Mengkisahkan seorang wanita yang bernama Aluna, yang di jodohkan dengan paksa oleh kedua orang tua angkat nya, di jadikan sebagai pertukaran demi kelangsungan perusahaan.
memiliki tubuh yang gemuk membuat ia di ingin kan menjadi istri seorang laki-laki yang hanya berniat menjadikan nya mainan karena di nilai Aluna bisa menjadi mainan yang unik bagi nya, karena bertemu wanita cantik dan seksi bagi nya sudah lah biasa.
Hinaan cacian tak luput Aluna terima, namun ia berusaha ikhlas dan melewati semua dengan senyuman. karena meski ia menangis tak ada yang bisa menyelamatkan dari pernikahan yang sama sekali tak pernah ia inginkan.
Namun seiring berjalan nya pernikahan dan melewati hari bersama, timbullah benih cinta yang Aluna rasakan, hingga membuat nya ingin berubah diri nya lebih cantik dan memiliki tubuh yang bagus untuk laki-laki yang selama ini menghina nya.
Seperti apa Kisah Aluna, Yuk disimak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28 - Apakah Jatuh Cinta?
Setelah mendengar dari Herry kalau mereka datang meminta maaf atas permintaan Rehan, dan ketakutan mereka pada Rehan membuat Aluna tak menyangka kalau Rehan akan membela nya, ia bahkan kemarin tampak tidak perduli, tapi hari ini malah menampilkan sebalik nya.
"Uch astaga, aku benar-benar tak mengerti dia." Kata Aluna dengan wajah putus asa berbicara sendiri di salah satu meja.
"Kau harus mulai belajar mengerti dia kalau begitu dari sekarang." Ucap Herry yang tiba-tiba datang dan duduk di kursi depan Aluna.
"Herry."
"Aku sebelum nya tidak pernah melihat kakak membela seorang wanita seperti itu, meski aku tahu kalau Kau istri kakak ku, tapi Tatapan nya tidak biasa." Ucap Herry.
"Maksud nya?." Tanya Aluna.
"Mungkin kakak sudah mulai menyukai mu." Kata Herry.
Aluna yang mendengar sejenak terdiam tak tahu mau mengatakan apa, hingga akhir nya ia tertawa untuk menutupi kecanggungan di wajah nya saat ini.
"Ha ha ha, tidak mungkin, itu tidak akan mungkin terjadi." Ucap Aluna.
"Kenapa?." Tanya Herry.
"Em yah tidak mungkin saja, aku tak bisa menceritakan semua nya pada mu." Kata Aluna.
Herry lalu tersenyum tipis melihat wanita di hadapan nya itu. "Tidak usah di jelaskan, aku sudah tahu semua." Kata Herry lalu lekas berdiri.
"Ha?, Apa?, kau tahu?." Ucap Aluna penuh tanya, namun Herry tak ingin membahas nya lagi. Aluna mengejar nya, ingin bertanya apa yang Herry tahu tentang diri nya dengan Rehan. Apa Herry tahu tentang ia dijodohkan paksa oleh Orang tua nya dan menikah tanpa cinta dengan Rehan.
Saat Aluna mengikuti Herry dari belakang, tiba-tiba langkah Herry berhenti mendadak membuat tubuh Aluna menabrak Herry yang ada di depan nya.
"Auw kenapa berhenti?." Ucap Aluna.
Herry tak menjawab nya dan melihat pintu utama, Aluna pun mengikuti pandangan Herry dan melihat Rehan sudah datang. Rehan melihat Istri nya lalu mendekati nya.
"Ayo pulang!." Ucap Rehan.
Aluna pun mengangguk dengan ragu, lalu pamit pada Herry sebelum ia mengikuti langkah suami nya pergi menuju keluar.
Di dalam mobil, sepanjang perjalanan Aluna memikirkan ucapan Herry. "Tuan Rehan tak mungkinencintai ku, dia bahkan sangat cinta mati dengan mantan nya yang super cantik itu, aku dan dia bagai langit dan bumi, tidak, ini pasti sikap rasa kasihan Rehan pada ku. karena aku tahu dia adalah laki-laki yang baik, dia pasti memiliki sisi baik dalam diri nya." Batin Aluna.
"Apa yang kau pikirkan?." ucap Rehan, Aluna menoleh ke laki-laki di samping nya.
"Tidak, tidak apa-apa."Balas Aluna. Rehan tahu ada yang di pikirkan Aluna, namun ia tak lanjut bertanya.
Frans yang mendengar Rehan mempertanyakan apa yang di pikirkan Aluna pun tersenyum tipis.
Saat sampai di rumah, Rehan dan Frans duduk bersama di ruang tamu membahas soal kerjaan. Aluna membantu Bi Ani membersihkan dapur.
"Apa dia akan menginap?." Tanya Aluna dalam hati.
"Tapi tidak mungkin, tapi juga mungkin saja." Menjawab nya sendiri.
Saat hari mulai malam, Aluna yang baru saja mengobrol dengan bi Ani di sebuah ruangan sembari melihat Bi Ani melipat pakaian, tiba-tiba mendengar suara mobil yang pergi.
"Apa Tuan Rehan sudah pulang?."Tanya Aluna.
"Tidak tahu Non, mungkin saja sudah pulang." Kata Bi Ani.
Aluna lalu keluar untuk memastikan, sudah tidak ada siapa pun di rumah. "Sudah ku duga dia tak akan disini."Batin Aluna.
"Tapi kenapa aku merasa agak sedih Tuan Rehan pergi."tanya nya pada diri sendiri.
Aluna merasa tiba-tiba merasa ada kesedihan mengetahui Rehan sudah pergi, meski Rehan selalu cuek dan galak pada nya, tapi ia merasa nyaman apa lagi saat laki-laki itu semalam memeluk nya dengan hangat.
Setelah menutup pintu utama, Aluna pun masuk ke kamar nya, namun alangkah terkejut dia saat melihat Rehan ada di kamar, sudah mandi dan memakai pakaian santai untuk tidur sedang menatap layar laptop nya.
Aluna yang melihat tersenyum tipis dan kebingungan nya.
"Kenapa masih berdiri saja?, berbaring lah kalau mau istirahat." Kata Rehan datar namun tak mengalihkan pandangan nya dari laptop nya.
Aluna mengangguk lalu mendekati Rehan.
"Tuan, saya pikir Anda sudah pulang." Ucap Aluna. tapi Rehan tak menjawab nya, karena tadi ia memang hanya meminta Frans untuk pulang sementara ia akan menginap disini.
"Tuan akan tidur disini?." Tanya Aluna lagi.
"Kenapa?, apa tidak boleh?, kau ku nikahi bukan sebagai pajangan saja, kalau sebagai pajangan aku bisa mendapatkan yang lebih menyegarkan mata dari pada mu." Ucap Rehan membuat Aluna tersinggung.
Mendengar ucapan Rehan yang merendahkan nya, ia pun lekas membaringkan miring tubuh nya membelakangi Rehan. "Iya, aku tahu, sejak awal aku memang menyemak kan mata mu." Batin Aluna, Kata ini ingin sekali ia lontarkan dengan ketus pada laki-laki itu, namun ia tak memiliki keberanian sebesar itu.
Rehan melihat Aluna membelakangi nya, ia lalu menutup laptop nya, mematikan lampu kamar hingga begitu gelap, hanya sinar lampu penerang dari luar jendela yang samar-samar menembus Ke kamar.
Kamsr begitu gelap, Aluna sebenarnya tidak begitu nyaman, saat ia akan kembali berkata meminta untuk menyalakan satu lampu tidur agar tidak terlalu gelap, namun Aluna di kagetkan saat Tangan Rehan menyentuh nya dan memeluk nya.
Jantung Aluna berdetak sangat kencang, kemarin mungkin tidak sengaja karena mabuk, tapi kali ini membuat perasaan Aluna begitu campur Aduk.
"Tuan." Ucap Aluna.
"Tutup mata mu dan tidur lah, jangan terlalu berisik." Kata Rehan.
Rehan memeluk Aluna dengan hangat, membenamkan wajah nya di rambut wanita itu yang tercium sangat wangi. meski tak ada yang di lakukan di antara mereka, malam ini benar-benar membuat Aluna tak bisa tidur, ia benar-benar tak bisa membaca apa yang di pikirkan laki-laki itu saat ini tentang nya, di awal pertemuan begitu dingin, bahkan tak segan menghina Nya dengan kata kata yang menyakitkan hati, bahkan baru beberapa menit yang lalu tanpa sadar sudah menghina diri nya lagi, tapi ia kini memeluk nya seolah tak ada yang terjadi.
"Ada apa dengan nya?, jatuh cinta?."
Bantu support dengan like dan Vote ya, makacih.
Follow Ig ku - shanti_san18
ya ampuunnn