seorang Alika Alexandra, jenius dari zaman modern. berpindah ke tubuh seorang putri yang di asingkan.
setelah bangun di tubuh putri Amelia anabela Allen itu dan mengetahui kisah tentang hidup sang gadis, ia bertekad untuk menjauh saja. melupakan tentang balas dendam. karena, balasan dendam terbaik nya, ialah hidup sukses dan baik tanpa pasongan dari orang lain.
lagi pula, tubuh ini adalah miliknya dan terserah dia mau bagaimana. tapi, perlu di garis bawahi, ia tidak akan mencari musuh, tapi kalau musuh datang, ia takkan lari.
lalu, bagaimana kisah nya nanti.? apakah ia akan berhasil dengan rencana hidupnya ? ikuti terus ya...🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. diskriminatif
"ternyata anda cukup memiliki sifat diskriminatif ya dan rasis terhadap orang-orang biasa. Kalau begitu mari saya katakan kepada anda nona yang terhormat. rumah makan ini didirikan bukan untuk kaum bangsawan saja, tempat ini didirikan untuk semua kalangan dan tak ada diskriminatif di dalamnya asalkan mereka mampu membayar maka kami akan melayani. dan jika terdapat ketidaknyamanan seperti hal yang Nona lakukan saat ini, maka kami yang berada di rumah makan ini juga akan menindaklanjuti. kami tidak ingin para pengunjung kami merasa tidak nyaman dengan semua yang terjadi." ujar Amelia panjang lebar menjelaskan peraturan dari rumah makan Amelia ini.
"Apa maksudmu nona !! dari segi penampilanmu kau berasal dari kalangan bangsawan, namun kamu terang-terangan membela para rakyat jelata yang tidak tahu diri ini !!" ujar Agnes dengan sedikit meninggikan suaranya. Amelia kembali memicingkan matanya.
"Apa maksudmu Dengan mengatakan mereka tidak tahu diri ?? bukankah kata-kata itu seharusnya ditunjukkan kepadamu. Anda datang ke tempat ini dan membuat keributan, sementara mereka-mereka yang datang di tempat ini sudah lebih dulu kami layani. dan anda datang begitu saja serta marah-marah kepada mereka ? Apakah kata-kata itu sebaiknya disematkan kepada anda yang tidak tahu diri dan tak memiliki etika dan sopan santun di tempat ini." ujar Amelia dengan menohok. Nona Agnes mengepalkan tangannya di bawah lengan bajunya.
"dan Anda harus tahu nona, Saya tidak akan tinggal diam apabila anda membuat keributan di tempat ini. Jika anda ingin makan. maka anda harus bersabar untuk menunggu sampai ada meja yang kosong, atau Anda juga bisa membungkus dan bawa pulang. "ujar Amelia lagi.
"namun jika anda tidak bersedia dengan dua saran tersebut, silakan keluar angkat kaki dari rumah makan ini dan jangan membuat keributan yang tidak penting." ujarnya lagi. setelah itu Amelia langsung menghadap semua orang yang sedang makan di tempatnya.
"untuk tuan dan nyonya semua, yang memilih untuk berlangganan di rumah makan Amelia ini. di sini saya mengutamakan kenyamanan dan keselamatan para pengunjung, baik itu dari gangguan yang tidak penting atau hal-hal yang merugikan. di rumah makan ini juga kami tidak memberlakukan sistem diskriminatif, kami akan memperlakukan tuan-tuan dan nyonya semua dengan perlakuan yang sama. asalkan tuan-tuan dan nyonya mampu membayar maka kami akan memberikan pelayanan terbaik. jadi bagi masyarakat biasa atau kaum biasa maupun kaum bangsawan, saya minta tolong di tempat ini tidak ada istilah perbedaan kasta. ketika kalian datang ke tempat ini Jangan memandang bahwa ia adalah dari kalangan bawah atau kalangan tinggi, karena kami sangat-sangat tidak suka dengan sistem itu." ujar Amelia lagi memberikan sedikit wejangan ke para-para pengunjungnya. Agnes yang masih berdiri di sana masih tidak terima.
"anda jangan sebegitunya membela kaum rendahan ini. mereka hanya dari kalangan petani yang tidak setara dengan para kaum bangsawan. mereka itu kotor dan bau tanah..!!" seru Agnes dengan marah di depan mata Amelia. Amelia yang mendengar ungkapan itu langsung menjadi marah. Iya tidak terima para petani petani yang sudah bersusah payah menyediakan sandang dan pangan dihina seperti itu.
"kau tahu apa yang telah kau ucapkan hah !!! kau menghina para petani yang kotor dan bau tanah, lalu Dari mana kamu makan selama ini. semua yang kamu masukkan ke dalam mulut kamu adalah hasil keringat mereka. tapi dengan tidak tahu dirinya kau malah menghina dan merendahkan para petani, di mana hati nuranimu. di mana otak dan akal sehatmu itu. kau sungguh manusia yang tak pandai berterima kasih kepada mereka. dan juga, kau datang makan ke rumah makan ini semua bahan pangannya berasal dari hasil keringat mereka. lalu di mana letak keistimewaanmu !!! kau hanya seorang bangsawan yang hanya pandai menghambur-hamburkan uang kedua orang tuamu dan memiliki sikap tinggi hati dan sombong !!!. dengarkan baik-baik, walaupun kau punya pendidikan yang tinggi !! tapi kau sama sekali tak memiliki kerendahan hati maka ilmu yang sudah kamu miliki itu tidak ada gunanya di depan mata saya. karena setahu saya, orang-orang yang memiliki pendidikan tinggi dan etika yang baik mereka tidak akan melakukan diskriminatif dan malah akan menghormati semua kalangan. derajat seorang bangsawan dengan seorang petani memang tidaklah sama, Tapi Tidak kah kamu berfikir bahwa kita hidup berpijak di tanah yang sama, para bangsawan yang diagung-agungkan yang memiliki kedudukan tinggi itu mereka tidak hidup di atas awan atau melayang. kalian para bangsawan sama saja menginjak bumi, jadi Di mana letak kesombongan kalian. di sini kalian juga makan dan minum sama dengan para rakyat biasa walaupun yang kalian makan tidak sama. kotoran yang kalian keluarkan pun sama baunya dengan mereka. lantas apa yang kalian sombongkan di sini.!!!" ujar Amelia menjadi geram. Iya benar-benar marah mendengar para petani dihina dan direndahkan seperti itu. walaupun ia berada di zaman kuno, tentu saja Amelia memiliki pikiran zaman modern, di mana zaman itu harus saling menghormati dan mungkin jika seseorang melakukan kesalahan harus dinasehati dengan baik.
mendengar penuturan Amelia, semua yang berada di sana pun sontak menjadi diam. suasana di sana pun menjadi hening dan mungkin hanya terdengar suara jangkrik saja. setelah Amelia mengatakan hal itu, Agnes yang merasa sudah malu di hadapan semua orang langsung meninggalkan tempat. orang-orang yang ada di rumah makan itu pun seketika tersadar, ada yang merasa mungkin inilah hukum alam di zaman ini, ada juga yang membenarkan tentang hal itu.
***
ternyata tanpa mereka sadari, perdebatan itu didengar oleh salah seorang pangeran dari kerajaan Merkurius ini. Iya tidak sengaja datang berkunjung dengan berpenampilan seperti rakyat biasa agar tak menarik perhatian. niat hati ingin mampir untuk makan, mencoba beberapa menu makanan di sini karena restoran ini membludak.
para pengunjung yang begitu padat bahkan mengantri untuk bisa membeli makanan di sini. tapi ternyata, Iya malah disuguhkan dengan pemandangan yang begitu sangat menarik di matanya. pangeran yang berwajah dingin dan datar tanpa ekspresi itu pun seketika menyunggingkan senyum tipis sehingga semua orang tak dapat menyadarinya.
( kau sangat mempesona, aku mengklaimmu sebagai milikku ) batin sang pangeran yang tak lain adalah pangeran William Robert, pangeran ketiga dari kerajaan Merkurius ini.
Pangeran William adalah seorang pangeran ketiga dari kerajaan Merkurius. ya dia adalah seorang pangeran dari pasangan Raja Robert dan ratu Roberta. yang merupakan seorang pangeran yang memiliki kekuatan yang begitu besar dan dijadikan sebagai temeng kerajaan sesuai dengan kehendaknya. namun tentu saja tak ada yang mengenali identitasnya sebagai seorang pangeran yang selalu berada di garda terdepan untuk melindungi kerajaannya yang dipimpin oleh ayahnya dan mungkin akan diteruskan oleh kakaknya pangeran putra mahkota James Bram.
pangeran William ini juga memiliki hati yang dingin, Iya tak pernah tersentuh oleh yang namanya perempuan kecuali dengan ibunya.
kalau itu pangeran William merasa bosan berada di dalam istana ketika baru saja selesai membantu memberikan solusi mengenai pemberontakan yang terjadi di perbatasan kerajaan Merkurius dan Venus.
untuk terus berkembang menjadi yg terbaik
ada rendang di jaman kerajaan (cakeeep)
makin kacau meeen....😆😆😆
keluar segera dari hutan dan memulai hidup dan bisnis yg baru di daerah lain.
walau itupun kesalahan kita, tapi seharusnya sebagai ortu bisa bijaksana dalam menyikapi.
Kutunggu part 2 nya🤍