Kisah cinta penulis Novel yang masuk kedalam Novel ciptaannya sendiri , tetapi di dunia novel nya dilarang untuk mengubah alur ada beberapa aturan yang membuat Ara Anindhita pusing tujuh keliling , dan pertemuannya dengan Tokoh utama Duke Evan Pangeran Mahkota Kerajaan Holand yang sangat kejam dan dingin , lalu banyak plot yang belum terselesaikan tugas Ara untuk menyelesaikannya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Krispena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15 Flashback(Memori Kebebasan Ducches Ara)
Isu tentang Kerajaan Holand memonopoli perdagangan berhasil dibuat.para bangsawan sedang hangat membicarakan gosip tersebut.banyak perdebatan diantara mereka , ada yang pro dan kontra dalam menyikapi gosip. apalagi ditambah kawasan Raur juga hasil dari merampas.kini sepenuhnya milik Kerajaan Holand.
Dua hari sudah , Jendral Aris menyamar sebagai pelayan.pengamanan yang sangat ketat membuatnya sulit untuk menerobos masuk ke Mansion tua.akhirnya , Jendral Aris memutuskan untuk membunuh penjaga di mansion tua.
Setelah berhasil membunuh, Jendral Aris bergegas memasuki Mansion Tua itu.ia berjalan mengendap ngendap sembari melihat sekitar.langkah kakinya mulai menapaki anak tangga satu persatu.
Dilihatnya dua penjaga didepan kamar menjaga.Jendral Aris mengeluarkan pedangnya yang ia sembunyikan dibalik bajunya.Jendral Aris mulai menyerang penjaga dengan sebilah pedang.mereka saling bertarung menimbulkan suara gaduh yang membuat Ducches Ara bangun dari tidurnya.
"KLANG...KLANGG" Jendral Aris berhasil menusuk salah satu pengawal tepat di jantungnya.
"Argghhhhh ,,, " Pekik Jendral Aris yang tersayat oleh pedang pengawal yang tersisa
Dengan sekuat tenaga Jendral Aris melawan pengawal yang masih hidup.dengan kekuatan tersisa , Jendral Aris mengarahkan pedangnya dan menebas leher pengawal yang masih hidup.
Melihat pintu yang terkunci dari luar terpaksa Jenderal Aris mendobrak pintu .setelah pintu berhasil terbuka ,tak melihat seorang disana.suara rintihan tangisan terdengar dibalik lemari.
"Klak" Jendral Aris membuka lemari
"Ahh Siapa kau"teriak Ducches Ara
"Aku Jendral Aris dari Belgum , maukah nona ikut denganku aku akan menyelamatkanmu dari sini"Jendral Aris mengulurkan tangannya
Tanpa berkata apapun , Ducches Ara mengiyakan permintaan Jendral Aris.mereka berlari keluar istana.setelah mampu melewati pengamanan, Jendral Aris telah berhasil membawa Ducches Ara keluar istana.
Ternyata seseorang sudah menunggu dengan menumpang kereta kuda secepatnya mereka berdua naik ke kereta kuda kereta kuda tersebut melaju sangat kencang.
Di dalam kereta kuda Jenderal Aris menjelaskan detail masalah kedua orang tua Ducches Ara.
"Apa" Ducches Ara terkejut
"Dan akhirnya aku bisa mengeluarkan mu , berkat Raja Belgum nanti aku akan mengajakmu menemuinya" kata Jendral Aris
Terkadang mata Jendral Aris melirik Ducches Ara.jantung Jendral Aris berdegup kencang.
"Hah apa ini kenapa aku melihat nona ini jantungku berdebar" Gumam Jenderal Aris dalam hati
"Jenderal Apakah kamu tahu di mana tuaku dikurung oleh Raja Holland 2 " tanya Ducches Ara
"untuk pertanyaan itu nanti cobalah tanya kepada Belgum nona " jawab Jendral Aris
Seketika suasana hening kembali , Ducches Ara menatap keluar jendela kereta kuda.dia merenung memikirkan Ami yang berada di Istana Holand.dia masih tidak percaya apa yang dia alami.
Ternyata Kakak Duke Evan terbunuh oleh Pasukan milik Kerajaan Ayahnya.hal itu membuat Ducches Ara mengingat kejadian Erik yang hampir memperkosa dirinya.Duke Evan dengan tulus menyelamatkan nya.
"Jika kamu tahu yang sebenarnya , apa engkau akan menyelamatkanku Duke" ucap Ducches Ara dalam hati
Jendral Aris yang sedari tadi menatap Ducches Ara merasa kasihan.gadis polos yang tidak berdosa dikurung selama bertahun tahun oleh Raja Holand 2.
"Nona , ketika kamu dikurung adakah orang yang selalu mengajarimu dan menemani mu" tanya Jendral Aris
"Ada , Dia adalah Ami pelayan yang melayaniku sejak kecil, dia yang mengajariku berbagai banyak hal mengenalkan dunia kepadaku" jawab. Ducches Ara yang tanpa sadar menitihkan air mata
"Jangan sedih Nona , Ami pasti baik baik saja " Jendral Aris mencoba menenangkan Ducches Ara