Dewa adalah seroang Tentara Bayaran yang sangat disegani oleh musuh-musuhnya didunia hitam, dia tergabung dalam pasukan ibils neraka bersama empat temannya.
setelah merasa pekerjaannya terlalu berbahaya dia kemudian memilih pensiun setelah terakhir kali mereka menyelamatkan seorang Dokter yang Cantik.
Setelah menajalani masa pensiunnya ternyata Dewa masih terlibat dengan berbagai masalah yang datang dari masa lalunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon black urang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menumpas teroris
....
Keesokan paginya di kabin tempat Dewa melakukan solo campingnya, Dia bangun agak siang mungkin karena kecapean setelah perjalanan sehari sebelumnya.
Dewa kemudian bangun mengambil sebotol minuman lalu bergegas keluar dari kabin menelusuri pantai didekat kabinnya. Setelah cukup lama dia berjalan akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke kabin untuk membuat sarapan pagi.
Siangnya dia menganti atap kabin yang sudah mulai bocor dan menganti beberapa bagian dinding kabin. Setelah itu dia menuju pantai sambil membawa alat mancing untuk sekedar melepas penat dan mengisi waktu. Dia duduk dibawah sebuah pohon bakau dekat pantai sambil melihat kearah pancingannya. Sekitar sepuluh menit kemudian kailnya mulai bergerak, dengan cepat Dia menarik joran pancingnya terlihat sebuah ikan kakap besar disambar pancing itu. Dewa tersenyum puas melihat hasil tangkapannya. Setelah berhasil menangkap ikan dia kemudaian pulang ke kabin untuk memanggang hasil tangkapan tersebut untuk makan siang dan malam nanti.
Sambil memanggang dan memasak makanan Dewa membuka kotak rahasianya lalu mengeluarkan dua pucuk pistol didalamnya lalu membersihkan pistol itu, karena malam nanti dia akan menuju ketempat titik pertemuan dengan agen pemerintah yang dia hubungi sebelumnya.
Hari pun berlalu sementara Dewa masih berada dikabinnya sambil membersihkan dan menganti beberapa bagian didalam kabin yang sudah rusak.
Kabin ini telah dewa bangun dua tahun lalu dibantu oleh seorang nelayan yang biasa melintasi pantai dekat dengan kabinnya. Biasanya nelayan itu juga datang untuk sekedar melihat atau membersihkan kabin tersebut. Tapi karena sekarang nelayan tua itu sudah meninggal setahun yang lalu maka kabin itu terlihat seperti terbengkalai.
Sorenya setelah membersihkan diri lalu makan dewa bersiap meninggalkan kabin untuk melanjutkan misi rahasia menyusup ke kamp teroris.
Dewa memastikan barang yang dia bawa, dia menurunkan semua box dari motornya melepaskan beberapa part yang ada dibelakang motor custom lalu membawa sebuah ransel kecil di punggungnya. Sekarang motor tersebut kelihatan seperti motor custom yang keren tidak terlihat seperti motor touring lagi.
Perlahan dewa keluar dari hutan tersebut menuju jalan raya yang memakan waktu setengah jam, kalau orang yang belum terbiasa dengan medan jalan yang dilalui dewa mungkin butuh waktu sampai dua atau tiga jam. Tapi karena dewa sudah menguasai medan dan terbilang pro untuk medan jelek.
Sesampai jalan raya dewa memacu motornya dengan kecepatan maksimal apalagi malam hari jalanan semakin sepi. Setelah memakan waktu dua jam perjalanan dewa sampai di tempat pertemuan dengan agen pemerintah. Mereka bertemu disebuah motel kecil di Johor untuk membahas misi penyelamatan tersebut.
"Saya hanya minta dukungan dititik penjemputan, siapkan helikopter dan pasukan untuk mendukung kalau ada perubahan misi. Pastikan ada tim medis dalam pasukanmu nanti"...kata dewa sebelum meninggalkan tempat itu.
"Apakah kamu yakin dia bisa sendiri menyelamatkan anggota kita?"...tanya salah satu agen pemrintah yang bertemu dengan dewa tadi kepada temannya. "Dia adalah seorang legenda, mereka adalah pasukan bayaran yang dikenal tak pernah gagal dalam melakukan misi, Dia sang mata elang yang terbaik dalam pasukan mereka..., kedepannya jangan pernah meremehkan mereka karena kalau sampai itu terjadi kita akan dalam masalah besar"....lalu agen tersebut berbalik dan diikuti temannya meninggalkan tempat itu tanpa bersuara lagi.
......
Dilain tempat keesokan harinya....vanda bangun pagi untuk joging disekitar kompleks perumahan X dia berlari kecil dengan headset ditelinganya. Dia menyusuri taman didalam kompleks tersebut, tidak lama dia melihat penjual makanan yang ada di luar kompleks dia singgah sebentar membeli bubur untuk sarapan. Lalu dia berjalan pulang menuju rumahnya, sebelum masuk kerumahnya dia melihat kearah Rumah dewa yang masih sepi seperti sudah lama tidak ditempati. "Apakah dia belum pulang?" Gumannya dalam hati. Ingin rasanya dia samperin rumah dewa tapi dia takut kalau dewa menganggap dia menggangu privasi lagi. Setelah memikirkan hal itu diapun masuk kedalam rumahnya sendiri yang masih melirik kearah rumah dewa.
.....
Dikota Johor dewa sudah pergi keluar kota semenjak jam empat dini hari tadi. Dia memacu motornya meninggalkan kota kecil itu menuju kesebuah desa yang berjarak dua belas mil dari kota Johor. Perjalanan dewa kali ini cukup memakan waktu 1 jam, dia lalu berbelok kesebuah jalan setapak lalu masuk lebih dalam kedalam hutan semak. Dia menghentikan motornya lalu mencari tempat untuk menyembunyikan motor. Setelah dia memastikan motor tersebut aman dan tidak terlihat dari jalan setapak itu dia meninggalkannya disana. Dewa lalu berjalan kearah hutan mengikuti titik koordinat dari markas teroris yang diberikan oleh agen pemerintah.
Dewa memakai pakaian serba hitam dan topi hitam, sebuah tas ransel dia gendong dipunggungnya. Dewa terus berjalan menyusuri hutan tersebut semakin dalam. Waktu sudah menunjukan jam satu siang sementara dewa masih berjalan melewati gunung kemudian menuruni lembah yang cukup terjal. Kemudian dia mengeluarkan tablet yang ada ditasnya memeriksa titk koordinat markas teroris itu. Setelah diperiksa markas teroris itu tinggal berjarak satu kilometer dari tempatnya dewa kemudian mencari tempat untuk bersembunyi. Dia memanfaatkan waktu itu makan siang karena malam hari baru dia akan mendekati markas teroris tersebut.
Misi dewa kali ini selain menyelamatkan agen rahasia pemerintah yang ditahan para teroris juga untuk membunuh pimpinan teroris yang banyak melakukan perampokan, penculikan dan pemboman dibeberapa tempat di luar negeri. Pimpinan teroris yang dikenal sangat kejam banyak membunuh anggota polisi lalu dengan sadisnya video pembunuhan tersebut mereka sebarkan dibeberapa media online.
Selama ini aparat keamanan selalu gagal dalam penangkapan komplotan teroris ini, karena mereka sangat lihat bersembunyi dan menghindari mata-mata dari agen pemerintah.
....waktu pun berlalu tak terasa sudah sore...dewa mulai bersiap untuk keluar dari persembunyiannya. Sebeluk keluar dia membuka isi tasnya, mengeluarkan dua pucuk pistol lalu menyelipkan di pinggangnya, sebuah pisau komando dan kacamata x ray, senter dan teropong kecil yang bisa melihat dimalam hari lengkap dengan pemindai suhu tubuh. Dewa memeriksa perlengkapannya dan semua sudah lengkap, dia keluar dari persembunyian dengan mengendap-ngendap menuju markas teroris tersebut.
....
Dewa mencari tempat yang strategis untuk memantau markas teroris itu, dia terus mengendap tanpa mengeluarkan suara. Tidak lama kemudian dewa melihat sebuah bukit yang ada dibagian utara dari markas teroris tersebut, dia lalu berjalan sambil melihat segala arah memastikan kalau tidak ada orang yang melihat pergerakannya. Dewa terus berjalan mendekati bukit tersebut sambil jalan dewa melihat menara kayu yang dibuat oleh teroris itu sebagai tempat pemantauan, lampu menara bergerak mengelilingi menara tersebut menerangi kearah hutan dan bukit yang akan dituju oleh Dewa. Dewa berhenti setelah mendengar bunyi ranting yang patah dari arah sampingnya....tidak lama kemudian dia mendengar suara orang mendekat kearahnya...dengan cepat dewa segera bersembunyi dibali sebuah pohon yang besar yang ada didekat dewa berdiri saat ini.
......"brukkkk....."
(BERSAMBUNG)