NovelToon NovelToon
Pesona Ibu Susu Baby Elnan

Pesona Ibu Susu Baby Elnan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Badboy / Nikahmuda / Cintamanis
Popularitas:51.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yoyota

Anaya Devaloka (21), seorang gadis muda yang terpaksa menjadi ibu susu bayi bernama Elnan Kavindra demi melunasi hutang ayah tirinya dan membiayai pengobatan mamanya.

Richard Kavindra (29), seorang CEO muda nan tampan dan terkenal playboy. Ia menyukai gadis seksi yang bertubuh langsing. Namun, ketika ia melihat Naya, semua tipe gadis idealnya seakan tak berlaku sama sekali. Ia terjebak pada pesona ibu susu baby Elnan anaknya.

Akankah Richard mampu meluluhkan hati Naya? dan bisakah Naya tetap teguh pada hatinya tanpa tergoda oleh Richard?

Follow Ig : @yoyotaa_
Dilarang keras untuk menjadikan cerita saya jadi konten!!!!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 - Rindu Ibu

Di malam yang hening, Naya duduk sendirian di balkon kamar sambil memeluk lututnya. Ia sudah tak memiliki kegiatan apapun karena Elnan sudah tidur nyenyak di box bayinya.

Tanpa Naya sadari, rupanya Richard mengamati Naya dari kaca jendela kamarnya.

"Kenapa lagi dia malam-malam disitu?" gumam Richard keheranan.

"Gadis itu pandai sekali membuatku khawatir," cecar Richard langsung keluar dari kamarnya. Ia mengetuk pintu kamar Elnan, tetapi Naya belum juga membukanya. Saking kesalnya, Richard pun langsung membuka pintu itu, karena ternyata tidak dikunci sama sekali.

"Pantas saja dia tidak mendengarnya. Dia sedang melamun seperti itu," lirih Richard. Ia berjalan ke arah Naya. Berdiri di depan tubuh mungil Naya.

Naya merasakan bahwa ada orang yang berdiri di depannya menghalangi cahaya yang menyorotinya. Ia pun segera mendongak dan melihat siapa orang tersebut.

"Bagaimana kau bisa masuk?" tanya Naya keheranan.

"Salahkan dirimu yang lupa mengunci pintu," ucap Richard menanggapi.

"Sebenarnya kau kenapa, Nay?" tanya Richard lembut. Ini adalah pertama kalinya Richard bersikap lembut pada wanita kecuali mamanya setelah putus dengan tunangannya.

"Aku rindu ibuku. Bolehkah aku pergi menemuinya besok? Aku janji tidak akan lama," pinta Naya memohon.

Richard yang melihat kesedihan dan kerinduan di mata Naya pun langsung mengizinkan Naya. Namun, tentu Richard tidak ingin rugi.

"Kau boleh menemui ibumu, tapi ada syaratnya."

"Apa itu?" tanya Naya antusias.

"Kau harus bertemu ibumu denganku, lalu setelah itu kita kencan berdua. Jika kau tidak mau, aku tidak akan pernah mengizinkannya."

"Baik, aku setuju."

Tanpa pikir panjang, Naya langsung menyetujui permintaan itu, yang terpenting ia bisa menemui ibunya. Masalah kencan itu urusan belakangan.

Seulas senyum tipis terlihat di bibir Richard. Entah mengapa hatinya begitu berbunga-bunga saat ia memikirkan hari esok. Ya, hari esok saat ia akan berkencan dengan Naya. Di dalam pikirannya, sudah banyak rencana yang tertulis rapi.

"Baiklah kalau begitu. Segera tidur Nay. Ingat kau itu masih menyusui anakku. Kau harus menjaga kesehatan tubuhmu. Kau juga harus mengatur pola tidurmu. Karena nutrisi yang Elnan terima, semuanya bergantung padamu," ucap Richard mengingatkan.

***

Esok harinya, Richard sengaja meliburkan diri dari pekerjaannya. Ia melimpahkan semua tugasnya pada Leon.

"Nay, apa Elnan sudah kau beri ASI?" tanya Richard.

"Sudah, sebentar lagi juga dia akan tidur," jawab Naya.

"Baguslah, aku turun duluan ke bawah." Naya mengangguk.

Sesampainya di bawah, Richard langsung memanggil Nani.

"Nani," panggil Richard.

"Iya, Tuan," sahut Nani yang muncul dari arah dapur.

"Hari ini aku akan keluar dengan Naya. Elnan sudah diberi ASI oleh Naya. Sekarang Naya sedang menidurkan anakku. Kemungkinan aku akan keluar lama, untuk itu, aku serahkan tugas untuk menjaga Elnan padamu hari ini. Jika dia menangis, hangatkan saja ASI yang ada di kulkas. Pokoknya urusi semua kebutuhannya," jelas Richard panjang lebar.

"Baik Tuan. Saya akan menjalankan sesuai perintah anda."

"Bagus, kau boleh kembali lagi, tapi setelah aku dan Naya pergi kau harus stay di sisi Elnan."

"Baik Tuan," jawab Nani paham akan tugasnya.

Richard berjalan keluar rumahnya, ia menyuruh Pak Budi untuk memanaskan mobilnya. Sembari menunggu Naya turun dari kamar, Richard mengecek ponselnya.

Ada beberapa pesan dari Alex tentang perkembangan penyelidikan kecelakaan.

'Rich orang yang selama ini kita cari rupanya adalah Rico. Aku baru saja mendapatkan bukti dari detektif andalanku. Ia mendapatkan rekaman cctv dari gedung yang berada di depan hotel tempatmu menginap waktu itu. Mau langsung dilaporkan atau kita cari bukti yang lainnya?'

Richard yang membaca pesan tersebut pun agak tersulut emosinya. Ia langsung membalas pesan Alex.

"Cari bukti yang lain. Aku ingin dia dihukum seberat-beratnya. Enak saja dia bisa hidup sedamai ini setelah setahun lamanya. Aku bahkan hampir depresi kala itu. Aku akan menghadiahkan neraka untuknya," balas Richard.

"Rich, ayo berangkat." Suara Naya membuat Richard memasukkan ponselnya ke dalam saku bajunya. Ia langsung menjulurkan telapak tangannya, berharap Naya akan menerima uluran itu. Sayangnya, itu tidak terjadi. Richard yang sudah kesal jadi semakin kesal karena Naya tida peka.

Richard langsung menarik tangan Naya seenaknya.

"Hei, Rich kenapa kau menarik tanganku? Aku bisa jalan sendiri."

"Diam! Mulai detik ini kencan kita dimulai. Jadi, kau harus turuti semua keinginanku. Pertama-tama kita harus bergandengan tangan sepanjang perjalanan."

Naya tak bisa berbuat apa-apa. Demi bisa menemui ibunya, iya pun menuruti saja permintaan Richard selama masih dalam batas wajar.

Mereka berdua memasuki mobil. Tentunya Naya duduk di samping Richard, jika tidak, mungkin saja Richard akan kembali emosi.

Di perjalanan, mata Naya tertuju pada tangannya yang terus digenggam oleh Richard. Sebenarnya ada rasa yang berbeda pada diri Naya. Ini pertama kalinya ia berkencan dengan pria. Pertama kalinya juga ia bergandengan tangan dengan pria.

Naya merasa nyaman saat berada di dekat Richard. Walaupun, ia sangat menyebalkan dan semaunya sendiri. Namun, Naya tahu bahwa Richard adalah orang yang penyayang. Ia bisa melihat itu saat Richard berinteraksi dengan mamanya dan juga anaknya.

"Sudah puas melihatnya? Apa kau tidak ingin melihat wajah tampanku ini?" goda Richard pada Naya yang ketahuan menatap tangan mereka.

Naya jadi malu karena ketahuan. Wajahnya menimbulkan semburat merah. Ia menyembunyikan rasa malunya dengan mengalihkan pandangannya ke kaca mobil. Berpura-pura melihat gedung-gedung tinggi yang mereka lewati. Melihat hal itu, membuat Richard semakin gemas pada Naya. Ia langsung mencium punggung telapak tangan Naya. Naya pun kaget dan langsung menatap Richard.

"Naya, jadilah wanitaku. Aku sungguh-sungguh dengan perkataan ku," ucap Richard dengan lembut lalu mencium punggung telapak tangan Naya lagi.

"Deg deg deg" Bunyi debaran jantung Naya yang tidak beraturan.

Kenapa jantungku berdetak dengan cepat? Tidak mungkin kan kalau aku mulai menyukainya? Jangan sampai.

Naya tidak memberikan respon apapun. Ia hanya diam dan termenung.

"Kau boleh memikirkannya. Aku beri waktu sampai malam tiba. Setelah kita kencan hari ini," ucap Richard lalu fokus mengemudi lagi.

Beberapa menit kemudian, mereka telah sampai di rumah Naya. Naya keluar dari mobil dengan senangnya. Richard sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah Naya.

"Bu," panggil Naya sambil mengetuk pintunya. Pintu pun terbuka. Naya langsung memeluk ibunya untuk mengobati kerinduannya pada sang ibu.

"Naya rindu ibu," ucap Naya.

"Iya, Nay. Ibu juga merindukanmu."

Pelukan pun terlepas saat ibunya Naya melihat seorang laki-laki tinggi dan rupawan berdiri tak jauh darinya.

"Siapa dia, Nay?" tanya ibunya.

"Dia Tuan Richard, majikan Naya. Ayah dari bayi yang Naya asuh."

Sebenarnya Richard agak kesal saat Naya lagi-lagi memanggil namanya dengan sebutan tuan. Namun, ia tak ingin memperlihatkan sikap buruk di depan ibunya Naya. Ia ingin terlihat baik, agar ibunya Naya menyukainya.

"Mari silahkan masuk, Tuan. Rumah kami sangatlah kecil. Maaf kalau membuat anda tidak nyaman," ucap ibunya Naya.

"Tidak apa-apa, Bu," jawab Richard.

Cih, dia sopan sekali di depan ibuku. Kenapa padaku selalu seenaknya. Menyebalkan!

***

Hai semuanya,

Salam hangat dariku ya.

Terima kasih sudah membaca ceritaku sampai di bab ini. Semoga kalian menyukainya.

Jangan lupa berikan like dan vote nya teman-teman.

Ramaikan juga cerita ini dengan komentar-komentar kalian.

Kalian bisa juga memberikan dukungan untuk yoyo dengan menonton iklan yang ada di kolom pemberian hadiah.

1
Phine Femelia
hai kak, aku mampir☺️
jangan lupa mampir juga di karyaku ya,🙏🏻
Muliyati Annisa
saya suka jalur ceritanya...k mbangka. lagi
aryuu
kamarnya pake triplek kali sampe desahan kedengaran 🤭
Warung Tari
Luar biasa
aryuu
bikin deg degan /Tongue/
Bundane Ayah Nova
Luar biasa
ayudesy subardo
berharap suatu hari ini Nicholas yg berlutut mohon Denada kembali ke dia
ayudesy subardo
ngebayangin mama Helen lagi meluk Naya, trus tangannya ditarik disuruh udahan /Facepalm/
icad icad..
ayudesy subardo
lucu banget 2 makhluk ini 🤭😂
Fitri Sari
Luar biasa
Andre Herman1984
Buruk
Katherina Ajawaila
kasihan juga Naya, 🤭
Ipah Syarifah
lanjut
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
dulu kaya pernah baca ini novel tapi lupa... ya udah deh... dibaca lagi abisnya seru sih.... paling suka novel kalo ada debaynya 😅😅😅
Banu Tyroni
konyol... konyol...
Banu Tyroni
ini mah sdh keterlaluan pisan...
Banu Tyroni
... ini mah gejala ibu hamil
Banu Tyroni
itu si Richard memang luar biasa...
Banu Tyroni
cinta lama telah usang...
Banu Tyroni
... gas pol
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!