Demi Sebuah Kata Bakti (Kau Abaikan Anak Istri)

Sesampainya di rumah, lagi-lagi Abhi yang hendak tidur tidak bisa memejamkan matanya. Dia selalu kepikiran dengan semua perkataan adiknya.

Apakah dia menyukai Yesha atau tidak?

Apakah dia hanya menyukai masakannya saja, tapi tidak menyukai orangnya?

Apakah dia hanya kasihan dan hanya ingin membantu Yesha?

Dan masih banyak apakah... apakah yang lain, yang sedang berputar di kepala nya saat ini.

Namun Jika banyak apakah yang menjadi pertanyaan itu dilakukannya tidak dengan hati, lalu kenapa hatinya merasa tercubit saat dia mendengar kalau banyak pria yang menyukai Yesha.

Perasaan apa ini sebenarnya?

Abhi memang tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya, karena saat dia menikah dengan istrinya dulu pun karena dijodohkan dengan kedua orang tuanya. Jadi, apakah Abhi sempat mencintai istrinya yang dulu. Jawabannya adalah, Entahlah...

Flashback on

Setelah lulus kuliah di usia dua puluh dua tahun, Abhi dinikahkan dengan anak rekan bisnis papanya yang bernama Jasmin. Mereka tidak saling mengenal sebelumnya, dan menjalani pernikahan hambar selama dua tahun. Meski mereka saling memuaskan satu sama lain, tapi itu hanya sebatas hak dan kewajiban saja. Namun, tetap saja hubungan mereka terasa hambar karena tidak ada cinta di dalamnya.

Di usia pernikahan ke tiga, Abhi akan mencoba membuka diri dan menerima Jasmin sebagai istrinya. Namun apa yang terjadi, saat dia baru pulang dari luar kota. Dia mendapati pintu apartemennya tidak terkunci, dan melihat kegilaan dua orang tak tau malu di kamarnya. Tanpa banyak bicara Abhi langsung mengambil ponsel dan merekam kegiatan panas istri dan selingkuhannya, sebagai bukti kepada kedua orang tua maupun mertua, sekaligus bukti di persidangan.

Abhi lalu melakukan panggilan video di ponsel satunya tanpa suara dengan kedua orang tuanya dan mertuanya, agar mereka tau, seperti apa kelakuan anak dan istri yang dipilihkan untuknya. Dan mereka tidak akan menyalahkan Abhi jika menggugat cerai istrinya kelak.

Lalu Abhi dengan santai masuk ke dalam kamar dan masih melakukan panggilan video kepada para orang tua, agar mereka melihat perbuatan menjijikkan istrinya itu. Setelah lenguhan panjang yang di dengarnya, Abhi langsung bertepuk tangan dengan keras.

"Apakah pertunjukannya sudah selesai. Bagus sekali, baru kali ini aku menonton adegan live di depan kedua mataku. Dan pemerannya adalah istri dan sahabatku sendiri. Luar biasa, sangat luar biasa. " kata Abhi dengan seringaian di bibirnya

Dua insan yang masih mengatur napasnya itupun terkejut, dan langsung menutup tubuh mereka dengan selimut.

" Kenapa harus di tutupi, aku sudah melihat semuanya. Apakah kalian malu saat aku melihatnya, padahal tadi kalian melakukan itu dengan tidak tahu malunya. "Kata Abhi lagi, yang melihat mereka salah tingkah.

Abhi lalu keluar dari kamar terkutuk itu, dan mendudukkan dirinya di kursi ruang tamu sambil memijit pelipisnya. Niat diri ingin membuka hati, twoi perbuatan mereka membuat hatinya tertutup dengan es sejak malam itu.

Jasmin segera memakai baju yang ada di dekatnya, lalu mendekati Abhi. Begitu juga dengan Revan yang berusaha memakai pakaian nya yang tercecer di lantai. Jasmin lalu berlutut di hadapan Abhi dan meminta maaf kepadanya. Namun Abhi tidak mengindahkan nya.

Revan juga berusaha menjelaskan tapi Abhi juga tidak peduli. Hatinya mati kala itu sejak melihat dengan mata kepalanya sendiri perselingkuhan yang dilakukan istri dan sahabatnya. Tanpa pikir panjang lagi, dengan panggilan Video yang masih terhubung dengan kedua orang tua dan mertuanya Abhi bangkit dari duduknya dan langsung menjatuhkan talak kepada istrinya.

"Dengan disaksikan Revan selingkuhanmu, dan kedua orang tuaku dan kedua orang tuamu. Jasmin, mulai hari ini kau buka istriku lagi. Aku talak kau dengan talak tiga. Ingat jangan pernah mengganggu hidup ku lagi, karena aku tidak berniat untuk kembali kepada wanita sepertimu. Setelah ini, kita akan bertemu di persidangan. Apakah kalian mendengar nya ma, pa. "

Jasmin melotot tak percaya karena dari tadi ternyata Abhi sedang melakukan panggilan video dengan kedua orang tuanya dan mertua nya. Dan apakah mereka juga melihat pergulatan nya dengan Revan tadi?

"Abhi, apakah kau melakukan panggilan video sejak tadi? " tanya Jasmin dengan suara tercekat.

"Ya, agar mereka tau, seperti apa wanita yang dipaksa menikah denganku. Dan tidak menyuruh ku melakukan perjodohan konyol seperti ini lagi. "

Abhi lalu keluar dari apartemen dan menutup pintu dengan keras. Dia juga segera mengajukan perceraian nya di pengadilan agama, dengan bukti rekaman yang dia punya, persidangan pun tidak berjalan lama. Hingga putusan pengadilan mengabulkan gugatan cerainya dengan mudah.

Papa dan Mamanya pun merasa bersalah telah menjodohkan Abhi dengan wanita seperti Jasmin, sedangkan orang tua Jasmin sendiri sudah tidak punya muka lagi menghadapi keluarga Pradipta.

Hingga keinginan Abhi kuliah di luar negeri pun tidak dapat di tolak papa dan mamanya, mereka tidak bisa menolak ataupun menahan Abhi untuk tetap tinggal, karena rasa bersalahnya pada anaknya itu. Mungkin dengan kepergian Abhi bisa mengobati rasa sakit dan kecewanya.

Flashback Off

Jadi sampai saat ini, Abhi tidak tau perasaan apa yang dia rasakan kepada Yesha. Hatinya telah lama membeku, karena penghianatan yang di lakukan mantan istrinya itu. Hingga ia enggan membuka hati untuk wanita manapun. Karena dia pikir semua wanita sama.

Tapi entah kenapa, perasaan itu berbeda sejak tau kisah Yesha yang tak jauh berbeda darinya. Dia diselingkuhi suaminya, dan bahkan mendapat hinaan setiap hari dari keluarga suaminya itu. Sepertinya kisah Yesha lebih pedih darinya. Dan karena itu dia bisa bersimpati dengan wanita malang itu.

Abhi masih bergelut dengan hatindan pikirannya hingga matanya terpejam, tapi dia masih belum mendapatkan jawaban apapun.

*

*

Beda dengan Abhi, beda juga dengan yang di alami Dika.

Malam ini Violet, Tiba-tiba datang kerumah Dika dan meminta semua orang untuk berkumpul di ruang tamu. Semua orang sudah berkumpul dan merasa tegang dengan apa yang akan disampaikan Vio.

"Mas Dika, kita harus menikah. Aku hamil. ' kata Vio sambil menyerahkan testpack yang bergaris dua.

" Kamu harus tanggung jawab. " ujar Vio dengan enteng.

Mendengar itu semua orang diam membisu dan mengarahkan pandangan ke Dika. Sedangkan Dika yang di tatap menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Bagaimana kamu bisa hamil, kita sudah lama tidak melakukannya. " kata Dika yang terlihat frustasi.

"Jadi kamu meragukan janin yang ada di dalam perutku? " Vio merasa emosi saat Dika mempertanyakan anaknya.

"Kita sudah tidak berhubungan lebih dari dua bulan sejak aku bermasalah dengan Yesha. Lalu bagaimana kamu bisa hamil, Vio. Lagi pula, aku selalu menggunakam pengaman saat berhubungan denganmu. " kata Dika tak kalah emosi. Bahkan dia tidak memikirkan apa yang dia katakan. walau disana semua mata memandang ke arah mereka.

"Kau, benar-benar keterlaluan. Dika. " Vio sudah sangat kesal karena Dika yang tidak mau mengakui anak dalam kandungannya.

"Sudah-sudah. kalian ini apa-apa an sih. Dika, jika kamu pernah berhubungan dengannya maka kamu harus tanggung jawab, jika benar itu anakmu maka nikahi dia. Kalau kamu masih ragu, kamu bisa melakukan test DNA saat anak itu lahir. Mudahkan? " ujar bu Ayu menengahi perselisihan anak dan kekasihnya itu.

Mata Vio seolah keluar mendengar saran dari bu Ayu, yang seolah juga tak percaya jika anak dalam perutnya bukan cucunya. Hingga memerlukan test DNA untuk membuktikannya.

"Kalian benar-benar keterlaluan. " Vio tidak tahan lagi akhirnya dia menangis sejadi-jadinya malam itu.

Dika dibuat kelimpungankarenaa tangisan Vio itu. lalu memutuskan untuk mengantar Vio pulang ke apartemennya.

Di dalam mobil Vio jadi merenung, mungkinkah ini yang di rasakan Yesha saat dia menikah dengan Dika. Hidup dengan pria yang suka seenaknya, dan dengan keluarga yang sangat beracun.

"Kamu sudah tenang, Vi? " tanya Dika yang melihat Vio sudah tidak mengeluarkan tangisannya lagi.

Vio terdiam, dan enggan menjawab.

"Apa yang kau pikirkan? " tanyanya lagi.

"Banyak... " jawab Vio singkat.

"Apa kau yakin itu anakku? " tanga Dika tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Kamu kira aku ini wanita murahan yang biasa tidur dengan banyak pria? Jika kamu tidak mau bertanggung jawab, baiklah. Sekarang aku tau Kenapa Yesha tidak mau kembali kepadamu.... " kata Vio dengan sinis nya.

Dika langsung menoleh ke arah Vio, dan tidak suka dia membawa-bawa nama Yesha di dalam hubungan terlarang nya ini.

"Apa maksudmu... "

"Yesha tidak mau kembali padamu karena kamu adalah pria yang tidak bertanggung jawab. Dan keluarga mu yang beracun itu. " Teriak Vio dengan amarah yang tercekat.

"Tutup, mulutmu vio. "

"Kenapa, aku benar kan? Walau aku sudah mengetahuinya sejak awal. Tapi aku masih bertahan dengan mu, karena aku mencintaimu. Tapi sekarang, jika sikapmu seperti ini dan kau perlakukan aku sama seperti Yesha. Maaf, aku bukan wanita lemah seperti Yesha, yang bisa hidup lama dengan keluarga beracun seperti keluargamu. Lebih baik aku mundur dari awal. Dan anak ini lebih baik aku gugurkan, daripada membebani langkahku dalam berkarir. " Vio mengungkapkan apa yang ada dalam hatinya sejak tadi. Dan itu membuat Dika tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Maafkan aku Vio. Beri aku waktu untuk berfikir.. Ini terlalu mendadak untukku. " suara Dika mulai melemah

"Satu minggu, aku akan memberimu waktu satu minggu. Jika kau tidak memberiku jawaban selama satu minggu, maka ucapkan selamat tinggal untuk anakmu ini. " Kata Vio yang langsung masuk ke dalam apartemennya. Karena saat ini mereka sudah sampai di depan gedung apartemen Vio.