Kisah seorang di zaman dahulu, yang masih beralaskan hutan belantara, menghadapi berbagai rintangan kehidupan, namun dia bukan dari dunia yang nyata adanya.
Dia salah satu dari sebuah sejarah dunia. Mega J, namanya. Sebuah kisah percintaan yang rumit, karena dia mencintai seseorang dari dunia nyata, dengan berkelananya dia ke dunia nyata.
Dapatkah dia bersatu dengan cintanya di dunia nyata?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bibi Jelena
Predlensky menyimpan banyak cerita, dulu saat Hanna masih bersama dengan Sonia istri Robert. Sonia sangat menyayangi Hanna seperti putrinya sendiri. Hanna dan Marvel dia rawat sehingga keakraban Hanna dan Marvel sudah seperti kakak dan adik.
Tak ada yang mengenal dengan baik siapa sebenarnya Jelena yang tiba-tiba datang dan mengambil alih pengasuhan Hanna.
.
.
.
Saat itu Ramayana dan Zahra masih tinggal satu kota bersama-sama dengan Jelena dan suami Jelena yaitu Andrei. Jelena saat itu belum dikaruniai anak dari pernikahan mereka. Sedangkan Ramayana baru menikahi Zahra selama setahun sudah berhasil membuat Zahra mengandung anaknya.
Jelena tak begitu menyukai kehidupan Ramayana dan Zahra yang dipenuhi dengan kebahagiaan.
"Orang hamil tidak boleh terlalu banyak makan Zahra!" ucap Jelena saat mereka sedang bersantai di luar rumah, dimana mempertemukan mereka disetiap keluar rumah, karena rumah mereka bersebelahan.
"Aku belum tau banyak Jelena. Tapi aku akan berusaha merawat kandungan ku dengan baik." jawab Zahra, menimpali ucapan Jelena yang menyinggung kehamilannya.
Zahra hendak berjalan-jalan keluar rumah, dia menggunakan alas kaki. Dan lagi-lagi Jelena mengomentari dirinya,
"Orang hamil lebih baik berjalan dengan melepaskan alas kaki biar tambah sehat."
"Ah aku takut ada duri di jalan." sahut Zahra tanpa menghiraukan ucapan Jelena.
"Aku tahu kamu hanya iri padaku Jelena. Semoga Allah segera mengaruniai dirimu seorang bayi. Aamiin." gumam Zahra saat itu.
Selama kehamilan Zahra, Jelena selalu berusaha untuk membuat Zahra kesakitan melalui perkataannya. Namun Zahra tak terpengaruh sedikitpun oleh kata-katanya.
Sehingga datanglah waktu ketika Zahra melahirkan, dimana bersamaan dengan hari Hanna dilahirkan, Ramayana memberikan hadiah perumahan besar atas kelahiran Hanna kepada Zahra.
Hari pertama Zahra membawa pulang Hanna adalah langsung ke rumah barunya yang ada di pusat kota yaitu kota Singason. Sehingga secara permanen Zahra tak akan lagi kembali ke rumah warisan dari orangtuanya itu yang ada di Predlensky.
Sedangkan sejak saat itu, Jelena sangat malu untuk berkunjung ke Zahra, dan Jelena tak pernah lagi mendapati bagaimana kabar saudari kandungnya itu. Hingga saat dia mendapatkan kabar dari tetangganya bahwa Ramayana dan Zahra telah meninggal dunia tertembak di gedung peluru.
Langsung lah Jelena mengingat akan bayi kecil Hanna yang baru berumur dua tahun itu. Dia langsung datang ke kota Singason untuk mengambil alih hak asuh atas bayi Hanna.
Sejak saat itulah juga, Sonia tak pernah lagi mengetahui dimana Hanna berada. Sehingga dia menyuruh putra semata wayangnya untuk mencari dimana Hanna berada.
...****************...
"Apa yang kita lakukan ibu, setelah kita bertemu Hanna nanti? Apa yang akan kita katakan jika dia bertanya tentang siapa kita?" tanya Marvel, dalam keheningan.
Sang ibu, Sonia juga baru menyadari bahwa Hanna telah pergi darinya sejak masih kecil, besar kemungkinan Hanna tak akan mengenali mereka.
"Aku juga tak tahu nak. Tapi aku ingin sekali berada di dekat Hanna lagi. Aku merindukan Hanna, dia sudah seperti putriku sendiri Marvel...."
Disisi lain, Jelena sejak kejadian pengambilan hak asuh atas Hanna dia tak pernah bertanya, siapa Sonia dan apa yang dilakukan Sonia berada didekat bayi Hanna saat itu. Jelena hanya satu satu hal, Hanna adalah putri saudarinya yang telah meninggal dunia. Sehingga Jelena tak pernah menceritakan pula, siapa itu Sonia dan Marvel dalam hidup Hanna.
.
.
.
Lanjutannya besok 😘