Dahlia anak yatim piatu yang menikah di usia 23 tahun dengan Roy atas dasar cinta. 2 tahun pernikahan tanpa kehadiran buah hati membuat dahlia direndahkan oleh mertuanya dan selalu dibandingkan dengan cyntia istri dari arya adek kandung roy, karena pekerjaan membuat arya hidup terpisah dengan cyntia sehingga roy yang mengambil alih tugas arya selama kehamilan cyntia, perhatian roy membuat cyntia ingin memiliki roy hingga sengaja membuat kesalahpahaman antara roy dan dahlia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linhakarken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13 KMK
"kakek maafkan dahlia harus meninggalkan kakek hari ini" kucium punggung tangan kakek karena kami harus segera kebandara dan kembali ke negara i.
"kakek akan datang sebelum acara pernikahanmu nanti, apa kakek perlu menyamar nanti agar tidak ada yang mengenal kakek?" ungkap kakek yang tahu jika aku ingin menyembunyikan identitas asliku.
"lihat nanti aja ya kek, kami berangkat dulu kek, sampai ketemu dinegara dahlia kek" jawabku gak enak hati karena dengan merahasiakan identitasku berati kakek juga perlu disembunyikan.
Kulambaikan tangan ke arah kakek saat akan menjauh dari masion kakek, sengaja pak anwar tidak mengantar kami dengan pesawat pribadi lagi karena aku dan susan ingin pulang dengan pesawat komersil. "terimakasih ya pak sudah mengantar kami ke bandara, maaf kalau sudah merepotkan bapak" ucapku pada sopir pribadi kakek.
Aku dan susan langsung cek in dan menunggu diruang khusus penumpang, "li gue mau beli kopi lu nitip atau mau sekalian ikut?" tanya susan "nitip aja ya san capucino, gue nunggu disini aja udah pewe soalnya" kukedipkan mata ke arah susan, susan pun langsung pergi membeli kopi sebagai teman kami menunggu.
Sambil menunggu susan aku bermain game dari hp, " sayang lagi dimana?" muncul notif pesan dari mas roy saat aku lagi asyik main game "lagi dibandara mas, aku dan susan pulang hari ini" jawabku membalas pesan dari mas roy "bagaimana dengan kakek?"
"alhamdulillah kakek orangnya baik mas, ternyata selama ini kakek sudah mencari keberadaan kami hanya baru ketemu sekarang, kakek janji akan datang di acara pernikahan kita" ungkapku melalui pesan.
"sibuk nulis pesan kesapa li?nih capucino lu" susan datang dengan dua cangkir kopi dan menaruhnya di atas meja dan di arahkan ke aku "makasih ya san, kebetulan butuh asupan biar gak ngantuk nih" kubuka tutup kopinya biar cepat dingin, susan melihat hp yang sedang kupegang "lagi balas pesan sama sapa?" tanya susan kepo "dari mas roy tanya lokasi sama soal kakek" jawabku. "oo....." reaksi susan bikin geram aja dah dijawab balesnya cuma O..doang.
"mas kakek setuju kalau aku ngelamar kerja di pt jaya nasional, jadi besok aku langsung ngirim lamaran" tulisku dalam pesan ke mas roy.
"kira kira asisten ayahmu ngenalin lu enggak li?" tanya susan saat melihat isi pesanku ke mas roy "entah, dulu pernah ketemu sama orang yang ngaku sebagai atasannya ayah mungkin dia asistennya ayah, gue juga belum tahu" jawabku sambil mengingat wajah atasan ayah dulu.
"kenapa gak minta tolong kakek aja buat ketemuan sama asisten ayahmu? Sapa tahu kakek bisa" ungkap susan lagi "tapi san seharusnya dia duluankan yang hubungi gue, setelah ibu meninggal hanya tinggal aku pewaris ayah" jawabku heran, karena sampai aku lulus kuliah belum ada pihak perusahaan ayah yang datang secara khusus. "besok aja kita bahas lagi soal perusahaan ayah, gue yakin besok asisten ayah akan nemui gue" sambungku lagi.
"yuk li kita berangkat menuju negara kita, negara i kami datang, jadi kangen bokap nyokap deh" ungkap susan menarik tanganku agar cepat berdiri dan melangkah menuju jalur penerbangan kami, kami melangkah bergandengan tangan dengan membawa tas kecil kami.
Perjalan kami memakan waktu hanya 2jam, kami tiba di bandara negara i pas di waktu makan siang jadi kami langsung menuju restoran dengan menggunakan taxi "besok mau gue temani ke perusahaan ayah lu?" tanya susan menawarkan diri. "gue naik taxi aja deh san, gak enak kalau merepoti lu kan lu juga sibuk sama laporan skripsi lu" ungkapku menolak tawaran susan.
"kenapa lu gak beli mobil aja sih? Duit lu kan banyak li" tanya susan pelan setengah berbisik takut kalau sopirnya dengerin obrolan kami "nanti aja kalau udah gajian biar gak terlalu mencolok" jawabku, takutnya kalau langsung beli kesannya aneh karena semua orang tahunya aku anak yatim piatu yang belum bekerja dan memiliki orang tuang dari kalangan biasa. "ah...lu bener li gue jadi lupa soal itu" ungkap susan menjentikan jarinya.
"sudah sampai mbk" ungkap sopir taxi setelah sampai direstoran yang kami tuju "makasih pak" jawab kami bersamaan, kami langsung masuk kedalam restoran "langsung pesan aja ya li, gue udah laper banget" ungkap susan setelah kami duduk di dalam restoran
"mbak kami pesan ayam bakarnya dua ya, minumnya es jeruk aja" setelah pelayan meninggalkan kami, teleponku berdering dari nomer yang tidak dikenal " angkat aja li sapa tahu aja penting" ungkap susan yang juga penasaran "hallo, ya dengan saya sendiri, baik pak besok saya akan langsung menemui bapak, iya selamat siang pak" ku akhiri panggilan teleponnya "dari sapa li?" tanya susan "besok gue disuruh ke perusahaan ayah" jawabku singkat karena pesanan kami sudah datang.
"yakin gak mau gue temeni nih?" tanya susan setelah kami selesai makan "yakin lebih baik gue datang sendiri aja sama bawa lamaran kerja biar bisa langsung gue serahkan" jawabku, karena mungkin ada yang ingin mereka bahas secara pribadi denganku.
"oke deh besti tapi jangan lupa cerita ke gue hasil dari pertemuan kalian nanti ya, kalau gitu gue pesan taxi sendiri aja jadi kita pisah disini aja ya" ungkap susan yang langsung memesan taxinya melalui aplikasi, sama halnya denganku yang langsung memesan taxi online.
"taxi gue udah sampai san, gue duluan ya" kulambaikan tangan ke arah susan sebelum naik kedalam taxi, di dalam taxi mas roy menghubungiku lagi " hallo mas, iya nih sudah di dalam taxi mau menuju kerumah, besok aku gak bisa mas aku mau melamar kerja tadi juga sudah dihubungi langsung sama perusahaannya, iya ditempat ayah kerja dulu, iya besok kalau urusanan kelar aku hubungi lagi ya mas" ku akhiri panggilan dari mas roy.
"huffttt...apa yang akan terjadi besok ya di perusahaan ayah? Apa akan ada yang gak setuju jika perusahaan itu di ambil alih olehku?apa aku bisa jadi pemimpin yang baik ya?" berbagai pertanyaan menghantuiku dengan pikiran dan ketakutanku sendiri tapi perasaan takut itu sirna saat aku ingat tentang kakek ,ah.. untung ada kakek jadi aku gak merasa sendiri.
"maaf mbak sudah sampai" ucap sopir mengagetkanku "oh iya, terimakasih ya pak" ucapku lalu turun dan segera masuk kedalam rumah untuk istirahat. Kurebahkan diri di sofa dengan meneguk minuman dingin baru kemudian aku masuk kedalam kamar, langsung membersihkan diri di kamar mandi baru kemudian rebahan di atas kasur. Ah..nyaman banget rasanya sudah kembali kerumah sendiri.