Kulepas Suamiku Dengan Elegan

Mobil yang dikendarai Ken akhirnya sampai di pekarangan, lelaki itu turun dari mobil kemudian dia menurunkan kursi roda lalu membopong tubuh putrinya dan mendorong kursi roda untuk masuk ke dalam rumah.

Hati Kiara terasa nyeri ketika melihat rumah yang dulu dia tempati, seandainya dia bisa bicara secara langsung, dia ingin mengatakan bahwa dia tidak mau tinggal di rumah ini, masih teringat jelas saat Ken membawa dia ke panti asuhan.

Saat itu, ayahnya mengatakan akan mengajaknya berjalan-jalan, dan saat itu untuk pertama kalinya Ken tersenyum membuat hati Kiara begitu menghangat, dia pikir ayahnya benar-benar berubah, tapi sayang Kiara harus dikecewakan oleh ayahnya karena dia dibawa ke panti asuhan.

Setelah berada di kamar Kiara, Ken langsung membungkuk. "Papa belum menyiapkan kamar baru untukmu, besok kita pindah ke rumah baru, papa tahu rumah ini begitu banyak kenangan yang menyakitkan untukmu." Ken menutup ucapannya dengan tersenyum, dia mengelus pipi Kiara, dan juga menghapus air mata putrinya yang baru saja turun, rupanya Kiara tidak sanggup menahan tangis harunya, setiap kebaikan yang dilakukan oleh ayahnya padanya membuat Kiara benar-benar tersentuh, entah terbuat dari apa hati gadis remaja itu yang masih berbesar hati memaafkan ayahnya.

"Papa!" Panggil Kiara, pada akhirnya dia memutuskan untuk tidak berpura-pura, dia ingin menikmati waktunya secara utuh dengan ayahnya. Sedangkan Ken yang melihat Kiara berbicara langsung membulatkan matanya, tubuh lelaki itu bahkan terasa melayang ketika dengan mata kepalanya sendiria, dia melihat Kiara berbicara padanya.

"Kiara!" panggil Ken dengan terbata, sungguh Ken bahkan tidak berani bergerak sedikitpun karena dia takut Ini semua hanya halusinasinya saja.

Kiara bangkit dari kursi roda, kemudian dia mendekat ke arah Ken lalu memeluk tubuh ayahnya.

"Papa!" hanya itu yang Kiara katakan dan barulah kali ini Ken,.tersadar hingga pada akhirnya lelaki itu langsung memeluk sang Putri.

Bahu Ken gemetar, dia tidak percaya bahwa Kiara sembuh. Akhirnya dia bisa mendengar Kiara memanggilnya lagi, hal yang sangat ingin Ken dengar dari beberapa tahun lalu.

Kini kedua ayah dan anak itu saling berpelukan dengan tangis yang berlinang. Kiara bahkan merasa tubuhnya sesak karena Ken memeluknya dengan sangat erat, tapi dia sama sekali tidak protes dan membiaran ayahnya terus memeluknya.

"Papa sebenarnya aku sudah normal semenjak beberapa bulan lalu, tapi jika aku berbicara aku sudah sembuh, aku takut papa berubah, papa tolong jangan sakiti aku lagi, aku sudah bertahan sejauh ini, jangan hancurkan aku lagi, aku juga putrimu papa."

Ucapan terakhir Kiara membuat hati Ken bener-bener hancur, hingga dengan cepat dia langsung membawa Kiara ke dalam pelukan, dia kembali memeluk Kiara dengan sangat erat dan kembali menangis sesegukan.

***

Agatha menghapus sudut matanya yang berair ketika melihat adegan di depannya. Karena setelah masuk ke dalam kamar, dia langsung menyalakan ponselnya memantau lewat kamera yang dia simpan di kursi roda Kiara, dan dia tidak menyangka ternyata Kiara sudah membaik dan itu membuat Agata tenang,

Dia juga merasa terharu antara interaksi Ken dan juga Kiara

Satu minggu kemudian

Kiara berdiri di ruang kerja ayahnya, lalu dia mengetuk pintu ruang kerja Ken. Sedari kemarin Ken begitu sibuk kerja, jadi Kiara tidak berani untuk mengganggu ayahnya, tapi malam ini dia ingin makan malam di luar.

Sudah seminggu berlalu mereka tinggal bersama, dan Ken benar menepati ucapannya, dia memperlakukan Kiara dengan sangat baik menebus waktu yang terlewati, tidak membiarkan sedikitpun putrinya merasa sendiri. Tapi dari kemarin Ken benar-benar banyak pekerjaan hingga dia lebih banyak diam di ruang kerjanya dan meminta pengertian Kiara.

"Kenapa!" hmm tanya Ken ketika Kiara masuk ke dalam ruangan.

"Papa bolehkah aku makan di luar bersama salah satu pelayan yang ada di sini? aku bosan makanan rumahan." walaupun hubungannya dengan Ken sudah membaik, tapi Kiara sepertinya belum terlalu berani untuk mengatakan keinginannya

Padahal tadi dia berniat untuk mengajak ayahnya makan malam di luar, tapi setelah berada di depan Ken, Kiara mendadak tidak berani mengatakan keinginannya.

Ken menutup laptop di depannya. "Pekerjaan papa sudah selesai, ayo kita makan bersama. Kau ingin makan di restoran mana?" tanya Ken, dia mengulurkan tangannya pada putrinya, kemudian mereka pun langsung keluar dari ruang kerja Ken..

3 tahun kemudian

"Tidak bisa, jika kita melakukan itu mungkin saja ibuku akan murka," ucap Ane, hingga Kiara yang duduk di sebelah Ane langsung terdiam.

Keduanya sedang mencari cara untuk mendekatkan ayah mereka dan juga Agatha, ini sudah 3 tahun berlalu semenjak Kiara sembuh. setahun setelah Kiara sembuh pada akhirnya Agatha mencoba untuk berdamai dengan masa lalu, dia mencoba untuk membiarkan Felix dan juga Ane untuk dekat dengan Ken..

Awalnya terasa berat karena Agatha benar-benar tidak rela Felix dan ane dekat dengan Ken, tapi ternyata seiring berjalannya waktu Agatha mulai menerima semuanya.

Dan tentu saja, perlahan hubungan Ken dan juga Agatha sudah mulai membaik layaknya seorang teman, karena itu semua berawal dari anak-anak mereka di mana Ken berhasil menjadi sosok Ayah yang hangat untuk ketiga anaknya tanpa perbedaan sedikitpun, membuat anak-anaknya tidak pernah merasakan iri satu sama lain

Kiara sudah menganggap Ane dan Felix sebagai adiknya, begitupun dengan Ane dan Felix yang juga menganggap Kiara kakak mereka, hingga mereka benar-benar seperti kakak adik pada umumnya walaupun berbeda ibu

Dan setahun ini Ane, Felix juga Kiara memutuskan untuk menyatukan keduanya, berbagai cara sudah mereka lakukan untuk menyatukan Ken dan juga Agatha, dari mulai mengunci Ken dan Agatha berdua dan lain-lain, tapi tetap tidak ada yang berhasil. Sejatinya ketiga anak itu ingin membuat keluarga yang utuh.

"Bagaimana jika salah satu dari kita berpura-pura saja mempunyai penyakit parah, lalu meminta papa dan juga bibi Agatha untuk menikah," ucap Kiara, gadis yang kini menginjak 17 tahun itu begitu bersemangat menyampaikan idenya.

"Kau tidak tahu ibu pengacara hebat, mana bisa dia ditipu dengan hal begitu." Felix langsung menyaut dari arah belakang, membuat Kiara berdecak kesal

"Ah, aku punya ide. Bulan depan kan kau sudah mendapatkan sim mengemudimu, kau tabrakan saja mobilmu ke sembarang arah, lalu kau pura-pura kritis dan minta papa serta Mama menikah!" Usul Felix, hingga Kiara langsung menggerakkan tangannya seolah meninju adiknya.

"Tidakkah kalian melakukan itu?"

tiba-tiba kakak beradik itu langsung tersentak kaget ketika mendengar suara dari arah pintu, mata mereka membulat ketika melihat siapa yang berdiri di sana, dan ternyata ayah mereka.

Ken ingin sekali tertawa ketika melihat ketiga anaknya yang menatapnya dengan terkejut, sudah lama sekali Ken menyadari bahwa ketiga anaknya ingin menyatukan dia dan Agatha, tapi sungguh Ken sama sekali tidak berharap apapun, walaupun dia masih mencintai Agatha.

Hubungannya dengan Agatha sudah membaik jadi dia tidak mau berharap lebih.

"Sejak kapan papa berdiri di situ?" tanya Kiara dengan gugup.

Sedih sedihannya udh ya kita main happy happy an aja

Ayo komen

Tim Agatha Ken

Atau Agatha sama orang lain di