NovelToon NovelToon
PSIKIATER, PSIKOPAT Dan Pengkhianatan

PSIKIATER, PSIKOPAT Dan Pengkhianatan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Persaingan Mafia / Psikopat itu cintaku
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yurika23

Miko seorang Psikiater menangani seorang pasien wanita dengan gangguan mental depresi. Tetapi dibalik itu ternyata ada seorang Psikopat yang membuatnya menjadi depresi.

Ketika pasien tersebut ternyata bunuh diri, sang Psikopat justru mengejar Miko.

Hari-hari Miko menjadi berubah mencekam, karena ternyata psikopat tersebut menyukainya.

Setelah menghadapi si psikopat ternyata ada sisi lain dari pria ini.

Bagaimana Miko menghadapi hari selanjutnya dengan sang Psikopat?

Yuk simak kisahnya di cerita Othor. Ada beberapa plot twist-nya juga loh..yang bikin penasaran...

Jangan lupa dukungannya ya man teman...

Oiya, di cerita ini ada adegan mengerikan, ****** ****** dan kata2 'agak gimana yah'

Jadi buat dek adek yg rada bocil mending skip dulu yah....maap ya dek...

Mohon bijak dalam membaca...

*Salam hangat dari othor*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurika23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 - Bulan madu

Paginya, Morino sudah berada di depan pintu Miko. Ia mengenakan blazer panjang berwarna abu tua. Penampilan Morino sangat berkelas. Pria itu memencet bel.

Miko yang baru mandi, dengan handuk yang melilit rambutnya membuka pintu perlahan. Ia membukanya setengah, tubuhnya menyembul separuh di balik pintu.

Harum wangi tubuh Miko yang segar menghampar ke endusan Morino, membuat pria itu sempat bergairah sepersekian detik.

Morino yang berada di bibir pintu menatap Miko dari atas sampai bawah.

“Kau baru mandi?” sapanya.

“Aku tidak perlu menjawabnya, kan?” ucap Miko agak kaku.

Morino membawakan se-buket bunga mawar putih dan merah muda cantik lengkap dengan pita merah muda yang manis.

Morino langsung melangkah mendekat kearah Miko, memberikan buket bunga itu pada Miko, beriringan dengan kecupan lembut di pipi wanita itu.

Tapi Miko mengangkat sebelah bahunya dan sedikit menghindar, seolah belum siap menerima kecupan dari pria itu.

“Boleh aku masuk?” tanya Moino sopan.

“Ya. Kita kan suami istri. Kenapa harus tanya lagi” lagi-lagi jawaban ketus Miko terlontar untuk Morino.

Tapi di batin wanita itu, ia menjerit bahagia. ‘Aiih, bunga ini sangat cantik Morino. ternyata kau pria romantis. Lalu, kecupan itu …’ entah kenapa Miko ingin tersenyum sendiri.

Morino duduk di sofa sederhana berwarna cream.

“Kenapa aku jarang sekali kerumahmu, ya. Padahal disini sangat nyaman” ucap Morino sambil melihat sekeliling sudut rumah Miko.

“Kau tidak akan betah berada disini. Karena kau terbiasa dengan istanamu” ucap Miko yang melangkah ke dapur.

“Kau juga akan tinggal di istanaku secepatnya, kan?” tukas Morino.

Miko menyiapkan kopi dan sepotong roti gandum berlapis selai kacang untuk Morino.

“Tidak perlu repot begini. Kita akan makan diluar” ucap Morino.

“Memangnya kita mau kemana?”

“Ketempat yang belum pernah kau lihat sebelumnya”

Miko mengerutkan alisnya heran.

“Alam lain?” ucap Miko bergurau tanpa ekspresi sambil duduk dan memakan roti gandum miliknya.

Morino tersenyum ringan.

“Sudah, cepat ganti pakaianmu. Kita akan pergi bulan madu”

“Bulan madu? Aku tidak merasa pernikahan kemarin seperti pernikahan yang serius” kata Miko di sela suapan roti terakhirnya.

“Hm, sudahlah Miko. Jangan terus bersikap seperti ini”

* * *

Di sebuah tempat yang sejuk dan indah. Sebuah tempat agak jauh dari kota mereka. Ada wisata air disana, menggunakan perahu kecil untuk menyusuri sungai sepanjang kota.

Di sisi pinggirannya berjejer rapih rumah model lama, terkesan klasik. Membuat pemandangan disana terlihat estetik. Layaknya pemandangan di Belgium City.

“Apa kau menyukai tempat ini?” tanya Morino di atas perahu kecil bersama Miko.

Miko masih memandangi pemandangan di sekitarnya sehingga tidak mendengar pertanyaan Morino. Morino memandang wajah Miko lekat.

Morino menyentuh lengan Miko. “Miko, apa kau menyukai tempat ini?” ulang Morino.

“Ah, ya. Sangat. Ini benar-benar indah. Aku tidak tahu jika ada kota seindah ini. Dari mana kau tahu tempat ini?” Miko balik bertanya.

“Aku tidak hanya bekerja di balik meja. Aku menelusuri banyak tempat”

Tempat kedua,

Kali ini Miko bertingkah seperti anak kecil. Ia terus menghindar ketika Morino mengajaknya naik ke keranjang gondola besar balon udara.

“Jangan bercanda, Morino! aku tidak akan naik kedalam sana!” pekik Miko menaha tubuhnya agar tidak di geser ke dalam keranjang gondola tersebut.

“Ini akan menyenangkan” bujuk Morino.

“Tolong jangan paksa aku! Aku takut ketinggian!” Miko yang mencoba menjauh, justru di cekal lengannya oleh Morino.

“Ayolah! Ini tidak terlalu mengerikan seperti yang kau bayangkan”

“Tidak! Tidak mau!”

Morino justru menarik lengan Miko sampai masuk ke dalam keranjang besar. Tubuh Miko hampir terhuyung akibat paksaan Morino.

“Tolong nyalakan!” perintah Morino pada pria pilot yang sudah siap menyalakan api untuk penerbangan balon udara.

Miko memejamkan mata kasar.

“Tidak tidak tidak! Ah apa kita sudah melayang?!” pekik Miko yang mencari pegangan.

“Kita baru akan terbang”

“Kenapa kita harus menaiki balon besar ini!” Miko yang masih memejamkan matanya, meraba-raba. Akhirnya ia menemukan pegangan, lengan Morino. Ia terus berpegangan pada lengan Morino, entah sadar atau tidak, Miko menggenggamnya erat.

Morino menghela nafas sambil tersenyum kecil melihat genggaman Miko di lengannya yang begitu kuat.

Ketika balon udara melayang naik beberapa meter ke udara, dan semakin membumbung di atas jauh dari tanah. Pegangan Miko semakin kuat, mencengkram lengan Morino. Hingga tubuhnya merapat ke pria itu. Mata Miko masih terpejam kasar.

“Miko, bukalah matamu. Pemandangan dari atas sini sungguh indah” ucap Morino.

“Tidak!”

“Sebentar saja. Kalau kau masih takut, kau boleh menutup matamu lagi. Tapi bukalah sebentar. Lihatlah ke bawah sana” bujuk Morino.

Perlahan lahan Miko membuka matanya. Awalnya ia takut dan kembali menutup mata. Tapi lagi-lagi ia mencoba membukanya.

“Lihatlah” ucap Morino, yang lengannya masih di cengkram oleh jemari Miko.

Miko membuka matanya penuh. Melihat pemandangan di bawahnya. Semua terlihat kecil dari atas sana.

“K-kita sudah benar-benar tinggi?” ungkap Miko sambil melihat kebawah nya.

“Ya. Semua bisa terlihat jika kita berada di atas. Tapi kau tidak bisa benar-benar melihat apa yang terjadi di bawah sana, karena yang kita lihat dari sini hanyalah bercak-bercak kecil” ucap Morino bijak sambil menatap pemandangan di bawahnya.

Miko sekejap sadar jika ia masih memegang lengan Morino. Miko langsung melepasnya buru-buru. “Maaf” ucapnya bersamaan dengan wajahnya yang semu memerah.

“Kenapa? Kau boleh terus memegang lenganku. Nah, pegangan!” balas Morino sambil menyodorkan dengannya untuk digenggam lagi.

“Aku belum terbiasa”

Morino langsung menggapai pergelangan tangan Miko, dan menuntunnya untuk kembali tetap berpegangan pada lengannya.

“Tetaplah berpegangan padaku jika kau masih takut”

Lama kelamaan, Miko bisa menikmati keindahan pemandangan di bawahnya. Udara dingin dan sejuk dari atas sana membuat ketegangan yang baru Miko rasakan.

Tempat ketiga,

Mereka mengunjungi taman bunga yang menghampar warna warni. Ribuan bunga tumbuh indah memenuhi lahan luas di taman itu.

Miko tidak henti-hentinya mengungkapkan perasaan takjubnya dengan taman berwarna itu.

Tempat terakhir,

Mereka kembali ke kota mereka, mampir disebuah restauran bintang lima.

Mereka duduk di meja yang sudah di pesan Morino sebelumnya. Pelayan bertuxido dan bersarung tangan putih menawarkan menu pada mereka.

“Sacher cake atau Esterhazy torte?” Tawar Morino pada Miko.

Miko sedikit kebingungan.

“Apa Sacher cake semacam kue bolu?” tanya Miko yang memang belum pernah mencicipinya.

“Ya, dua-duanya adalah sponge cake. Kau suka yang coklat atau rasa kacang?” ucap Morino.

“Coklat”

“Sacher cake dua, dan minumannya” kata Morino pada sang pelayan.

“Baik Tuan” tunduk sang pelayan sopan kemudian berlalu dari sana.

Mereka menikmati kudapan ringan manis di pagi itu. Morino terlihat bahagia. Baru kali itu Miko melihat senyum tulus Morino. Bukan senyum sinis yang biasanya ia dapatkan.

“Aku sengaja memilih tempat ini, karena kau suka makanan manis, kan?” ujar Morino di sela menikmati kudapannya.

“Apa kau mau membuatku gemuk? Kau selalu memberiku kue manis. Tapi aku menyukainya”

Tapi dari kejauhan. Seorang wanita memperhatikan mereka berdua. Kemudian ia mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang. “Halo, Helena …”

1
Ummu Saif
eehhh jerico ganteng ternyata 😁
Ummu Saif
weehhh keren. supirnya
Ummu Saif
waaahh kl direkam miko seru nih...
🌸ReeN🌸
semoga morino cepat bebas... kasihan miko, pekerjaan nya jadi terbengkalai
🌸ReeN🌸
wk..wk ... pas liat mansion nya morgan yg pertama aku pikirin... ngepelnya cape banget ya.. he..he..., jiwa missqueen ku meronta ronta...😆😆😆
Yurika23: hee...
total 1 replies
🌸ReeN🌸
wwooowww... keren... keren..
🌸ReeN🌸
apa supir itu orangnya morino.... semoga aja, seru...seru.... ikut tegang
Rei Jaavu
done, Mangat thorr
Yurika23: siyap kak...makasih
total 1 replies
Ummu Saif
yaaahh miko kayak anabella jadinya
Yurika23: hee...beda dong kak....tak semudah itu Morino...eh ferguso
total 1 replies
Ummu Saif
rumah morino ga ada satpamnya kali
Ummu Saif: ga ada yg jagain
total 1 replies
Ummu Saif
yaaahh dikawinin si miko
🌸ReeN🌸
cerita bagus gini kok yg lai dikit bgt ya
🌸ReeN🌸: yang like dikit banget
total 1 replies
🌸ReeN🌸
sumpah ngeri bgt, takut miko diapa2in sam dexton, ternyata semua perempuan didekat morino pasti diambil sama dexton, teman makan teman namanya
Yurika23: pagar makan tanaman sekaligus buahnya ya kak...wkwkw...
total 1 replies
🌸ReeN🌸
untung ada kakek morino, semoga bisa jadi penolong morino
🌸ReeN🌸
apa dexton mau menjebak miko, kenapa seolah2 dexton mo deketin miko secara personal ya... sangat2 mencurigakan
🌸ReeN🌸
astaga... susah ternyata, miko gak punya bekingan yg kuat buat lawan asborn, polisi jg kayanya gak bisa diharapkan
Ummu Saif
yaaahh di ikutin juga si miko
🌸ReeN🌸
good miko, kamu hebat, aku juga mikir gitu, ayah helena sama dexter kerja sama buat jatohin morino
🌸ReeN🌸
yakin ini mah dexter yg melakukan, dexter kaya musuh dalam selimut, apa motifnya balas dendam juga krn dexter peenah sakit hati sama morino
🌸ReeN🌸
giliran gak bunuh malah dituduh... pasti kerjaan temen nya morino nih atau ayahnya helena atau mungkin nereka malah bekerja sama buat fitnah morino
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!