Hidup sendirian tak membuatku merasa takut.
aku terbiasa apapun sendiri dan mandiri sejak menginjak dewasa.
namun, semuanya berubah setelah aku menikah dengan Ayah sahabatku sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hnislstiwti., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Masih di Mansion.
Bibi terlihat mengangkat kepala nya, dia lalu menatap Ronal dengan tajam.
Ronal?
Dia hanya tersenyum sangat tipis saja, lalu ia balik menatap tajam Bibi.
"Kau enak Ronal, kau di angkat dan di jadikan anak seperti Tuan muda"
"Tapi aku? Aku di jadikan Babu dan di nikahi oleh Babu juga"
"Maka, jangan salahkan aku kalau aku ingin menikahkan Putri ku dengan salah satu Tuan muda"
"Bukan anak sambung Nona Muda yang akan kalian nikahkan dengan Tuan muda"
Bibi berteriak dengan lantang di hadapan Ronal, dia mengungkapkan semua nya.
Hingga.
Hahaha.
"Apa kamu bilang Bi?"
"Amanda akan kami nikahkan dengan salah satu Abangnya, Maudy?" tanya Nyonya Alaska yang baru saja tiba.
Deg
Bibi langsung bungkam, dia terlihat gugup dan takut saat melihat kedua majikannya yang sudah kembali.
"Kau tau, Amanda itu tunangannya Alwi dan akan menikah sebentar lagi"
"Sedangkan Arnold dan Azka, menganggap Amanda itu Adik mereka" jelas Nyonya Alaska.
Bibi menatap pada sang Nyonya, dia lupa akan satu hal tersebut.
"Kenapa? Kau lupa akan hal itu?" tanya Tuan Alaska.
"Dan apa kau bilang tadi pada Ronal? Kau di nikahi oleh Babu?" tanya kembali Nyonya Alaska.
Bibi semakin menundukan kepala nya dengan kuat.
"Bukan nya kamu sendiri yang memilih Pria itu, bahkan dengan enteng nya kau tidur dengan dia sampai punya Anak"
"Aku sudah memilihkan calon suami yang baik dan mapan untuk mu, tapi kamu? Memilih pria yang tak tau entah dari mana"
Plak.
"Dan sekarang kau dengan berani nya mau membuat Putri ku celaka"
"Kau tau, nyawa Putrimu ada di tangan Azka saat ini"
Tanpa obrolan yang bertele-tele Tuan Alaska langsung saja menampar dan memberikan ulti yang menusuk.
Dan,
"Apa kita tak tau siapa Pria yang kau nikahi saat ini"
"Samuel, ya dia adalah Samuel sang musuh yang selama ini mengintai keluarga kita"
"Dan itu lewatmu Babu sialan"
Plak
Plak.
Nyonya Alaska menampar kembali Bibi dengan sekuat tenaga.
Dia sangat marah, emosi dan kesal saat tau orang yang selama ini dia bantu malah akan membuat kesayangannya celaka.
"Ronal, bawa dan kurung dia di tempat biasa" ucap Ayah Alaska dengan tegas.
Hah.
"Tidak"
"Jangan Tuan, saya mohon jangan bawa saya" teriak Bibi saat tangannya di tarik paksa oleh Ronal.
🍀
Berbeda dengan di Mansion.
Saat ini kondisi Amanda semakin tersudut,
Karena Samuel dan Arthur terus saja menyerang dan bahkan hampir melecehkan dirinya.
"Kau tak akan mampu lagi lari dari kita berdua, Amanda"
"Kita akan menikmati tubuh indah itu dengan brutal di hadapan Leon yang arogan itu"
Amanda terkekeh, dia memang sengaja terus terlihat tegar dan kuat.
Karena kalau ia terlihat lemah, maka musuh akan merasa bahagia.
"Kau yakin akan menang? Bagaimana kalau kau kalah kembali dengan orang yang sama?" ledek Amanda dengan tenang
Brak.
"Sialan, kau memang bebar anak Leon" teriak Arthur dengan melemparkan buku yang ada disana.
Arthur kembali menyerang Amanda dengan brutal,
Tapi,
Sayang nya semua serangan itu tak ada yang kena sama sekali pada diri Amanda.
Hingga
Brugh.
Uhuk uhuk.
"Kau terlalu sombong sayang, kena kau" ucao Samuel sambil membelai rambut Amanda.
Ya,
Amanda terkena pukulan kayu oleh Samuel dari belakang.
Bahkan Amanda sampai muntah darah karena keras nya benturan tersebut.
.
.
.