Ariel Albert Amero Duda berusia 37 tahun ini adalah seorang Mafia dengan 2 buntut yang beranjak dewasa yaitu Afriel Alvin Amero (15 tahun) dan Ansel Hansel Amero (13 tahun) yang terkenal kejam kepada orang yang mengusiknya dan keluarga. Albert seorang boss yang merangkap sebagai ketua Mafia Black Scorpio peninggalan sang kakek tidak serta merta membuat hidupnya terjamin. Hal ini karena sang istri yang sangat dia sayangi ternyata sangat munafik, gadis cantik yang dia pungut dari panti asuhan itu tak tahu malunya berselingkuh dengan sopir pribadinya sendiri. setelah kejadian itu Albert menjadi pribadi yang bengis, kejam dan tak mudah di sentuh. tak hanya Albert kedua putranya juga terkenal dingin dan tak mudah di sentuh, tetapi semua itu sirna dengan munculnya seorang gadis yang berprofesi sebagai dokter di sekolah Alvin dan Ansel... mau tahu cerita lebih lengkapnya.. tunggu ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, bagas sepupu kecil salsa sudah sehat.
.
"gimana rasanya 2 minggu di rumah sakit?." rutuk salsa yang masih kesal dengan bagas.
"gak usah di bahas deh kak, bagas udah ngaku kalau salah." bagas memonyongkan bibirnya karena masalah dirinya mabok masih dibahas salsa.
"besok-besok minumnya jangan cuma segelas tapi 10 kali, mending satu botol besar fanta aja, sekali teguk langsung hilang dari peredaran." Salsa masih membahas kesalahan bagas 2 minggu yang lalu yang membuatnya tidur selama 5 hari di ICU dan menjalani pengobatan umum hampir 2 minggu, untung saja keluarga bagas termasuk orang kaya, jadi masalah biaya tidak ada masalah, coba bagas dari keluarga yang cukup mungkin sekarang bagas tidak akan mengobrol dengan salsa.
.
di tengah perdebatan salsa dan bagas pintu ruangan bagas terbuka dan terlihat dokter bersama 2 orang suster di belakangnya, tak hanya suster ada 2 orang memakai jas putih bertuliskan Koas.
.
"dokter ini pasien atas nama Bagas, kemarin sempat 5 hari di ICU karena penurunan kesadaran akibat minum minuman beralkohol saat berkendara, hari ini ACC pulang dari Dr Firna dokter." Perawat memberi tahu kondisi bagas terkini mulai dari awal masuk sampai ACC pulang.
"Mas Bagas ada keluhan hari ini?." tanya dokter yang kelihatannya muda tetapi senior di Rumah Sakit.
bagas yang di tanya dokter hanya menggeleng dan mengangguk saja membuat salsa ingin sekali menampol sepupunya itu.
.
"jadi, mas bagas tadi sudah diperbolehkan dokter Fatma, kebetulan dr Fatma hari Ini Ijin jadi saya diminta untuk menggantikannya Visite, sebelumnya perkenalkan saya Dokter Rion, Dokter spesialis Bedah disini. Jadi Mas Bagas gak perlu bingung karena yang Visite bukan dokter Firna, nanti mas bagas kontrol ulang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan. " dokter Rion menjelaskan mengenai kondisi bagas dan bagas sudah di perbolehkan pulang hari ini juga .
.
menjelaskan pemeriksaan dari dokter Rion, bagas tersenyum senang karena bisa bebas dari penjara ini. di tengah kesenangan bagas, bagas merasa merinding dan betul sekali, muka salsa terlihat kesal campur marah melihat kelakuan bagas.
.
bagas yang sadar akan tatapan dari salsa tetapi bagas acuh, karena bagas sudah muak berada di RS dan diperlakukan seperti raja tetapi tidak memiliki kekuasaan dan kehormatan.
.
.
di tengah kekesalan Salsa tak sengaja mata salsa beradu dengan mata dokter yang memeriksa bagas Hari ini.
"Salsa kan?. " sapa dr Rion
"Prof Rion... ." Salsa yang melihat Profesor muda nya sedikit kaget karena setahun yang prof Rion bekerja di salah satu RS Internasional, bukan hanya itu Prof Rion juga mengajar di kampus Salsa saat Salsa masih menempuh pendidikan dokter. "maaf prof saya tidak mengenali profesor. "
"iya, ini siapa kamu sal?. " Tanya Prof Rion.
"Sepupu Prof, memang anaknya radi bandel bin aneh, makanya disini hampir 1 bulan. " Adu Salsa
"hiperbola aja kak, kan bagas cuma 3 minggu itupun gak genap. " Sahut Bagas tak ingin disalahkan walaupun memang dia salah.
"Salsa sekarang kerja atau nerusin mau sekolah spesialis" Prof Rion masih setia di ruangan bagas untuk berbincang dengan Salsa.
"kerja Prof, rencananya setelah training 3 bulan baru mau Resaigh " jawab Salsa "tapi masih belum tahu juga sih Prof"
"emang udah kerja berapa lama?. "
"hampir 1 bulan sih, ini aja Salsa udah nyari info temen yang mau ambil spesialis. " obrolan mereka berdua masih berlanjut, mereka seakan lupa kalau di orang-orang yang satu tempat dengan mereka sudah mulai jenuh.
"dokter maaf, Dokter masih ada beberapa Visite lagi. " potong salah satu perawat yang sudah di kode Salsa.
"oh maaf ya, saya terlalu larut mengobrol. " kaget dokter Rion saat pembicaraannya di sela. "cepat sembuh ya bagas, dan dokter Salsa saya pamit dulu, permisi semua"
. .
"ehem kukuruyuk. " usil bagas kepada kakak sepupunya itu.
"udah diem, gak usah memancing opini di keluarga, nanti jam 1 siang di jemput sama Om Wira" Salsa mengemas barang-barang di ruangan bagas, bukan hanya mengemas Salsa juga merapikan, membuang sisa makanan dan tumpukan plastik sampah makanan.
.
jam 1 tepat, Om Wira dan tante Fatma sudah siap mengangkut bagas untuk pulang. setelah kejadian ini Om Wira memberi maklumat untuk putra bungsunya dengan menyita fasilitas mulai dari motor, mobil bahkan pembatasan yang saku.
Om Wira yang awalnya marah dengan Alvin DKK saat mendengar penjelasan dari Dr Firna ternyata bagas terpengaruh minuman keras, selain itu bagas juga kecelakaan tunggal tanpa ada sangkut pautnya Alvin dkk.