Azela Syakarina Adafsi, gadis cantik yang menjadi idola di sekolahnya itu harus mengalami kehidupan yang rumit.
Rumit karena di usianya yang masih sangat muda, dia di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan anak dari sahabat kedua Orang tuanya itu.
Awalnya Azela atau gadis yang akrab di sapa Zela itu menolak dengan keras rencana perjodohan orang tuanya, begitu juga dengan Kakaknya yang bernama Azifa Kamila Adafsi.
Tapi siapa sangka? jika dirinya di jodohkan dengan pemuda tampan dan kaya raya dari penerus keluarga Zafano.
Pemuda tampan yang menjadi Idola di kampusnya dan membuat wanita-wanita yang melihatnya begitu menggilainya, bukan hanya wanita-wanita di luaran sana saja yang mengidolakannya, tetapi kedua sahabatnyapun sangat mengidolakan pemuda yang akan menjadi suaminya itu.
Bagaimana kisah Azela dengan lelaki yang dijodohkan oleh orang tuanya..?
Ikuti ceritanya gaes.. 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan
Mamah Hana menyiapkan makan malam dibantu Bi Esti, Juga ada beberapa orang dari WO yang sudah mendekor rumah mewah sejak sore tadi. Zifa dan Pak Adam sudah berada dimeja makan, Dia menyuruh istrinya untuk memanggilkan Zela dan teman-temannya untuk makan malam bersama.
" Thokk... thok... thok... sayang... makan malam dulu ajak Seli dan Vani juga..." Suara Mamah Hana sedikit berteriak didepan pintu tapi tak ada jawaban dari mereka.
Dengan pelan Mamah Hana membuka pintu kamar dan benar saja terlihat kamar yang begitu berantakan dengan posisi mereka masih tidur, Zela dan Vani tidur diranjang sedang Seli tertidur disofa...
" Aduh... ini anak gadis kok pada jorok banget sih habis makan sampahnya gak dibuang.." Gumam Mamah Hana mengumpulkan plastik cemilan mereka tadi.
" Ayo... bangun kalian.... makan malam dulu nanti tidurnya boleh dilanjut lagi setelah makan malam.." Ucap Mamah Hana membangunkan mereka.
" Emh.. jam berapa Mamah Han.." Jawab Seli mengerjap-ngerjapkan matanya..
" Udah jam 7 sayang, Kalian udah ditunggu Papah Riko sama Kak Zifa dibawah.." Jelas Mamah Hana.
Zela dan juga Vani bangun, Mereka duduk diranjang masih dengan kantuknya..
" Ayoo bangun... cucii muka dulu langsung kebawah ya..." Jelas Mamah Hana kepada mereka dan berlalu kebawah.
Mereka bergantian untuk cuci muka dan menuju kebawah untuk makan malam. sampai dimeja makan mereka kaget karena semua ruangan sudah disulap menjadi sangat indah oleh WO yang mendekor rumah keluarga Pak Adam.
" Malam semua..." Sapa Zela, Seli dan juga Vani.
" Malam sayang.." Jawab Mamah Hana.
Sedangkan Zifa tidak menjawab sapaan mereka karena asik dengan ponselnya,
" Kalian ini anak gadis kok sukanya tidur Bermalas-malasan, Inget Zel kamu bentar lagi akan menjadi seorang istri, dan kalian Seli juga Vani nggak boleh lagi bermalas-malasan nanti kalian nggak ada yang mau lho.." Ucap Pak Adam meledek mereka.
" Iya Pah.." Jawab Zela singkat.
" Ikh.. Papah Adam jangan doain Kita yang jelek-jelek dong Kita kan nggak mau jadi perawan tua.. ya nggak Sel.." Jelas Vani yang membuat mereka tertawa.
" Yee... kok kita, Kan Loe yang malasss berarti Loe yang nggak laku-laku.." Sambung Seli yang membuat Vani melotot.
" Seliii...!!!! Sungut Vani kesal.
" Sudah-sudah.. ayoo kita makan..." Sambung Mamah Hana.
Mereka makan bersama, Bukan hal yang baru jika Seli juga Vani makan bersama dengan keluarga Adafsi karena memang mereka sudah sering menginap atau hanya bermain dirumah Zela, Tak khayal jika Seli maupun Vani mengetahui tentang bagaimana hubungan Zela dan juga Zifa bahkan yang orang tua mereka sendiri tidak mengetahui.
" Ow.. ya.. nanti kalian tidur dikamar tamu nggak papa kan..?? Zela juga.." Sambung Mamah Hana.
" Lho.. kok dikamar tamu Mah..?? Jawab Zela seperti tak terima.
" Iya.. nanti kamar Kamu akan dihias sayang..." Jawab Mamah Hana.
" Kita tidur dikamar aja ya Mah, Besok pagi kan bisa.. pleaseee......" Jelas Zela memohon.
" Iya Mamah Han kita janji deh besok Kita bangun pagi-pagi banget...." Sambung Vani lagi.
" Iya... Kita nggak bisa tidur kalau bukan dikamar Zela Mamah Han.." Sambung Seli juga.
" Aduhh.. kalian ini terlalu lebay deh, Ya sudah nggak papa, Tapi nanti kalian harus tidur lebih awal karna besok jam 4 kalian harus sudah bangun untuk siap-siap.." Jelas Mamah Hana.
" Yeay.... makasih Mah.." Jawab mereka bersama.
" Papah nggak nieh.." Sambung Pak Adam.
" Iya Papah Adam juga.." Jawab Seli dan Vani barengan dengan senyuman manis mereka.
" Anak.. manis.." Ucap Zela yang membuat mereka semua tertawa tapi tidak dengan Zifa, Dia sebenarnya tidak menyukai semua ini, Entah kenapa Dia merasa sakit dia terlalu berharap brayen menjadi miliknya bukan malah menjadi milik Zela adiknya.
Setelah makan malam selesai mereka semua pergi kekamar masing-masing karena memang harus tidur lebih awal untuk acara besok.
Brayen dan Dimas sedang berada dikamar tapi mereka asik dengan ponsel masing-masing.
" Ray... " Ucap Dimas masih memainkan ponselnya..
" Hemm.." Jawab Brayen singkat.
" Loe beruntung banget ya Ray.." Sambung Dimas lagi.
" Maksud Loe apaan..?? Tanya Brayen masih terus memainkan ponselnya.
" Ya Loe nggak tau kan kalau banyak banget yang suka sama Zela, Bukan cuma disekolahnya tapi anak-anak kampus juga Ray, Ya termasuk temen Kita Xelo.." Jelas Dimas.
" Owh.. " Singkat Brayen.
" Kok owh.. sih Ray..?? Loe nggak bersyukur atau apa gitu, Zela tuh nggak pernah pacaran Ray biarpun banyak yang deketin, Bukannya gue baik baikin zela nih tapi ini emang kenyataan, Gue rasa Loe beruntung banget dapat istri kaya tuh cewek, Secara Gue tau gimana Loe waktu masih dinew york.. " Jelas Dimas.
" Udah lah Dim jangan bahas itu Gue udah berubah.." Jelas Dimas.
" Iya...ya..Guee tau Loe udah berubah, Tapi Loe nggak boleh nyakitin istri Loe nanti kalau kalian udah nikah Ray.." Sambung Dimas.
" Gue tau kok apa yang harus Gue lakuin.." Jelas Brayen.
" Bagus kalau gitu, Loe emang adik yang baik.." Jelas Dimas.
Dimas tahu ketika di new york Brayen selalu gonti-ganti pasangan dan Dia juga tau kalau Brayen selalu datang keclub malam tanpa diketahui oleh Pak Riko juga Bunda Wina karena memang Dimas selalu memantau Brayen lewat orang suruhannya dan menjaga rahasia yang hanya diketahui oleh mereka berdua. Brayen memang anak yang baik tapi hidup dinegara yang bebas juga membuat Dia beradaptasi dengan lingkungan juga teman-temannya disana...
****
Jam menunjukan pukul 03.30, Kamar Zela diketuk berulang-ulang kali karena WO yang akan menghias kamar juga memakeup zela sudah datang. Mamah Hana beserta orang-orang WO segera masuk kedalam kamar, Tiga gadis cantik itu masih tak bergeming mereka masih tidur dengan nyenyaknya..
" Bangunn anak-anak.. ayo janjinya apa bangun pagi kan..?? Ucap Mamah Hana sembari membangunkan gadis-gadis yang masih tertidur.
" Jam berapa sih Mah..?? Tanya Zela sambil menguap.
" Jamm 03.30 sayang... ayo bangun..." Jawab Mamah Hana.
" Masih ada setengah jam lagi Mah, Belum jam 04.00 kan..?? Tanya Zela masih dengan mata terpejam.
" Nggak bisa sayang nanti Kita keburu waktu.. Ini semua udah nungguin Kamu lho, Ayoo cepetan bangun mandi terus kalian ke kamar tamu ya, Kamar ini mau dihias dulu.." Jelas Mamah Hana.
Mereka yang menyadari sudah ada beberapa orang di depan pintu kamarpun bangun dan segera masuk kedalam kamar mandi bergantian..
Mereka memasuki kamar tamu, Disana Vani yang sudah mandi seperti ingin tertidur kembali.
" Nie anak.. udah mndi masih mau molor aja Loe.." Sungut Seli.
" Masih ngantuk Gue.." Jawab Vani.
Sedangkan Zela duduk didepan meja rias karena sudah mulai dimakeup.
cuma nama2nya diganti, dan statusnya kuliah semua🤔🙏
Walaupun udah baca ulang2 tetap aja baper..wkwkwkw
itu imajinasi sy menyesuaikan sklh2 jmn skrg. kecuali SD bnyk yg msh kyk jmn dl. terlihat semua dr luar.
maafken, hny komen sj.