Berpenampilan cupu dan kampungan membuat Viera selalu menjadi bahan bullyan teman-teman di sekolahnya. Tidak ada satu pun dari teman-teman di sekolahnya yang bersikap baik kepada dirinya. Dia dianggap rendah dan pantas untuk ditindas. Tapi tidak dengan Hiko, pria tampan yang selalu bersikap baik kepada dirinya dan menjadi satu-satunya orang yang mau berteman dengannya. Kedekatan Viera dan Hiko berhasil membuat para wanita di sekolah Viera semakin membenci Viera. Mereka terus membully Viera tanpa ampun. Viera hanya bisa diam dengan setiap perlakuan buruk yang dilakukan kepada dirinya. Hingga akhirnya suatu ketika, pertemuannya dengan ayah kandungnya yang ternyata seorang konglomerat membuat hidup Viera berubah drastis dan membutnya ingin membalas setiap perlakuan buruk teman-temannya kepada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 - Kegiatan Di Akhir Pekan
Akhir pekan telah tiba. Seperti biasnya, di saat libur di akhir pekan seperti ini, Viera memiliki kegiatan rutin membantu Bu Nining berjualan di pasar. Pekerjaan tersebut sudah rutin Viera lakukan sejak beberapa tahun yang lalu.
Mengingat ia harus membantu sang ibu memenuhi kebutuhan pokok mereka di rumah, Viera begitu bersemangat membantu Bu Nining berjualan sayur di pasar. Semangat yang Viera tunjukkan saat berjualan selalu berhasil membuat Bu Nining merasa senang mempekerjakan gadis itu.
"Viera, semoga suatu saat nanti kamu menjadi anak yang sukses, ya." Kata Bu Nining mendoakan yang terbaik untuk Viera.
"Aamiin. Terima kasih ya Bu Nining." Balas Viera dengan senyuman menghiasi wajah cantiknya yang tertutupi oleh kaca mata tebal.
Aktivitas Viera di pasar terus berlanjut. Dia membantu Bu Nining berjualan dan sesekali membantu mengikat sayur dan menyusun barang-barang dagangan yang sedikit berserakan. Tidak ada kata lelah yang keluar dari mulut Viera saat membantu Bu Nining berjualan di pasar. Gadis itu terus semangat bekerja hingga waktu siang telah tiba dan pekerjaannya di pasar telah selesai.
"Viera, kamu sudah boleh pulang. Dan ini upahmu membantu saya buat hari ini." Kata Bu Nining sambil memberikan beberapa lembar uang pecahan dua puluh ribuan pada Viera.
Viera menerima uang itu dengan wajah tersenyum bahagia. Dia sungguh merasa bahagia karena bisa mendapatkan uang yang bisa ia berikan pada ibunya nanti setelah pulang bekerja.
Setelah menerima upahnya hari itu, Viera bergegas pulang dengan mengayuh sepeda jadulnya. Ia harus segera sampai di rumah dan bersiap-siap untuk pergi kembali mengingat hari itu adalah jadwal kerja kelompok kelas mereka di rumah Hiko.
Setibanya di rumah, Viera tidak melihat keberadaan ibunya dimana-mana. Sepertinya ibunya itu masih sibuk bekerja di rumah tetangga yang membutuhkan tenaganya hingga belum pulang sampai saat ini.
"Sudahlah, lebih baik aku segera bersiap-siap dan berangkat pergi ke rumah Hiko." Kata Viera. Setelah mengatakan hal tersebut, Viera meletakkan uang hasil kerjanya hari itu di dalam lemari sang ibu.
"Ibu, ini uang hasil kerja Viera hari ini. Semoga saja uang ini bisa membantu Ibu membeli kebutuhan pokok kelurga kita ya." Lanjut Viera seraya tersenyum.
**
Tanpa merasa lelah, Viera mengayuh sepeda jadulnya menuju kediaman Hiko yang ia perkirakan berjarak hampir delapan kilo meter dari rumahnya. Dengan jarak sejauh itu, membutuhkan waktu cukup lama bagi Viera mengayuh sepeda untuk sampai di kediaman Hiko.
Viera tidak mengeluh. Dia terus mengayuh sepedanya sambil beberapa kali mengelap keringat yang bercucuran di dahinya karena rasa lelah di tambah teriknya sinar matahari yang terasa menyengat wajahnya.
Setelah melakukan perjalanan lebih dari tiga puluh menit lamanya, akhirnya sepeda yang dikayuh Viera memasuki area perumahan dimana rumah Hiko berada.
Masuk ke dalam area perumahan, Viera dicecar dengan berbagai pertanyaan oleh security yang sedang bertugas.
"Saya temannya Hiko, Pak." Kata Viera memberitahu.
Security nampak diam. Dia merasa sulit untuk percaya jika Viera adalah teman Hiko mengingat beberapa teman Hiko yang tadi dilihatnya datang menggunakan mobil sementara Viera hanya menggunakan sepeda.
Untuk memastikan jika Viera benar adalah temannya Hiko, pria itu pun menghubungi telefon rumah Hiko untuk melakukan konfirmasi. Setelah mendapatkan jawaban jika Viera benar adalah teman Hiko, pria itu pun mempersilahkan Viera untuk masuk.
"Kasihan sekali gadis itu. Dia nampaknya sangat kelelahan mengayuh sepeda dari rumah sampai ke sini." Kata security dalam hati saat melihat keringat yang mencucuri wajah Viera.
***
Selamat datang di karya shy teman-teman tersayang. Jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih🤗🤗