"Jadilah istri untuk ayahku dan ibu untuk ku Citra"
satu kalimat yang mengejutkan terlontar dari bibir sahabat Citra yaitu Bella.
Citra Anindita (18th) seorang gadis cantik yang tinggal di panti asuhan sejak bayi. mempunyai kepribadian yang baik dan penyayang membuat semua orang begitu nyaman berada di dekatnya.
Bella Yuna Smith (18th) sahabat sekaligus teman sebangku Citra di sekolah menengah atas. begitu menyayangi Citra dan tak pernah membedakan status mereka meskipun Citra tinggal di panti asuhan sejak kecil dan dia seorang nona muda di keluarga Smith.
bagaimana kah cara Bella meyakinkan citra agar Citra mau menerima perjodohan ini, yukk ikutin terus ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
Setelah selesai makan siang, Marcello memutuskan untuk pulang siang itu bersama Citra.
*****
Bella yang sedang di kampus merasa suntuk sebab biasanya ketika break Bella selalu menempel pada Citra namun kini ia sendirian. rangga yang melihat Bella duduk sendiri pun menghampirinya.
"Bell, memangnya Citra sakit apa, perasaan kemaren dia nggak kenapa kenapa tuh?" tanya Rangga pada Bella yang duduk sendiri di kantin.
"ngapain sih tanya tanya, kepo sekali" ucap Bella yang masih terlihat kesal dengan Rangga.
"cuma tanya aja Bell, nggak ada angin nggak ada hujan tiba tiba sakit, kan jadi kepo" sahut rangga.
"udah deh jangan ganggu Citra lagi, dia itu udah.. "
"menikah " sahut rangga memotong ucapan Bella.
"kok kamu bisa tahu? kamu penguntit ya" selidik Bella
"ngapain juga aku nguntit kalian, aku tahu ketika kamu pulang dengan Citra trus kamu dijemput daddy mu, aku waktu itu kebetulan aku juga ada di sana dan ga sengaja denger. "
"gini ya Bell, aku dari awal bener bener nggak tahu kalau Citra itu udah menikah, apalagi Citra itu ibu tiri kamu, sungguh aku tak tahu, ya ku kira dia masih single, makanya aku coba buat deketin dia, lagi pula dia juga nggak bilang kalau udah menikah."
"dan sekarang aku sudah tahu semuanya, meskipun aku menyukai Citra tapi mana mungkin aku menjadi pembinor, aku akan bahagia bila Citra bahagia. bukankah cinta yang sesungguhnya adalah ketika melihat orang yang kita cintai bahagia bersama pilihannya. terlepas bagaimana bisa Citra menjadi ibu tiri kamu akupun tak mau ikut campur. sekarang semua sudah jelas, sekarang aku hanya ingin berteman dengan kalian tanpa maksud untuk mendekati Citra. semenjak tahu bahwa citra telah menikah, disaat itu pula aku merelakan dia. " jelas Rangga panjang lebar.
Bella yang awalnya tak menghiraukan penjelasan rangga pun mulai memperhatikan ucapannya, bisa ia lihat bahwa rangga bersungguh sungguh mengatakan semua itu, Bella yang sedari awal membenci rangga karena telah berani mendekati ibu
tirinya pun kini mulai luluh, mencoba untuk memandang rangga dengan tatapan bersahabat bukan lagi tatapan musuh.
"apa aku bisa mempercayai ucapanmu itu" tanya Bella
"ya, kamu bisa pegang ucapanku, aku janji ga akan mendekati Citra karena ingin mendapatkannya, aku hanya ingin berteman saja sekarang" ucap rangga.
"baiklah, tapi jika kamu berusaha untuk menghancurkan keluargaku, aku sendiri yang akan menghancurkan hidupmu" ancam Bella.
"ya. kamu bisa pegang kata kataku, " ucap rangga.
'ternyata dibalik sikapnya yang sangat judes, ternyata dia wanita yang sangat manis dan cantik, mengapa aku baru sadar Sekarang" gumam rangga dalam hati ketika melihat Bella tersenyum kearahnya.
*****
"dad, katanya kita mau pulang kenapa mampir kesini? " tanya Citra bingung kepada Marcello sebab ia membawanya ke salon kecantikan.
"sudah jangan banyak bertanya, tadi aku sudah menyuruh Yoga untuk melakukan reservasi disini, aku tahu kamu pasti sangat lelah, sekarang masuklah aku akan menunggumu di ruang tunggu" ucap Marcello kemudian ia pergi menuju sofa ruang tunggu.
"mari nona ikut saya " ucap pegawai yang baru saja datang menghampiri citra.
"iya " jawab Citra singkat kemudian mengikuti pegawai tersebut.
sesungguhnya ia sangat malu, apalagi nanti ketika akan di pijit.
'astaga aku sangat malu, apalagi bekas kissmark nya belum hilang' gumam Citra dalam hati.
"sekarang saya akan memijit anda nona "
"hmm.. baiklah" akhirnya Citra pun pasrah, toh ia sudah menikah dan kissmark itu pun dari suaminya. mau nanti pegawai tadi berfikir yang tidak tidak itu terserah dia. pikir Citra.
"bagaimana nona, apa saya memijit terlalu keras? " tanya pegawai tersebut.
"tidak, ini sungguh nyaman" jawab Citra
2 jam berlalu, setelah melakukan perawatan wajah dan tubuh, kini Citra kembali nampak segar.
"dad sudah selesai, kita pulang sekarang aja yuk" ucap Citra menghampiri Marcello.
"cantik sekali istriku " puji Marcello.
Citra yang mendapat pujian dari suaminya pun tersipu malu dengan pipi yang merah merona.
"yuk kita pulang" ucap Marcello lagi kemudian mengenggam tangan Citra.
para pegawai yang tadinya mengira bahwa Citra adalah sugar baby Marcello kini seakan tertampar ketika mendengar bahwa Marcello citra dengan sebutan istri.
"ternyata itu istrinya"
"ya, ku kira dia sugar baby nya"
"ya ku kira juga begitu, aku sempat tak percaya dengan sikap baiknya, ternyata aku salah, dia benar benar baik"
"mereka juga serasi, wanitanya cantik dan baik yang laki lakinya tampan"
"aku jadi merasa bersalah sebab telah berfikir buruk terhadap wanita itu"
bisik bisik mereka selepas kepergian Marcello dan Citra.
kalo rangga orang baik beneran boleh tuh sama bella aja...