seorang anak laki-laki bernama Mathias yang dikurung dalam sebuah rumah selama 10 tahun sejak umur 5 tahun sampai 15 tahun tanpa melihat dunia luar dan orang lain selain kakeknya yang memberinya makan setiap hari. Saat sudah berumur 15 tahun dan Mathias sudah bisa keluar dari rumahnya ia berencana berpetualang di dunia ini menjadi pengembara untuk berpetualang mencari sisi dunia terindah.
didunianya menyimpan banyak kekuatan, dan hal-hal lain yang belum pernah dijumpai Mathias, Mathias akan menjelajahi berbagai tempat unik dengan cerita setiap tempat masing-masing, akankah Mathias bisa mencapai tujuannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12 (Thyrax)
pagi hari tiba, di rumah Traki, Jasper yang sudah bangun baru menyadari Mathias tidak ada di rumah itu.
"bangun Gleemo! Si sialan itu pasti sudah duluan pergi."
Gleemo yang mendengar itu langsung terbangun lalu buru-buru mengangguk. Mereka meninggalkan barang-barang yang tidak diperlukan seperti yang dilakukan Mathias yaitu tidak membawa ranselnya. Saat Gleemo dan Jasper siap untuk pergi, ibu Mocha memanggil mereka.
"ini, kalian belum sarapan." ibu Mocha memberikan dua potong roti masing-masing satu kepada Gleemo dan Jasper.
"terimakasih buk." Jasper menerimanya, Gleemo juga langsung melahap rotinya.
"oh ya, Jasper, kau akan pergi ke tempat dengan hamparan pasir tanpa ada bangunan kan? Tempat Gargazin, peliharaan pemimpin itu."
"iya."
"kalau begitu tunggu sebentar."
ibu Mocha masuk sebentar ke dalam rumah, llau beberapa saat kemudian kembali memberikan Jasper masker.
"naga gurun itu biasanya menimbulkan badai pasir, maaf keluarga kami tidak memiliki teknologi kacamata canggih untuk melihat saat badai. Oh ya, ini juga ada, siapa tau berguna untuk nanti" istri Traki memberi Jasper masker dan satu benda lain.
"tidak apa-apa buk, ini sudah membantu." Jasper menerimanya lalu memakainya, masker berwarna coklat muda.
Setelah selesai, Jasper menaiki kuda sambil menyandang AK-47 di punggungnya dan dua pistol M500 di bagian pinggangnya, sedangkan Gleemo tidak karena Gleemo akan menuju markas pertahanan, kuda tidak terlalu diperlukan, saat ditengah perjalanan.
"kita berpisah disini Gleemo, sampai jumpa lagi!"
Jasper melambai, dia dan kudanya pergi ke arah barat.
Memakan waktu 30 menit bagi Jasper agar sampai ke padang pasirnya, saat tiba di kawasan itu, dia langsung berteriak memanggil Gargazin, naga gurun pasir.
"Gargazin! Keluarlah! Aku menantangmu!"
Sunyi sejenak, setelah itu beberapa detik kemudian, tanah di depan kuda bergetar seperti gempa kecil, kuda Jasper sedikit mundur. Gargazin menunjukkan kepalanya keluar dari bawah pasir menghadap ke arah Jasper. Kepalanya sudah cukup besar, tertutupi kain seperti mumi dengan mata berwarna emas. Kuda Jasper mulai merasakan takut.
"tenanglah kawan, kita akan mengalahkannya." Jasper menyemangati.
...____...
Disisi lain, Gleemo sampai dalam waktu 25 menit di tempat markas prajurit desa ini, mereka bersiap pergi ke istana mendengar laporan ada kerusuhan di sana. Saat beberapa prajurit mulai berlari ke arah istana, Gleemo berubah ke bentuk manusia, menghalangi mereka lalu menggunakan teknik tembakannya berkali-kali mengarah ke kaki para prajurit membuat mereka terjatuh.
"aku adalah lawan kalian!" seru Gleemo.
...____...
Sementara itu, di bagian kerajaan, aku dan Traki masih tertidur. Saat jam tujuh pagi, tanpa kami sadari pemimpin desa ini sudah datang kembali ke istana. Lantas saat pemimpin itu membuka pintu istana, terlihat kami berdua yang masih tertidur.
"siapa mereka!?" seru pemimpin itu, aku perlahan mulai terbangun, saat itu serangan tepat muncul dari langit-langit ruangan. Seperti tembok yang siap menghantam, batu dengan ujung berbentuk kubus itu siap menyerangku dan Traki dengan cepat. Untungnya aku sempat membawa Traki kabur, kursi itu sampai hancur, batunya keras. Traki juga terbangun, langsung dalam posisi siap siaga. Batu tajam menghujam ke arah kami, memanjang dari langit-langit ruangan, aku dan Traki berhasil menghindar, satu batu berbentuk kotak di ujungnya siap menjepitku ke tembok, untungnya aku menghindar. Serangan makin cepat, batu-batu itu makin banyak menyerangku dna Traki, posisi kami sulit, tidak bisa menyerang dan makin terpojok. Dua menit berlalu batunya makin cepat, aku memikirkan teknik baru, apakah telekinesisku bisa memecahkan benda? Patut kucoba, aku mencobanya pada batu pertama, gagal, kedua, gagal, sampai akhirnya yang ketiga aku berhasil memecahkan batunya sebelum mengenaiku.
"akh!"
Dari bagian lain, tanpa ku sadari, Traki sudah terluka berkali-kali, sekarang kondisinya dijepit batu, aku mengarahkan tanganku dengan cepat ke arah batu yang menjepitnya, batu itu pecah. Aku berlari ke arah Traki kondisinya buruk, beberapa luka lebam dan sedikit berdarah, baju zirahnya penyok, dia pingsan. belum sempat aku mengkhawatirkan kondisinya, lantai dibawahku terangkat ke atas, aku menghantam langit-langit ruangan sampai pecah, langit-langit ruangan pertama, kedua, ketiga, sampai keempat pecah, aku berada di lantai teratas, tubuhku terasa sangat sakit, tapi masih bisa bertarung. Pemimpin itu juga tiba di langit-langit ruangan menggunakan kekuatannya, aku bangkit berdiri.
"aku, Wirak, pemimpin desa ini akan menjaga kedamaian desa ini dari penjahat sepertimu, Mathias, buronan bintang satu, betani juga kau menyerang desaku."
"kedamaian katamu? Masih banyak orang kesusahan di desa ini, aku tahu, kau rakus dengan uang kan?"
Wirak marah, lantai yang ku injak meninggi dan juga lantai yang diinjak Wirak, beberapa batu menjulang ke atas disekitar kami dengan permukaan berbentuk kotak. Batu persegi panjang menghubungkan lantaiku dan Wirak, dia berlari ke arahku, membawa pedang emas. Dia menyerang, aku sempat menghindar, laku meninju kakinya, aku menyelinap melewatinya. Aku berlari, dibelakangku, batu yang kugunakan untuk berinjak memendek dengan cepat, aku hampir jatuh, tapi untungnya tanganku masih berpegangan membuatku bisa naik kembali. Empat serangan batu menujuku dari depan, belakang, kiri, dan kanan, dua batu berhasil ku hancurkan. Satu batu mengenaiku, mendorongku sampai terjatuh, batu menyerangku lagi dari bawah, membuatku terangkat ke atas. Lalu entah darimana, Wirak datang menyerangku menggunakan pedangnya, membuat bagian kepala baju zirahku terlepas.
Saat lantai batu yabg ku injak sudah berhenti bertambah tinggi, aku bangkit, tubuhku makin sakit dan lemas, baju zirahku sedikit penyok, Wirak berada lima meter di depanku menginjak lantai batu.
"hebat juga kau masih bisa bertarung sampai sekarang."
...____...
Jasper masih saling berhadapan dengan Gargazin, Gargazin yang mulai menyerang dulu, mengarah ke arah Jasper dan kudanya. Kuda Jasper menghindar ke arah kanan, saat kepala Gargazin tepat disebelahnya, Jasper mengambil satu pistol M500-nya dengan cepat menembak mata Gargazin, tapi meleset sedikit kebelakang, Gargazin masuk lagi ke dalam tanah. Saat keluar, Gargazin menyerang dari sebelah kanan, Jasper tidak memakai M500 tapi AK-47, dia mengambilnya lalu menembak dengan cepat ke arah mulut Gargazin yang menganga, tembakannya kena, gigi Gargazin patah satu, dia diam sejenak, meraung, lalu melanjutkan menyerang, kuda Jasper menghindar lagi, lalu AK-47 Jasper menembak kulit Gargazin dalam jarak dekat, membuatnya terluka, tapi berhasil masuk ke dalam pasir lagi. Ekornya keluar, sekarang ekor Gargazin yang menyerang, kuda Jasper menghindar, ekornya masuk lagi ke dalam pasir. Pasir di bawah Jasper bergetar, Jasper langsung menggebah kudanya agar menjauh dari area itu, tidak lama kemudian, kepala Gargazin muncul di area itu, untungnya Jasper sempat menghindarinya. Kali ini gerakan Gargazin makin cepat menyerang Jasper, kudanya berhasil menghindar tapi tidak sempat menyerang balik, kejadian itu terjadi tiga kali lagi. Saat yang keempat kali kepala Gargazin keliar, Jasper berhasil mematahkan satu gigi Gargazin lagi menggunakan tembakan AK-47, membuat Gargazin meraung lalu kepalanya menyerang dengan cepat, kuda Jasper berhasil menghindari serangannya.
Saat kepala Gargazin keluar lagi, bukan teknik menyerang biasanya yang digunakan, melainkan dia mengelilingi Jasper, membuat Jasper terbentengi oleh tubuhnya sebelum Jasper menyadari, dia sudah dikelilingi Gargazin.
...____...
Di tempat markas prajurit, Gleemo berhasil menyerang banyak pasukan, membuat sebagian besar pasukan pingsan oleh Gleemo menggunakan pukulan dan tembakannya. Saat Gleemo sudah mulai lelah, pasukan baru datang, lima orang dengan tubuh besar dan berbaju zirah emas terlihat, mereka lebih kuat daripada yang di istana, mereka menggunakan pedang dan tameng. Salah satu dari mereka bergerak dengan cepat siap menebas Gleemo, walaupun Gleemo slime, saat tubuhnya terpotong tanpa kemauannya, dia juga bisa merasa sakit walau tidak separah manusia. Gleemo terpojok, lima orang itu melingkari dirinya, salah satu dari mereka maju menghantamkan tameng, Gleemo menahannya, tapi tidak lama kemudian, empat orang lain mengacungkan pedang, siap menusuk Gleemo dengan cepat, Gleemo dalam kondisi masalah. Tubuh Gleemo juga tidak bisa bergerak secepat tadi karena energinya tidak sebanyak tadi.