaan.

Hiro tidak memikirkan bagaimana perasaannya saat menyaksikan Selia disentuh pria itu maka ia juga tidak akan memikirkan bagaimana perasaan Hiro saat keinginan pria itu tidak pernah tercapai.

*

*

Selia menghentikan langkah kakinya saat hendak masuk kamar ia melihat Hiro sedang bersandar di pintu kamarnya. Pria itu bersandar dengan melipat kedua tangannya didada dan tersenyum penuh kemenangan karena Selia dan Harry resmi bercerai hari ini.

"Aku dengar keputusan pengadilan sudah dibacakan dan kamu sudah resmi bercerai dengan Harry," kata Hiro yang bisa dimengerti oleh Selia maksud dan tujuan pria itu berkata demikian namun ia tidak menanggapinya dan hanya diam saja.

"Berarti aku bisa segera menikahimu dan menjadi suamimu," kata Hiro lagi.

Selia menatap benci pada pria yang sudah menghancurkan rumah tangganya itu. Pria yang memfitnah dirinya hingga tidak dipercayai suaminya sendiri bahakan diceraikan.

Kebenciannya pada Hiro semakin bertambah setiap kali pria itu terus berusaha memilikinya demi mencapai tujuannya.

"Sampai kapanpun aku nggak akan mau menikah sama kamu, Hiro! Aku memang sudah resmi bercerai dengan mas Harry tapi aku akan rujuk lagi dengannya setelah aku berhasil membuktikan kalau aku nggak pernah menghianatinya tapi kamu lah yang sudah menjebak aku," balas Selia.

Hiro mengepalkan kuat tangannya. Ia sudah bertindak sejauh ini untuk mendapatkan posisi CEO maka ia harus bisa mendapatkannya. Selia dan Harry sudah bercerai dan ia bisa menikahi Selia. Lalu setelahnya ia bisa menempati posisi CEO diperusahaan.

Melangkah maju mendekat pada Selia Hiro tersenyum menyeringai. Ia tahu Selia masih berusaha terus mencari bukti namun ia pastikan wanita itu tidak akan pernah mendapatkan bukti apa pun itu.

"Kalau kamu berfikir aku akan mundur karena kamu rujuk lagi dengan Harry, maka kamu salah besar, Selia. Aku akan terus menjeratmu kemanapun kamu pergi dan dengan siapapun kamu bersama. Posisi CEO adalah milikku dan aku nggak akan berhenti sampai aku memilikinya," kata Hiro yang kini sudah berdiri tepat di hadapan Selia dan menatap dingin pada wanita itu.

Kini Selia juga mengepalkan kuat tangannya. Inilah yang ia benci dari Hiro, ambisi pria itu untuk mendapatkan posisi CEO dan perlakuan kasarnya.

"Aku nggak mencintai kamu, Hiro. Aku mencintai Harry dan aku minta kamu berhenti menjeratku. Semua yang kamu lakukan itu percuma karena aku nggak akan pernah mau menikah sama kamu," balas Selia.

"Aku nggak peduli kamu mencintaiku atau nggak aku juga nggak peduli kamu membenciku karena yang aku inginkan adalah kedudukanku," kata Hiro kemudian meninggalkan Selia yang kini memejamkan mata dengan air mata membasahi pipinya.

Sampai kapanpun ia tidak akan bisa lepas dari jeratan Hiro yang menginginkan kedudukan sebagai CEO. Semakin keras dirinya menghindari Hiro maka semakin keras juga pria itu menjeratnya.

Dari ujung lorong mama Mona sejak tadi memperhatikan perdebatan Selia dan Hiro. Ia sangat menyesal atas sikap putra sulungnya pada Selia.

Kedudukan telah membutakan Hiro namun ia sangat mengerti mengapa putra sulungnya melakukan itu semua. Hiro yang telah berjuang mengembangkan perusahaan namun posisi CEO justru ditempati oleh Harry adiknya.

Semua itu memang tidak adil bagi Hiro namun menghancurkan rumah tangga Selia dan Harry untuk mendapatkan posisi CEO tidak bisa ia benarkan.

Melihat Selia yang masih menangis di tempat mama Mona segera menghampiri wanita itu dan mengusap punggungnya.

"Maafkan Hiro ya, Selia, kamu jadi menderita karena dia. Mama ingin kalian semua hidup bahagia bukan hidup dengan pertengkaran seperti ini. Mama menyayangi kalian semua, kamu, Hiro dan Harry," kata Mama Mona.

Selia menoleh pada Mama Mona di sebelahnya kemudian menganggukkan kepala dan memeluk wanita paruh baya itu. Demi Mama Mona ia memaafkan Hiro, memaafkan perbuatan keji pria itu padanya.

Tapi untuk menikah dengan pria itu ia tidak akan pernah mau.

*

*

Jangan lupa dukungannya ya.. 😍