Kimmy mencoba berusaha melupakan Jasson, laki-laki yang sudah ia sukai sejak dari kecil. Ia memilih fokus dengan pendidikannya untuk menjadi calon dokter.
Setelah tiga tahun, Kimmy kembali menjadi wanita dewasa dan mendapat gelar sebagai seorang dokter muda. Namun pertemuannya kembali dengan Jasson, pria yang memiliki sikap dingin itu justru malah membuat usahanya selama ini menjadi sia-sia.
Sebuah jebakan memerangkap mereka berdua dalam sebuah ikatan pernikahan. Namun pernikahan mereka berdua semata hanya tertulis di atas kertas dan di depan keluarga saja. Perjanjian demi perjanjian mereka sepakati bersama. Meskipun dalam hubungan ini Kimmy yang paling banyak menderita karna memendam perasaannya.
Banyak sekali wanita yang ingin mendapatkan hati Jasson, tak terkecuali teman sekaligus sekretaris pribadinya. Lantas, akankah Kimmy mampu meluluhkan hati laki-laki yang ia sukai sejak kecil itu?
Kisah ini bagian dari My Introvert Husband 3
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengikuti
Harry kembali masuk ke dalam restaurant, ia meminta bantuan kepada Daven untuk membawa saudara sahabatnya itu masuk ke dalam mobil miliknya yang sudah ia siapkan sebelumnya di halaman restaurant. Ia tak menghiraukan Alea yang sejak daritadi berusaha ingin tau menanyakan kepergian Jasson yang ia rasa begitu tiba-tiba. Harry tak memberitau Alea bahwa Jasson sedang mengikuti Kimmy dan Mark, karna ia takut jika Alea sakit hati. Sebab, selama ini, Harry tau tentang perasaan Alea kepada Jasson, namun dirinya berpura-pura seolah-olah tak mengetahuinya.
"Apa aku perlu ikut denganmu?" tanya Daven seraya membantu tubuh Jesslyn duduk dengan sempurna ke dalam mobil Harry.
"Tidak perlu, kau pulang saja dan tolong antarkan Alea, tapi jangan memberitau siapapun kalau Jesslyn mabuk, terutama bibi dan paman!" tutur Harry.
"Baiklah." Harry berpamitan kepada Daven, ia mendudukan tubuhnya di kursi kemudi, sebelum laki-laki itu melajukan mobilnya. Namun, baru beberapa saat mobil itu melaju, Harry tiba-tiba menghentikan mobilnya menepi ke tempat yang tak jauh dari restaurant tersebut. Ia lupa harus memasangkan sabuk pengaman di tubuh Jesslyn. Tangannya dengan perlahan mellitkan sabuk pengaman ke tubuh wanita itu dan mengaitkan pengaitnya hingga melekat sempurna.
Sejenak terhenti memperhatikan wajah Jesslyn yang tertutupi oleh beberapa sulur rambut pirangnya.
tangannya dengan ragu menyibakan rambut yang menutup wajah Jesslyn supaya ia lebih leluasa menatap dengan jelas wajah cantik wanita yang kini duduk di sampinya dan masih tidak sadarkan diri itu.
"Dia secantik ini?" gumamnya. Kedua matanya menatap lekat wajah Jesslyn yang biasanya hanya ia bisa lihat dari kejauhan. Tanpa berkedip, matanya seakan terhipnotis dengan wanita itu hingga Harry tak mau mengakhiri tatapannya, bahkan sangat lama, ini terlalu sayang untuk dilewatkan, dirinya tidak akan pernah mendapatkan moment sedekat ini dengan Jesslyn, mengingat wanita itu sejak kecil begitu galak dan sangat membencinya.
Ingin sekali tangan Harry mencubit hidung Jesslyn yang terlihat mancung dan runcing itu, namun keinginan itu hanya sekedar dalam hatinya saja. Ia menarik kedua sudut bibirnya, membentuk sebuah senyuman di sana, menjauhkan tubuhnya dan kembali melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu untuk mengantarkan Jesslyn ke rumahnya, sekalipun dalam perjalanan ia tak henti memperhatikan Jesslyn yang masih belum sadarkan diri.
***
Di tempat lain, Jasson hampir kehilangan jejak mobil Mark dan juga Kimmy, namun ia semakin menambah laju kecepatan mobilnya supaya bisa menyusul mobil mereka yang kini sudah tak nampak dari jangkauan matanya, sepinya jalanan tak membuat Jasson merasa kesulitan. Hingga akhirnya, Jasson mengurangi kecepatan laju mobilnya saat mobil Mark sudah tertangkap oleh kedua matanya.
Jasson mengikuti mobil itu dengan jarak lima meter dari belakang. Namun sesuatu mengejutkan terjadi, Mark justru malah melintaskan mobilnya dengan arah yang tak semestinya.
"Ini bukan menuju ke jalan tol, rumah Kimmy tidak bisa melintas jalanan ini," gumam Jasson dengan heran.
Pikiran Jasson menjadi kacau, ia tiba-tiba mengurangi laju kecepatan mobilnya. "Sekalipun Mark membawanya pergi lalu apa urusanku, dia kekasihnya, bukan?" gumamnya.
"Lebih baik aku kembali saja ke restaurant, aku sampai melupakan Alea." Jasson masih menatap mobil Mark yang tak menghentikan kemudinya. Ia ingin putar balik, namun rasanya begitu enggan dan perasaanya menyuruh dirinya untuk terus mengikuti mobil tersebut.
Dan saat Jasson memutuskan untuk menghentikan niatnya mengikuti Kimmy dan Mark, tiba-tiba suara dering ponsel miliknya membuyarkan kefokusannya. Jasson hendak mengabaikan panggilan itu, namun saat tau itu adalah panggilan masuk dari papa Gio, ia pun akhirnya menerimanya.
"Hallo, Pa?" Satu tangan Jasson meletakan ponsel itu mendekat ke daun telinganya, namun pandangannya masih lurus ke depan, hendak mengambil lajur kanan dan putar arah.
"Jasson, apa Kimmy masih berada di sana?" tanya Gio.
"Kenapa, memangnya, Pa?"
"Paman Louis baru saja menghubungi Papa, supaya menyuruh Kimmy bermalam di rumah kita, paman Louis dan bibi Kelly tidak pulang dan akan bermalam di hotel karna mereka terjebak macet akibat perbaikan jalan."
"Ponsel Kimmy tidak bisa dihubungi, tolong beritau dia. Ini sudah tengah malam, cepat ajak Jesslyn dan Kimmy pulang. Besok pagi paman Louis akan menjemput Kimmy pagi-pagi sekali."
"Baiklah, Pa." Jasson mengakhiri panggilan suara tersebut, ia membatalkan niatnya untuk putar arah.
Satu pesan singkat dari Louis pun juga Jasson terima. Tangan Jasson segera mengusap layar ponsel itu dan membaca pesan singkat tersebut.
Jasson, paman titip Kimmy. Karna paman dan bibi tidak pulang malam ini, kami akan menjemputnya besok pagi. Terimakasih. ~ Paman Louis.
Baiklah, Paman. ~ Jasson.
Jasson meletakan ponselnya ke sembarang tempat, ia menginjak pedal gas mobilnya dan melajukan mobil tersebut dengan kecepatan maximal hingga kini mendahului mobil milik Mark yang ada di depannya. Jasson menginjak rem mobil miliknya secara mendadak hingga mobil itu berhenti dengan sempurna, diikuti dengan Mark yang spontan menghentikan mobilnya karna terkejut melihat sebuah mobil yang menghalangi mobilnya.
.
.
.
.
Jika kalian suka dengan karya Nona yang ini, jangan lupa beri dukungan Like dan Vote supaya Nona semangat menulis dan menyelesaikan cerita ini seperti cerita Nona yang lainnya, ya. Terimakasih ^_^
🥰🥰🥰