Pasangan rumah tangga Kisman dan Mawar kehilangan anak satu-satunya karena sakit. Mereka tidak bisa menerima kenyataan pahit dan menginginkan putri mereka kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam yang Memilukan
Warga desa berbondong-bondong ke luar dari dalam rumahnya. Mereka semua rela untuk bangun di waktu malam yang begitu dingin.
Biar pun udaranya bisa membuat tubuh sampai menggigil. Tapi darah mereka sudah terlebih dahulu terlanjur panas.
Orang-orang berlari menuju ke salah satu rumah warga yang malam itu menjadi pusat perhatian.
“Ada apa?”,
“Ada apa ini?”,
Bahkan orang-orang belum seluruhnya tahu kenapa mereka mau berlari-lari menuju ke rumah itu.
“Bayi nya mau dicolong”,
“Siapa pencurinya?”,
Akhirnya berkat kerja sama warga dan kewaspadaan pemilik rumah. Orang-orang berhasil menangkap tersangka pencuri bayi yang begitu meresahkan.
Pemilik rumah adalah pasangan muda yang baru beberapa hari dikaruniai momongan. Mereka tidak mau jikalau sampai anak pertama mereka ikut menjadi korban.
Sang suami yang berjaga semalaman ditemani oleh sanak saudaranya berhasil menangkap basah si pencuri yang hendak mengambil bayi miliknya.
Beruntung si pencuri itu belum sempat menyentuh bayi mereka yang masih merah. Satu lilitan saja bayi itu bisa terbunuh.
Pencuri itu baru setengah badan naik ke atas ranjang dimana bayi dan ibunya sedang lelap tertidur.
Pencuri itu membatalkan niatnya ketika ayah dari bayi tersebut bersama laki-laki dewasa yang lain memergoki aksi malingnya.
Si pencuri langsung kabur berniat meninggalkan rumah dan bersembunyi.
Tapi pencuri itu tidak bisa lagi tertolong ketika dikejar oleh banyak orang dan berhasil ditangkap sebelum benar-benar keluar dari dalam rumah.
Tidak lama berselang pencuri itu langsung menemui ajalnya ketika dihajar oleh massa beramai-ramai.
Pencuri itu dipukuli tanpa ampun. Lalu tubuhnya dipotong-potong.
Pencuri bayi itu adalah seekor ular putih yang ukurannya cukup besar. Sebesar kaki meja dan panjangnya bisa sampai dua meter.
Meski datang terlambat, Kisman yang turut hadir dalam kerumunan massa itu berkesempatan melihat Seroja untuk yang terakhir kalinya.
Sesuai dengan pesan bapak kepada anaknya. Kisman tidak bisa berbuat apa-apa. Kali ini ia tidak dapat melakukan pembelaan kepada putrinya.
Kisman juga ikut warga pergi ke sungai untuk melarung ular putih yang orang-orang anggap bukan lah ular putih sembarangan melainkan makhluk jelmaan dari bangsa jin atau pun siluman.
Potongan demi potongan tubuh ular putih itu pun hanyut terbawa oleh air sungai yang pagi buta itu arusnya begitu deras.
Namun yang Kisman lihat dengan perasaan terluka adalah satu tubuh anaknya yang sudah babak belur dan tidak lagi memiliki rupa. Hilang ditelan sungai yang berombak ganas.
Warga desa merayakan keberhasilan mereka meringkus penjahat yang selama ini menjadi terror tersembunyi yang begitu mengancam dan menakut-nakuti orang-orang kampung. Terutama bagi para mama-mama muda.
Sekarang masyarakat bisa kembali hidup dengan damai dan tenang tanpa rasa khawatir.
Sedangkan Kisman tentu saja merasakan sakit hati yang harus ia pendam sendiri. Tidak ada satu orang pun yang tahu kebenaran dibalik peristiwa semua ini.
Seroja telah mati untuk kedua kalinya. Dan Mawar istrinya yang juga telah pergi tak kunjung pulang kembali ke rumahnya.
Malang benar nasib Kisman. Kini ia sendirian di dalam rumahnya yang begitu megah.
Kisman begitu kesepian. Harta kekayaannya tidak bisa ia ajak bicara. Barang-barang mahal yang sudah dibeli tidak bisa lagi dipakai untuk menghibur diri.
Kisman menelan pilu-pilu itu seorang diri.
*
Besok harinya Kisman mendapatkan sebuah kunjungan yang tidak pernah ia sangka-sangka. Dan tidak pula ia harapkan lagi kedatangannya.
Untuk apa pagi-pagi sekali pihak yang berwenang datang ke rumahnya? Kisman yakin ia tidak lagi melakukan pelanggaran hukum. Kisman sudah kapok waktu dulu pernah jadi tahanan selama lima bulan di dalam penjara.
Kedatangan mereka membangkitkan trauma Kisman tempo dulu.
Apakah sekarang pihak yang berwajib juga mengurusi masalah pelanggaran norma di dunia lain?
Untungnya mereka datang bukan untuk menjadikan Kisman sebagai tersangka. Tapi Kisman diminta untuk ikut pergi bersama mereka sebagai seorang saksi.
Seorang saksi untuk mengenali atau mengidentifikasi seseorang yang mungkin Kisman kenal.
Dan ketika Kisman dipertemukan dengan seseorang itu,
“Kalau ini saya bukan kenal lagi pak”,
“Saya sudah tahu luar dan dalamnya”,
“Dia istri saya pak”,
Kisman yang awalnya mencoba berbicara dengan tegar akhirnya luluh. Muka Kisman yang tadinya datar menjadi mewek banjir air mata. Lemas tidak berdaya.
Di depan Kisman terbaring jasad sang istri, Mawar.
Mawar sudah tidak terlihat seperti Mawar. Tapi Kisman yang berpuluh-puluh tahun hidup selalu bersamanya sangat mengenali istrinya. Baik secara fisik atau pun sifatnya ketika mash hidup.
Mawar dinyatakan sudah meninggal beberapa hari yang lalu. Jasadnya ditemukan di pinggir jalan oleh anak-anak yang sedang berangkat ke sekolah di pagi hari.
Kondisi Mawar sudah tidak serupa ketika ia terakhir kali meninggalkan rumah. Tubuh Mawar sudah hangus dan mati karena tersambar petir.