Hi hi hayyy 👋
Selamat datang di karya pertamaku... semoga kalian suka yaaa
Marchello Arlando harus mendapat julukan pria buruk rupa setelah insiden yang membuatnya mengalami banyak luka bakar.
"Aku tak sudi bersamamu lagi Chello. Aku malu memiliki pasangan yang buruk rupa sepertimu."
Marah, benci dan juga dendam jelas sangat dirasakan Marchello. Namun keadaannya yang lemah hanya bisa membuat dirinya pasrah menerima semua ini.
Hingga 7 tahun berlalu, Marchello dipertemukan oleh fakta tentang keluarga kandungnya dan membuatnya menjadi penerus satu-satunya. Menjadi CEO sekaligus pemimpin mafia yang selalu menggunakan topeng, Marchello bukan lagi pria berhati malaikat seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hingga pada suatu hari, ia diminta menikah untuk bisa memberikan penerus bagi keluarganya. Wanita yang dijodohkan untuknya justru mengalihkan posisinya dengan adik tirinya sendiri setelah tahu keadaan Marchello yang memiliki rupa misterius. Mungkinkah perjodohan akan tetap berlanjut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qaeiy Gemilang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tragedi
"Tolooong!" teriak seorang wanita yang terjebak di area yang penuh akan kobaran api.
Dengan batuk-batuk dan nafas yang sesak, wanita itu benar-benar tak mampu lagi mencari celah untuk menyelamatkan dirinya.
Sampai saat dirinya hampir kehilangan kesadaran, seorang pria nekat mendekat untuk menyelamatkannya.
"Jessica, bertahanlah sayang!"
Memeluk erat pria ini, "Chello, aku takut!"
Marchello langsung menggendong tubuh kekasihnya yang lemah. Namun baru beberapa langkah, keadaan membuatnya terjebak. Hingga tiba-tiba Marchello terjatuh namun untungnya keadaan Jessica dapat ia amankan.
Memeluk Jessica dan menutupinya dengan kain basah yang ia bawa sebelumnya, Marchello harus menahan panasnya kobaran api yang membakar dirinya sebab kaki Marchello tertimpa puing bangunan dan membuatnya tak bisa bergerak.
Hingga beberapa saat, pertolongan segera datang membantu Marchello dan Jessica langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun yang paling parah dalam hal ini adalah Marchello. Sementara untuk Jessica hanya memiliki beberapa luka yang tak cukup fatal.
Sampai satu minggu berlalu, Marchello masih dirawat di rumah sakit dengan wajah dan beberapa anggota tubuh lainnya yang masih diperban.
Melihat wanita yang ia cintai memasuki ruangan rawatnya, Marchello tersenyum dan senang karena kekasihnya baik-baik saja.
Jessica menatap nanar pada kondisi pria yang hanya bisa terbaring "Bagaimana kabarmu?" tanya Jessica.
"Baik. Aku sangat senang. Senang karena kau baik-baik saja." Jawab Marchello dengan tersenyum.
"Dokter mengatakan kalau luka yang kau alami cukup parah. Kau juga mengalami cedera di kaki dan tulang belakangmu." ucap Jessica dengan wajahnya yang sendu.
"Tak apa. Asal kau selamat, aku tak apa menerima semua ini. Apa lukamu sendiri sudah sembuh?"
Jessica mengangguk "Ya. Pada dasarnya aku hanya mengalami luka kecil dan bekasnya akan cepat hilang. Berbeda dengan dirimu yang berkemungkinan besar akan mengubah keadaanmu begitu drastis." jelas Jessica.
Marchello menggenggam tangan Jessica "Tak apa. Mungkin fisikku yang berubah tapi cintaku tidak." ucap Marchello yang membuat Jessica tersenyum kecil.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
3 minggu berlalu, perban di wajah Marchello sudah bisa dibuka. Dan jelas, Jessica benar-benar terkejut melihat banyak bekas luka yang cukup menghilangkan identias dari pria itu.
Bekas seperti parut, juga warna hitam dan kulit yang mengeriput justru membuat Marchello tetap tenang menerimanya. Sementara Jessica, justru menangis melihat hal itu.
"Ini pasti sangat sakit." ucap Jessica, dengan terisak.
"Jangan menangis! Yang terpenting kau aman. Aku tak masalah dan jangan pikirkan keadaanku! Ayo, tersenyumlah!" balas Marchello dengan lembut sembari tersenyum pada Jessica yang masih menangisi keadaannya.
Sampai beberapa hari berikutnya, Marchello yang belum mampu duduk ini terkejut melihat kedatangan Jessica bersama dengan pria yang begitu asing baginya.
"Jes, kau datang bersama siapa? Apa dia masih keluargamu?" tanya Marchello dan Jessica hanya menggeleng menjawabnya.
"Aku kesini untuk pamit." sontak mata Marchello menatap intens setelah mendengar ucapan Jessica.
"Maksudmu apa Jes?" tanya Marchello bingung.
"Aku ingin mengakhiri hubungan kita."
Deg!
Detak jantung Marchello serasa berhenti berdetak mendengar jawaban Jessica yang mengejutkan.
"Tunggu dulu Jessica! Kalau memang ada masalah atau aku ada salah padamu, mari kita selesaikan baik-baik. Perpisahan bukanlah pilihan yang tepat.
"Aku sangat mencintaimu dan aku tak ingin kehilanganmu. Hubungan kita sudah lama terjalin dan bukankah rencana pernikahan kita hanya tinggal menunggu aku sembuh?" ucap lembut Marchello dengan mencoba meraih tangan Jessica, namun Jessica langsung menghindar.
"Aku tak mau menikah denganmu Marchello dan lupakan semua rancangan mimpi kita!" balas Jessica yang membuat mata Marchello berkaca-kaca.
"Tapi kenapa Jes? Kenapa kau tiba-tiba begini? Bukankah kita saling mencintai?" Marchello benar-benar tak menyangka akan perubahan wanita yang selama ini menjadi acuannya untuk terus semangat.
"Aku tak mau bersamamu lagi Chello. Aku malu memiliki pasangan yang buruk rupa sepertimu." Jawaban Jessica benar-benar menyakitkan hati Marchello.
"Tapi aku begini demi menyelamatkanmu Jessica." ucapnya dengan penuh penekanan.
Jessica menggandeng mesra pria di sebelahnya “Terima kasih sebelumnya, tapi aku sudah memiliki pria lain Chello. Selamat tinggal!" Jessica pun berlalu begitu saja dan membuat luka begitu membekas di hati Marchello.
Marah, benci dan juga dendam jelas sangat dirasakan Marchello. Namun keadaannya yang lemah hanya bisa membuat dirinya pasrah menerima semua ini.
Ia tak menyangka bahwa wanitanya pergi hanya karena keadaan fisiknya yang tak lagi sempurna. Padahal semua ini juga demi menyelamatkannya dari bahaya, namun kini Marchello paham bahwa tak semua orang memiliki hati setelah kita memberikan pengorbanan besar. Bahkan orang yang kita percaya dan dekat sekali pun bisa dengan tega meninggalkan kita hanya karena kekurangan yang sekarang menimpa.