Transmigrasi Ke Raga Istri Ceo

Seperti pesan yang di kirim William pada Audrey, jika dia akan ke mansion Audrey setelah pulang dari perusahaan, dan kini William sudah berada di mansion keluarga Audrey, dan keduanya sedang duduk saling berhadapan di gazebo taman.

William yang melihat Audrey hanya diam saja sejak dirinya datang akhirnya angkat suara.

'' Apa yang ingin kamu tanyakan padaku Audrey '' tukas William.

Namun Audrey masih diam saja, hingga tak berselang lama terdengar isak tangis dari Audrey.

'' Audrey, ada apa ?'' tanya William bangkit mendekat ke arah Audrey, dan mengelus bahu Audrey.

Audrey semakin terisak saat merasakan sentuhan tangan William di bahunya.

'' Hikss,,, kak, apa benar kamu sudah menikah dengan Roseline ?'' tanya Audrey mengangkat kepalanya menatap William dengan air mata yang terus membasahi kedua pipinya.

William langsung menegakkan tubuhnya mendengar pertanyan Audrey, lalu dia kembali duduk di tempatnya.

'' Jawab Kak, apa benar kamu sudah menikah dengan Roseline ?'' tanya Audrey lagi karna William masih diam saja.

'' Benar, aku sudah menikah dengan Roseline '' jawab William, membuat Audrey semakin tergugu.

'' Hiks,, kenapa Kak, kenapa kamu menikah dengan Roseline, bukankah kita sudah bertunangan, kenapa kamu menghianati cinta kita Kak '' isak Audrey menatap kecewa William.

'' Aku punya alasan, kenapa aku menikah dengan Roseline '' tukas William.

'' Katakan padaku alasan apa, yang membuat Kak William sampai menikahi Roseline '' sahut Audrey.

William menarik nafasnya lalu dia mulai menceritakan kenapa dirinya bisa menikah dengan Roseline. Waktu itu syarat William bisa menjadi pemimpin keluarga jika dirinya sudah menikah, dan kebetulan saat itu dirinya yang sudah sangat mencintai Audrey memutuskan untuk bertunangan dengan Audrey, tapi saat itu William ingin menikah dengan Audrey bukan karna kekuasaan, melainkan karna memang benar benar mencintai Audrey dan ingin hidup menua dengan Audrey, tapi siapa sangka saat pernikahan tinggal beberapa bulan saja, Audrey harus mengalami kecelakaan kapal pesiar dan tubuhnya tidak di temukan, yang mana membuat anggota keluarga mulai riuh dan meminta William untuk tidak menjadi pemimpin keluarga, tapi Kekek William yang sudah menaruh harapan lebih pada William, akhirnya meminta William agar menikah dengan Roseline, maka Kakeknya akan tetap memberikan kekuasaan itu pada William, dan saat itu William yang sudah frustasi karna tidak bisa menemukan Audrey akhirnya menerima permintaan Kakeknya untuk menikah dengan Roseline , karna dia yakin jika diri sudah mengambil alih kekuasaan keluarganya, sudah di pastikan orang orang hebat yang ada di bawah naungan kakeknya akan mengikutinya, dan William akan memanfaatkan orang orang itu untuk menemukan Audrey, tapi semua tidak berjalan sesuai rencana, orang orang hebat itu juga tidak bisa menemukan keberadaan Audrey.

'' Jadi, waktu itu Kak William menikahi Roseline hanya untuk mengambil alih kuasa saja, demi bisa menemukanku '' tukas Audrey dan William menganggukkan kepalanya.

Audrey merasa bersalah karna sudah menuduh William menghianati cinta mereka, padahal William melakukan itu untuk bisa menemukan keberadaan dirinya.

'' Sekarang aku sudah kembali, jadi kita bisa melanjutkan rencana pernikahan kita yang sempat tertunda '' ujar Audrey menggenggam tangan William dengan tersenyum lembut.

William menatap tangannya yang di genggam oleh Audrey, entah kenapa dia merasa keberatan dengan apa yang di katakan oleh Audrey, kalau dirinya menikah dengan Audrey lalu bagaimana dengan Roseline pikirnya, sedangkan dirinya paling anti dengan kata poligami.

'' Aku akan pikirkan nanti, yang jelas untuk saat ini kamu pulihkan dulu dirimu, kamu masih lemah '' tukas William menarik tangannya dari genggaman Audrey.

'' Kak William tenang saja, aku akan segera pulih '' sahut Audrey tersenyum lembut pada William, jika dulu William akan merasakan perasaan damai saat melihat senyum Audrey, tapi sekarang William merasa biasa saja melihat senyuman itu.

'' Baiklah, sekarang aku harus pulang '' pamit William bangkit dari duduknya, dan hendak pergi namun lengannya di cekal oleh Audrey.

'' Sebentar lagi malam, apa tidak sebaiknya Kak William ikut makan malam bersama kami, aku juga masih sangat merindukan Kakak '' ujar Audrey.

William tersenyum sembari melepaskan cekalan tangan Audrey di lengannya. '' Maaf aku tidak bisa, lain kali saja, aku masih ada pekerjaan yang belum aku selesaikan '' tukas William lalu melenggang pergi meninggalkan Audrey yang menatapnya kecewa.

'' Kak, dulu sesibuk apapun kamu, kamu tidak pernah menolak permintaaku, kamu juga selalu memprioritaskan aku daripada pekerjaanmu '' gumam Audrey menatap punggung lebar William yang perlahan menghilang di balik pintu samping mansion.

Sedangkan mansion lain, tepatnya di dalam kamar Roseline melihat pantulan dirinya di depan cermin dengan perasaan puas, kini Roseline tengah memakai baju yang ia beli di mall siang tadi, Roseline juga memakai sepatu sneakers dan juga topi di kepalanya.

'' Anjirr,,, keren juga nih '' gumam Roseline.

Ceklek

Roseline langsung membalikkan badannya saat mendengar pintu kamarnya di buka, dan melihat William yang masuk ke dalam kamarnya.

'' Kamu sudah kembali '' Roseline menghampiri William dengan senyum cerahnya.

Sedangkan William mengerutkan dahinya saat melihat penampilan Roseline sore ini yang terlihat sangat rapi, tidak bohong jika William bukan hanya menyukai sikap Roseline setelah amnesia, William juga menyukai perubahan penampilan Roseline yang tidak lagi memakai dress selutut dengan tali sepageti yang selalu di pakainya sebelum amnesia dulu, terkadang William berfikir jika dulu Roseline memakai pakaian seperti itu hanya untuk menarik perhatiannya saja.

'' Mau kemana kamu ?'' tanya William.

'' Aku mau makan malam di luar '' jawab Roseline jujur.

'' Sama siapa ?''

'' Sendiri ''

'' Kenapa mau makan malam di luar? '' tanya William melonggarkan dasinya yang sejak tadi terasa mencekik lehernya.

'' Aku kira kamu akan makan malam bersama keluarga Audrey di mansionnya, jadi aku memutuskan cari makan malam di luar saja, aku tidak mau makan malam sendirian di mansion '' jawab Roseline.

'' Tunggu aku di bawah, jangan pergi dulu '' ucap William lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Sedangkan Roseline hanya menurutinya dan segera keluar dari kamar, dan pergi ke lantai bawah menunggu William di ruang keluarga.

'' William mau apa, nyuruh gue nunggu di bawah '' gumam Roseline.

Lima belas menit kemudian, Roseline yang sedang asik mengotak atik ponselnya tidak sadar jika William sudah berada di sampingnya.

'' Ayo ''

Roseline mendongakkan kepalanya, dan terkejut melihat William yang berdiri menjulang di depannya, karna ini pertama kalinya Roseline melihat William memakai pakaian casual, yang menurutnya jauh lebih tampan, karna biasanya yang selalu Roseline lihat adalah William dengan setelan kemejanya, atau tidak dengan setelan piyama saat akan tidur, bukan hanya Roseline yang terkejut, bahkan para pelayan yang sedang berlalu lalang juga tak kalah terkejutnya, melihat penampilan Tuannya yang tak seperti biasanya termasuk pelayan Robert, karna pelayan Robert terakhir kali melihat Tuannya memakai pakain casual saat Tuannya masih berusia dua puluh tahun, dan sekarang Tuannya sudah berusia dua puluh tujuh tahun, jadi tujuh tahun yang lalu.

Roseline bangkit dari duduknya dan berjalan mengitari William. '' Perfect '' ucap Roseline mengacungkan jempolnya pada William.

'' Sudah kagumnya, ayo sekarang pergi '' tukas William menarik pergelangan tangan Roseline ke pintu utama mansion.

'' Eh,,, kamu mau membawaku ke mana '' seru Roseline mengikuti langkah kaki lebar William.

'' Bukannya kamu ingin makan malam di luar, jadi aku akan menemanimu '' sahut William.

Roseline langsung menghentikan langkahnya begitu juga dengan William.

'' Ada apa ?'' tanya William menatap Roseline heran.

'' Kita naik apa ?'' tanya Roseline.

'' Mobil '' jawab William menunjuk mobilnya yang masih berada di teras mansion, karna beberapa menit yang lalu William meminta asisten Hans untuk meninggalkan mobilnya di teras mansion, dan menyuruh asisten Hans untuk istirahat di kamarnya yang berada di mansion.

'' Aku tidak mau, aku ingin naik motor '' tolak Roseline.

'' Sebentar lagi malam, nanti kamu masuk angin kalau naik motor malam malam '' tukas William.

'' Terserah, pokoknya aku mau naik motor, kalau kamu tidak mau ya sudah aku pergi sendiri '' sahut Roseline merajuk.

William menarik nafasnya. '' Baiklah, kita naik motor '' William terpaksa mengalah karna tak ingin Roseline merajuk padanya.