QUEENA NARANA, terlahir kembali setelah kematian tragis yang terjadi padanya.
dia meninggal di tangan adik kesayangannya sendiri, adik yang selalu dia manjakan, rawat dan jaga dengan hati-hati seperti berlian langka.
adiknya diam-diam membencinya dan selalu ingin membuatnya di benci oleh banyak orang, adiknya ternyata cemburu pada kehidupannya, dia iri pada kecantikan, prestasi, dan orang-orang yang mengidolakannya.
setelah terlahir kembali, Nara bersumpah untuk membalaskan dendam kepada adiknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hz. ceria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Serangan balik Nara
Begitu Lana sampai rumah dia melihat kakaknya yaitu Nara sedang duduk di sofa dengan santai, dan segelas jus di tangannya.
Lana yang melihat itu merasa sangat cemburu, dia sangat lelah setelah melayani 5 orang dalam satu waktu, tapi kakaknya orang yang menyebabkan dia harus melakukan semua itu bahkan harus sampai merendahkan dirinya, duduk dengan santai di rumah dan sama sekali tidak merasa bersalah.
Lana benar-benar tidak sadar diri, Nara tidak pernah memintanya untuk melakukan semua itu, Nara juga tidak pernah meminta Lana untuk membencinya, dia yang melakukan hal itu karena kemauannya sendiri dan karena kecemburuan yang ada di dalam dirinya. Tidak perlu ada seorangpun yang memaksa dirinya untuk melakukan semua itu, semuanya murni kesalahan nya sendiri.
"kakak ..," Lana berjalan mendekati Nara dengan langkah pelan, Lana tidak berani ceroboh ketika berada di rumah, apa lagi saat ini rasa sakit yang dia rasakan belum sepenuhnya mereda.
Nara memperhatikan langkah Lana yang terlihat sangat aneh, dia tentu saja Nara tahu apa penyebabnya, karena Deni sudah mengirimkan dia video itu. Nara sudah menonton video tersebut, dan melihat bagaimana Lana bekerja keras, tapi Nara tetap pura-pura tidak tahu, dan dengan santai berkata," Lana kenapa jalan kamu kayak gitu?" Nara dengan kening berkerut, menatap kaki Lana.
Lana terkejut ketika mendengar perkataan Nara, dia sudah berjalan dengan sangat hati-hati agar tidak membuat orang lain curiga, tapi Nara masih bisa melihat keanehan pada dirinya.
Lana berkata dengan nada santai," oh ..., ini tadi aku gak sengaja jatuh di jalan di jalan, makanya aku jalannya kayak gini," jawabnya.
Nara menatap kaki Lana, lalu Lana secara bergantian, Lana merasa tidak menyaman ketika melihat tatapan Nara, entah mengapa Lana merasa kalau Nara mengetahui sesuatu.
Tapi bagaimana mungkin? dia sudah sangat hati-hati tadi, dan dia juga sudah memastikan kalau tidak ada yang mengikutinya.
"oh ..," Nara ber-oh dengan santai dan tidak melanjutkan pertanyaan nya.
Lana yang mendengar itu entah mengapa menjadi kesal," kakak dimana ayah dan mama?"
" aku tidak tahu, tapi mereka tidak ada di rumah," jawab Nara santai.
Lana yang mendengar itu merasa lega, menatap Nara dengan senyuman sinis dan berkata" kakak ...., tidak maksudku jalang murahan yang tidak punya harga diri!"
Nara hanya menatap Lana ingin tahu apa yang akan di katakan Lana selanjutnya.
Lana dengan senyuman sinis menatap Nara, melipat kedua tangannya, berjalan mendekati Nara dan duduk di sofa yang jaraknya tidak jauh dari Nara.
"gue bakal kasih pilihan buat lo, pertama sujud di kaki gue sekarang juga, cium kaki gue, dan tampan wajah Lo sekeras mungkin, sebanyak mungkin, atau gue bakal sebarin video Lo ...," Lana dengan sinis berkata, bahkan menatap Nara dengan pandangan jijik.
Nara dengan santai meminum jus miliknya," oh ..., video apa?" tanyanya pura-pura tidak tahu.
"Nara lo nggak usah pura-pura deh, gue tahu kok apa yang terjadi sama lo hari ini, Lo gak usah pura-pura lagi di depan gue."
Nara menatap Lana dengan mata melebar seolah-olah sangat terkejut, Lana yang melihat ekspresi Nara merasa sangat bahagia, tapi sebelum dia sempat bahagia lebih jauh lagi, Lana justru mendengar suara tawa Nara.
"hahaha ....," Nara langsung tertawa terbahak-bahak.
Lana yang melihat Nara tertawa merasa bingung, tapi dia hanya berpikir kalau Nara sedang berusaha untuk menutupi semaunya.
"Nara Lo gak usah pura-pura lagi deh, gue tau kok hari ini Lo gak masuk sekolah karena lo lagi ngelayani orang-orang itu di tempat tidur kan. cih gue benar-benar malu punya kakak kayak lo, murahan tau gak sih! Bisa-bisanya Lo tidur sama banyak orang, Nara Lo adalah wanita yang paling menjijikkan yang pernah gue temuin, gue malu punya kakak gak tau diri kayak lo! " Lana berbicara dengan nada sinis, benar-benar menganggap Nara yang telah tidur dengan banyak orang.
Nara yang mendengar setiap perkataan Lana justru sama sekali tidak marah, dan semakin tertawa keras sampai matanya berair," hahaha ..., murahan? hahaha ..., astaga Lana kamu dapet gosip dari mana sih hm, astaga ..."
"Nara Lo gak usah pura-pura di depan gue, gue tau semuanya, ekting Lo gak guna buat gue ..,"
"haha ..., astaga perut gue sakit banget, haha ..., Lana, Lana lo tau dari mana kalau gue lagi akting hm?"
"Nara Lo!"
"kenapa hm? Lana, Lana, Lo pikir gue bego hm," Nara berdiri dan berjalan mendekati Lana, menatap Lana dengan senyuman manis tapi matanya penuh penghinaan," adik ku sayang, kakak benar-benar gak nyangka kalau kamu udah dewasa sekarang, demi untuk menyingkirkan kakak kamu sendiri, kamu bahkan sampai rela tidur sama 5 pria sekaligus di hotel" Nara dengan sudut bibir yang terangkat.
"deg"
Jantung Lana langsung berdetak kencang, menatap Nara dengan ekspresi terkejut, tidak percaya, dan bingung.
Nara tersenyum manis," Lana gue gak peduli sama semua rencana lo, tapi gue cuma mau ngomong satu hal. pinter-pinter kalau mau nyingkirin gue, karena gue gak mudah untuk di singkirkan,"
Lana terdiam kaku tidak tahu harus membalas apa, Lana benar-benar tidak menyangka kalau Nara akan mengetahui semua rencananya jadi selama ini bukan dia yang menjebak Nara, tapi sebaliknya kakaknya lah yang menjebak dirinya.
mata Lana membulat penuh dengan keterkejutan, dan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar, tubuhnya bahkan menjadi kaku.
Lana menatap Nara, Nara tersenyum menepuk-menepuk pipi Lana dan pergi begitu saja. nafas Lana naik turun, dia sangat terkejut benar-benar sangat terkejut.
Nara menghentikan langkahnya, tanpa berbalik dia berkata," lebih baik Lo cepat mandi, lo tau Lana tubuh Lo bau sp*rma, Lo gak mau kan sampai ayah sama mama tau kelakuan lo." ucapnya dan segera kembali melanjutkan langkahnya.
mata Lana membulat sempurna, tubuhnya menjadi kaku, jadi semua pengorbanan nya sia-sia, dan kesuciannya juga terbuang sia-sia hari ini. Semuanya sudah di rencanakan kakaknya, dan dia orang yang seharusnya merasa menang, justru menjadi orang yang keluar dengan kekalahan besar.
Bruk
Tidak kuat menerima kenyataan Lana akhirnya jatuh tak sadarkan diri, Nara yang akan naik ke lantai atas melihat Lana yang jatuh pingsan, Nara hanya melihat dan kembali melanjutkan langkahnya.
Lana bisa kejam padanya, tapi dia juga bisa jauh lebih kejam darinya.