NovelToon NovelToon
Janji CINTA

Janji CINTA

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Menikah Karena Anak / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: syitahfadilah

Memiliki anak tanpa suami membuat nama Cinta tercoret dari hak waris. Saudara tirinya lah yang menggantikan dirinya mengelola perusahaan sang papa. Namun, cinta tidak peduli. Ia beralih menjadi seorang barista demi memenuhi kebutuhan Laura, putri kecilnya.

"Menikahlah denganku. Aku pastikan tidak akan ada lagi yang berani menyebut Laura anak haram." ~ Stev.

Yang tidak diketahui Cinta. Stev adalah seorang Direktur Utama di sebuah perusahaan besar yang menyamar menjadi barista demi mendekatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7~ AKAN KU BUAT KAU MENYESAL

Malam hari...

"Bisa gak, kamu jauhan dikit?" ucap Sean pada Maura yang terus berdiri di sampingnya hampir tak berjarak.

"Hei, kamu gak lupa, kan, kalau aku ditugaskan Pak Vano untuk jadi pacar pura-pura kamu!" balas Maura terlihat santai. Bahkan sejak tadi bibirnya terus menyunggingkan senyum menatap kue ulangtahun di depannya. Bolehkah ia berharap jika ini semua nyata, bukan pura-pura.

"Iya, aku tahu. Tapi ... Vano dan Cinta belum datang. Jadi kamu gak usah ambil kesempatan dalam kesempitan ya!"

"Gak usah ge'er. Aku cuma menjalankan tugas dengan profesional. Apalagi Pak Vano sudah memperingati aku agar menjalankan peran ku dengan sangat baik. Lihat mereka semua." Maura menunjuk ke arah para pegawai yang sudah datang dengan membawa keluarga masing-masing. Tinggal menunggu kedatangan Vano, Cinta dan anaknya.

"Mereka gak tahu kan, kalau semua ini hanya rekayasa? Jadi, kamu juga nurut aja. Jangan sampai ada pegawai kamu yang tahu dan bilang nanti sama Cinta. Bisa berabe urusannya. Kamu dan aku, pasti dikasih pelajaran sama Pak Vano kalau sampai rencananya gagal."

Sean memutar bola matanya malas. Dari pada ribut dengan Maura, lebih baik ia yang mengalah dan ... dengan gerakan pelan bergeser beberapa centi.

Di sisi lain...

Vano baru saja sampai di depan rumah Cinta. Seperti tadi pagi, ia juga tak melepas helm. Khawatir jika si duplikat cabe setan alias Indri tiba-tiba keluar dan melihatnya.

Pak Amin yang sedang bersantai di pos, langsung beranjak menuju pagar begitu melihat seorang pengendara motor singgah. "Maaf, cari siapa ya?" tanyanya.

"Saya temannya Cinta, Pak. Mau jemput," jawab Vano.

"Oh, tapi Non Cinta dari siang gak ada di rumah."

Vano sedikit terkejut. Setelah dari cafe ia sendiri yang mengantarkan Cinta pulang. "Pergi ke mana ya, Pak?"

"Ke rumah sakit. Anaknya kena diare, dan harus di rawat inap," jawab pak Amin.

Raut wajah Vano seketika berubah cemas. Kenapa Cinta tidak memberitahunya, padahal ia sudah bilang akan menjemput malam ini. "Di rawat di rumah sakit mana, Pak?"

"Rumah sakit Sejahtera."

"Terima kasih informasinya, Pak." Vano pun bergegas naik ke motornya. Sebelum pergi ia terlebih dahulu menelpon Sean. Hanya dalam beberapa detik, sambungan teleponnya pun telah terhubung.

"Van, kamu dimana sih? Udah jemput Cinta belum? Ini yang lainnya sudah pada datang. Maura, sektretaris kamu juga sudah datang dan dia... ." Sean menjeda kalimatnya sambil melirik Maura yang tampak menguping pembicaraan nya. "Dia juga sudah menjalankan perannya dengan sangat baik," lanjutnya yang membuat Maura seketika tersenyum.

Vano menghela nafas berat. Bahkan tenggorokannya terasa tercekat, ia benar-benar dibuat panik mengetahui anaknya Cinta sedang sakit. "Sean, sebelumnya aku mengucapkan terima kasih banyak karena sudah bersedia melakukan ini semua untukku. Tapi ... maaf, rencana malam ini batal. Aku baru tahu kalau Cinta ada di rumah sakit. Anaknya sakit," ucapnya penuh sesal.

Sean tampak melongo mendengar kalimat panjang lebar yang baru saja di sampaikan Vano. Detik itu juga ia langsung buru-buru bergeser lebih jauh dari Maura.

"Ya udah, Van, gak apa-apa. Jadi sekarang kamu mau ke rumah sakit?"

"Iya, aku tutup teleponnya dulu ya." Setelah sambung telepon terputus. Vano memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket yang dikenakannya. Kemudian melajukan motornya dengan kecepatan penuh menuju rumah sakit yang telah diberitahukan pak Amin.

Sementara itu Sean pun kembali mengumumkan pada seluruh pegawainya jika acara malam ini tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya, karena ia dan Maura harus pergi lantaran ada urusan mendadak. Namun, ia tetap meminta mereka semua untuk tetap berada di cafe menikmati hidangan yang sudah tersedia.

"Ingat, besok kamu harus datang lebih awal untuk buka Cafe," ucap Sean pada salah satu pegawainya setelah memberikan kunci. Ia dan Maura pun bergegas pergi meninggalkan cafe.

"Telpon Vano, tanya di rumah sakit mana anaknya Cinta di rawat," pinta Sean pada Maura yang duduk di sampingnya. Mobilnya baru saja meninggalkan pelataran cafe.

Dengan wajah sedikit manyun, Maura pun mengeluarkan ponselnya dari dalam tas kemudian menghubungi bos-nya. Namun, panggilannya tidak terjawab. "Gak di angkat."

"Telpon terus, sampai di angkat!" titah Sean tanpa melihat kearah lawan bicaranya itu. Ia hanya fokus pada jalanan di depan.

.

.

.

Sesampainya di rumah sakit, Vano berjalan sedikit tergesa-gesa menyusuri koridor. Ia mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Cinta, matanya melebar melihat ada banyak sekali panggilan tak terjawab dari Maura. Ia pun menelpon balik sekretarisnya itu.

"Pak Vano telepon!" seru Maura, membuat Sean yang sejak tadi diam tampak melamun itu sedikit terkejut. Mereka memilih untuk menepi sambil menunggu telepon dari Vano, sebab tak mungkin terus berkendara tanpa tujuan.

"Cepetan angkat!"

Maura pun menerima telponan dari sang bos. "Halo, Pak? Apa Bapak sudah sampai di rumah sakit?"

"Sudah, kamu dimana? Apa masih di Cafe?"

Belum sempat Maura menjawab, ia terkejut kala Sean tiba-tiba merebut ponselnya.

"Halo, Van. Share lok sekarang, aku dan Maura akan menyusul ke sana." Panggilan pun berakhir setelahnya. Menunggu beberapa saat share lok dari Vano.

"Ini hape kamu." Sean mengembalikan ponsel Maura setelah melihat alamat rumah sakit yang dikirim Vano. Ia pun kembali melajukan mobilnya.

Sementara itu, Vano beralih menghubungi Cinta. Namun, panggilannya tak terjawab. Ia kembali mencoba hingga akhirnya terjawab.

"Cinta, sekarang aku di rumah sakit. Anak kamu dirawat di ruangan mana?"

Cinta yang setengah mengantuk itu seketika terperanjat. Ia pun lantas menegakkan badannya yang sejak tadi duduk dengan merebahkan kepalanya di tepi ranjang pasien. Bahkan ia sudah hampir tertidur kala ponselnya tiba-tiba berdering.

"Kamu di rumah sakit?" tanyanya sedikit terbata. Ah, ia lupa memberi tahu Stev agar malam ini tidak usah menjemputnya. Stev pasti sudah datang rumahnya dan ada yang memberitahu ia sedang berada di rumah sakit.

"Iya, sekarang kasih tahu anak kamu di rawat di ruangan mana?" tanya Vano lagi.

"Ruangan cempaka 3," jawab Cinta.

"Oke, aku kesitu sekarang." Vano mengakhiri panggilannya. Kembali melanjutkan langkahnya dengan ekspresi kesal diwajahnya. Bahkan ia sampai berdecak pelan beberapa kali.

Bagaimana tidak, ruangan yang baru saja disebutkan Cinta adalah kelas paling terendah di rumah sakit. Bagaimana bisa Haris yang seorang konglomerat itu membiarkan cucunya sendiri memasuki ruangan kelas bawah dengan fasilitas yang tidak begitu memadai. Tidak adakah rasa iba sedikitpun dalam hatinya. Ia saja sampai dibuat kesal membayangkan sekarang Cinta hanya duduk menemani anaknya. Ruangan dengan kapasitas yang memuat 4 hingga 6 orang pasien itu jelas tidak menyediakan bed untuk penunggu pasien.

"Lihat saja, Pak Haris. Akan ku buat kau menyesal telah menyia-nyiakan anak dan cucumu!"

1
THAILAND GAERI
salah ketik ya thor😁😁🤣🤣🤣 kurang huruf n...ntar dikira DOG : ANJING🤣🙏
echa purin
👍🏻
Celsi Hura
Mantap juga ceritanya, semoga cinta dan laura anak gadis nya itu bahagia selalu
T-WAFIQ
nasib aja gak keusir
Eli Elieboy Eboy
𝑎𝑞𝑢 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑣𝑎𝑛𝑖 𝑑𝑟 𝑎𝑤𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑎𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 🤣🤣🤣 𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 𝑒𝑚𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑘 𝑦𝑔 𝑑𝑧𝑎𝑙𝑖𝑚 😂😂😂
Eli Elieboy Eboy
𝑎𝑞𝑢 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑠𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑟 𝑝𝑑 𝑒𝑚𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑘 𝑦𝑔 𝑠𝑜𝑘 𝑘𝑒𝑏𝑎𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢....
Eli Elieboy Eboy
𝑏𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑙𝑖2 𝑙𝑖𝑝𝑎𝑡 𝑣𝑎𝑛𝑜 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔2 𝑦𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑗𝑎ℎ𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑘 𝑛𝑦𝑎
Eli Elieboy Eboy
𝑏𝑎𝑝𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑝 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑛𝑦𝑒𝑙𝑖𝑑𝑖𝑘𝑖𝑛 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑛𝑝 𝑎𝑛𝑘 𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑏𝑎2 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑎𝑛𝑘....
𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 ℎ𝑎𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑝 𝑘𝑜𝑘 𝑜𝑜𝑛 𝑦𝑎
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻
Nurlinda: terimakasih kk🙏😍
total 1 replies
Nur Fauzan
👍👍lanjutkan
Nur Fauzan
oce banget seritanya, lanjutkan
Nurlinda: terimakasih kk🙏
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐠𝐤 𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢 𝐢𝐧𝐝𝐨 𝐠𝐤 𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢 𝐈𝐧𝐝𝐢𝐚,𝐝𝐚𝐭𝐞𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐬 𝐮𝐝𝐡 𝐬𝐞𝐥𝐞𝐬𝐚𝐢😭😭😭𝐧𝐠𝐞𝐬𝐞𝐥𝐢𝐧 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠
Nurlinda: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐦𝐬𝐡 𝐛𝐧𝐲𝐤 𝐭𝐞𝐤𝐚 𝐭𝐞𝐤𝐢 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞 𝐞𝐩𝐬 𝐢𝐧𝐢 😊😊
murni l.toruan
ya ampun deh mak n anak sama-sama orang dajjal..Indri hati2 dengan dendam yang tidak alasan untuk menghancurkan Cinra, kamu yang akan hancur.
yumna
kira"udah tayng blm ka autor
Nurlinda: belum y kak. yuk mampir jg ke novel ku yg lain 🙏
total 1 replies
yumna
laura kah....🤭🤭🤭
Hariyanti
terima kasih Thor 🥰 aku suka sama karyamu🥰🥰🥰🥰🥰
Hariyanti
wah...sdh tamat aja Thor
Hariyanti
Evan itu menyebalkan😤 mempermainkan sisi lemah vano😔
Hariyanti
Vano itu terlalu cemburu dan posesif jadi akalnya macet🤔😔 sedikit 2 emosi 😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!