RAKHA

Juan melihat ke arah asal suara,di sana ternyata sudah ada Rakha dan juga Dewi Catha.

"Salam hormat hamba Dewa..."ucapan Juan terpotong sebab dia belum tahu dewa siapa yang berada di depannya

"Panggil aku Nethuns mau kamu panggil aku ayah atau kakek atau apapun itu terserah"jawab dewa Nethuns

"Ah ya,salam hormat hamba Dewa Nethuns" Juan kembali mengulang hormatnya dengan menundukkan kepalanya

"Ya ya ya,jangan terlalu formal,aku tidak menyukainya" ujar Dewa Nethuns

"Baiklah,sesuai mau anda, ngomong-ngomong kenapa anda menarik saya kemari?"ujar Juan

"Aku hanya ingin memberikan tongkat milikku kepada kalian berdua"jawab Dewa Nethuns santai

Sedangkan Rakha dan Juan sudah tercengang mendengar hal tersebut. Apa katanya?memberikan tongkat miliknya?santai sekali beliau mengatakan hal tersebut.

"Mohon maaf,bukannya kami ingin menolak pemberian anda,tapi jika tongkat anda di berikan kepada kami,itu tandanya Anda menyerahkan kekuasaan kepada kami begitu?"tanya Rakha

"Tidak juga,aku hanya memberikan tongkat milikku untuk kalian berjaga-jaga saja,kenapa kamu bisa bertanya seperti itu?"ujar Dewa Nethuns

"Bukankah tongkat anda adalah simbol kekuasaan anda?"jawab Rakha

"Tidak juga,itu hanya persepsi mereka saja,sebenarnya simbol kekuasaan ku ada pada mahkota yang aku pakai,dan untuk tongkat,aku memberikan bukan yang biasa aku pakai,"ujar Dewa Nethuns sambil berbalik menuju tempat duduknya

"Maksud anda?"tanya Rakha yang masih loading

"Haish kau ini begitu saja tidak mengerti,aku memberikan tongkat yang memang tidak ada yang orang tahu,aku memiliki dua tongkat,satu yang selama ini banyak orang tahu,dan satunya tidak ada yang tahu,kedua tongkat itu memiliki kekuatan yang sama,namun yang akan aku berikan kepada kalian tidak sekuat milikku itu saja"jawab Dewa Nethuns

"Ah,saya kira,,,,"ujar Rakha

"Makanya kalau orang tua bicara jangan asal potong dulu,oh ya Juan kau secara tidak sadar telah di berkahi oleh dewa api Sethlans"jawab Dewa Nethuns

"Maksud anda?"tanya Juan yang akhirnya buka suara setelah dari tadi diam

"Bukankah kau tadi sudah membakar salah satu makhluk halus?"tanya Dewa Nethuns

"Ah iya anda benar,darimana anda tahu kalau saya sudah di berkahi oleh dewa api?"jawab Juan dan kemudian bertanya

"Sebab hanya Dewa Sethlans yang bisa membakar musuhnya hanya dengan tatapannya saja,dan tanpa kau sadari matamu itu mirip dengan miliknya"ujar Dewa Nethuns

"Jadi begitu?saya sampai kaget tadi,awalnya saya tidak berniat membakarnya,tapi karena saya sudah kesal sedari masuk restoran sudah di tatap layaknya mangsa,ya sudah saya tatap balik,tidak tahunya dia malah terbakar setelah saya tatap balik"

"Karena kau sudah tahu kalau tatapan matamu bisa menghanguskan mereka yang tidak nampak,maka kedepannya lebih berhati-hati lah dalam menatap seseorang "

"Terimakasih nasihatnya Dewa Nethuns "ujar Juan

"Oh ya ini tongkat yang aku maksud,bawalah,tongkat itu kemanapun kalian pergi,tongkat itu bisa berubah jadi kecil dan menjadi sebuah gelang agar kalian tidak repot membawanya"Dewa Nethuns mengeluarkan sebuah tongkat panjang yang lurus dan terbuat dari emas.

Tongkat itu ada ukuran naganya yang melingkar di sisi tongkat. Dewa Nethuns mengecilkan tongkat tersebut dan mengubahnya menjadi gelang yang pas di tangan Juan maupun Rakha.

"Sekarang kembalilah ke raga kalian,tidak baik kalau kalian terlalu lama meninggalka raga kalian,meskipun sekarang raga kalian sudah ada yang menjaganya sih" Dewa Nethuns menyuruh mereka kembali setelah menyerahkan tongkat miliknya

"Baiklah, terimakasih atas pemberian anda Dewa Nethuns dan mohon maaf kalau kami tidak bisa menyembah anda,sebab kami sudah memiliki Tuhan yang kami sembah"jawab Juan

"Aku tidak perlu kalian sembah,tetap sembah Tuhan kalian saat ini,jangan pernah ingkar dari perintah Nya,karena hanya DIA yang bisa melindungi kalian, bukan aku ataupun para Dewa lainnya"ujar Dewa Nethuns

"Kami pamit dulu Nethuns"pamit Dewi Catha

"Ya pergilah,jaga mereka dengan baik Catha,kami sudah percaya padamu untuk menjaga keturunan kita yang satu ini"jawab Dewa Nethuns

Dewi Catha menggenggam tangan Rakha dan juga Juan untuk mengajak mereka kembali. Setelah menggenggam tangan mereka Dewi Catha pun menghilang dari hadapan Dewa Nethuns.

Kini Dewi Catha sudah berada di kamar penginapan milik Juan dan Rakha. Rakha/Juan sudah kembali ke dalam raganya sedangkan Dewi Catha kembali ke dalam boneka Barbie. Karena hari sudah sangat larut mereka memutuskan untuk beristirahat saja akhirnya.

***

Waktu sudah menunjukkan dini hari,tidur tenang mereka perlahan terganggu. Rakha yang sangat peka terhadap sekitar sebenarnya sudah merasakan ada yang sedang mengintai mereka sedari mereka kembali tadi. Karena Rakha memang sudah sangat lelah akhirnya dia mengabaikan hal tersebut.

Tapi siapa sangka kalau dini hari kamar penginapannya seperti terjadi gempa yang sangat besar. Rakha langsung bangun saat merasakan semakin besar saja goncangannya,seingatnya dia sudah memasang perisai tadi sebelum tidur agar tidak ada yang mengganggu tidurnya.

Tapi ternyata mereka berusaha untuk memasuki dinding perisai yang di buat oleh Rakha. Mereka ada banyak,tidak hanya dua atau tiga mereka ada lebih dari lima.

Mereka seperti Chimera makhluk mitologi yang memiliki kepala singa tubuh kambing dan ekor naga. Ada juga yang menyerupai monster perempuan dengan enam kepala,12 kaki dan ekor ular yang bernama Scylla. Dan ada juga yang lainnya menyerupai pohon yang mengerikan juga menyerupai zombie.

Rakha sungguh terkejut melihatnya,pantas sajaaja kamarnya seperti terkena gempa yang sangat besar. Rakha bangun dan bersiap untuk melawan mereka, sudah tidak mungkin kalau Rakha menghindari mereka.

Rakha keluar dan berlari untuk mencari tempat yang luas agar tidak merusak fasilitas yang ada di sana. Entah bagaimana caranya Rakha mampu berlari seperti flash,sungguh sangat cepat Rakha berlari.

Setelah menemukan tempat yang luas Rakha kemudian berhenti dan mulai mengatur nafasnya. Belum juga nafasnya setabil mereka sudah mulai menyerang Rakha,siap tidak siap Rakha pun mulai melawan mereka.

Rakha mengeluarkan semua hasil latihannya bersama dengan Dewi Catha. Rakha juga mulai mengeluarkan tongkat yang tadi di berikan oleh Dewa Nethuns, Rakha mencabut gelang itu dari tanyannya dan menghentakkannya hingga berubah menjadi tongkat yang lumayan panjang.

Berbekal ilmu pedang ,akha mengayunkan tongkat tersebut layaknya saat bermain anggar. Mata Rakha berubah menjadi merah seiring kemarahannya yang muncul. Rakha menatap tajam setiap lawannya, untuk mereka yang seperti zombie Rakha bisa mengalahkan mereka dengan mudah,namun berbeda dengan yang seperti Chimera dan juga Scylla.

Rakha harus mengeluarkan tenaga lebih besar saat menghadapi mereka. Tak ayal badan Rakha mengalami banyak cakaran saat menghadapi mereka. Tapi Rakha tidak memperdulikan hal itu, Rakha melompat ke atas untuk memotong kepala monster Scylla yang bagian tengah yang mana menjadi kepala utamanya.

Selesai melawan Scylla Rakha kembali melawan monster Chimera yang sedari tadi terus menyerangnya saat Rakha fokus dengan monster Scylla. Rakha yang sudah jengkel langsung saja mengambil ekor Chimera dan mengangkatnya sambil memutarnya.

Entah mendapatkan kekuatan dari mana Rakha mampu mengangkat makhluk sebesar itu. Setelah memutarnya Rakha kemuadian melemparnya ke arah bukit di dekat sana,terjadi goncangan yang lumayan keras akibat benturan Chimera dengan bukit sehingga menyebabkan gempa.

Beruntungnya Rakha sudah membuat benteng perisai agar perkelahian mereka tidak sampai berdampak dengan sekitar. Sekalipun terjadi gempa daerah yang berada di luar perisai tidak terkena dampaknya. Rakha kembali melawan monster Scylla yang masih belum mati,Rakha memotong kepala monster Scylla satu persatu dengan mendapatkan perlawanan sengit.Belum usai dengan monster Scylla,Chimera sudah kembali dan siap melawan Rakha.

Monster Scylla

Monster Chimera

______________________

Tolong dong beri komentarnya biar tahu dimana salahnya 🙏🙏🙏

Selamat membaca 🥰🥰🥰

Jangan lupa dukungannya ya 😊😊😊