Awalnya semua begitu indah untuknya. Memiliki keluarga yang sempurna dengan ayah dan ibu yang sangat mencintai dan menyayanginya, tapi kebahagian itu hanya sementara. Cinta pertamanya di dunia ini direnggut darinya, seketika semuanya berubah menjadi duka.
Kehidupan baru mulai dijalani saat seseorang datang dan dikehidupan ibunya. Menjadi anak tiri dari seorang pengusaha yang sukses dan hidup dengan kemewahan yang dirasakannya.
Tapi..., semua tidak seindah yang dijalaninya. Hanya ada kesedihan yang dirasakannya karena penghinaan yang didapatnya dari orang yang sangat disayanginya.
Wanita itu hanya berharap mendapatkan kebahagian, memiliki sosok pelindung yang baru untuknya. Sampai akhirnya sebuah takdir kehidupan yang tak terduga, menikah dengan seorang pria yang tak dikenalnya.
Tidak ada cinta,tidak ada kebahagian yang dirasakannya, hanya ada sebuah rahasia besar yang tersimpan di dalam pernikahan itu.
Hanya menunggu kapan Rahasian itu terbongkar dan menjadi Bom waktu di pernikahan mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27 Pengakuan Pertama
"Bagaimana kabarmu?"tanya Kenichi.
"Seperti yang kamu lihat sekarang", jawab sakura, jari telunjuknya mengarah ke perutnya.
Kenichi dan arga hanya tertawa, saat mengikuti arah jari sakura ke perutnya.
"Sudah besar sekali, kapan lahiran?"tanya Kenichi.
"Dua bulan lagi", jawab sakura.
Pandangan sakura kemudian teralihkan, ketika pandangannya tertuju kepada pria yang berdiri di samping Kenichi, sosok pria yang terlihat tak asing untuknya. Pria yang perna seperti dilihatnya, tapi dia lupa dengan ingatannya sendiri.
"Siapa dia?"tanya sakura yang memandang kearah arga.
Kenichi langsung memandang kearah sampingnya, lalu menatap kembali kepada sakura. "Apa kamu tidak mengenalnya sakura?"tanya Kenichi.
Mata sakura menyipit memandang arga, dia memaksa dirinya untuk mencoba mengingat - ingat wajah yang memang tampak sama sekali tidak asing untuknya.
"Dia benar-benar kelewatan. Dia sama sekali tidak mengingat mu", kata Kenichi kepada arga.
Arga hanya tertawa sambil memandang sakura yang justru terlihat frustasi karena tidak berhasil mengingat siapa cowok yang berdiri di depannya saat ini.
Dia mengangkat kedua tangannya."Aku menyerah, bisakah memberitahu ku sekarang", gumamnya.
"Apa maksudnya dengan menyerah?"tanya Kenichi, suaranya terkejut. Sementara arga masih tertawa melihat keduanya.
"Aku mohon,aku benar - benar lupa. Maafkan aku", ucap sakura.
"Baiklah...Baiklah, aku akan memberitahu mu sakura", ucap Kenichi.
"Cepat katakan aku sudah tidak sabar", gumam sakura.
"Perhatikan wajahnya baik-baik sakura,kamu sama sekali tidak mengenalnya mantan kakak kelas mu saat di SMA dulu", ucap Kenichi
"Kakak kelas?"ulang sakura, di tatapnya arga dengan seksama.
"Apa kabar sakura?" Kamu tidak mengenaliku lagi, ketua OSIS", ucap arga dengan senyumnya.
Sontak saja mata sakura tercengang dengan satu tangannya yang menutup mulutnya. Ekspresi wajahnya benar -benar terkejut. "Kak arga", ucapnya pelan sambil memandangi arga.
"Benar sekali", jawab arga.
"Sungguh? Ini kak arga?" sakura terlihat masih tidak menyangka dengan sosok pria yang memandangnya itu.
"Tentu saja, sakura", balas Kenichi.
"Maafkan aku kak, aku tidak mengenali mu karena kamu banyak sekali berubah", gumam sakura dengan tangan yang terangkat mengarah kearah Arga.
"Kamu juga sakura, kamu semakin cantik", balas arga.
Mendengarkan pujian yang diberikan untuknya, membuat sakura terlihat kaget. Hanya tawa simpul dengan kepala yang tertunduk kearah arga sebagai ucapan terima kasihnya atas pujian yang diberikan untuk dirinya.
"Apa itu kamu Kenichi?"
Terdengar suara teriakan mina, ibu Kenichi dari dalam ruang keluarga.
"Baiklah, sepertinya kehadiranmu sudah tercium. Aku akan menemui mereka dulu", gumam kenichi, dia pergi meninggalkan sakura dan arga beserta pelayan wanita yang masih menunggui sakura.
Sakura yang dari tadi memperhatikan Kenichi yang masuk kedalam ruangan, kemudian memalingkan wajahnya menatap kembali kearah arga yang berdiri dihadapannya. Arga masih tersenyum menatap sakura, sulit dipercaya wanita yang dulu sangat dikagumi saat SMA dulu karena kecantikan yang dimilikinya kini berada di hadapannya.
"Kamu bisa pergi ", ucap sakura kepada pelayan wanita itu.
"Baik nona", ucapnya.
Sakura hanya berdiam diri, menunggu arga lah yang memulai mengatakan sesuatu kepadanya.
"Sudah lama sekali kita tidak bertemu ya", ucap arga, akhirnya dia mulai berkata.
"Benar sekali kak, sangat lama. Bahkan aku sam sekali tidak menyangka melihat kakak yang sudah berubah", gumam sakura.
"Dan kamu dengan perut yang buncit", balas arga. Keduanya saling tertawa satu sama lain.
"Sakura!"
Suara teriakan daichi menyentak keduanya. Dia berjalan mendekat menghampiri sakura yang terlihat bahagia berbicara dengan pria asing. Tatapan mata daichi yang tajam memandangi arga,membuat sakura menjadi panik. Dia tahu bahwa daichi adalah pria yang sangat pencemburu dan dia tidak ingin jika suaminya itu salah paham dengan arga.
"Hay sayang", ucap sakura.
Daichi langsung melingkarkan tangannya di pinggang sakura dengan satu tangannya yang menggenggam tangan istrinya itu. Sakura tahu bahwa daichi dengan sengaja bersikap seperti itu dihadapan arga. Sekilas dia melihat daichi bersitatap dengan arga hanya beberapa detik, kemudian dia berpaling lagi kepada sakura.
"Siapa dia?"tanya daichi, dia bertanya kepada sakura , tapi matanya dengan tajam melihat kearah arga.
Sakura mencoba membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan daichi agar tidak ada ke salah pahaman yang terjadi, tapi kemudian mengurungkannya saat Kenichi tiba-tiba saja muncul.
"Sampai kapan kamu bersikap cemburu seperti itu, sepupu", ucap kenichi.
Daichi langsung memandangi Kenichi dengan keheranan.
"Sejak kapan kamu datang?"tanya daichi, nada suara datar.
"Baru saja", jawab Kenichi. "Apa-apa itu tadi? Kamu jangan salah paham dengan sahabatku ini", gumam Kenichi sambil menepuk- nepuk pundak arga.
"Sahabat?"tanya daichi.
"Benar, dia adalah sahabatku dan kebetulan dia adalah kakak kelas sakura dulu waktu di SMA. Bukankah begitu sakura?"tanya kenichi.
"Iya, kak arga ini adalah kakak kelasku waktu di SMA, sayang", jelas sakura.
"Oh", jawab daichi.
Arga melirik jam tangannya. "Kenichi, sepertinya aku harus kembali sekarang", ucapnya.
"Baiklah, sampai jumpa besok", ucap Kenichi.
Arga melihat kearah sakura dan daichi. "Sampai nanti", katanya.
"Hati-hati kak", balas sakura.
Arga berbalik,lalu pergi meninggalkan tempat itu.Selepas kepergian arga, Kenichi mengajak keduanya untuk mengobrol di teras samping rumah. Mereka duduk saling berhadapan sambil menikmati udara sejuk dimalam hari, udara yang membuat sakura merasa begitu nyaman.
"Jadi siapa wanita itu?"tanya daichi.
"Wanita apa?"tanya Kenichi .
"Yang mau menikah dengan mu", gumam daichi.
"Namanya Gwen", jawab Kenichi.
Melihat cara Kenichi menjawab pertanyaan daichi yang justru seakan dia sama sekali tidak tertarik membahas calon istrinya itu membuat sakura meras aneh dan mulai merasa ada sesuatu yang sedang disembunyikan Kenichi.
"Apa kamu mencintainya?"tanya sakura, hanya kalimat itu yang terlintas dipikiran sakura dan spontan saja ditanyakan nya kepada Kenichi.
Tiba -tiba saja mendengar pertanyaan seperti itu, Kenichi terdiam sejenak. Wajahnya terlihat bingung, kaku dan sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang diberikan sakura. Kenichi menghela napasnya dalam-dalam dan menjawabnya datar, "Tidak."
Apa yang ada dipikiran sakura sudah terjawab. Dia menggelengkan kepalanya beberapa kali, berusaha menjernihkan pikirannya dan kembali melihat kearah Kenichi.
"Jika kamu tidak mencintainya, untuk apa kamu menikahinya?"tanya sakura.
"Ceritanya panjang. Aku hanya tidak ingin dijodohkan", jawab Kenichi.
"Maksudmu ini....", ucap daichi yang berhenti diujung kalimatnya. Matang memperhatikan sekelilingnya, memastikan bahwa tidak ada orang lain disana selain mereka. "Ini pernikahan kontrak?"tanya daichi, suaranya pelan bertanya kepada Kenichi yang duduk di depannya.
Kenichi hanya tertawa mendengar pertanyaan konyol uang dilontarkan daichi. Dia merasa dirimu terhibur dengan pertanyaan uang diberikan sepupunya itu.
"Apa kamu kebanyakan menonton Drama atau film sejenis itu?"tanya Kenichi, wajahnya benar - benar tertawa dengan bahagian.
Sementara sakura dan daichi yang melihat tanggapan yang diberikan Kenichi terlihat sangat frustasi. "Apa kamu pikir aku sedang bercanda",sergah daichi.
Kenichi mengangkat bahunya, "Oh, baiklah", katanya.
"Dengar Kenichi, pernikahan itu tidak untuk main-main", ucap sakura.
Kenichi hanya tersenyum mendengarkan ucapan sakura. "Aku tidak menikah kontrak, tentu saja tidak", jawabnya datar.
Daichi mempelototi Kenichi dengan curiga. dia masih terlihat tidak percaya dengan apa yang dikatakan sepupunya itu kepada dia dan sakura.
"Apa kami bisa mempercayai mu?"tanya daichi.
"Jika kalian tidak percaya, besok secara langsung kalian bisa menanyakannya kepada wanita itu", ucap Kenichi.
"Pasti", jawab daichi.
Tidak terbayangkan oleh sakura bagaimana nantinya kehidupan pernikahan itu akan berjalan, saat tidak ada cinta di dalamnya. Dia dan daichi saja yang hidup dengan rasa saling mencintai di dalam pernikahan mereka, tetap merasakan badai dalam pernikahan, bagaiman dengan pernikahan Kenichi nantinya yang tidak memiliki cinta dalam hubungan mereka.
Mengetahui kenichi yang tidak mencintai calon istrinya, membuat sakura penasaran dan sangat ingin bertemu dengan wanita yang bernama Gwen yang akan menjadi istri Kenichi nantinya. Dia penasaran bagaiman bisa ada wanita yang bersedia menikah dengan pria yang tidak mencintainya, atau pertanyaan lain muncul di pikiran nya tentang bagaimana jika wanita itu tidak mengetahui bahwa Kenichi yang akan menjadi suaminya itu sama sekali tidak mencintainya sama sekali. Memikirkan itu semua membuat kepala sakura sendiri menjadi pusing.
"Aku ingin istirahat", ucap sakura.
"Baiklah sayang, aku akan mengantarmu", ucap daichi, dibantunya sakura dengan hati- hati untuk bangkit.
"Kenichi, beristirahatlah. Besok adalah hari pernikahan mu", ucap sakura yang mencoba mengingatkannya.
"Hmmmm, selamat beristirahat untuk kalian berdua",ucap Kenichi.
Keduanya pergi meninggalkan Kenichi yang masih berdiam diri menikmati pemandangan malam hari yang semakin larut malam. Dia justru sama sekali tidak bisa beristirahat, wajah Gwen justru terlintas didalam pikirannya. Kepergian Gwen tanpa mengucapkan sepatah katapun kepadanya membuat pikirannya merasa terganggu, belum lagi dengan ancaman yang diberikan yukari.
"Aku harus berhati- hati besok", gumamnya.
Bersambung..
penasaran nih gmna ending nya,msa ya d cut aja smpe dsni???
kok gantung gini crtanya??