Dahye seorang mahasiswi semester 6 yang harus terjerat dengan paksaan perjodohan dari orang tua nya. Dahye terpaksa menikah dengan seorang pria tampan dan mapan yang sudah berumur 30 tahun. Diawali dengan rasa yang belum ada sama sekali sampai akhirnya keduanya saling jatuh cinta seiring berjalannya waktu. Akan tetapi cinta mereka justru di uji oleh banyak masalah-masalah keluarga mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hidup dalam Ego
Di kantor Alfaro sedikit tidak fokus dengan pekerjaan nya karena perubahan sikap Dahye yang tak dia sukai tadi. Alfaro akhirnya memilih untuk menghubungi Dahye agar memastikan apakah istrinya itu sudah makan dan meminum obat nya.
Derrtttttttt Derttttttt. Dretttttttttt
Suara handphone milik Dahye berbunyi dia melihat ke layar hp nya.
"Halo kenapa?" Tanya Dahye jutek
"Kamu sudah makan dan minum obat?" Tanya Alfaro
"Sudahh!!!' jawab Dahye ketus
"Udah ya gue mau jalan-jalan dulu Lo ga usah deh nelponin gue dulu" kata nya kesal
Dahye langsung menutup panggilan telepon nya. Alfaro benar-benar sakit hati sekali dengan tindakan dan perubahan sikap yang terjadi pada istri nya itu.
Tapi mengingat pekerjaan nya juga sangat banyak saat ini akhirnya dia memilih untuk fokus bekerja dulu, agar nanti nya dia bisa pulang ke rumah dengan cepat.
Sementara di rumah mereka Dahye tampak bingung ingin kemana. Dia ingin mengajak Ersya tapi dia ingat kalau Ersya sedang ada penelitian di luar wilayah tempat tinggal mereka.
Saat menaiki lantai dua baru saja Dahye ingin masuk ke kamar nya dia tiba-tiba menoleh ke arah kamar yang ada di sebelah kamar nya.
Dia mengingat betul semua isi kamar itu dengan hiasan dan perabotan bayi.
Akhirnya Dahye melangkah ke kamar itu, dia masuk ke dalam kamar calon bayi nya dan melihat ke sekeliling ruangan itu. Bayangan Dahye di penuhi dengan hal hal romantis yang dulu dia rasakan dengan suaminya.
"Kenapa aku harus kehilangan bayi ku hiks hiks hiks hiks....." Tangis Dahye sambil memukul-mukul dada nya
Dia masih belum bisa menerima semuanya. Saat ini di benar-benar kehilangan kenormalan nya. Dia merasa benci kepada semua keluarga.
"Kenapa mereka semua sangat egois!!!! Kenapa mereka memilih untuk mengangkat janin ku!!!! Kenapa mereka melakukan hal itu tanpa persetujuan ku. Argghhhhhhhhhh ini sakit sekalii" ucap Dahye yang masih dalam keadaan menangis
Setelah lelah menangisi keadaannya, Dahye kembali ke kamar nya dan dia bersiap-siap untuk pergi keluar rumah nya. Dia berencana untuk shopping ke mall agar sedikit ke stress sannya bisa terbuang.
Disisi lain Alfaro masih sangat sibuk mengurusi berbagai pekerjaan nya. Dia dari tadi bermain di depan layar komputer nya.
Dahye pergi ke mall di antarkan oleh supir pribadi nya yang sudah di siapkan oleh mertuanya beberapa bulan lalu.
Namun baru saja Dahye sampai di lantai 1 maal terbesar di kota itu dia tiba-tiba pusing dan tidak kuat melangkah kan kaki nya.dam akhirnya Dahye pingsan di tempat ramai itu.
Banyak orang yang melihat Dahye pingsan berlarian ke arah wanita itu.
"Tolong dia tolong dia!!!!" Ucap salah seorang pelanggan disana
"Telpon saja ambulance!!!'' sambunh yang lain
Mereka beramai-ramai membantu Dahye sampai pada akhirnya Dahye sampai di rumah sakit yang tidak jauh dari mall itu.
Derrtttttttt Derttttttt derrtttt........
Bunyi dering handphone Alfaro
"Iya haloooo" sapa nya di awal telepon
"Halo pak Alfaro ini saya BI ina, anu pak non Dahye pak." Ucap nya terbata-bata
"Kenapa Dahye bi? Dia kenapa bi?" Tanya nya khawatir
"Non Dahye tadi pingsan di mall pak, dan sekarang sedang di periksa di rumah sakit." Ucap nya menjelaskan keadaan sekarang kepada Al..
Tanpa menjawab lagi Alfaro langsung mematikan panggilan itu, dia bergerak cepat dari tempat kerja nya tanpa menghiraukan banyaknya pekerjaan yang harus dia kerjakan hari ini demi melihat keadaan istri nya.
Hanya butuh beberapa menit saja Alfaro sampai di rumah sakit tempat Dahye diperiksa.
Alfaro berlari menuju ruangan tempat Dahye disana dia melihat bi ina sendirian sedang menunggu.
"Bi, bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Alfaro
"Pak, non Dahye sudah sadar dan sudah selesai di periksa" ucap bi ina
Alfaro langsung masuk kedalam kamar rawat itu.
"Kenapa kau pergi ke mall dalam keadaan pemulihan!!!!!!" Bentak Alfaro yang sudah tidak bisa mengontrol emosi nya lagi
"Kenapa kau membentak ku!!!" Ucap nya dengan mata berkaca-kaca.
"Maaf, aku hanya terkejut mendengar kabar mu tiba-tiba masuk rumah sakit lagi" kata Alfaro
"Gak usah pedulikan aku!!!" Ketus nya
"Sayang bagaimana bisa aku tidak memikirkan mu? Tolong jangan egois seperti ini" ucap Alfaro
"Egois kau bilang? Kenapa kau bilang aku egois lantas kalian semua apa?" Kata Dahye
"Kalian mengambil keputusan sendirian kan kalian tidak menanyakan apa apa padaku sebelum bertindak kan?"
"Mulai saat ini kita harus menjalani kehidupan kita dengan ego yang kita punya masing-masing" ucap Dahye dengan suara yang agak gemetaran
"Sayang tolong jangan katakan hal seperti itu, tolong lah ini semua demi keselamatan mu bukan karena hal lainnya." Ucap Alfaro
"Sudahlah Al, aku ingin pulang hari ini aku tidak kenapa-kenapa sekarang" ucap nya lalu beranjak dari tempat tidur itu.
Dahye melanhkah melewati Alfaro, dia sama sekali tidak peduli dengan Alfaro dia akhirnya pergi bersama supir nya dan bi ina untuk kembali ke rumah nya.
Sesampai nya di rumah Dahye menelepon seseorang untuk datang ke rumah nya.
Tak butuh menunggu lama orang suruhan Dahye itu pun sampai di rumah mereka.
Setelah itu Dahye memerintahkan kepada orang-orang itu untuk mengangkat beberapa barang dari kamar bayi mereka.
Saat ini terlihat lah dua orang pria yang bebadan kekar sedang mengangkat tempat tidur bayi, dan lemari bayi beserta beberapa barang lainnya ke dalam mobil barang yang ada di depan rumah mereka.
Alfaro baru saja sampai di halaman rumah, dia melihat bagaimana sibuknya orang-orang itu memindahkan barang-barang dari dalam rumah nya.
Dia berlari menuju dalam rumah mereka, dia pikir tadi itu barang-barang Dahye ternyata di melihat ke arah kamar bayi mereka.
Alfaro langsung menuju ke lantai dua.
"Stopppp..!!!!!!" Pintah Alfaro dengan suara kencang saat ini Alfaro benar-benar sangat emosi dan tidak bisa mengontrol diri nya lagi. Bagi nya ini adalah tindakan yang sangat tidak baik untuk dilakukan oleh Dahye
Mendengar suara itu Dahye keluar dari kamar bayi itu,
"Kenapa Lo teriak kencang banget sih ini ga hutan"!!! Ketus nya
"Kenapa kamu ngeluarin semua barang-barang itu?" Tanya Alfaro
"Karena ini ga penting lagi, emang buat apa lagi sih kan calon bayi nya udah ga ada." Ucap Dahye santai
"Kamu jangan bertindak sesuka hati!!!!!"
"Kalian semua keluar jangan ada lagi barang yang di angkat dari kamar ini!!!!" Pinta Al
Dahye hanya diam dan menahan air mata nya
"Kamu kenapa sih sayang, kamu pikir yang sakit hati disini hanya kamu hah!!!!" Bentak nya
"Kamu pikir aku gak kehilangan juga!!! Kamu jangan se egois ini tolonggg..., kita bisa bicara baik-baik kenapa kamu harus bertindak sesuka hati!!!" Ucap Alfaro
"Kamu sadar dulu sama apa yang kamu buat ke aku sebelum kamu bilang gitu'' ucap Dahye
"Aku ngelakuin itu buat nyelamatin kamu!!! Tolonggggg!!!!!" Ucap nya lagi
"Aku capek, aku mau istirahat!!!" Ketus Dahye. Dia langsung masuk kedalam kamar nya.
Begitulah ketidak Akuran rumah tangga mereka di mulai. Ini benar-benar di luar harapan mereka sebelumnya. Semua bayangan indah tentang hidup rukun harus hilang begitu saja. Keduanya hidup di tengah-tengah Ego mereka dan terutama Dahye yang malah tidak mau tau lagi dengan suami nya bahkan orang tua dan mertuanya sendiri pun di acuhkan nya.