Anya adalah seorang ibu rumah tangga, dia menjalani hidupnya penuh penderitaan karena laki - laki yang dulu menyayanginya tiba - tiba berubah, tidak peduli kepadanya karena dia belum memberikan nya keturunan. tiba - tiba suaminya menceraikan nya dengan kejam, namun tiba - tiba ada orang asing yang mentransfer uang sejumlah 800 dolar kepadanya dan uang itulah yang membuat dia menjadi wanita berjaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
"Stop semuanya. Perusahaan ini memang sudah di beli oleh Bu Anya, dan saya juga bekerja di sini sekarang bukan sebagai pemilik Perusahaan tapi hanya Direktur saja. tapi jika kalian tidak mau bekerja lagi di sini bersama saya, kalian bisa mengundurkan diri dari Perusahaan ini" ucap Ridwan...
Semua orang terdiam ucapan Ridwan yang berucap jika ada yang ingin mengundurkan diri dari Perusahaan ini, Perusahaan tidak akan menahan mereka yang ingin mengundurkan diri.
"Namun saya di beri perintah dari Bu Anya, dia akan mengeluarkan 1 orang yang menurut Bu Anya tidak kompeten dan tidak profesional saat bekerja. Jadi saya akan langsung menyebutkan namanya di sini toh saya sudah memberi gaji untuk dia" ujar Ridwan
Semua orang terkejut dan gugup dengan apa yang di ucapkan oleh Ridwan dia akan mengeluarkan orang secara terbuka di depan semua orang.
"Siapa ya?" tanya Loki
"Kalo gue sih gak mungkin ya. karena gue sangat - sangat yakin kalo gue gak bakal di pecat dari perusahaan ini karena gue banyak berjasa di perusahaan ini" ujar Yuli percaya diri.
"Lo gak inget tadi. Lo tadi ngomong apa pas Bu Anya Dateng!! Bisa aja karena omongan Lo tadi lo di keluarin dari Perusahaan" balas Rini
"Y-ya gak mungkin lah. Gue yakin dia gak denger ucapan gue" gagap Yuli
Yuli sangat percaya diri jika bukan dirinya lah yang akan di pecat dari Perusahan oleh Ridwan.
"Oke semuanya, orang yang saya akan pecat adalah Yuli" lantang Ridwan
Ucapan Ridwan Membuat mata Yuli membelalak kaget dan tidak bisa berbicara karena terkejut.
Semua orang pun langsung menatap ke arah Yuli, beberapa orang merasa senang setelah Ridwan mengumumkan jika Yuli yang di pecat.
Karena perilaku buruk Yuli kepada karyawan lain sangat tidak di sukai oleh mereka, Yuli merasa dirinya punya power untuk menyuruh nyuruh mereka dan dengan santainya dia akan membuat orang itu merasa di kucilkan, karena dia adalah salah satu orang yang di percaya oleh pak Ridwan, jadi dia sangat percaya diri jika dirinya tidak akan di pecat di perusahaan ini membuat dia menjadi seenaknya di sini.
Namun sekarang Perusahaan ini bukan Perusahaan Ridwan tapi Perusahaan Anya, jadi dia bisa memecat Yuli dengan mudah dan tidak ada rasa bersalah.
"S-saya pak" gagap Yuli
"Ya kamu Yuli, kamu bisa membereskan semua barang - barang kamu. Eh iya bukanya kamu sudah membereskan barang - barang kamu jadi kamu bisa langsung pergi dari Perusahaan ini" ujar Ridwan
"Tapi kenapa pak? harusnya saya menjadi karyawan yang paling di hormati di sini. kenapa saya malah di pecat?" ucap Yuli mendengar dirinya yang di pecat
"Apa? kamu adalah karyawan yang paling di hormati di sini? harus kamu tau, saya sudah tau kamu adalah karyawan yang tidak punya etika, tidak tau malu, kamu menyuruh nyuruh karyawan dengan seenaknya, dan saya juga tau kamu bisa mengerjakan semua pekerjaan kamu dengan baik, karena kerjaan kamu di kerjakan oleh orang lain kan, karyawan yang bernama Lisa kan. dia yang bekerja susah payah tapi kamu yang mendapat pujian dari para petinggi. awalnya saya akan mempertahankan kamu bekerja di sini tapi dengan fakta itu kamu memang pantas saya pecat. Dan ingat Bukan saya yang memecat kamu tapi pemilik perusahaan ini Bu Anya karena kebodohan kamu sendiri" ujar Ridwan
"Karena kamu sudah membereskan semua barang kamu silahkan pergi, dan jika ada yang tidak puas dengan keputusan Bu Anya untuk memecat Yuli silahkan berbicara kepada saya dan dan kalian akan di pecat dari perusahaan bersama Yuli" tegas Ridwan
Yuli melirik ke arah Rini dan Win namun mereka sama sekali tidak protes menatapnya pun tidak.
"Rini Lo tega sama gue, Lo gak mau protes sama pak Ridwan" ujar Yuli
"Kenapa gue harus protes sama pak Ridwan. Kan Lo tadi yang bilang kalo pun Lo di pecat gak masalah kan" balas Rini
Yuli langsung terdiam tidak bisa membalas ucapan dari Rini, karena tadi dia dengan jelas mengatakan ucapan itu dengan lantang di samping Rini.
Yuli pun dengan kesal dan malu pergi dari hadapan teman - temanya dan langsung membawa semua barangnya, awalnya dia hanya ingin menggertak pak Ridwan dan membuat pak Ridwan menahanya dan menaikan gajinya namun kesialan itu selalu ada untuk orang seperti dia, Yuli langsung di pecat di hadapan seluruh karyawan.
**
"Mamah kita pulang" ujar Tono sambil membuka pintu dengan senyum yang mengembang bersama dengan Sasa yang ada di belakangnya.
Namun kebahagiaan nya menghilang setelah dia melihat keluarga nya berkumpul di ruang tamu namun bukan wajah bahagia yang menyambut mereka, namun wajah tegang dan suram.
"Ada apa ini bang?" tanya Tono kepada Doni
"Adik Lo tuh, pusing banget gue" jawab Doni dengan raut wajah kusut nya
"Devia? Lo kenapa?" tanya kembali Tono
Tono langsung melihat ke arah Devia, dia duduk di tengah - tengah kelurganya dengan tangan yang memelintir lintir kan ujung baju nya karena gugup.
"Ada apa Dev? Lu ketipu lagi ya?" tanya Tono
Tono tau kelakuan Devia, dia selalu meminta uang untuk berbisnis dengan temanya namun ujung - ujungnya dia di tipu oleh temanya dan uang pun hilang begitu saja.
"Bukan, dia Hamil" jawab Wini
Duarrrrrr.....
Tono seperti tersambar petir di siang bolong dengan jawaban dari Wini yang memberitahukan adik kesayangannya itu hamil di luar nikah.
Sasa pun ikut terkejut dengan ucapan dari kakak iparnya itu.
"Hamil? Hamil sama siapa? Sama si Aldi?" tanya emosi Tono
Namun Devia tidak menjawab dia hanya diam seperti batu dengan kepala yang menunduk.
"JAWAB DEVIA" bentak Tono
"I-ya kak sama Aldi" jawab Devia
Tono hanya bisa menahan emosinya, karena dia sudah mewanti - wanti Devia agar dia menjaga jarak terlebih dahulu jangan sampai kejadian ini terjadi.
Karena biaya kuliah Devia di tanggung olehnya dan dia ingin Devia fokus dulu kuliah.
Walupun Devia sudah memiliki pacar yaitu Aldi namun tetap Tono meminta Devia untuk menyelesaikan kuliahnya dan hanya Devia yang mungkin yang bisa mengangkat derajat keluarganya lagi jika dia bisa menyelesaikan kuliahnya dan bekerja di perusahaan ternama dan membangga kan seluruh keluarga besar dan membuktikan mereka bisa hidup berjaya kembali.
Namun sekarang harapan nya pupus dan sirnah karena fakta bahwa Devia sekarang sedang mengandung membuat dia marah.
Uang dari hasil kerja kerasnya yang dia berikan untuk Pendidikan Devia agar dia bisa mengangkat derajat keluarganya lagi terbuang sia - sia karena ulah sang adik yang tidak mau mendengarkan ucapannya.