NovelToon NovelToon
Anak Tersembunyi Sang Kapten

Anak Tersembunyi Sang Kapten

Status: tamat
Genre:Kehidupan Tentara / Cinta Lansia / Menikahi tentara / Tamat
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Deyulia

Juara 1 YAAW 2025 periode 1 kategori 2

Setelah lulus SMA, Syafana menikah siri dengan kekasihnya yang baru saja lulus Bintara TNI-AD. Sebagai pengikat bahwa Dallas dan Syafana sudah memiliki ikatan sah. Pernikahan itu dirahasiakan dari tetangga maupun kedinasan.

Baru beberapa hari pernikahan siri itu digelar, terpaksa Dallas harus mengikuti pendidikan selama lima bulan serta masa dinas dua tahun. Mereka berpisah untuk sementara.

"Nanti setelah Kakak selesai pendidikan dan masa dinas dua tahun, kakak janji akan membawa pernikahan kita menjadi pernikahan yang tercatat di kedinasan," janji Dallas.

"Kak Dallas janji, harus jaga hati," balas Syafana.

Namun baru sebulan masa pendidikan, Dallas tiba-tiba saja menalak cerai Syafana. Syafana hilang kata-kata, sembari melepas Hp nya ke ubin, tangan Syafana mengusap perutnya yang kini sudah ditumbuhi janin. Tangis Syafana pecah seketika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 Talak Saat Pendidikan

Bismillah, karya baru. Jangan lupa dukungannya ya guys.

     Hp Syafana berdering tidak sabar ingin segera diangkat. Syafana bahagia setelah tahu siapa yang menghubungi. Dallas sang suami yang kini sedang menjalani pendidikan Secaba menghubunginya.

     "Assalamualaikum, Kak Dallas." Syafa membalas lebih dulu sebelum suara di ujung telpon sana berbicara. Dengan wajah penuh senyum dan hati gembira, Syafa menempel gawainya di telinga dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya bermain-main di atas ranjang menuliskan nama Dallas di sana.

     "Waalaikumsalam Syafa. Bagaimana kabar kamu? Sebelumnya kakak minta maaf, sebab kakak tidak pulang untuk IB, dikarenakan suatu hal." Dallas membalas dan meminta maaf karena dia tidak bisa pulang. Hati Syafa sedikit kecewa mendengar ucapan Dallas itu. Tapi, Syafa tidak mempermasalahkan, bukankah ada hari lain dan Dallas bisa pulang?

     "Kabar Syafa, alhamdulillah baik Kak. Kakak bagaimana? Sayang sekali Kakak tidak bisa pulang, padahal Syafa punya kabar gembira buat Kakak," balas Syafa masih berkabut bahagia.

     "Kabar kakak saat ini baik. Hanya saja kakak ada suatu hal yang ingin kakak sampaikan. Akan tetapi sebelumnya kakak minta maaf, maksud kakak menghubungi kamu adalah, kakak ingin mengakhiri pernikahan siri kita. Kakak menalak cerai kamu."

     Jleb, kabar yang disampaikan Dallas bagaikan petir di siang bolong yang tiba-tiba saja menyambar. Dada Syafa bergemuruh, jantungnya tiba-tiba berdetak kencang, tubuhnya lemas melorot ke bawah. Gawainya yang tadi ia pegang dengan erat di samping telinganya, kini ikut terlepas bersama tubuhnya ke lantai.

     Syafa membeku dengan derai air mata yang sudah tidak bisa dibendung lagi. Tatap matanya tiba-tiba seakan buram dan kabur bersama genangan air mata. Syafa tidak sadarkan diri.

     "Syafa, Syafa." Suara di balik gawai masih memanggil nama Syafa. Namun, sang pemilik gawai sudah terlanjur tidak sadarkan diri.

     Di tempat berbeda, Dallas merasa sangat bersalah setelah menyampaikan berita yang sudah bisa ditebak akan membuat Syafa shock. Terbukti, baru saja Dallas menyampaikan kata talaknya, suara Syafa sudah tidak terdengar lagi. Bahkan Dallas tidak sempat mendengar kabar baik yang akan disampaikan Syafana itu apa.

     "Maafkan kakak Syafa, kakak terpaksa melakukan itu. Kakak menyesal kenapa semua ini harus terjadi. Semoga dilain kesempatan kita dipertemukan. Dan jika jodoh itu masih ada, kakak siap kembali denganmu," ucapnya penuh sesal dan begitu mudahnya Dallas berandai.

     Mata Dallas menerawang jauh, sekilas bayang indah di malam pertama saat pertama kali Syafa sah menjadi istrinya, kembali terbayang. Indah penuh kehangatan. Syafa yang pertama kali untuknya, dan yang memetik madu pertama Syafa adalah dirinya. Terbersit rasa bangga di sana. Namun seketika pudar saat dirinya dihadapkan dua beban di pundaknya. Tugas negara dan permintaan kedua orang tua.

     "Silahkan, jika kalian akan melakukan perjalanan IB keluar kota. Semoga selamat sampai tujuan." Suara seorang Batih menyadarkan Dallas dari lamunan. Ijin IB telah diberikan. Masing-masing siswa Caba yang akan melakukan perjalanan IB sudah mengantongi surat ijin perjalanan keluar kota.

     Begitupun dengan Dallas, ia pun kali ini akan melakukan perjalanan IB keluar kota. Ke kota di mana kedua orang tuanya tinggal. Bukan kota yang terlalu jauh sebenarnya, bahkan kota itu merupakan sebuah kota yang cukup berdampingan dengan kota di mana Syafana tinggal.

     Dallas tiba di kediaman kedua orang tuanya, setelah beberapa jam menempuh perjalanan darat, disambut hangat dan senyum bahagia oleh keduanya.

     "Acaranya akan segera dimulai, nanti malam ba'da isya." Belum sampai kakinya menapaki lantai rumah, sebuah suara bariton sudah menggema di telinga Dallas, memberitahukan bahwa setelah isya acara itu akan digelar.

     Dallas mengangguk, lalu menyalami tangan kedua orang tuanya, sebelum ia membuka sepatu tentaranya.

     "Assalamualaikum." Dallas memasuki dalam rumah, di sana ia disambut sang kakak perempuan yang langsung mengajaknya ke kamar. Menarik lengan Dallas, seperti ada sesuatu yang penting.

     "Als, bagaimana dengan perempuan itu. Kenapa kamu bisa gegabah ambil keputusan? Menikahinya secara siri, lalu sekarang kamu menalaknya? Apa mbak bilang, kamu jangan gegabah ambil keputusan. Kamu saat ini masih dalam masa pendidikan. Kalau ketahuan oleh kesatuan bagaimana? Lalu kalau perempuan itu menuntut, bagaimana? Kamu ada-ada saja, kalau cinta itu jangan sampai membutakan akal dan pikiran. Jalanmu masih panjang, kamu masih muda, dia juga baru lulus SMA, kan?" cecar Daisya sang kakak sembari menatap Dallas begitu dalam, dia tahu apa yang dirasakan Dallas sang adik. Tapi Dallas di matanya begitu nekad.

     "Als, mencintainya, Mbak. Tapi, bagaimana dengan ayah dan ibu, mereka sudah mempersiapkan segalanya? Als juga sudah menalak Syafana," kata Dallas tertunduk dalam. Ia seperti menyesali perbuatannya. Dallas begitu sedih.

     "Kamu masih ada waktu untuk memutuskan untuk tidak menerima pertunangan ini Als, kalau kamu mau." Daisya memberi saran, ia tahu perasaan adiknya seperti apa. Daisya tahu, seorang tentara harus memiliki jiwa yang tegas dalam mengambil keputusan, begitupun Dallas di sini dia dituntut untuk tegas memutuskan.

     "Als ...." Baru saja akan bicara, ucapan Dallas sudah dipotong oleh seruan sang ibu.

     "Als, keluarlah. Keluarga calon tunanganmu sudah datang. Persiapkan dirimu segera. Dais, tolong bantu adikmu untuk bersiap." Suara perempuan paruh baya dari luar kamar terdengar menyeru, memotong ucapan Als yang belum sampai. Dia Bu Delima sang ibu, yang sejak siang tadi sibuk menyiapkan acara untuk pertunangan Dallas dengan seorang perempuan pilihan mereka.

     "Als, masih ada kesempatan. Kamu bisa tolak ataupun membatalkan semua. Tapi, kamu tahu seperti apa kebaikan yang pernah ditorehkan keluarga gadis itu. Kamu tinggal pertimbangkan. Keputusan mutlak tetap ada di tangan kamu. Mbak keluar dulu, segera pakai kemeja ini. Mbak tidak enak berada di dalam terus." Daisya keluar dari kamar dan membiarkan sang adik mengambil keputusan.

     Dallas akhirnya terpaksa mengambil keputusan yang sulit ini. Malam ini, ia menerima pertunangan dengan seorang gadis pilihan orang tuanya. Gadis yang merupakan anak dari sahabat orang tua Dallas.

     Di tempat berbeda. Syafana diketahui tidak sadarkan diri oleh kedua orang tuanya, di kamar. Bu Sarma dan Pak Syakir segera membawa putrinya ke sebuah klinik terdekat.

     Sebuah kenyataan harus mereka ketahui dari penjelasan dokter tentang keadaan Syafana yang sebenarnya.

     "Putri ibu dan bapak saat ini sedang mengandung. Usianya sekitar empat minggu. Tolong dijaga saat putrinya mengandung, sebab diusia yang masih muda ini rentan keguguran," ucap dokter sembari memberikan secarik kertas resep untuk ditebus.

     Pak Syakir tersentak mendengar penjelasan dokter. Bukan ia tidak senang atau tidak mau, tapi keadaannya saat ini suami dari Syafana sedang menjalani pendidikan Caba.

     "Ya ampun Bu, bagaimana ini? Kenapa mereka sampai kebobolan. Bukankah Dallas menantu kita masih menjalani pendidikan? Harusnya mereka tahu kalau Syafa jangan dulu mengandung." Pak Syakir kelabakan saat tahu putrinya saat ini ternyata mengandung.

     "Lebih baik kita segera kasih tahu Nak Dallas. Agar dia bisa mengambil keputusan," usul Bu Sarma.

     "Bu, Pak, tidak usah kasih tahu lagi Kak Dallas!" seru Syafana berdiri dari balik pintu ruang pasien.

NB: Kisah ini hanya fiktif belaka!

1
Imas Sutarsih
Sabrina yg perempuan , Santang kalau yg laki2. /Drool/
Amyy Amyy
/Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Wilt//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Imas Sutarsih
sedih /Cry//Sob/
Lina Zascia Amandia: Mohon maaf jadi bikin sedih...
total 1 replies
Imas Sutarsih
bagus alur cerita ./Good/
Lina Zascia Amandia: Makasih byk Kak...
total 1 replies
Imas Sutarsih
semoga safana kembali dengan Dalas
Imas Sutarsih
bagus ceritanya ,dat..set.singkst
Arya Al-Qomari@AJK
biang kerok yang sebenarnya adalah mantan istri Dallas beserta keluarganya. klo mereka tidak merongrong orang tua Dallas dg dalih hutang Budi atau apalah itu pasti orang tua Dallas tidak akan memaksa Dallas dan disini yg paling menjadi korban sebenarnya adalah sakala. harusnya Dallas tuntut mantan istri beserta keluarganya dg pasal penipuan
@Al**
/Good/
LikCi Vinivici
sakit jiwa su bidan nihh. sdh bagus move on, nikah lagi. masih g bersyukur tuhh..
LikCi Vinivici
diih sdh tau si bidan lebay. masih dipanggil juga
LikCi Vinivici
sakala g hadir nii
Lina Zascia Amandia: Hadir diakhir acara. Karena dia kebetulan sedang sibuk.
total 1 replies
LikCi Vinivici
testing2
LikCi Vinivici
kliatan boong nya itu si bidan
LikCi Vinivici
bu bidan
LikCi Vinivici
dihh cari rmh ortunya dong, kan tahu. klo niat sih
LikCi Vinivici
safana dg ortu seperti sebatang kara, g punya sanak sdr,,
Selvy Anton
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Lina Zascia Amandia: Makasih Kak..
total 1 replies
Syamsiar Samude
semoga sj bidan Dista tdk gila mna tahu Syafana lg hamil, trll kepo jd org syirik dengki dipelihara buknx sdh hijrah tp mngkn krn dasarx trlalu trobsesi buknx brsyukur sdh pux suami seorng dokter
Syamsiar Samude
dasar cemburu buta tdk tahu diri & tdk pux malu pdhal sdh pux suami tdk tahu kekurangan & jeburukan diri sendiri malah jd provokasi yg bukan pd t4x apa mngkin dia tdk bahagia ya thor 🙂
Syamsiar Samude
Sakala sengaja dtg telat utk mnghindari teman sekantorx papa Dallas, Dallas sdh tdk sabaran nyosor mw malam kedua krn prtamax sdh ada hsilx Saka semoga Saka segera pux adek baru ya thor😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!