Apa jadinya jika cinta pertama dan cinta yang meninggalkan luka kembali saat usia sudah tak lagi muda, itulah yang di alami Nin Kasih di usianya yang saat ini sudah memasuki lima puluh tahun.
Saat Nin kasih ingin menikmati masa tuanya dengan tenang, kenangan buruk masa lalunya kembali terbuka saat dirinya tak sengaja bertemu dengan laki laki yang tak sengaja iya temui saat dirinya berada di pemakaman suaminya seorang diri.
Apakah semua kenangan buruk itu akan berganti dengan kebahagiaan setelah kesalahpahaman itu di luruskan !
Dan apakah kebahagiaan itu akan mudah mereka raih di usia mereka yang tak lagi muda ?
Ikuti cerita Nin kasih yang hanya ingin bisa hidup tenang dan bahagia di usianya yang sudah tak muda lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menanti Kejujuran
Karena kondisi Nin kasih yang sudah jauh lebih baik dari saat semalam dirinya di larikan ke rumah sakit, kini Nin kasih sudah di perbolehkan pulang dan akhirnya Nin Kasih ikut pulang bersama Zoya dan Prabu.
" ayo Bunda kita pulang " ucap Zoya yang kini sudah membereskan semuanya.
" oh ya apa bunda tak ingin memberitahu om Wirya jika saat ini bunda sudah boleh pulang " ucap Zoya yang hingga saat ini belum mendapat penjelasan apapun dari ibunya.
" tidak usah " ucap Nin Kasih yang kini sudah turun dari tempat tidur dan bersiap untuk pulang.
" tentu saja tidak perlu karena om sudah datang " ucap Wirya yang kali sengaja mengajak Dirga agar Dirga percaya jika Nin Kasih tak seperti yang di jelaskan Pratiwi.
" nenek " panggil Dirga yang merasa jika Nin Kasih belum menyadari kehadirannya.
" hai Dirga, apa kabar " sapa Nin Kasih yang memang tak membedakan Dirga dengan Nanda cucunya.
" nenek dia siapa ?" tanya Nanda yang baru melihat Dirga.
" Nanda, kenalkan ini Dirga cucu Kakek dan Dirga ini Nanda cucu Nin kasih " jelas Wirya yang bahkan memanggil Nin Kasih seperti Nanda biasa memanggil neneknya.
" hai aku Nanda "
" hai aku Dirga " ucap dua anak kecil berbeda jenis kelamin yang memang usianya tak jauh berbeda.
" ayo kita pulang " ajak Wirya karena mereka malah berdiri di ruang rawat Nin Kasih.
Semuanya pun keluar dari ruang rawat Nin kasih menuju rumah Nin kasih, dan untuk pertama kalinya Wirya datang berkunjung ke rumah Nin Kasih tapi Wirya berharap jika ini bukan kali pertama dan terakhir dirinya datang karena Wirya masih berharap Nin Kasih akan menerima dirinya dan mau melanjutkan hubungannya menjadi lebih dari ini.
" masuk lah ke mobil ku " ucap Wirya sambil membuka pintu mobil miliknya saat Nin Kasih hendak menaiki taksi yang sudah di pesan Zoya untuknya.
" maaf tapi Zoya sudah memesan taksi untuk ku " ucap Nin Kasih yang tak ingin membuat Zoya kecewa dengan menolak apa yang sudah di siapkan putrinya.
" Zoya, apa kamu tidak keberatan jika bunda mu ikut pulang dengan om ?"
" bahkan Nanda juga bisa bersama dengan Dirga bersama kami " ucap Wirya yang tetap meminta izin Zoya untuk mengajak ibunya untuk bersama dengannya.
" apapun yang membuat bunda nyaman zoya tidak keberatan " ucap Zoya yang tak mempermasalahkan apapun selama bundanya nyaman dan bahagia melakukan. Itu semua.
" oh iya pak maaf pesanan di cancel tapi terima ini sebagai pengganti bensin bapak saat menuju ke sini " ucap Wirya sambil memberikan selembar uang biru agar taksi itu tak merasa di rugikan karena Kasih tak naik ke taksinya.
" baik, terima kasih" ucap supir taksi yang sudah menerima uang dari Wirya dan tak butuh waktu lama Wirya pun masuk ke dalam mobil setelah taksi tersebut pergi, begitu juga dengan Zoya dan suaminya yang sudah pergi lebih dulu menggunakan motor mereka.
Wirya mengemudikan mobilnya menuju rumah Kasih yang tak terlalu jauh dari rumah sakit, dan keduanya seolah tenggelam dengan pikirannya masing masing.
" itu rumah kami " tunjuk Nanda saat sudah melihat pagar rumahnya yang hanya tinggal berjarak lima puluh meter dari mobil Wirya.
" Kasih, apa kamu sudah memikirkan semuanya ?" tanya Wirya setelah menghentikan mobilnya tepat di depan rumah Nin Kasih bahkan Nanda dan Dirga sudah lebih dulu turun dari mobil dan berlari masuk ke dalam rumah nya.
" apa harus secepat ini menjawab apa yang kamu tanyakan ?" tanya Nin Kasih yang sudah bersiap turun dari mobil Wirya.
" baiklah, aku akan sabar menunggu jawaban mu tapi aku sangat berharap jika itu tidak lah lama " ucap Wirya penuh harap.
" memang anak anak mu tak keberatan jika ayah mereka menikah lagi ?" tanya Nin Kasih yang memang tak tau apapun tentang Wirya dan keluarganya.
" keluarga ku hanya tinggal Dirga dan adik ipar dari mendiang istriku " ucap Wirya jujur.
" dan bagaimana tanggapan adik ipar mu saat tau Kaka iparnya memiliki keinginan untuk kembali menikah di usianya yang bahkan sudah tak muda lagi " tanya Nin Kasih yang tak ingin hanya karena cinta mereka menghancurkan kebahagiaan dan ketenangan orang lain di sekeliling mereka.
" jujur Pratiwi memang menentang keputusan ku untuk menikah dengan mu " ucap Wirya yang malah membuat Nin Kasih menatap penuh curiga pada hubungan Wirya dengan adik iparnya.
" tunggu, kamu tinggal dengan adik ipar perempuan selama ini ?" tanya Kasih yang malah di anggap sebagai bentuk kecemburuan di mata Wirya.
" aku dan Pratiwi sama sama dewasa dan kami tau batasan di antara kami selama ini " ucap Wirya yang tak ingin Kasih sampai salah paham dengan kedekatan dirinya dengan Pratiwi.
" mungkin memang seperti itu tapi apa kamu tak pernah berpikir pandangan orang lain pada kalian berdua ?"
" mungkin akan lain ceritanya jika yang tinggal bersama dengan mu adalah adik kandung mu mungkin orang tak akan pernah berpikir buruk pada kalian berdua " jelas Kasih yang yakin meski Wirya berkata tak memiliki hubungan apapun dengan adik iparnya tapi kita tak akan pernah tau bagaimana dalam isi hati orang lain.
" apa dia tidak menikah ?" tanya Kasih.
" atau dia memang sengaja tak menikah karena berharap bisa bersatu dengan kamu ?" tanya kasih yang memang benar itu lah yang Pratiwi harapkan selama ini.
" kenapa kamu berpikir terlalu jauh !" tanya Wirya yang sadar jika yang Kasih pikirkan saat ini memang benar terjadi.
" karena aku seorang wanita dan aku bisa meraba apa yang di inginkan dan di pikirkan wanita lain jika tinggal satu atap dengan laki laki yang jelas jelas tak ada hubungan apapun dengan dirinya " jelas Kasih panjang lebar.
" jadi kamu ingin aku dan Pratiwi tinggal terpisah mulai saat ini ?" tanya Wirya yang memang akan melakukan apapun demi mendapatkan Kasih.
" selama hampir lima belas kebelakang bahkan saat mendiang istriku masih ada Pratiwi tinggal bersama kami " jelas Wirya agar Kasih tau alasan kenapa Pratiwi tinggal di rumahnya selama ini.
" dan setelah kepergian anak dan menantuku karena sebuah kecelakaan, Pratiwi lah yang menjaga Dirga selama aku bekerja " jelasnya lagi.
" tapi apa kamu tak pernah merasakan jika adik iparnya mungkin menaruh hati dan berharap laki laki yang menjadi kakak iparnya sejak dulu kini menjadi suaminya " ucap Nin Kasih yang hingga saat ini urung turun dari mobil Wirya.
Wirya terdiam memikirkan apakah dirinya harus menjawab jujur pertanyaan Kasih ataukan harus berbohong demi bisa mendapatkan Kasih.
" kenapa diam ?"
" apa memang benar jika adik ipar mu bahkan sudah menyatakan perasaannya padamu ?" tanya Kasih yang semakin yakin jika tebakannya benar.
" jika memang kamu ingin memulai kembali hubungan kita sebaiknya awali dengan kejujuran jangan dengan kebohongan yang bukan hanya menghancurkan hubungan kita tapi akan merusak pondasi kepercayaan yang harusnya kita bangun sejak awal "
✍️✍️✍️ apa Wirya akan menjawab jujur pertanyaan Kasih ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘