Ghea yang sudah menikah selama tiga tahun dengan suaminya, dia tidak pernah mendapatkan sentuhan lembut dari suaminya karena sang suami sibuk dengan kekasihnya, hingga akhirnya dia harus terlibat dengan seorang playboy yang tak lain adalah adik iparnya sendiri.
Gairah keplayboyan Gibran seketika menghilang setelah bertemu Ghea, membuat dia ingin menjadikan Ghea sebagai miliknya.
Padahal sebelum menikah dengan Romi, Ghea lebih dulu dijodohkan dengan Gibran. Tapi Gibran menolak perjodohan itu tanpa ingin tau dulu siapa yang dijodohkan dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menagih Cucu
Sebelumn Romi pulang, dia mendapat pesan yang membuatnya emosi dari Bu Rosa.
[Ada Gibran di rumah, ayahmu meminta Gibran untuk menggantikan posisi ayahmu di perusahaan, mama sangat kesal mendengarnya!]
Romi sepertinya kecewa dengan Ghea yang mau menurut begitu saja dengan semua yang disuruh Pak Reza, "Kenapa kamu mau jadi asisten Gibran?"
"Karena dulunya aku asisten ayah, dan sekarang Gibran yang menggantikan posisi ayah, otomatis aku juga mau gak mau harus jadi asisten Gibran. Tapi ayah bilang untuk menghargai Mas Romi aku hanya jadi asisten Gibran selama satu bulan aja, setelah itu aku akan jadi asisten Mas Romi."
"Tapi kamu sama sekali tidak menghargai perasaanku? Aku yang seharusnya jadi Direktur bukan anak nakal itu." Romi terlihat marah.
"Ma-maafkan aku Mas, kamu tau sendiri kan, aku tidak akan pernah bisa menolak perintah ayah."
Romi tidak menanggapinya, dia berjalan menuju kamar Pak Reza.
Tok! Tok! Tok!
Ceklek!
Ternyata Bu Rosa yang membuka pintu kamar, "Romi!"
Pak Reza yang mendengar nama Romi segara keluar dari kamar dan meminta Romi untuk berbicara santai dengannya di ruang kerja.
Romi menatap berkas-berkas yang menumpuk di ruang kerja tersebut, "Ayah lihat sendiri kan? Gibran sama sekali tidak tertarik mempelajari berkas-bekas ini?"
Pak Reza juga menjadi kesal dibuatnya, "Hhh... Ghea dimana?"
"Jangan salahkan Ghea! Tapi Gibran yang tak bisa di atur!"
Pak Reza terdiam sebentar sambil berpikir, lalu menatap Romi dengan lembut, "Bagi ayah kamu sudah seperti anak ayah sendiri, tapi maafkan ayah kalau mengenai perusahaan ayah tidak bisa memberikan seutuhnya padamu."
"Tapi kenapa? Apa karena di tubuhku tidak ada darah ayah sama sekali!"
"Bukan begitu!" Pak Reza merasa tersinggung, "TVC Media adalah perusahaan yang didirikan boleh ayah dan ibunya Gibran, bahkan ibunya Gibran yang memegang saham terbesar disana, mau gak mau Gibran harus jadi penerus perusahaan karena itu ayah menyuruh Ghea untuk menjadi asistennya."
"Tapi kenapa harus istriku yang jadi asistennya Gibran?"
"Ghea adalah asisten ayah sebagai Direktur Utama, tentunya dia juga harus jadi asisten Gibran yang menggantikan posisi ayah. Dalam pekerjaan kita harus profesional."
Romi hanya menggeleng-geleng merasa kecewa dengan keputusan Pak Reza.
"Tapi kamu tenang saja, begitu Reza bisa bekerja dengan benar, ayah akan menjadikan Ghea sebagai asistenmu, paling juga hanya sebulan."
"Hmm ya terserah ayah saja, Ghea lebih nurut pada ayah dibandingkan denganku."
Lalu tatapan Pak Reza kini menjadi tajam pada anak tirinya itu, "Lalu kenapa Ghea belum hamil juga? Padahal ayah sangat menginginkan cucu dari kallian."
Romi jadi salah tingkah dibuatnya. Bagaimana bisa hamil? Dia tidak pernah sekalipun menyentuh Ghea. Dia memang lelaki normal yang pastinya ada saatnya dia berg*ir*h saat melihat Ghea yang memakai piyama tidur di sampingnya, mereka hanya dihilangi satu guling saja. Tapi Romi selalu ingat pesan dari Dona harus selalu ingat pada janjinya itu untuk menikahi Dona jika dia sudah bisa mengusai perusahaan TVC Media itu.
"Mmm... mungkin belum saatnya, ayah."
"Hmm ya, kapan-kapan kamu bawa istrimu itu ke dokter kandungan, mungkin saja ada masalah pada rahimnya atau ada masalah yang serius yang tidak kita ketahui."
Romi menangguk patuh, "Iya, ayah."
"Ayah juga sudah membicarakan hal ini pada Ghea,"
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat! ...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya. ...
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya! ...